Вы находитесь на странице: 1из 6

153

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kehamilan Asuhan antenatal lebih mengutamakan pada pengenalan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, persiapan menghadapi persalinan dan memastikan kesiapan dalam menghadapi komplikasi persalinan. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh Ny. A, seorang primigravida selama kehamilannya sebanyak 7 kali di BPS Bidan HJ.Lilis . Hal ini sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Saifudin (2002), bahwa pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan. Adapun pelayanan standar pemeriksaan kehamilan yang seharusnya mencakup minimal "10T", hanya dilakukan "9T". Dalam hal ini pemeriksaan yang tidak dilakukan adalah "Tes terhadap penyakit menular seksual ", karena petugas beranggapan bahwa tidak ada indikasi medis untuk melakukan tes ini. Selama kehamilan, keluhan yang dirasakan oleh Ny. A adalah rasa mual yang terjadi pada trimester pertama dan sering BAK serta pegal pada pinggang bagian bawah pada trimester terakhir. Namun, keluhan tersebut dapat teratasi oleh karena asuhan sesuai kebuuhan yang diberikan oleh petugas serta kerjasama yang baik dari Ny. A sendiri untuk bersedia melaksanakan anjuran yang diberikan. Hasil pemeriksaan fisik maupun laboratorium didapat bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik. Keadaan ini membuat ibu dan keluarga menjadi tenang.
153

154

4.2 Persalinan Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang integrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal. Proses persalinan Ny. A berjalan baik dan normal karena tidak mengalami penyulit seperti kelainan his, distosia maupun perdarahan. Waktu yang dilalui selama proses persalinan Ny. A sesuai dengan teori yang dikemukakan Saifudin (2002) yaitu pada Primigravida lama kala I sekitar 6-8 jam, pada Ny. A kala I berjalan sekitar 6 jam. Sedangkan kala II menurut teori sekitar 30 - 60 menit, pada Ny. A kala II berjalan sekitar 1 jam 20 menit. Lama waktu kala III Ny. A juga berjalan sesuai teori yaitu sekitar 10 menit. Dan kala IV selama 2 jam. Asuhan yang diberikan pada kala II sudah sesuai dengan standar yaitu menggunakan 58 langkah Asuhan Persalinan Normal. Pada kala III untuk mencegah terjadinya perdarahan maka dilakukan Manajemen Aktif Kala III. Sedangkan pada kala IV dilakukan pemantauan kalalV yaitu pemeriksaan Tekanan Darah, Nadi, Suhu, Tinggi fundus uteri, Kontraksi uterus, Kandung kemih, Perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama persalinan. Dan setiap 30 menit pada jam kedua persalinan.

155

4.3 Nifas Salah satu asuhan masa nifas adalah memonitor dan mengevaluasi adaptasi fisik dan psikologi serta meningkatkan pemulihan fungsi tubuh, istirahat, aktifitas, keamanan dan kenyamanan serta pencegahan komplikasi. Hasil pemeriksaan masa nifas Ny. A pada 6 jam, 6 hari, 2 minggu dan 6 minggu menunjukkan bahwa keadaan ibu dalam batas normal, proses involusi berjalan baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya infeksi masa nifas. Asuhan yang diberikan oleh petugas disesuaikan dengan kebutuhan pada saat pemeriksaan seperti konseling tentang kebutuhan nutrisi yang adekuat bagi ibu nifas, ASI eksklusif, tehnik menyusui yang benar, perawatan payudara, kebersihan diri, kebutuhan istirahat dan tidur, pemberian tablet Fe selama masa nifas serta konseling tentang macam-macam alat kontrasepsi yang diberikan pada saat pemeriksaan akhir masa nifas. 4.4 Bayi Baru Lahir Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada jam pertama setelah bayi lahir sampai 24 jam pertama. Tujuannya untuk memberikan asuhan yang standard an adekuat pada bayi baru lahir dengan memperhatikan riwayat bayi selama kehamilan, proses persalinan da keadaan bayi setalah dilahirkan. Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir yaitu segera mengeringkan badan bayi kecuali telapak tangan dan segera malakukan Inisiasi Menyusu Dini

156

(IMD). IMD berhasil daiam waktu 30 menit. Setelah satu jam bayi di suntik Vitamin Kl secara IM pada paha kiri bagian antero lateral untuk mencegah terjadinya perdarahan, di lanjutkan pemberian salep mata untuk memberi profilaksis akibat infeksi jalan lahir. Dengan perawatan tali pusat bersih dan kering, akhirnya tali pusat puput pada hari kelima. Pemberian imunisasi HB 0 dilakukan pada hari keenam, hal ini sesuai dengan teori bahwa pemberian imunisasi HB 0 dilakukan pada umur 0-7 hari. Sedangkan pemberian imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan saat bayi Ny. A berumur 6 minggu. Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bayi Ny. A baik pada 1 jam, 6 jam, 6 hari, 2 minggu maupun 6 minggu tidak ditemukan adanya kelainan ataupun tandatanda infeksi

157

BAB V PENUTUP

5.1.Kesimpulan Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A dari mulai usia kehamilan 38 minggu, bersalin, nifas dan masa bayi baru lahir, maka dapat di ambil kesimpulan yaitu : 1. Hasil pengkajian pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan pada bayi baru lahir tidak ditemukan masalah. 2. Berdasarkan data dari pengkajian yang dilakukan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir maka dapat ditetapkan suatu diagnosa, adanya suatu masalah dan adanya kebutuhan. 3. Tidak ada masalah potensial yang terjadi pada Ny. A selama masa kehamilan, persalinan, nifas begitupun pada masa bayi baru lahir. 4. Pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan masa bayi baru lahir tidak di temukan masalah potensial sehingga tidak memerlukan tindakan segera. 5. Melakukan perencanaan dari asuhan yang akan diberikan sesuai kebutuhan selama masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. 6. Memberikan asuhan / tindakan sesuai dengan rencana sebelunya tanpa adanya hambatan.

158

7. Asuhan yang diberikan dapat di evaluasi dengan hasil yang baik. 8. Seluruh asuhan yang diberikan didokumentasikan dengan menggunakan manajemen 7 langkah Varney dan157 NOTE. SOAP 5.2.Saran 5.2.1 Bagi Penulis Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang didapat dan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan dan melakukan pendokumentasian melalui manajemen 7 langkah Varney dan SOAP NOTE. 5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan Disarankan untuk memperluas area lahan praktek di lapangan sehingga mahasiswa dapat lebih mahir dan mengenal berbagai kasus yang tidak terangkum dalam bacaan, referensi yang ada termasuk yang tidak diberikan di dalam kelas. 5.2.3 Bagi Lahan Praktek Diharapkan lebih memfasilitasi sarana yang dibutuhkan mahasiswa serta agar lebih membimbing sehingga dapat melaksanakan praktek sesuai dengan teori.

Вам также может понравиться