Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Cara Pengamatan
Koordinat lokasi penelitian : 6o 48 48 S ; 107o 27 51,1 E Cara pengambilan data: 1. Bentangkan meteran 5 m di singkapan 2. Per 1 meter digantungin rafia yang panjang 3. Rekahan yang diukur yaitu yang menyentuh tali, stylolite batugamping tidak diukur
4. Yang diukur adalah: a. Jarak dari titik 0 m antara rekahan b. Hitung kedudukan rekahan, bukaannya berapa cm? c. Terisi mineral apa tidak, apa mineralnya? d. Kondisi keairan (kering/ basah) 5. 1 line minimal 5 meter, minimal 3 line 6. Linenya boleh menerus atau tidak
Hasil Pengamatan
Tabel 3. Perhitungan Core (ITB-1 Box-29 depth 144-149 m) KOLOM NO <10 1 2 3 4 5 6 7 1 >10 <10 KOLOM 2 >10 <10 KOLOM 3 >10 <10 KOLOM 4 >10 <10 KOLOM 5 >10
K e l o m p o k 1 0 |2
8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL INTI >10cm TOTAL INTI <10cm PANJANG INTI TERAMBIL (cm) PANJANG INTI PADAT (cm) JUMLAH FRACTURE (cm) PANJANG PEMBORAN (cm) 100 100 100 100 100
Data SCR (Solid Core Rating) dalam cm 1. Kedalaman 149-148 : 10,2; 29,2; 10;1; 12,5 2. Kedalaman 148-147 : 13,5; 12,7; 10,6; 12; 16,5 3. Kedalaman 147-146 : 10,1; 24,7; 14,3 4. Kedalaman 146-145 : 23; 16,7 5. Kedalaman 145-144 : 15; 21; 23,5; 12,7; 14,2
Deskripsi batuan: 1. Kedalaman 149-148 Mudstone, abu-abu terang, mud supported (grain < 10%), porositas baik, terdapat porositas sekunder (styllolite), batas rekahan terkorosi. 2. Kedalaman 148-147 Mudstone, abu-abu terang, mud supported (grain < 10%), porositas baik, terdapat porositas sekunder (rongga akibat pelarutan, styllolite), batas rekahan terkorosi, lebih
K e l o m p o k 1 0 |3
banyak rekahan dibanding sampel kedalaman 149-148, lebih banyak korosi dibanding sampel kedalaman 149-148. 3. Kedalaman 147-146 Mudstone, abu-abu terang, mud supported (grain < 10%), porositas baik, terdapat porositas sekunder (rongga akibat pelarutan, styllolite), batas rekahan terkorosi, lebih banyak rekahan dibanding sampel kedalaman 149-148, lebih banyak korosi dibanding sampel kedalaman 149-148. Sama dengan sampel di kedalaman 148-147. 4. Kedalaman 146-145 Mudstone, abu-abu terang, mud supported (grain < 10%), porositas baik, terdapat porositas sekunder (rongga akibat pelarutan, styllolite), batas rekahan terkorosi, lebih sedikit rekahan dibanding sampel kedalaman 147-146, lebih sedikit korosi dibanding sampel kedalaman 147-146. 5. Kedalaman 145-144 Mudstone, abu-abu terang, mud supported (grain < 10%), porositas baik, terdapat porositas sekunder (rongga akibat pelarutan, styllolite), batas rekahan terkorosi, lebih sedikit rekahan dibanding sampel kedalaman 147-146, lebih sedikit korosi dibanding sampel kedalaman 147-146. Sama dengan sampel di kedalaman 146-145.
K e l o m p o k 1 0 |4
Orientasi Diskontinuitas
Rekaha ntinuit Diskonti n keas (dari 0 cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 LINE 2 (5 m) 8 25 29 70 126 190 212 250 325 361 377 394 455 470 498 5 3 2 10?? 0 5 7 1 1 5 10 1 5 10 50
Strike
Dip
Tak terisi Tak terisi Tak terisi Terisi kalsit Terisi kalsit Tak terisi Tak terisi Terisi kalsit Terisi kalsit Terisi kalsit Terisi kalsit Tak terisi Terisi kalsit Tak terisi Tak terisi
Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering
N198E N4E N195E N263E N344E N192E N353E N178E N182E N170E N347E N176E N358E N183E N1E
84 85 70 81 9??? 34 55 83 78 60 24 67 59 15 35
Orientasi Diskontinuitas
Rekaha ntinuit Diskonti Diskontuniutas n keas (dari 0 cm) 1 9 1,5 Agak lapuk nuitas (tidak ada yang (cm) terisi)
Strike
Dip
Lembab
N156E
68
K e l o m p o k 1 0 |5
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 LINE 3 (5 m)
46 48 53 163 195,5 196 263 310 372 397 417 436 485
Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk Agak lapuk
Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering
N4E N195E N263E N344E N192E N353E N178E N182E N170E N347E N176E N358E N183E
35 18 78 49 49 40 58 78 60 53 37 55 41
K e l o m p o k 1 0 |6
Orientasi Diskontinuitas
Strike
Dip
Lembab
N178E
38
25
Lapuk, tidak terisi Lapuk, tidak terisi Lapuk, tidak terisi Lapuk, tidak terisi Lapuk, tidak terisi Lapuk, tidak terisi Lapuk, tidak terisi Agak lapuk, tidak terisi Agak lapuk, tidak terisi Agak lapuk, tidak terisi Agak lapuk, tidak terisi Agak lapuk, tidak terisi Agak lapuk,
Lembab
N172E
58
40
Lembab
N168E
45
60
15
Lembab
N135E
66
94
Kering
N132E
67
125
0,5
Kering
N135E
50
130
0,2
Kering
N137E
40
160
Kering
N125E
43
210
0,5
Kering
N139E
59
10
248
0,5
Kering
N312E
40
11
265
0,5
Kering
N140E
63
12
280
0,5
Kering
N315E
40
13
310
Kering
N137E
39
14
311
Kering
N134E
50
K e l o m p o k 1 0 |7
tidak terisi 15 380 3 Agak lapuk, tidak terisi Agak lapuk, tidak terisi Agak lapuk, terisi kalsit Agak lapuk, tidak terisi Agak lapuk, tidak terisi Agak lapuk, tidak terisi Agak lapuk, tidak terisi Kering N158E 70
16
415
Kering
N139E
72
17
420
Kering
N281E
47
18
430
Kering
N136E
58
19
463
Kering
N136E
64
20
480
0,5
Kering
N147E
34
21
500
Kering
N146E
63
Tabel 5. Pengukuran kualitas kekuatan batuan dengan menggunakan Schimdt hammer Percobaan Hasil (Mpa) 1 2 3 4 5 6 7 8 18 30 33 42 40 45 44 40
K e l o m p o k 1 0 |8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
48 45 30 28 33 42 42 45 30 39 45 45 43 35 36 36 45 46 44 40 40 42