Вы находитесь на странице: 1из 4

Jurnal 1

Separation of pyranoanthocyanins from red wine by column chromatography ( Pemisahan pyranoanthocyanins dari anggur merah dengan kolom kromatografi )
Analisis : Antosianin adalah kelompok flavonoid yang berperan sebagai pigmen yang memberikan warna ungu pada beberapa buah-buahan dan sayur-sayuran. Contoh buahbuahan yang mengandung antosianin adalah anggur, plum, dan strauberry. Selain itu juga bermanfaat sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memisahkan zat antosianin dari anggur merah. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan kromatografi kolom. Banyak tahap yang harus dilakukan untuk mendapatkan pigmen merah pada anggur tersebut. Tahap pertama yaitu dengan proses fraksinasi. Proses ini berdasarkan pada reaktivitas yang berbeda dari pigmen-pigmen yang berbeda pula. Tahap ini, anggur diasamkan dengan natrium hidrosulfit dan kemudian dimasukkan ke dalam kolom gel dan sampai terelusi dengan etanol. Pada tahap kedua, kedua pigmen yang berbeda komposisi yang telah didapatkan maka dikumpulkan dan dianalisis dengan LC-DAD (Liquid Chromathography-Diode Array Detection). Kemudian, setelah pigmennya terlihat maka diidentifikasi dengan LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectrometry. LC-MS ini merupakan metode baru. Pada tahap inilah pigmen merah ditemukan, bahkan pada anggur muda pun terdapat berbagai penyusun antosianin.

Jurnal 2

Flavonoid and an Ester derivative Isolated from Galium verum L. ( Flavonoid dan Turunan Ester Terisolasi dari Galim verum L. )
Analisis : Senyawa flavonoid adalah senyawa-senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon, terdiri dari dua cincin benzene yang dihubugkannya satu oleh rantai linear yang terdiri dari tiga atom karbon. Flavonoid sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk akar, daun, kayu, kulit, bunga, buah, dan biji. Salah satu turunan ester dan flavonoid terlah diisolasi dengan ekstrak dari senyawa metanol, kemudian dilakukan pemurnian dengan metode kromatografi kolom. Tetapi, tidak hanya dengan kromatografi kolom, tetapi dengan KLT dan Teknik KLT preparative. Cara pertama yang digunakan pada penelitian ini adalah kromatografi kolom. Fase diamnya adlah silica gel dan fase geraknya methanol. Sehingga pelarut menguap, kemudian digabungkan dengan ekstrak pada silica gel dengan menggunakan eluennya kloroform. Selanjutnya dimurnikan kembali dengan KLT untuk mendapatkan senyawa I, senyawa II, dan senyawa III. Proses ekstrak 2 flavonoid dan ester dari gallium verum tergantung pada dosisnya, dan ini merupakan untuk pertama kalinya.

Jurnal 3

Isolation of Aloin from Aloe vera, its characterization and Evaluation for Antioxidant Activity (Isolasi Aloin dari Aloe vera (lidah buaya), karakterisasi dan Evaluasi Kegiatan Antioksidan)
Analisis : Aloin merupakan seuatu senyawa aktif yang diperoleh dari Aloe Vera (lidah buaya) untuk efek inflamasi dan anti kanker. Penelitian ini dilakukan sebagai gambaran sebuah metode sederhana untuk mengisolasi aloin dari Aloe Vera. Metode yang digunakan adalah kromatografi kolom. Pada metode ini, fase gerak yang digunakan adalah ekstrak etanol dari kulit Aloe Vera yang difraksinasi dengan kromatografi kolom dan menggunakan pelarut etilasetat. Dan yang bertindak sebagai fase diam adalah silica gel. Aloin yang diperoleh adalah berbentuk padatan Kristal berwarna kuning. Kemudian dilakukan pula uji aktivitas antioksidant, dengan menggunakan metode DPPH radicalscavenging pada konsentrasi yang berbeda. Yang ditetapkan sebagai standar adalah asam askorbat. Hasil yang didapat bahwa aloin menunjukkan aktivitas antioksidant yang kuat daripada asam askorbat sebagai standar.

Jurnal 4

Purification of Toxohormone by Column Chromatography (Pemurnian Toxohormone dengan Kromatografi Kolom)


Analisis : Pembuatan toxohormone mentah diekstrak dari bubuk aseton yang kering dari jaringanjaringan ganas. Pemurnian lebih lanjut dilakukan untuk memisahkan prinsip aktif dari toxohormone mentah dengan metode kromatografi kolom. Prinsip aktif ini tidak dapat dielusi bahkan ketika ion buffer meningkat. Maka, prinsip dielusi dengan suspensi resin dalam volume yang sama. Pemurnian yang lebih lanjut lagi dari toxohormone kasar dengan adsorbsi celite. Residu dikumpulkan dan dicuci dengan air bersih. Eluen dianalisis terhadap air suling. Selama dialysis endapan yang larut mulai bermunculan. Bagian yang larutnya dikeringkan pada kondisi vakum. Toxohormone aktif dapat terkonsentrasi oleh endapan alkohol toxohormone mentah, dibuat dengan metoda yang sama seperti di atas. Untuk memisahkan prinsip aktif dari fraksi alkohol mereka dengan menggunakan Amberlite XE-64 kromatografi kolom. Fraksi III dikromatografi kolom XE-64 Amberlite, tetapi pemisahan tidak tercapai. Ketika fraksi IV (supernatan) telah disesuaikan menjadi 5,0 pH dengan penambahan 2 N HCI, endapan beberapa muncul. (Dari 2 gram. Fraksi toxohormone mentah, 125 mg. Endapan diperoleh [TH-alc-ppt].) Endapan tersebut dilarutkan dalam buffer glisin M/10 pada pH 0,4 dan

dikromatografi 1 20 cm X. Amberlite XI-64 kolom.

Вам также может понравиться