Вы находитесь на странице: 1из 10

PANCASILA

refleksi filsafati, transformasi ideologik, niscayaan metoda berpikir.

Berian:

Abdulkadir Besar

introduksi
Dasar Negara adalah seperangkat nilai intrinsik yang diyakini oleh suatu masyarakat, dijadikan dasar menata dirinya dalam bernegara. Maka dasar negara itu bersifat universal. Visi dasar negara oleh pendiri Negara Indonesia adalah: seperangkat nilai intrinsik yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat Indonesia, dijadikan dasar menata pengorganisasian dirinya dalam negara Indonesia Merdeka. Perwujudan dari intensi kolektif dari para pendiri negara Republik Indonesia ekuivalen dengan pengertian ideology yang dicetuskan dalam rumusan Pancasila dimana Sila dari Pancasila perlu direfleksi secara filsafati untuk menemukan konsep ontologik yang terkandung di dalamnya dan seharusnya memiliki metoda berpikir yang mampu mewujudkan ke khasan dari cita-cita bangsa Indonesia.

Pancasila
Pancasila adalah fondamen negara Indonesia Merdeka. Digali oleh Bung Karno dengan menggunakan pendekatan Historik Materialisme; Kebangsaan Indonesia (Nasionalisme), sebagai antitesis dari imperialisme; Internasionalisme, sebagai antitesis dari chauvinisme (yang melekat pada nasionalisme dalam alam kapitalisme); Dasar perwakilan dan dasar permufakatan (demokrasi), karena dasar tersebut bertahan sebagai tesis yang masih berlangsung; Kesejahteraan umum atau keadilan sosial, sebagai antitesis dari kapitalisme; Ketuhanan, karena merupakan tesis yang masih terus berlangsung, dan tidak terkena imbas dari kolonialisme penjajah;

refleksi filsafati
KETUHANAN YANG MAHA ESA Faham mengenai relasi vertikal antara manusia dan Tuhan. Realitas warganegara Indonesia memeluk berbagai agama, maka pada tempatnyalah Pancasila sebagai dasar didirikannya negara mencukupkan diri dengan menunjuk pada predikat Yang Maha Esa sebagai hakikat Tuhan. MEAS (Mantikan Eksistensi Alam Semesta)
3 Tesis Ontologik yang terkandung di dalam MEAS

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB Menunjukkan karakter yang ideal dari manusia, dengan makna ontologik bahwa antar manusia terjalin relasi saling tergantung; meniscayakan interaksi yang berkualifikasi tipikal: saling memberi. PERSATUAN INDONESIA Persatuan yang terbentuk dari rakitan organik pada tiap jenjang dari keorganisasian manusia dalam kebersamaan hidupnya, berpadanan dengan loyalitas manusia pada lingkup lingkungan dari tiap jenjang.

refleksi filsafati
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN Faham demokrasi sekaligus prosedur demokratik pengambilan putusan menunjuk pada faham sistem pemerintahan dari-oleh-untuk rakyat dengan tujuan terwujudnya keinsyafan keadilan rakyat, melalui proses yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Faham demokrasi ini terdiri dari : 1. memuat secara eksplisit sistem pemerintahan demokratik,
2. pencapaian tujuan termaksud dipersyaratkan melalui prosedur permusyawaratan perwakilan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA Keseimbangan antara kewajiban dan hak antarsubyek jamak yang berinteraksi secara berpasangan. (dalam tiap interaksi terjadi tindak memberi dari manusia yang satu kepada manusia yang lain yang berinteraksi dengannya).

integrasi lima sila


Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

tranformasi ideologik
IDEOLOGI Adalah setiap struktur kejiwaan yang tersusun oleh: seperangkat keyakinan mengenai penyelenggaraan kehidupan masyarakat beserta pengorganisasiannya, seperangkat keyakinan mengenai sifat hakekat manusia dan alam semesta dimana ia hidup di dalamnya; suatu pendirian bahwa kedua keyakinan tersebut independen; dan suatu dambaan agar keyakinan keyakinan termaksud dihayati, dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai kebenaran oleh segenap orang yang menjadi anggota penuh dari kelompok sosial yang bersangkutan. TRANSFORMASI PANCASILA DASAR NEGARA Tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 menjadi empat pokok pikiran penyelenggaraan negara yang merupakan empat fungsi negara. Tranformasi empat pokok pikiran menjadi 36 ketentuan normatif dalam UUD 1945.

tranformasi ideologik
PANCASILA
3. Persatuan Indonesia

EMPAT POKOK PIKIRAN


I. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Citra Negara)

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

II.

Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Tujuan Negara)
Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan. (Sistem Nagara) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusian yang adil dan bersdab. (Moral Negara)

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan


1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

III.

IV.

PANCASILA
(5 Sila yang masih bersifat umum)

ditransformasikan oleh para pendiri negara menjadi:

EMPAT POKOK PIKIRAN (4-PP)


(Pancasila yang secara khusus diproyeksikan pada kehidupan negara beserta penyelenggaraannya)

4 FUNGSI NEGARA
(dengan urutan yang sama)

KETENTUAN HUMUM
(dituangkan dalam pasal atau beberapa pasal tertentu dalam batang tubuh UUD 1945.

IMPLIMENTASI FUNGSI NEGARA


(didasarkan pada wewenang dan menempuh prosedur yang dideduksi dari pasal yang bersangkutan dalam UUD 1945.

Keterangan:
Berwujud keputusan politik dari: MPR (TAP), atau DPR (UU), atau Presiden (PP, KEPRES, INPRES)

Struktur-Jenjang Alam Semesta Dalam Ruang Waktu

~ ke samping kiri

struktur jenjang

ke samping kanan

struktur jenjang
ke bawah

ke atas

Вам также может понравиться