Вы находитесь на странице: 1из 8

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rectal diatas 38C)

yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam sering juga disebut kejang demam tonik-klonik, dijumpai pada anak-anak usia di bawah 5 tahun. Kejang disebabkan oleh adanya suatu awitan hypertermia yang timbul mendadak pada infeksi bakteri atau virus.

ETIOLOGI
1. Disebabkan oleh suhu yang tinggi 2. Timbul pada permulaan penyakit infeksi (extra Cranial), yang disebabkan oleh banyak macam agent : Bakteri Penyakit pada Tractus Respiratorius: Pharingitis Tonsilitis Otitis Media Laryngitis Bronchitis Pneumonia

Bakteri

Pada G. I. Tract: Dysenteri Baciller Sepsis. Pada tractus Urogenitalis: Pyelitis Cystitis Pyelonephritis Varicella Morbili Dengue Exanthemasubitung

Virus

GEJALA KLINIS Ada 2 bentuk kejang demam (menurut Lwingstone), yaitu: 1. Kejang demam sederhana (Simple Febrile Seizure), dengan ciri-ciri : @ Kejang berlangsung singkat, < 15 menit @ Kejang umum tonik dan atau klonik @Umumnya berhenti sendiri @ Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24jam 2. Kejang demam komplikata (Complex Febrile Seizure), dengan cirri-ciri : @ Kejang lama > 15 menit @Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial @Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

1. Anamnesis Biasanya didapatkan riwayat kejang demam pada anggota keluarga yang lainnya (ayah, ibu, atau saudara kandung). 2. Pemeriksaan Neurologis tidak didapatkan kelainan. 3. Pemeriksaan Laboratorium pemeriksaan rutin tidak dianjurkan, kecuali untuk mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab (darah tepi, elektrolit, dan gula darah). 4. Pemeriksaan Radiologi X-ray kepala, CT scan kepala atau MRI tidak rutin dan hanya dikerjakan atas indikasi.

5. Pemeriksaan cairan serebrospinal (CSS) tindakan pungsi lumbal untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis. Pada bayi kecil, klinis meningitis tidak jelas, maka tindakan pungsi lumbal dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Bayi < 12 bulan : diharuskan. 2. Bayi antara 12 18 bulan : dianjurkan. 3. Bayi > 18 bulan : tidak rutin, kecuali bila ada tandatanda meningitis. 6. Pemeriksaan Elektro Ensefalografi (EEG) : tidak direkomendasikan, kecuali pada kejang demam yang tidak khas (misalnya kejang demam komplikata pada anak usia > 6 tahun atau kejang demam fokal

Вам также может понравиться