Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil 3.1.1. Percobaan 1. Penentuan Koefisien Distribusi Tabel 3.1 : Data hasil perhitungan Sistem Penambahan As.asetat (ml) Volume titran NAOH 0,1 M Air Organik (ml) Air + 5 3 1 Etanol + Minyak 1 16 9,1 3,0 3,1 (ml) 4,6 2,8 1,1 0,5 Kosentrasi Kosentrasi As.asetat As.asetat dalam dalam lapisan lapisan air, Y Organik, X 0,16 M 0,046 M 0,091 M 0,03 M 0,031 M 0,028 M 0,011 M 0,005 M K=Y/X

3,48 3,25 2,73 6,2

Minyak

3.1.2. Percobaan 2. Percobaan II mempelajari aliran Counter Current hidrolisis dalam kolom packing Minyak sebagai aliran kontinue Pada kecepatan a. 300 ml/mnt = 10,50 menit b. 350 ml/mnt = 5,51 menit Air sebagai aliran kontinue pada kecepatan a. 300 ml/mnt = 9,01 menit b. 350 ml/mnt = 5,54 menit

3.1.3. Percobaan 3. Penentuan Neraca Massa Dimana Air sebagai Fasa Kontiniu Tabel 3.2 : Data hasil perhitungan dengan flow 300 ml/menit (0,005 L/s) volume titrasi (ml) Feed Rafinat 2,1 ml 0,1 ml konsentrasi asam asetat (kg/L) 0,021 0,001

Ekstrak Asam Asetat diekstrak Dari Fasa Organik Asam Asetat diekstrak Dari Fasa Air Volum Packing Log Mean Driving Force koefisien transfer massa

0,1 ml 0,0001 0,1

0,001 Kg/detik

Kg/detik L

2.5 1,152677289 3,47 x 10-5

kg/sL

Tabel 3.3 : Data hasil perhitungan dengan flow 350 ml/menit (0,00583 L/s) volume titrasi (ml) Feed Rafinat Ekstrak Asam Asetat diekstrak Dari Fasa Organik Asam Asetat diekstrak Dari Fasa Air Volum Packing Log Mean Driving Force koefisien transfer massa 0,180833333 2.5 6,262382646 1,15504 x 10-5 0,000180833 3,2 0,1 0,1 konsentrasi asam asetat (kg/L) 0,032 0,001 0,001 Kg/detik

Kg/detik Liter

kg/sL

3.2. Pembahasan 3.2.1. Penentuan Koefisien Distribusi Pada percobaan untuk menentukan koefisien distribusi digunakan volume asam asetat yang divariasikan, yaitu 1 ml, 3 ml dan 5 ml. Dengan memvariasikan volume asam asetat ini, maka akan didapat perbedaan antara konsentrasi asam asetat dalam lapisan air (Y) dan konsentrasi asam asetat dalam lapisan organik (X). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

0.18 0.16 0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 0 2 4 6 Volume as.asetat (ml)

Y dan X (M)

Volume as.asetat vs Y

Gambar 3.1 : kurva hubungan antara as.asetat dalam lapisan air (Y) dan dalam lapisan organik (X)

Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa pada penggunaan Asam Asetat 1 ml, didapat konsentrasi asam asetat dalam lapisan air (Y) sebesar 0,3 M dan konsentrasi asam asetat dalam lapisan organik (X) sebesar 0,011 M. Pada penggunaan asam asetat 3 ml didapat konsentrasi asam asetat dalam lapisan air (Y) sebesar 0,91 M dan konsentrasi asam asetat dalam lapisan organik (X) sebesar 0,028 M. Sedangkan pada penggunaan asam asetat 5 ml didapat konsentrasi asam asetat dalam lapisan air (Y) sebesar 0,16 M dan konsentrasi asam asetat dalam lapisan organik (X) sebesar 0,46 M. Sehingga ini membuktikan bahwa volume asam asestat yang digunakan berbanding lurus dengan konsentrasinya. Semakin

besar volume asam asetat semakin tinggi pula konsentrasi dalam lapisan air dan organik. Dengan adanya perbedaan konsentrasi Asam Asetat pada lapisan air dan lapisan organik, maka akan terdapat juga perbedaan koefisien distribusinya. Perbedaan koefisien distribusi terhadap volume asam asetat. Dapat dilihat pada Gambar 3.2

6 Volume as.asetat (ml) 5 4 3 2 1 0 0 1 2 Koefisien distribusi 3 4 Koefisien distribusi vs volume

Gambar 3.2 : Kurva hubungan antara koefisien distribusi vs volume as.asetat

Dari gambar 3.2 dapat dilihat variasi volume asam asetat terhadap koefisien distribusi. Dimana dapat dilihat bahwa semakin tinggi volume asam asetat maka semakin besar koefisien distribusi.

3.2.2. Penentuan Kecepatan Flooding Pada percobaan penentuan kecepatan flooding, digunakan kecepatan pompa dengan beberapa variasi bukaan. Dari bukaan pompa ini akan didapatkan flowrate yang bervariasi pula. Variasi bukaan yang digunakan adalah 10% dan 56% dan variasi bahan fasa kontiniu air dan minyak. Dengan adanya perbedaan flowrate maka waktu yang dibutuhkan untuk flooding juga bervariasi. Hal ini dapat ditunjukkan pada Gambar 3.3

12 10 Waktu (menit) 8 6 4 2 0 280 300 320 Flowrate (ml/menit) 340 360 Minyak Fasa Kontiniu Air Fasa Kontiniu

Gambar 3.3 : Kurva hubungan antara flowrate vs waktu flooding

Dari gambar 3.3 dapat dilihat bahwa flowrate berbanding terbalik dengan waktu flooding. Semakin rendah flowrate semakin lama waktu floodingnya. Dan waktu yang paling lama pada minyak fasa kontiniu. Dapat dilihat pada flowrate 300 ml/menit dan 350 ml/menit untuk minyak fasa kontiniu, waktu yang dibutuhkan untuk flooding adalah 10,50 menit dan 5,51 menit. Sedangkan pada flowrate 300 ml/menit dan 350 ml/menit air fasa kontiniu, waktu yang dibutuhkan untuk flooding adalah 5,35 menit.

3.2.3. Penentuan Koefisien Perpindahan Massa Pada percobaan untuk menentukan koefisien perpindahan massa, digunakan laju alir yang bervariasi. Laju alir yang digunakan adalah 300 ml/menit dan 350 ml/menit. Dengan adanya perbedaan laju alir ini, maka koefisien perpindahan massa pun akan berbeda pula. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 3.4

0.00004 0.000035 Koefisien transfer 0.00003 0.000025 0.00002 0.000015 0.00001 0.000005 0 150 200 250 300 350 400 Flowrate (ml/menit) Flowrate vs koefisien transfer

Gambar 3.4 : Kurva hubungan antara flowrate vs koefisien transfer massa

Pada Gambar 3.4 dapat dilihat bahwa flowrate berbanding terbalik dengan koefisien perpindahan massa. Koefisien perpindahan massa akan semakin kecil ketika laju alir yang digunakan juga semakin besar. Saat laju alir 300 ml/menit, didapat koefisien perpindahan massa sebesar 3,47 x 10-5 kg/L.s. Sedangkan pada saat laju alir 400 ml/menit, didapat koefisien perpindahan massa sebesar 1,15504 x 10-5 kg/L.s.

BAB IV KESIMPULAN

1. Semakin banyak penambahan asam asetat ke dalam campuran maka koefisien distribusi sistem akan semakin besar. Pada penambahan 1 ml, 3ml dan 5ml asam asetat diperoleh koefisien berturut-turut 2,73; 3,25 dan 3,48. 2. Semakin naik flowrate semakin cepat waktu floodingnya. Dapat dilihat pada flowrate 300 ml/menit waktu flooding adalah 10,50 menit dan 350 ml/menit waktu floodingnya 5,51 menit untuk minyak fasa kontiniu . Sedangkan pada air fasa kontiniu flowrate 300 ml/menit waktu flooding adalah 9,01 menit dan 350 ml/menit waktu floodingnya 5,54 menit. 3. Koefisien perpindahan massa akan semakin kecil ketika laju alir yang digunakan juga semakin besar. Saat laju alir 300 ml/menit, didapat koefisien perpindahan massa sebesar 3,47 x 10-5 kg/L.s. Sedangkan pada saat laju alir 350 ml/menit, didapat koefisien perpindahan massa sebesar 1,15504 x 10-5 kg/L.s.

Вам также может понравиться