Вы находитесь на странице: 1из 8

Kryptografi January 1st, 2011 Related Filed Under

A. Sejarah & Pengertian Kriptografi

Berasal dari akar kata Yunani kryptos dan grph, yang mempunyai arti tulisan tersembunyi, telah ada hampir sepanjang kata kata tertulis. Sepanjang masa, keuntungan dalam pertempuran antara ahlikriptologi (pembuat kode) dan cryptanalysts (pemecah kode) telah berpindah tangan berkali-kali. Dapat juga disebut sebagai sebuah ilmu yang digunakan untuk mengamankan sebuah pesan, orang yang melakukan kryptografi disebut kryptografer. Peristiwa berikut ini adalah beberapa yang paling penting dalam sejarah perkembangan kriptografi. Abad ke-5 SM Digunakannya kriptografi oleh Jendral Spartan untuk bertukar pesan rahasia menggunakan pita sempit membungkus perkamen sekitar staf silinder dikenal sebagai scytale, kemudian menyalin pesan mereka pada papirus. Pesan hanya dapat dibaca saat papirus adalah ulang luka di sekitar scytale ketebalan yang sama. Ini adalah penggunaan yang tercatat paling awal apa yang sekarang dikenal sebagai cipher transposisi. Abad ke-2 SM Sejarawan Polybius Yunani mengembangkan salah satu yang paling awal tercatat yaitu cipher substitusi dengan mengganti huruf-huruf alfabet, disusun dalam Polybius persegi, dengan angka.Abad ke-1 SM jenderal Romawi menggunakan cipher pergeseran sederhana, di mana setiap huruf dari pesan plaintext akan bergeser jumlah tetap huruf dalam alfabet untuk menghasilkan ciphertext. Sandi kemudian dikenal sebagai sandi Caesar setelah Julius Caesar, yang konon lebih suka pergeseran dari tiga huruf. Abad ke-9 matematikawan Islam Yaqb bin Yusuf Abu Ishaq al-Kindi menerbitkan buku teks pertama memecahkan kode, A Manuscript on Deciphering Cryptographic Messages. Al-Kindi memperkenalkan buku klasifikasi cipher, polyalphabetic sandi, dan analisis frekuensi, teknik penting yang digunakan dalam memecahkan cipher substitusi. Analisis frekuensi menggunakan frekuensi relatif simbol dalam pesan berkode untuk mengungkapkan apa huruf alfabet.

Secara matematis sederhana, proses enkripsi-dekripsi dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut :

Dimana : m = message / plainteks c = cipherteks D = fungsi Dekripsi d = kunci dekripsi E = fungsi Enkripsi e = kunci enkripsi

Dari dua persamaan diatas dapat ditulis :

Sehingga terlihat pesan yang telah tersandi dapat dikembalikan menjadi pesan semula.

B. Algoritma Sandi

algoritma sandi adalah algoritma yang berfungsi untuk melakukan tujuan kriptografis. Algoritma tersebut harus memiliki kekuatan untuk melakukan (dikemukakan oleh Shannon): konfusi/pembingungan (confusion), dari teks terang sehingga sulit untukmdirekonstruksikan secara langsung tanpa menggunakan algoritma dekripsinya difusi / peleburan (difusion), dari teks terang sehingga karakteristik dari teks terang tersebut hilang. Sehingga dapat digunakan untuk mengamankan informasi. Pada implementasinya sebuah algoritmas sandi harus memperhatikan kualitas layanan / Quality of Service atau QoS dari keseluruhan sistem dimana dia diimplementasikan. Algoritma sandi yang handal adalah algoritma sandi yang kekuatannya terletak pada kunci, bukan pada kerahasiaan algoritma itu sendiri. Teknik dan metode untuk menguji kehandalan algoritma sandi adalah kriptanalisa.

Dasar matematis yang mendasari proses enkripsi dan dekripsi adalah relasi antara dua himpunan yaitu yang berisi elemen teks terang /plaintext dan yang berisi elemen teks sandi/ciphertext. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi transformasi antara himpunan-himpunan tersebut. Apabila elemenelemen teks terang dinotasikan dengan P, elemen-elemen teks sandi dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi dinotasikan dengan E, dekripsi dengan notasi D. Enkripsi : E(P) = C Dekripsi : D(C) = P atau D(E(P)) = P. Secara umum berdasarkan kesamaan kuncinya, algoritma sandi dibedakan menjadi :

kunci-simetris/symetric-key, sering disebut juga algoritma sandi konvensional karena umumnya diterapkan pada algoritma sandi klasik kunci-asimetris/asymetric-key

Berdasarkan arah implementasi dan pembabakan jamannya dibedakan menjadi :

algoritma sandi klasik classic cryptography

algoritma sandi modern modern cryptography

Berdasarkan kerahasiaan kuncinya dibedakan menjadi :

algoritma sandi kunci rahasia secret-key algoritma sandi kunci publik publik-key

Pada skema kunci-simetris, digunakan sebuah kunci rahasia yang sama untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsinya. Sedangkan pada sistem kunci-asimentris digunakan sepasang kunci yang berbeda, umumnya disebut kunci publik (public key) dan kunci pribadi (private key), digunakan untuk proses enkripsi dan proses dekripsinya. Bila elemen teks terang dienkripsi dengan menggunakan kunci pribadi maka elemen teks sandi yang dihasilkannya hanya bisa didekripsikan dengan menggunakan pasangan kunci pribadinya. Begitu juga sebaliknya, jika kunci pribadi digunakan untuk proses enkripsi maka proses dekripsi harus menggunakan kunci publik pasangannya.

Algoritma sandi kunci Simetris

Skema algoritma sandi akan disebut kunci-simetris apabila untuk setiap proses enkripsi maupun dekripsi data secara keseluruhan digunakan kunci yang sama. Skema ini berdasarkan jumlah data per proses dan alur pengolahan data didalamnya dibedakan menjadi dua kelas, yaitu block-cipher dan stream-cipher.

Block-Cipher Block-cipher adalah skema algoritma sandi yang akan membagi-bagi teks terang yang akan dikirimkan dengan ukuran tertentu (disebut blok) dengan panjang t, dan setiap blok dienkripsi dengan menggunakan kunci yang sama. Pada umumnya, block-cipher memproses teks terang dengan blok yang relatif panjang lebih dari 64 bit, untuk mempersulit penggunaan pola-pola serangan yang ada untuk membongkar :

kunci. Untuk menambah kehandalan model algoritma sandi ini, dikembangkan pula beberapa tipe proses enkripsi, yaitu : - ECB, Electronic Code Book

- CBC, Cipher Block Chaining - OFB, Output Feed Back - CFB, Cipher Feed Back

Stream-Cipher Stream-cipher adalah algoritma sandi yang mengenkripsi data persatuan data, seperti bit, byte, nible atau per lima bit(saat data yang di enkripsi berupa data Boudout). Setiap mengenkripsi satu satuan data di gunakan kunci yang merupakan hasil pembangkitan dari kunci sebelum.

Proses Kriptografi Simetris

Algoritma kunci simetris memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yakni:

Kelebihan :

Waktu proses untuk enkripsi dan dekripsi relatif cepat, hal ini disebabkan karena efisiensi yang terjadi pada pembangkit kunci. Karena cepatnya proses enkripsi dan dekripsi, maka algoritma ini dapat digunakan pada sistem secara real-time seperti saluran telepon digital.

Kekurangan :

Untuk tiap pasang pengguna dibutuhkan sebuah kunci yang berbeda, sedangkan sangat sulit untuk menyimpan dan mengingat kunci yang banyak secara aman, sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam hal manajemen kunci. Perlu adanya kesepakatan untuk jalur yang khusus untuk kunci, hal ini akan menimbulkan masalah yang baru karena tidak mudah u menentukan jalur yang aman untuk kunci, masalah ini sering disebut dengan Key Distribution Problem. Apabila kunci sampai hilang atau dapat ditebak maka kriptosistem ini tidak aman lagi.

Algoritma-algoritma sandi kunci-simetris

Beberapa contoh algoritma yang menggunakan kunci-simetris: DES Data Encryption Standard blowfish twofish MARS IDEA 3DES DES diaplikasikan 3 kali AES Advanced Encryption Standard, yang bernama asli rijndael FEAL

Algoritma Sandi Kunci-Asimetris Skema ini adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsinya. Skema ini disebut juga sebagai sistem kriptografi kunci publik karena kunci untuk enkripsi dibuat untuk diketahui oleh umum (public-key) atau dapat diketahui siapa saja, tapi untuk proses dekripsinya hanya dapat dilakukan oleh yang berwenang yang memiliki kunci rahasia untuk mendekripsinya, disebut private-key. Dapat dianalogikan seperti kotak pos yang hanya dapat dibuka oleh tukang pos yang memiliki kunci tapi setiap orang dapat memasukkan surat ke dalam kotak tersebut. Keuntungan algoritma model ini, untuk berkorespondensi secara rahasia dengan banyak pihak tidak diperlukan kunci rahasia sebanyak jumlah pihak tersebut, cukup membuat dua buah kunci, yaitu kunci publik bagi para korensponden untuk mengenkripsi pesan, dan kunci privat untuk mendekripsi pesan. Berbeda dengan skema kunci-simetris, jumlah kunci yang dibuat adalah sebanyak jumlah pihak yang diajak berkorespondensi.

Fungsi Enkripsi dan Dekripsi Algoritma Sandi Kunci-Asimetris Apabila Ahmad dan Bejo hendak bertukar berkomunikasi, maka: Ahmad dan Bejo masing-masing membuat 2 buah kunci 1. Ahmad membuat dua buah kunci, kunci-publik dan kunciprivat 2. Bejo membuat dua buah kunci, kunci-publik dan kunci-privat

Mereka berkomunikasi dengan cara: 1. Ahmad dan Bejo saling bertukar kunci-publik. Bejo mendapatkan dari Ahmad, dan Ahmad mendapatkan dari Bejo. 2. Ahmad mengenkripsi teks-terang ke Bejo dengan fungsi

3. Ahmad mengirim teks-sandi ke Bejo 4. Bejo menerima dari Ahmad dan membuka teks-terang dengan fungsi

Hal yang sama terjadi apabila Bejo hendak mengirimkan pesan ke Ahmad 1. Bejo mengenkripsi teks-terang ke Ahmad dengan fungsi

2. Ahmad menerima dari Bejo dan membuka teks-terang dengan fungsi

Algoritma Algoritma Sandi Kunci-Asimetris Knapsack RSA Rivert-Shamir-Adelman Diffie-Hellman

B.2. Kriptografi Asimetris

Algoritma asimetrik disebut juga algoritma kunci publik. Disebut kunci publik karena kunci yang digunakan pada proses enkripsi dapat diketahui oleh orang banyak[1] tanpa membahayakan kerahasiaan kunci dekripsi, sedangkan kunci yang digunakan untuk proses dekripsi hanya diketahui oleh pihak yang tertentu (penerima). Mengetahui kunci publik semata tidak cukup untuk menentukan kunci rahasia. Pasangan kunci publik dan kunci rahasia menentukan sepasang transformasi yang merupakan invers satu sama lain, namun tidak dapat diturunkan satu dari yang lain. Dalam sistem kriptografi kunci publik ini, proses enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang berbeda, namun kedua kunci tersebut memiliki hubungan matematis (karena itu disebut juga sistem asimetris). Adapun proses kriptografi asimetris secara umum dapat kita lihat pada Gambar

Proses Kriptografi Asimetris

Algoritma kunci asimetris memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yakni:

Kelebihan :

a.Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat diatasi. b.Manajemen kunci pada suatu sistem informasi dengan banyak pengguna menjadi lebih mudah, karena jumlah kunci yang digunakan lebih sedikit.

Kekurangan :

a.Kecepatan proses algoritma ini tergolong lambat bila dibandingkan dengan algoritma kunci simetris. b.Untuk tingkat keamanan yang sama, rata-rata ukuran kunci harus lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran kunci yang dipakai pada algoritma kunci simetris.

Contoh skema enkripsi kunci asimetrik adalah :

a. DSA (Digital Signature Algorithm) b. RSA c. Diffie-Hellman (DH)

C. Teknik Dasar Kriptografi

1.Subtitusi : Mengganti huruf dengan sesuatu, ex: Caesar Chiper. 2.Blocking : Membagi menjadi beberapa kolom dan baris. 3.Permutasi : Memindahkan karakter tertentu dengan ketentuan tertentu (Transposisi) 4.Ekspansi : Menambahkan suatu kalimat dengan karakter tertentu.

5.Compaction : Pemampatan, ex : kita makan menjadi kia_akntma.

Вам также может понравиться