Вы находитесь на странице: 1из 11

K177 KONVENSI MENGENAI PEKERJA RUMAHAN

K-177 Konvensi Mengenai Pekerja Rumahan

Pengantar
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif dalam kondisi yang merdeka, setara, aman, bermartabat. Tujuan-tujuan utama ILO ialah mempromosikan hak-hak kerja, memperluas kesempatan kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial, dan memperkuat dialog dalam menangani berbagai masalah terkait dengan dunia kerja. Organisasi ini memiliki 183 negara anggota dan bersifat unik di antara badan-badan PBB lainnya karena struktur tripartit yang dimilikinya menempatkan pemerintah, organisasi pengusaha dan serikat pekerja/ buruh pada posisi yang setara dalam menentukan program dan proses pengambilan kebijakan. Standar-standar ILO berbentuk Konvensi dan Rekomendasi ketenagakerjaan internasional. Konvensi ILO merupakan perjanjian-perjanjian internasional, tunduk pada ratikasi negara-negara anggota. Rekomendasi tidak bersifat mengikatkerapkali membahas masalah yang sama dengan Konvensi yang memberikan pola pedoman bagi kebijakan dan tindakan nasional. Hingga akhir 2009, ILO telah mengadopsi 188 Konvensi dan 199 Rekomendasi yang meliputi beragam subyek: kebebasan berserikat dan perundingan bersama, kesetaraan perlakuan dan kesempatan, penghapusan kerja paksa dan pekerja anak, promosi ketenagakerjaan dan pelatihan kerja, jaminan sosial, kondisi kerja, administrasi dan pengawasan ketenagakerjaan, pencegahan kecelakaan kerja, perlindungan kehamilan dan perlindungan terhadap pekerja migran serta kategori pekerja lainnya seperti para pelaut, perawat dan pekerja perkebunan. Lebih dari 7.300 ratikasi Konvensi-konvensi ini telah terdaftar. Standar ketenagakerjaan internasional memainkan peranan penting dalam penyusunan peraturan, kebijakan dan keputusan nasional.

K-177 Konvensi Mengenai Pekerja Rumahan

K177
KONVENSI MENGENAI PEKERJA RUMAHAN

Konprensi ini sudah dilangsungkan di Geneve oleh badan pengurus ILO dalam pertemuan ke-83 tanggal 4 Juni 1996 dan Mengingat bahwa banyak konferensi dan usulan-usulan yagn berdasarkan standard pada penerapan mengenai kondisi kerja yagn berlaku secara umum di perumahan dan Memperhatikan bahwa kondisi khusus pekerjaan rumahan yang berciti khas membuat pekerja rumahan itu lebih disukai untuk meningkatnkan penerapan dari konvensi dan rekomendasi bagi pekerja rumahan dan untuk membantu mereka dengan standard dengan mempertimbangkan cirri khas dari pekerja rumahan, dan Menetapkan dalam menerima usulan-usulan tertentu yagn berhubungan dengan pekerja rumahan yagn merupakan item nomor empat dari agenda sidang dan Menetapkan bahwa usulan-usulan ini akan mengambil bentuk konvensi internasional. Mengambil, tanggal 20 June 1996, konvensi berikut ini yang menyebutkannya sebagai konvensi pekerja rumahan 1996.

K-177 Konvensi Mengenai Pekerja Rumahan

Pasal 1
Tujuan dari konvensi ini : a. Istilah pekerja rumahan berarti pekerjaan yang dikerjakan seseorang, yang dianggap sebagai seorang pekerja rumahan. i. ii. iii. Didalam rumahnya atau sekitarnya dari pilihannya, selain dari tempat kerja majikan Untuk pemberian gaji Yang menghasilkan sebagai produksi atau jasa seperti ditetpkan majikan, dengan mengabaikan siapa yagn menyediakan peralatan, bahan-bahan dan kebutuhan lain yang digunakan. Kecuali orang ini mempunyai derajat otonomi dan kebebasan secara ekonomis yang diperlukan dapat dianggap pekerja mandiri di bawah undang-undang nasional, peraturan dan keputusan pengadilan; b. Dalam arti konvensi ini, orang-orang yang berstatus pegawai tidak menjadi pekerja rumahan dalam arti konvensi ini hanya karena melakukan pekerjaan di rumah sebagai pegawai daripada melakukan pekerjaan di tempat kerja mereka yang biasa. Istilah majikan secara alamiah atau sah yang secara langsung atau melalui seorang perantara, apakah ada atau tidak seorang perantara dibolehkan di dalam peraturan nasional, memberikan pekerjaan rumahan dan melaksanakan kegiatan usahanya.

c.

Pasal 2
Konvensi ini berlaku untuk semua orang-orang yang melakukan pekerjaan rumahan seperti yang diartikan dalam pasal 1.

Pasal 3
Setiap anggota yang telah meratikasi konvensi ini akan mengambil, melaksanakan dan secara berkala meninjau kebijakan peraturan nasional tentang pekerja rumahan yang bertujuan meningkatkan situasi pekerja rumahan, dengan berkonsultasi dengan perwakilan organisasi dari majikan dan pekerja, dimana mereka ada dengan organisasi yagn berkaitan dengan pekerja rumahan dan organisasi majikan dari pekerja rumahan.

Pasal 4
1. Kebijakan nasional tentang pekerja rumahan akan mempromosikan sejauh mungkin, kesamaan perlakukan antara pekerja rumahan penerima upah lain, denganmempertimbangkan cirri-ciri khusus pekerja rumahan dan, dimana pantas, kondisi ini dapat berlaku bagi jenis kerja yagn sama yang dilakukan oleh sebuah wira usaha. Kesamaan perlakukan harus dipromosikan secara khusus, dalam hubungannya dengan : a. Hak pekerja rumahan untuk mendirikan/bergabungan denganorganisasi atas pilihan mereka sendiri dan untuk berpartisipasi dalam organisasi tersebut. Perlindungan terhadap diskrimininasi dalam pekerjaan dan jabatan Perlindungan di lapangan untuk kesehatan keselamatan kerja Pemberian gaji Penetapan undang-undang untuk perlindungan jaminan social Akses untuk mendapatkan training Umur minimum untuk masuk bekerja Perlindungan kehamilan

2.

b. c. d. e. f. g. h.

K-177 Konvensi Mengenai Pekerja Rumahan

Pasal 5
Kebijakan nasional tentang pekerja rumahan harus dilaksanakan dalam arti menurut undang-undang dan peraturan-peraturan, persetujuan bersama, dan penghargaan arbitrasi atau dengan cara lain yang patut yang konsisten denan kebiasaan nasional.

Pasal 6
Tindakan yang pantas harus dilakukan sehingga statistic perburuhan mencakup sampai batas tertentu pekerja rumahan.

Pasal 7
Undang-undang dan peraturan-peraturan nasional tentang keselamatan dan kesehatan bekerja harus berlaku untuk pekerja rumahan, dengan mempertimbangkan cirri-ciri khasnya dan haru smementuk kondisi dibawah mana jenis pekerjaan tertentu dan pemakaian substansi tertentu yagn diizinkan dalam pekerja rumahan dengan alasan keselamatan dan kesehatan.

Pasal 8
Dimana penggunaan perantara dalam pekerjaan rumah diizinkan, tanggung jawab masing-masing majikan dan perantara harus ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan-peraturan atau putusan haiki, sesuai dengan kebiasaan nasional.

Pasal 9
1. Sebuah system pemeriksaan yang konsisten dengan undang-undang dan kebiasaan nasional harus menjamin sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku bagi pekerjaan rumahan.

2.

Perbaikan yang memadai termasuk hukuman dimana pantas dalam hal pelanggaran undang-undang dan peraturan harus diberikan dan diberlakukan secara efektif.

Pasal 10
Konvensi ini tidak berpengaruh pada ketentuan-ketentuan yang lebih disukai berlaku bagi pekerja rumahan dibawah konvensi perburuhan internasional lain.

Pasal 11
Ratikasi resmi dari konvensi ini akan dikomunikasikan kepada Direktur Jenderal ILO untuk didaftarkan.

Pasal 12
1. 2. 3. Konvensi ini akan mengikat hanya apabila anggota dari ILO yang meratikasi telah didaftarkan di Direktur Jenderal ILO. Konvensi ini akan berlaku 12 bulan setelah tanggal dimana ratikasi dari dua anggota telah didaftarkan di Direktur Jenderal ILP. Selanjutnya, konvensi ini akan berlaku untuk setiap anggota 12 bulan setelah tanggal ratikasi didaftarkan.

Pasal 13
1. Anggota yang telah meratikasi konvensi ini boleh mengadukan konvensi ini setelah kadaluarsa 10 tahun terhitung tanggal dimana konvensi ini diberlakukan pertama kali, dengan sebuah undangundang yang telah dikomunikasikan kepada Direktur Jenderal ILO untuk didaftarkan. Pengaduan ini belum boleh berlaku sampai satu tahun setelah tanggal dimana undang-undang ini didaftarkan.

K-177 Konvensi Mengenai Pekerja Rumahan

2.

Setiap anggota yang telah meratikasi konvensi ini dan yang tidak selama setahun setelah masa 10 tahun kadaluarsa yang disebutkan dalam paragap sebelumnya, memperhatikan hak pengaduan yang diberikan dalam pasal ini, akan diikat selama masa 10 tahun lagi dan setelah itu mengadukan konvensi ini pada masa 10 tahun kadaluarsa dibawa istilah yang diberikan dalam pasal ini.

Pasal 14
1. Direktur Jenderal ILO akan memberitahu semua anggota ILO mengenai pendaftaran semua ratikasi dan pengaduan yang dikomunikasikan oleh anggota-anggota organisasi. Ketika memberitahu semua anggota organisasi mengenai pendaftaran ratikasi yang kedua. Direktur Jenderal akan menarik perhatian anggota organisasi bagi tanggal dimana konvensi akan diberlakukan.

2.

Pasal 15
Direktur Jenderal ILO akan berkomunikasi dengan Secretary General PBB tentang pendaftaran yang sesuai dengan pasal 102 dari perjanjian PBB, semua fakta-fakta dari ratikasi dan undang-undang pengaduan didaftarkan oleh Direktur Jenderal sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalampasal-pasal tersebut.

Pasal 16
Dalam sewaktu-waktu dimana perlu, badan pengurus ILO harus menunjukkan kepada konferensi laporan mengenai pekerjaan konvensi ini dan akan memeriksa keinginan menempatkan agenda konferensi ini dan pertanyaan-pertanyaan revisi secara keseluruhan atau sebagian.

10

Pasal 17
1. Apabila konferensi mengambil konvensi baru yang merevisi konvensi ini seara keseluruhan atau sebagian, maka kecuali dinyatakan lain oleh konvensi baru : Ratikasi oleh anggota mengenai konensi baru yang telah diratikasi harus ipso jure melibatkan pengaduan yang segera dari konvensi ini, meskipun pasal 13 diatas, kalau dan jika revisi konvensi baru ini akan diberlakukan. Sejak tanggal berlakunya revisi konvensi ini, konvensi akan berhenti dibuka bagi ratikasi oleh anggota-anggota. Konvensi ini akan dalam segala hal tetap berlaku dalam bentuk dan isi yagn nyata bagi anggota-anggota yang tehal meratikasi tetapi belum meratikasi konvensi yang diperbaiki.

2.

3. 4.

Pasal 18
Versi bahasa Inggris dan Perancis text konvensi ini sama sahnya.

11

Вам также может понравиться