Вы находитесь на странице: 1из 2

SEMARAK PENYAMBUTAN BULAN SUCI RAMDAHAN

Elviandri, S.HI., M.Hum


(Dosen Universitas Muhammadiyah Riau)

;=E_GC^4C 4g~-.- W-ONL4`-47
=Ug-7 N:^OU4 N4O_- EE =Ug-7
O>4N -g~-.- }g` :)Ul~ 7+UE
4pO+-> ^g@
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S 2 Al-Baqarah ayat 183).

SEMARAK penyambutan datangnya bulan suci Ramadhan begitu menggema di seantero
Indonesia bahkan dunia. Berbagai macam cara dilakukan oleh kaum muslimin untuk
menyemarakkannya. Pemuda Muhammadiyah Ranting Batu Belah menyambut bulan suci
Ramadhan dengan berbenah mesjid sebagai upaya memakmurkan mesjid.
Pada tangal 5 September 2007, Muallimin Bangkinang mengadakan Tabligh Akbar sebagai
rangkaian penyambutan datangnya bulan Ramadhan.Ada hal yang menarik dari acara tersebut.
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) Pimpinan Pusat Muhammdiyah yang sekaligus
menjadi pembicara. Beliau mengungkapkan bahwa Muhammadiyah menjelang satu abad ini
telah dikenal di dunia Internasional, Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. Muhammadiyah
dikenal, Pertama, dengan struktur organisasi yang menyentuh semua lapisan masyarakat.
Mulai dari Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting. Kedua, Amal Usaha yang tersebar luas.
Mulai dari Rumah Sakit Muhammadiyah, Baitul Mal Wat Tamwil Muhammdiyah (Bank), dan
sarana pendidiikan dari berbagai jenjang dan strata, TK, SDM, MTSM/SMPM, MAM/SMAM,
serta Perguruan Tinggi S1, S2, dan S3 salah satunya UMS (Universitas Muhammadiyah
Surakarta).
Terus beliau melanjutkan pembicaraannya sewaktu menghadiri pertemuan tokoh-tokoh
agama dunia di Vatikan membahas perdamaian dunia. Tentu setiap delegasi menyampaikan
dalam organisasi apa dia terlibat. Giliran Sekjen menyampaikan organisasi yang ia terlibat
didalamnya, beliau mengatakan Saya delegasi dari Muhammadiyah sang Paus Paulus II
lansung menyapa dan mengungkapakan rasa kekagumannya. Paus Paulus II menyatakan bahwa
Muhammadiyah masih konsisten dengan dakwah ketauhidan amar maruf nahi munkar. Sikap
konsisten ini ditunjukkan oleh Bapak A.R. Fakhruddin Ketua Umum Pimpinan Pusat
Muhammdiyah yang mengirim surat kepada Paus Paulus II untuk masuk Islam. Kemudian
kekagumannya terhadap Amal Usaha Muhammadiyah.
Kita patut merasa bangga dan optimis dengan melihat pencapaian Muhammadiyah selama
ini. Muhammadiyah mempunyai posis tawar (bargaining position) di berbagai bidang, agama,
politik, ekonomi, budaya dan hubungan internasional.
Di Muhammadiyah banyak intelektual-intelektual yang memegang peranan penting dalam
pemerintahan dan pendidikan. Namun tanpa kita sadari kita sangat minim dengan kader-
kader militan Muhammadiyah apalagi sosok seorang ulama. Lalu apakah Muhammadiyah
dengan kondisi sekarang akan terus eksis? Penulis sangat meragukannya. Sebab kedepan kader
Muhammadiyah yang dibutuhkan bukan hanya sekedar seorang intelek. Tapi yang dibutuhkan
adalah seorang intelek yang ulama dan ulama yang intelek, seperti Visi dan Misi sekolah
kader di Solo Universitas Muhammadiyah Surakarta - Pondok Hajjah Nuriyah Shabran tempat
penulis kuliah dan dikader oleh Muhammadiyah.
Dengan semua kegemilangan yang dicapai oleh Muhammadiyah apakah kita merasa ada
yang kurang/hilang dari Muhammadiyah? Mungkin sebagian dari kita mengatakan tidak ada,
tapi sebenarnya ada yang kurang/hilang dari Muhammadiyah yaitu:
1. Silaturrahmi antara sesama warga Muhammadiyah dan Pimpinan Muhammadiyah.
2. Rasa kebersamaan atau rasa kekeluargaan dan budaya gotong-royong.
Silaturrahmi merupakan anjuran dari Rasulallah saw, bahkan Rasulallah sangat mengecam
dengan ancaman neraka bagi yang memutuskan hubungan silaturrahmi, sebagaimana
sabdanya, Dari Jubair Ibn Mutim berkata, bersabda Rasulallah saw: Tidak masuk surga orang
yang memutuskan hubungan silaturrahmi. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dan Rasulallah saw memberi apresiasi dengan janji surga bagi yang selalu menjaga
hubungan silaturrahmi antar sesama. Sebagaimana sabdanya:
Dari Abdillah Ibn Salam berkata, bersabda Rasulallah saw: Hai Sekalian Manusia, . . . .
jaga hubungan silaturrahmi, . . . . maka kalian akan masuk surga dengan selamat. (H.R.
Tarmidzi).
Hal kedua yang mulai hilang dari Muhammadiyah adalah rasa kebersamaan dan gotong
royong. Hal ini bisa kita lihat dari antusiasme pemuda Muhammadiyah kita pada saat gotong-
royong berbenah mesjid. Jumlah pemuda yang datang untuk ikut andil dalam gotong-royong
sangatlah minim jika dibandingkan dengan jumlah pemuda Muhammadiyah kita. Kita memang
tidak bisa memaksa warga Muhammadiyah atau Pemudanya untuk ikut bergotong-royong. Tapi
jika kita berpikir kembali gotong-royong yang diadakan tidaklah setiap hari dan setiap waktu,
segitu sibukkah kita oleh dunia sehingga waktu kebersamaan kita lewatkan begitu saja?......
Renungkanlah!!!
Allah berfirman:
O W-O+^4E>4 O>4N )O^-
O4O^+--4 W 4 W-O+^4E> O>4N
^e"- p4;N^-4
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah,
Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Q.S. 6 Al-Maidah ayat 2).
Melihat kekurangan itu semua, melalui bulan Ramadhan ini mari kita coba untuk
memupuk kembali rasa kebersamaan dan kegotong-royongan serta mencoba untuk merajut
kembali hubungan silaturrahmi antar sesama yang mungkin sempat ada jurang pemisah.
Gempa yang terjadi kemarin itu merupakan teguran bagi kita untuk kembali
menginstropeksi diri, agar lebih baik di masa yang akan datang. ***

Вам также может понравиться