Вы находитесь на странице: 1из 6

Berdasarkan Film Patch Adam kita dapat menganaslisis beberapa aspek yang terdapat pada tindakan-tindakan tokoh utama

tersebut, Hunter Adams. Aspek-aspek tersebut antara lain : aspek humanity, aspek prilaku dan kepribadian, kesehatan jiwa dan empati, etik profesi kedokteran serta empati dalam berkomunikasi. Aspek humanity Aspek ini tergambar jelas pada film Patch Adam. Ketika Patch berada di tempat Rehabilitas ia menemukan tujuan hidupnya, ia ingin membantu orang lain dan menjadi dokter, tapi untuk menggapai tujuan tersebut ia sadar diri bahwa ia harus melanjutkan pendidikannya agar ia memiliki kompetensi standar seorang dokter. Patch juga memiliki kemampuan berpikir kritis, ia berani menentang pernyataan maupun tindakan yang ia anggap salah. Ia menentang pendapat Walcott bahwa pasien membutuhkan seorang dokter bukan teman. Bagi Patch, dokter seharusnya dapat menjalin hubungan pertemanan dengan pasien, karena pasien merupakan individu yang terdiri dari badan dan jiwa, meskipun organ tubuh terasa sakit tetapi mereka masih memiliki harapan dan kecemasan sehingga mereka membutuhkan kasih serta pertemanan bagi kesehatan psikologis.1Sebagai seorang mahasiswa Patch memiliki perspektif yang berbeda, ketika mayoritas dokter terfokus pada penyakit pasien Patch melihat sisi lain dari tugas seorang dokter. Menurutnya tugas dokter adalah meningkatkan kualitas hidup bukan hanya menunda kematian. Tindakan nyata dari pemikarannya tersebut terlihat dari cara ia memberikan kepedulian pada pasien dengan menghibur serta membuat mereka dapat tertawa kembali, agar mereka dapat melupakan penyakit yang dirasakan dan masalah yang mereka miliki serta menjadi bahagia kembali. Sedangkan point nondogmatisme, pada saat Patch menentang kebijakan universitas bahwa hanya mahasiswa tingkat 3 yang boleh berhubungan langsung pasien. ia berani melanggar dogma yang ada karena menurutnya tujuan dari mahasiswa kedokteran bukan hanya nilai yang tinggi tapi juga penerapan interaksi langsung dengan pasien . Aspek kemanusiaan yang paling menonjol adalah, ketika Patch mendirikan tempat pengobatan gratis bagi siapa saja tanpa membeda-bedakan, hal ini tampak dari penerimaan pasien dengan kebangsaan yang beraneka ragam, selain itu ia bukan hanya mengobati penyakit saja tapi juga menyegarkan jiwa pasien dengan humor dan kepedulian. Hingga pada akhirnya keberhasilan mendirikan Gesundhuit Institute sebuah pusat kesehatan dan rumah sakit gratis bersuasana rumah tinggal yang membuat siapa saja merasa nyaman. Tempat yang terbuka bagi semua orang di penjuru dunia dengan prinsip pengobatan bahwa kesehatan didasari pada kebahagian.

Aspek perilaku dan kepribadian Saat Patch menanyakan nama seorang pasien penderita diabetes, Patch

memperlakukannya sebagaimana seorang manusia ingin diperlakukan. Patch hanya menanyakan hal kecil, tapi hal tersebut dapat membuat pasien tersenyum dan merasa dianggap keberadaannya sebagai individu bukan sekedar sebagai objek penelitian, kasuskasus yang harus dipecahkan atau sebagai soal-soal yang harus dijawab. Aspek ini juga dapat kita temukan pada kalimat yang diucapkan Patch saat ia membayangkan rumah sakit yang ingin ia dirikan. Ia mengatakan bahwa hubungan dokter dan pasien adalah teman yang setara. Berlawanan dengan apa yang dikatakan oleh dosennya, Walcott bahwa pasien

membutuhkan dokter bukan teman dan tugas pasien menuruti perintah dokter. Patch memiliki kepribadian yang penuh dengan kasih dan humoris. Metode penyembuhannya sangat unik yaitu dengan humor dan kebahagiaan. Patch mengunjungi bangsal anak-anak tanpa sengaja, disana ia dengan spontan berpura-pura menjadi badut dengan menggunakan alat penyimpan jarum di hidungnya. Dengan kehadiran patch suasana berubah ceria. Ia menggabungkan tawa dan cinta sebagai cara utama untuk melayani kemanusiaan melalui penyembuhan.2. Melalui pengalaman berharga yang iya dapat dari Arthur tentang jawaban jumlah jari, sejak saat itu ia menjadi pribadi yang bijaksana, berfokus pada penyelesaian masalah bukan pada masalah yang dihadapi. Aspek komunikasi Ketika berkomunikasi dengan seseorang kita harus menyesuaikan dengan

kepribadiaanya terlebih dahulu sehingga keberadaan kita dapat diterima. Cara Patch berkomunikasi pada anak-anak kecil dengan cara menjadi seorang badut sehingga ia dapat berbaur dengan mereka. Kemudian Patch juga menjadi pendengar yang baik ia menerapkan komunikasi dewasa dimana ia menghargai setiap pendapat. Ia mendengarkan sebagai seorang sahabat sehingga tidak otoriter dan tanpa aturan-aturan. Dalam setiap proses komunikasi yang Patch lakukan ia selalu menunjukan perhatiaannya, ia bersedia mendengar cerita seorang nenek tentang masa kecilnya serta impian nenek tersebut. Patch membuat pasien merasa nyaman dengan kehadirannya. Ia juga dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membuat pasien terdorong untuk berbicara serta tidak malu untuk mengekspresikan

perasaan-perasaan mereka. Patch tidak hanya seorang pendengar yang baik ia juga mampu membuat pasien agar mau berbicara sehingga terjadi komunikasi 2 arah. Contohnya proses

komunikasi antara Bill penderita kanker pancreas dan Patch. Tidak ada satu orang pun di Rumah sakit yang dapat berbicara dengan Bill karena sifatnya yang antipati dan kasar. Pada awalnya Patch juga ditolak oleh Bill. Tapi akhirnya kehadiran Patch dapat diterima oleh Bill, keberhasilan itu diperoleh dengan membuka pembicaraan tentang kematian. Bagi orang lain membicarakan kematian pada pasien stadium terminal sangatlah tabu, padahal kematian bukanlah sesuatu yang patut ditakuti. Kepandaian Patch untuk mendapatkan umpan balik suatu reaksi spontan yang diperlihatkan komunikan, membuat bill sebagai penerima pesan mau menanggapi pesan yang telah disampaikan sehingga pada akhirnya memberi kenyamanan pada kedua belah pihak.3 Berkat komunikasi yang baik, akhirnya terjalin hubungan yang sangat dekat antara Bill dan Patch hal ini terbukti sebelum meninggal Bill ingin bertemu dengan Patch untuk terakhir kalinya.

Aspek kesehatan jiwa dan empati Patch menerima orang lain sebagaimana adanya. Patch juga menerapkan dasar dari empati, AGAPE yaitu cinta kasih tanpa pamrih kepada siapa pun dan dimanapun.4 Ini terlihat hampir disemua tindakan Patch, saat ia menghibur anak-anak, mendengar cerita manula, mau menemani pasien penderita kanker pancreas meskipun pada awalnya ia sempat ditolak, membantu teman sekamarnya di RSJ untuk ke toilet, sampai membuat tempat penyembuhan gratis bersama teman-temannya. Ia melakukan semuanya tanpa mengharapkan imbalan apa pun dari apa yang ia lakukan, bahkan ia rela mengorbankan apa yang ia miliki demi kebahagian mereka, termasuk statusnya sebagai seorang mahasiswa kedokteran yang hampir hilang karena tindakannya yang menjadi teman dan penghibur bagi pasien yang dianggap salah oleh Walcott. Patch juga mau meluangkan waktunya untuk memberi kejutan-kejutan kecil yang merupakan wujud dari mimpi para manula, seorang kakek yang memimpikan safari terakhirnya dan nenek yang menginginkan kolam penuh mie seperti impiannya diwaktu kecil. Patch tidak menertawakan keinginan mereka karena patch memiliki empati sehingga ia memahami dari sudut pandang mereka. Karena patch mengerti bahwa impian itulah yang menjadi gairah hidup mereka

Aspek etik profesi Patch mengutamakan prinsip altruisme dalam proses pelayanannya, hal ini tampak nyata dari pengorbanannya demi kepentingan pasien. Kemudian metode pengobatan Patch dengan menggunakan humor untuk membuat pasien tertawa sehingga meningkatnya kualitas hidup pasien termasuk dalam etik profesi karena Patch memaksimalisasi pemuasan kebahagiaan pasien dan memaksimalisasikan kepuasaan tertinggi keseluruhan. Dalam memperlakukan rekan kerja, ia memperlakukan mereka (perawat) sebagai teman dengan posisi setara dan tidak merendahkan posisi mereka. Bahkan pada saat pengadilan Patch mengakui betapa pentingnya peranan perawat di Rumah Sakit.

Daftar Pustaka
1. Hardjodisastro, Daldiyono. 2006. Menuju Seni Ilmu Kedokteran. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama 2. Adams, Patch & Maylander, Maureen.2008.Patch Adam. Yogyakarta:B-first 3. Siahaan, S.M. 1991.Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya.Jakarta:BPK Gunung Mulia 4. Meadow, Mary Jo.1993.memahami orang lain.Yogyakarta;kanisius

Skill Lab Patch Adam

Disusun oleh Nella NIM : 10.2011.185 dyla.esma@yahoo.com

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA 2011


Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510

Вам также может понравиться