Вы находитесь на странице: 1из 4

NIKAH SIRRI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas : Mata Kuliah Dosen Pengampu : Fiqih III : Drs. A. Tubagus Surur, M. Ag

Disusun oleh : Nama NIM : ZUHRIYAH : 2021310112

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) PEKALONGAN 2012

Kawin / Nikah Sirri


Nama NIM Mata Kuliah Dosen Pengampu : ZUHRIYAH : 2021310112 : Fiqih III : Drs. A. Tubagus Surur, M. Ag

Dengan adanya tugas dari Bapak Mata Kuliah Fiqih, maka saya berusaha mencari tema yang sesuai dengan tugas dari Bapak yaitu untuk meneliti sebabsebab dan kalau bisa harus ada jalan penyelesaiannya. Untuk lebih jelas statusnya dan demi masa depan keluarga serta masa depan anak dari orang tersebut. Untuk itu, saya pertama minta pertimbangan kepada suami saya : Khaerun, alamat Warungasem Gg. Masjid (sebelah Timur Masjid Warungasem / Sebelah Timur rumahnya Bpk. KH. Abdul Manan Ahmad) dan kebetulan suami saya mantan Lebe Warungasem. Kemudian suami saya memberitahu bahwa di Desa Warungasem ada orang yang nikah Sirri dengan alamat sebelah kanan Puskesmas Warungasem. Sebelum saya dan suami saya ke rumah orang yang Nikah Sirri itu, saya minta pertimbangan dan pamitan atau lapor kepada Bapak Ketua Rtnya dan Alhamdulillah Bapak Ketua Rtnya mempersilahkan meneliti atau wawancara dengan orang yang Nikah Sirri. Dan setelah itu, saya dan suami saya datang ke rumah orang yang Nikah Sirri itu. Oh iya, Ketua Rtnya adalah mantan Mahasiswa STAIN Pekalongan dan masih terkesan dengan Bapak, namanya H. Samrudin. Sebelum saya sampaikan mengenai Nikah Sirri orang di bawah ini, terlebih dahulu saya sampaikan cerita orang tersebut sebelum Nikah Sirri karena ada kisah yang menurut saya agak semprawut. Kisahnya begini : Orang tersebut adalah Bpk. Jalali, alamat aslinya Solo. Sewaktu di Solo, Bp. Jalali pernah menikah dengan wanita Solo. Menurut pengakuan, Bp. Jalali nikahnya secara resmi. Tetapi karena suatu sebab, maka istrinya Bp. Jalali nikah kepada

lelaki lain karena Bp. Jalali meninggalkannya dan istrinya mengajukan Rapak. Setelah Bp. Jalali di Desa Warungasem, kira-kira beberapa tahun kemudian kawin / nikah dengan wanita yang bernama Maslihah alamat Masin Warungasem. Dan lucunya, Maslihah waktu itu berstatus masih punya suami tapi suaminya bekerja di luar kota dan Bp. Jalali tidak tahu sama sekali bahwa Malihah masih berstatus punya suami karena Maslihah mengakunya sudah tidak punya suami. Dan setelah suaminya tahu istrinya menikah dengan lelaki lain yaitu denga Bp. Jalali, maka suaminya mendatangi dan minta surat penting (Surat Nikah, KTP dan lain-lain). Akhirnya waktu itu menurut Bp. Jalali, Bp. Jalali dan Maslihah masih tetap sebagai suami istri dan suami yang dulu langsung merelakannya. Tetapi surat-surat penting dibawa suaminya Maslihah yang dulu dan Maslihah cukup diberi fotonya saja. Padahal pernikahan Bp. Jalali dan Maslihah sudah dikaruniai 3 anak, semuanya laki-laki. Anak pertama sudan punya anak satu, anak kedua masih sekolah SMP dan anak ketiga sekolah di SD. Belum lama ini, pernikahan Bp. Jalali dan Maslihah berantakan dan sampai Maslihah mengontrak rumah di tetangga saya. Oh iya, status pernikahan Bp. Jalali dan Maslihah menurut pengakuan Bp. Jalali adalah ASPAL karena perkawinannya dengan Maslihah berantakan dan Bp. Jalali akan menikahi wanita lain yang rumahnya adalah tetangga dekat dengan rumah Bp. Jalali. Karena surat-surat penting semua diminta oleh pihak suami Maslihah yang pertama, maka Bp. Jalali menikahi wanita tetangga sendiri dengan nama Qamariyah dengan Nikah Sirri dikarekan mau nikah resmi ke KUA, Bp. Jalali tidak punya surat-surat penting untuk mengurusnya karena sudah diminta suami Maslihah yang pertama. Padahal Bp. Jalali ingin menikah secara resmi (KUA) dab bilamana ada lembaga maupun orang yang mau membantu Bp. Jalali untuk mengulang pernikahannya denga cara resmi (Secara KAUA / Negara), Bp. Jalali mau ikut dan sangat terima kasih. Dan sempat Bp. Jalali tanya kepada saya, Kapan di tempatnya Bp. Habib Lutfi ada pernikahan masal?. Kemudian saya jawab, Kawin / pernikahan masalnya bila di tempat Bp. Habib Lutfi ada hajatan. Dan Bp. Jalali minta tolong bila waktu nikah masal sudah jelas, maka Bp. Jalali minta diberi tahu

karena mau ikut Nikah Masal. Bp. Jalali khawatir dan kasihan pada masa depan bila nanti dikaruniai anak lagi. Ini nomor HP saya : 085642981984 atau hubungi anak saya Umi Mansuroh (AS Kelas B, Semester IV).

Вам также может понравиться