Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHSAN Bagian Bagian Mikroskop Polarisasi serta fungsinya A.Tubus Atas A.1.

Tubus Atas Bagian Atas 1. Lensa Okuler berfungsi untuk melihat objek yang akan di teliti. 2. Eye Peace berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan mata pada saat pengamatan. 3. Dioptring untuk memperjelas bayangan benda dalam pengamatan mikroskop dan mengatur posisi lensa okuler. 4. Pin Hole mengatur gelap terangnya lensa amici Bertrand. 5. Lensa Amici Bertrand berfungsi untuk memperbesar gambar interferensi bagian dalam. 6. Pengunci Tubus Atas bagian atas berfungsi untk kmengunci tubus atas bagian atas. A.2. Tubus Atas Bagian Tengah 7. Analisator berfungsi pada saat pengamatan nikol silang, dimana untuk

mendapatkan warna absorbs maksimum. 8. Pengunci Skala Analisator berfungsi untuk mengunci kedudukan analisator. 9. Filter untuk menyaring debu yang masuk ke cermin. 10. Skala Analisator berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator. 11. Skala Nonius Analisator analisator secara detail. berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan

12. Kompensator berfungsi pada penentuan WI maksimum, bias rangkap dan TRO, pada kompensator juga terdapat 3. bagian yang terdiri atas keeping gips, keeping mika, dan baji kuarsa. 13. Keeping Gips (530. nm) berfungsi untuk menentukan tambahan dan pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 530. nm. 14. Baji Kuarsa berfungsi untuk menentukan penambahan dan pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 0,009. mm. 15. Keeping Mika (1/4 50. nm) berfungsi untuk menentukan harga bias rangkap dan warna interferensi yang tinggi pada Kristal yang mempunyai harga 50. nm. 16. Pengunci Tubus Atas Bagian Tengah berfungsi untuk mengunci tubus atas bagian tengah dari tubus atas. A.3. Tubus Atas Bagian Bawah 17. Mikrophometri berfungsi untuk mengambil gambar dari sayatan tipis batuan. 18. Tabung Halogen berfungsi pada saat pengamatan mineral bijih. 19. Cincin Tabung Halogen berfungsi sebagai letakan lensa pada tabung halogen. 20. Lensa Halogen 21. Dusty Cup berfungsi untuk memebersihkan debu pada mikroskop polarisasi. 22. pengunci tubus Atas Bagian bawah B. Tubus Tengah. 23. Lengan Mikroskop berfungsi sebagai penyangga tubus atas dan tubus tengah serta sebagai pegangan pada saat mikroskop diangkat.

24. Pengarah Halus berfungsi untuk mengatur kedudukan meja objek dalam skala kecil. 25. Pengarah Kasar berfungsi untuk mengarut kedudukan meja objek dalam skala besar. 26. Skala Pengarah Halus sebagai penunjuk kedudukan pengarah halus. 27. Revolver berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif. 28. Lensa Objektif berfungsi untuk memperbesar kenampakan objek yang diamati , dimana terdapat pembesaran 5x, 10x, 20x, dan 100x. 29. Lensa Objektif Perbesaran 5x berfungsi untuk memperbesar 5x kenampakan objek. 30. Lensa Objektif Perbesaran 10x berfungsi untuk memperbesar 5x kenampakan objek. 31. Lensa Objektif Perbesaran 20x berfungsi untuk memperbesar 20x kenampakan objek. 32. Lensa Objektif Perbesaran 100x berfungsi untuk memperbesar 100x kenampakan objek. 33. Meja Objek berfungsi sebagai tempat tempat meletakkan objek atau preparat pada saat pengamatan. 34. Lubang Meja Objek berfungsi sebagai lubang yang meneruskan cahaya dari kondensator ke preparat. 35. Penjepit Preparat berfungsi untuk menjepit preparat saat pengamatan. 36. Skala Meja Objek berfungsi sebagai penunjuk kedudukan meja objek.

37. Skala Nonius Meja Objek berfungsi sebagai penunjuk nilai kedudukan meja objek secara detail. 38. Pengunci Meja Objek berfungsi untuk mengunci meja objek. 39. Pengarah Sumbu Absis berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu x. 40. Pengarah Sumbu Ordinat berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu y. 41. Skala Absis menunjukkan nilai sumbu x. 42. Skala Ordinat menunjukkan nilai sumbu y. 43. Skala Nonuis Absis menunjukkan nilai sumbu x secara detail. 44. Skala Nonius Ordinat menunjukkan nilai sumbu y secara detail. 45. Subtage Unit merupakan bagian dimana terdapat diafragma, kondensor, pengarah vertical subtage unit, pengarah horizontal subtage unit, skala bukaan diafragma, pengunci substage unit, bukaan diafragma, dan diapolarizer. 46. Pengarah Substge Unit berfungsi untuk mengarahkan kedudukan substage unit secara vertikal maupun horizontal. 47. Diafragma berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk pada kondensor. 48. Kondensor berfungsi untuk menampilkan sinar sehingga preparat dapat terlihat dengan jelas. 49. Skala Bukaan Diafragma berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan bukaan diafragma. 50. Sekrup Pengatur Kesenteringan Subtage Unit berfungsi untuk mengatur keseimbgan dari substage unit.

51. Pengunci Substage Unit berufungsi untuk mengunci substage unit. 52. Pengunci Diafragma berfungsi untuk mengunci diafragma. 53. Diapolizer berfungsi untuk mengatur agar cahaya yang masuk dari kondensor akan diteruskan secara maksimal. C. Tubus Bawah. 54. Illuminator berfungsi untuk menangkap dan meneruskan sinar yang datang dari sumber cahaya (lamp socket). 55. Selubung Illuminator berfungsi sebagai pelindung illuminator. 56. Pengarah Illuminator berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya masuk ke illuminator. 57. Brightness Control Dial berfungsi untuk mengatur terang gelapnya cahaya lampu. 58. Lamp Socket berfungsi sebagai sumber cahaya pada mikroskop polarisasi. 59. Kaki Mikroskop berfungsi sebagai penyangga keseluruhan dari mikroskop. 60. Orientasi Plat berfungsi untuk mengetahui arah analisator dan polarisator. 61. Transformator berfungsi sebagai sumber cahaya saat pengamatan bijih. 62. Saklar berfungsi untuk mengalirkan listrik ke mikroskop. 63. Kabel berfungsi untuk mengalirkan listrik dari sumber listrik

Вам также может понравиться