Вы находитесь на странице: 1из 13

Pengertian oseanografi Oseanografi Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan atau graphos

s yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebutoseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer. Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut dan dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli oceanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses di dalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorologi, dan fisika. Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar yang membedakan antara oseanografi dan oseanologi. Oseanologi terdiri dari dua kata (dalam bahasa Yunani) yaitu oceanos (laut) dan logos (ilmu) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang laut. Dalam arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah studi ilmiah mengenai laut dengan cara menerapkan ilmuilmu pengetahuan tradisional seperti fisika, kimia, matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek mengenai laut. Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudra beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya. Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari masalah-masalah kimiawi di laut, dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna atau biota di laut. Studi menyeluruh (komprehensif) mengenai laut dimulai pertama kali dengan dilakukannya ekspedisi Challenger (1872-1876) yang dipimpin oleh naturalis bernama C.W. Thomson (yang berkebangsaan Skotlandia) dan John Murray (yang berkebangsaan Kanada). Istilah Oseanografi sendiri digunakan oleh mereka di dalam laporan yang diedit oleh Murray. Selanjutnya Murray menjadi pemimpin dalam studi berikutnya mengenai sedimen laut. Keberhasilan dari ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu pengetahuan tentang laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi mengenai iklim akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-ekspedisi berikutnya. Organisasi oseanografi internasional

yang pertama kali didirikan adalah The International Council for the Exploration of the Sea (1901). Cabang-cabang Ilmu oceanografi dapat dibagi menjadi beberapa cabang: Biologi laut atau oceanografi biologi, ilmu mengenai tumbuhan, binatang dan mikrobe (biota) samudera dan interaksi ekologi mereka; Oceanografi kimia atau kimia laut, ilmu mengenai kimia samudera dan interaksi kimianya dengan atmosfer; Geologi laut atau oceanografi geologi, ilmu mengenai geologi dasar laut termasuk tektonik lempeng; Oceanografi fisika ilmu mengenai ciri fisik samudera termasuk struktur suhusalinitas, pencampuran, ombak, pasang, dan arus; Rekayasa laut mencakup disain dan membangun anjungan minyak, kapal, pelabuhan, dan struktur lainnya sehingga memungkinkan kita untuk menggunakan samudera dengan bijaksana. Cabang-cabang tersebut menunjukkan bahwa banyak ahli oceanografi pada awalnya mendapat pendidikan ilmu pasti atau matematika dan kemudian menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan interdisipliner mereka untuk oceanografi

Sejarah

Peta Arus Teluk oleh Benjamin Franklin, 1769-1770. Sumber: NOAA Photo Library. Manusia pertama kali memperoleh ilmu mengenai gelombang dan arus laut dan samudra pada zaman prasejarah. Pengamatan terhadap pasang laut dicatat oleh Aristoteles dan Strabo. Penjelajahan samudra modern awal dilakukan untuk kartografi dan hanya terbatas hingga permukaannya saja dan makhluk-makhluk yang

terjaring oleh nelayan, meski pada masa itu pengukuran kedalaman laut menggunakan timah sudah dilakukan. Meski Juan Ponce de Len pada tahun 1513 merupakan orang yang pertama kali mengidentifikasi keberadaan Arus Teluk yang dikenal baik oleh para pelaut, justru Benjamin Franklin yang melakukan studi ilmiah pertama mengenai arus ini dan memberi nama "Arus Teluk". Franklin mengukur suhu air pada beberapa pelayarannya melintasi Atlantik dan secara tepat menjelaskan sebab Arus Teluk. Franklin dan Timothy Folger menerbitkan peta Arus Teluk pertama pada tahun 1769-1770.[1][2] Ketika Louis Antoine de Bougainville (berlayar antara 1766 dan 1769) dan James Cook (berlayar sejak 1768 sampai 1779) melakukan penjelajahan mereka di Pasifik Selatan, informasi mengenai samudra itu sendiri membentuk bagian dari laporanlaporan mereka. James Rennell menulis buku tes ilmiah pertama mengenai arus di samudra Atlantik dan Hindia pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Sir James Clark Ross melakukan penggaungan modern pertama di laut dalam pada tahun 1840, dan Charles Darwin menerbitkan karya ilmiah mengenai terumbu dan pembentukanatol sebagai hasil dari pelayaran kedua HMS Beagle pada tahun 18316. Robert FitzRoy menerbitkan empat volume laporan mengenai tiga pelayaran Beagle. Tahun 18411842, Edward Forbes melakukan pengerukan di Laut Aegean yang menghasilkan penemuan ekologi laut. Sebagai pengawas pertama United States Naval Observatory (18421861), Matthew Fontaine Maury menghabiskan waktunya untuk mempelajari meteorologi laut, navigasi, dan memetakan angin dan arus kuat. Karyanya tahun 1855, Physical Geography of the Sea, adalah buku teks oseanografi pertama. Banyak negara yang mengirimkan hasil penelitian oseanografi ke Maury di Naval Observatory, tempat ia dan teman-temannya menilai informasi tersebut dan memberikan hasilnya ke seluruh dunia.[3] Lembah curam di balik landas kontinen ditemukan tahun 1849. Peletakan kabel telegraf transatlantik pertama berhasil dilakukan pada Agustus 1858 yang membenarkan keberadaan pegunungan tengah samudra atau "plato telegraf" bawah laut. Setelah pertengahan abad ke-19, para ilmuwan mulai memproses berbagai informasi baru mengenai botani dan zoologi darat. Tahun 1871, dengan rekomendasi dari Royal Society di London, pemerintah Britania Raya mendanai sebuah ekspedisi untuk menjelajahi samudra dunia dan melakukan penyelidikan ilmiah. Dengan bantuan tersebut, Charles Wyville Thompson dan Sir John Murray dari Skotlandia meluncurkan penjelajahan Challenger (18721876). Hasilnya

diteritkan dalam 50 volume yang mencakup aspek biologi, fisika dan geologi. 4.417 spesies baru ditemukan. Bangsa-bangsa Eropa dan Amerika yang lain juga mengirim ekspedisi ilmiah, termasuk oleh para individu dan institusi swasta. Kapal khusus oseanografi pertama, "Albatros", dibangun tahun 1882. Ekspedisi Atlantik Utara tahun 1910 selama empat bulan yang dipimpin Sir John Murray dan Johan Hjort merupakan proyek penelitian oseanografi dan zoologi laut paling ambisius pada masa itu, dan mendorong terbitnya buku klasik The Depths of the Ocean pada tahun 1912. Berbagai institusi oseanografi yang berkecimpung dalam ilmu oseanografi didirikan. Di Amerika Serikat, ada Scripps Institution of Oceanography pada tahun 1892, Woods Hole Oceanographic Institution tahun 1930, Virginia Institute of Marine Science tahun 1938, Lamont-Doherty Earth Observatory di Columbia University, dan School of Oceanography di University of Washington. DiBritania Raya, ada sebuah institusi peneilitian besar bernama National Oceanography Centre, Southampton yang merupakan penerus bagi Institute of Oceanography. Di Australia, CSIRO Marine and Atmospheric Research, disebut CMAR, adalah pusat oseanografi terdepan di negara ini. Pada tahun 1921, Biro Hidrografi Internasional (IHB) didirikan di Monako.

Arus samudra (1911) Tahun 1893, Fridtjof Nansen membiarkan kapalnya "Fram" membeku di lautan es Arktik. Hasilnya, ia mampu memperoleh data oseanografi serta meteorologi dan astronomi. Organisasi oseanografi internasional pertama dibentuk tahun 1902 dengan nama Dewan Penjelajahan Laut Internasional. Pengukuran kedalaman laut akustik pertama dilakukan tahun 1914. Antara 1925 dan 1927, ekspedisi "Meteor" menghasilkan 70.000 pengukuran kedalaman lautan menggunakan pemancar gaung ketika menyelidiki Pegunungan Atlantik Tengah. Pegunungan Global Raya yang membentang sepanjang Pegunungan Atlantik Tengah

ditemukan oleh Maurice Ewing dan Bruce Heezen tahun 1953, sementara untaian pegunungan di bawah Arktik ditemukan tahun 1954 oleh Arctic Institute of the USSR. Teori penyebaran dasar laut muncul pada tahun 1960 dan dicetuskan oleh Harry Hammond Hess. Proyek Pengeboran Samudra dimulai tahun 1966. Ventilasi laut dalam ditemukan tahun 1977 oleh John Corlis dan Robert Ballard menggunakan kapal selam "Alvin". Pada 1950-an, Auguste Piccard menemukan batiskap dan menggunakan "Trieste" untuk menyelidiki kedalaman lautan. Kapal selam nuklir Nautilusmelakukan perjalanan pertamanya di bawah es menuju Kutub Utara pada 1958. Pada 1962, FLIP (Floating Instrument Platform), sebuah pelampung spar setinggi 355 kaki diapungkan untuk pertama kalinya. Kemudian, pada 1966, Kongres AS membentuk National Council for Marine Resources and Engineering Development. NOAA ditugaskan menjelajahi dan mempelajari segala aspek oseanografi di Amerika Serikat. Kongres juga membentuk National Science Foundation untuk menghadiahkan dana Sea Grant College kepada para peneliti multidisiplin dalam bidang oseanografi.[4][5] Sejak 1970-an, telah muncul berbagai tekanan penerapan komputer berskala besar terhadap oseanografi agar prediksi numerik kondisi lautan dapat dilakukan dan menjadi bagian dari prediksi perubahan lingkungan secara keseluruhan. Sebuah jaringan pelampung oseanografi diapungkan di Pasifik untuk memudahkan peramalan peristiwaperistiwa akibat El Nio. Pada 1990, World Ocean Circulation Experiment (WOCE) dilaksanakan yang berlangsung hingga 2002. Data pemetaan dasar laut Geosat mulai tersedia pada tahun 1995. Tahun 1942, Sverdrup dan Fleming menerbitkan "The Ocean" yang menjadi karya ilmiah terkenal. "The Sea" (tiga volume yang membahas oseanografi gisik, air laut dan geologi) disunting oleh M. N. Hill dan diterbitkan tahun 1962, sementara "Encyclopedia of Oceanography" karya Rhodes Gairbridge diterbitkan tahun 1966.

Sejarah dan perkembangan ilmu oseanografi 22 Juni 2011 Manusia tertarik pada lautan dapat ditinjau kembali pada permulaan zaman peradaban manusia, ketika pengetahuan tentang dunia dibatasi pada negara-negara dimana kapal-kapal pelaut dapat pergi dan kembali. Pada waktu itu bentuk dari peta sangat penting artinya. Dimana bentuk peta ini menjadi makin tepat begitu pelayaran menyeberangi lautan makin lama makin menempuh jarak yang jauh dan sering dilakukan. Pada abad keempat sebelum Masehi seorang sarjana terkemuka bangsa Yunani, Aristoteles telah melakukan suatu penelitian yang mendetail mengenai hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan laut. Dimana dia secara cermat menjelaskan dan mengklasifikasikan organisme tersebut. Akhirnya pada abad kesatu sebelum Masehi hubungan antara pasang dan letak dari bulan telah dimengerti oleh manusia untuk pertama kali. Pengertian ini mendorong manusia mampu untuk membuat ramalan yang tepat. Pelayaran-pelayaran besar juga sama pentingnya dalam memetakan garis pantai dan lautan-lautan dunia dalam perkembangan sejarah berikutnya. Sebagai contoh, Ferdinando Magelhaens telah mengadakan suatu pelayaran mengelilingi dunia pada abad keempat belas setelah Masehi. Dia telah membuktikan bahwa bumi ini berbentuk bulat, tidak datar seperti yang diperkirakan oleh orang banya pada waktu sebelumnya. Pada abad kedelapan belas seorang bangsa inggris yang bernama James Cook membuat seluruh peta dari lautan Pasifik dan memperlihatkan adanya sebuah daratan yang terletak pada bagian Selatan Kutub yang selalu tertutup oleh es. Beberapa ekspedisi oseanografi penting lainnya telah dilakukan oleh Challenger(1872-1875), Gazelle (1874-1876), Vitiaz (1886-1889), dan Meteor (1925-1927). Ekspedisi Challenger khususnya telah membuat sebuat bantuan tambahan pengetahuan yang penting. Dimana mereka telah mengadakan pelayaran sejauh 68.890 mil laut, membuat 492 kali pengukuran kedalaman, 133 kali pengambilan contoh dasar laut dan mengumpulkan data-data iklim, arus laut, suhu laut, komposisi air laut dan contohcontoh sedimen dasar dari 362 statiun penelitian yang berbeda. Pada saat ini ilmu oseanografi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang berkembang secara cepat dan membutuhkan ongkos yang mahal dan sering bersangkutan dengan kerjasama internasional. Kapal-kapal penelitian oseanografi sekarang telah dilengkapi dengan alat-alat rumit yang dapat mengumpulkan data fisika, kimia dan biologi secara cepat, tepat dan jelas. Data dan inforamasi dari satelit yang selalu mengelilingi bumi juga menjadi begitu penting artinya dalam melengkapi datadata tentang gejala arus laut dan pertukaran panas dimana hal ini merupakan suatu pekerjaan yang sulit untuk dilakukan dimasa lalu. Sebagai cabang ilmu yang masih relatif muda dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya diharapakan ilmu oseanografi dapat berkembang juga dengan cepat sehingga dapat dipergunakan untuk kepentingan manusia dan alam.

Dasar laut Relief dasar laut Muka bumi berbentuk bermacam-macam, tidak hanya yang meliputi daratan namun juga termasuk dasar laut. Baik daratan maupun dasar laut permukaannya tidak rata seperti apa yang kita duga, namun berbeda-beda antara tinggi dan rendahnya. Ada pula yang perlu kita ketahui bahwa bentuk muka bumi ini tidak tetap akan tetapi selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Perubahan ini disebabakan oleh energi atau tenaga yang dihasilkan/berasal dari dalam bumi dan tenaga yang berasal dari luar bumi.

Endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi sedangkan untuk tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Akibat dari kedua tenaga tersebut bumi selalu mengalami perubahan dan bentuk permukaan bumi. Ada yang berupa gunung dalam laut, perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut relief. Relief tidak hanya terdapat di daratan tetapi juga di dasar laut. Pada umumnya relief dasar laut terbentang dari utara ke selatan. Relief dasar laut dapat dibedakan atas: a. Shelf, yaitu kdasar samudera yang dangkal sepanjang pantai yang dalamnya -200 m. Shelf masih termasuk bagian sebuah benua. Di kawasan shelf banyak terdapat ikan. b. Plat (dangkalan), yaitu dasar samudera yang dangkal. Plat merupakan dasar laut yang luas dan dalamnya kurang lebih 20 m. Plat masih termasuk bagian sebuah benua. Seperti hanya shelf, di daerah plat banyak terdapat ikan. Kita mengenal 3 macam dangkalan, yaitu: - Dangkalan Sunda, yaitu dasar laut antara Sumatera, Jawav, dan Kalimantan dengan kedalaman rata-rata 40-45 m. Daerah ini termasuk Benua Asia. - Dangkalan Sahul, yaitu dasar laut antara Irian dan Australia dengan kedalaman ratarata 45-60 m. Daerah ini termasuk Benua Australia. - Dangkalan Laut Utara, yaitu laut di sekitar Kepulauan Inggris. Dangkalan ini termasuk Benua Eropa. c. Palung laut atau trog, yaitu ingresi di laut yang bentuknya memanjang. Contohnya Pulau Mindanao (1.005 m), Palung Sunda (7.450 m), Palung Kai (7.440 m), Palung Tongga (9.184 m), Palung Mariana (11.040 m, terdalam di dunia), Palung Laut Jepang (9.433 m). d. Lubuk laut atau basin, yaitu laut ingresi bentuk bulat. Contohnya, lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda, lubuk Karibia.

e. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya mulai dari dasar laut. Contohnya, Gunung Mauna Lao di Hawai, Gunung Krakatau, dan Gunung Laut di Eslandia. f. Pegunungan laut, yaitu bukit di dasar laut. Contohnya, punggung Laut Siboga, punggung Laut Maskarenen, dan punggung Laut Walvis. g. Ambang laut atau drempel, yaitu bukit di dasar laut yang terletak di antara dua laut yang dalam. Contohnya, ambang Laut Gibraltar, ambang Laut Sulu, ambang Laut Sulawesi. Selain itu, relief dasar laut dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu: 1. Landas Benua (Continental Shelf), yaitu dasar laut yang berbatasan dengan benua. Lembah beberapa sungai yang terdapat di continental shelf merupakan bukit bahwa suatu ketika coninental shelf ini merupakan bagian daratan yang kemudian tenggelam. 2. Lereng Benua (Continental Slope), terdapat di pinggir continental shelf. Sudut kemiringan biasanya tidak lebih dari 50. Zona ini mencapai kedalaman sampai 1500 m. 3. Dataran Laut Dalam (Deep Sea Plain), meliputi dua per tiga dari seluruh dasar laut dan terletak pada kedalaman lebih dari 1500 m. Relief di zona ini bervariasi, dari yang rata sampai pada puncak vulkanik yang menyembul di atas permukaan laut sebagai pulau yang terisolasi. 4. Dasar Laut (The Deeps), yaitu dasar lautan dengan ciri adanya trog dan mencapai kedalaman yang besar. Di Samudera Pasifik mencapai kedalaman 75.000 m. Zona ini meliputi sebagian kecil dari dasar lautan.

Gunung Laut Pengertian Gunung Laut Gunung laut adalah gunung yang kakinya ada di dasar laut. Kadang-kadang puncak gunung laut muncul tinggi di atas laut. Contohnya, Gunung Krakatau, Maona Loa di Hawaii. Bentuknya kayak gunung. tapi ada di laut. bentuknya landai ke atas . biasanya di bawahnya ada palung (jurang laut). Gunung yang ada lang langsung bersentuhan dengan laut contohnya kaya Gunung KRAKATAU & anak nya tidak berupa dataran

KOmposisi Laut KOMPOSISI AIR LAUT -

-] mempunyai nilai khusus,

konstanta disosiasi air 10-14 mole2/kg2 [H+]10-7mole/kg dan [OH-] 10-7mole/kg

ion H+ bergabung dengan OH- membentuk air lart. NaCl mengandung 10-7 mole/kg H+ dan OH-

netral (10- log 10-7 = 7 pH 1 ion hidrogen 10-1 mole per kg ion hidroksida 10-13 mole per kg karena hasil dari dua konsentrasi selalu 10-14 karbondioksida Atmosfer mengandung 0.03 % CO2, karena menyerap sangat kuat - bergabung dengan Ca2+ dan dapan batuan karbonat (limestone dan dolomite). Jika terkubur dalam dan lama, maka berubah menjadi marmer (pualam). C-organik terkubur (sedimen) dapat diekstrak untuk menghasilkan bahan bakar (batu bara, gas alam & petroleum) Sebagian besar ion tidak berinteraksi dengan ion hidrogen, kecuali CO2 dan merubah pH O2 tidak bereaksi dengan H2O. tetapi CO2 bereaksi dengan H2O membentuk H2CO3 dan mengalami dissosiasi menyebabkan naiknya HCO3- dan CO32bikarbonat + H+ HCO3sedikit sekali (bila tidak ada faktor lain yang ikut berperan)

CO2 dalam air suling (air lunak/soft water) terbentuk H2CO3 yang sedikit mangalami ionisasi dalam air sadah (hard water) dan air laut, sebagian besar berbentuk HCO3- dan CO3=

CO2 di laut cukup banyak, karena a. Adanya keseimbangan karbonat, proses fotosintesis hanya menggeser keseimbangan (karbonat melepaskan CO2 ke dalam air) b. Adanya garam-garam terlarut, air laut kelebihan basa, sehingga CO2 yang larut dapat mencapai 45 ppm (jika air laut bersifat netral CO2 hanya 0, 5 ppm) Fotosintesis yang sangat in ion karbonat dalam jumlah banyak, mengakibatkan pengendapan CaCO3 (contoh di laguna terumbu karang).

jumlah relatif H2CO3, HCO3-, CO32- dipengaruhi hanya oleh keasaman (acidity) air acicity : ukuran konsentrasi ion yang berinteraksi dengan OH

diagram Deffeyes

-, CO32- (milimole/kg)

dua macam ion dalam air, Cl- tidak dapat bereaksi dengan H+ dan HCO3- dapat berinteraksi dengan H+

Akalinitas : ukuran [ion] yang berinteraksi dengan H+ (miliequivalent / kg) ini adalah muatan negatif bersih dari seluruh ion yang dapat berinteraksi dengan H+

Kita harus menjumlah meq dari seluruh ion seperti HCO3-, CO32- dan OH- dan dikurangi dengan [H+] (meq/kg) larutan Jadi air murni mempunyai alkalinitas nol, sebab [OH-] = [H+], masing-masing 10-7 meq/kg

Dalam air laut, alkalinitas terutama disebabkan oleh HCO3- + sejumlah kecil CO32H3BO3, H2BO3- dan BO32-

Diagram deffeyes

Laut semakin dalam, total CO2 meningkat, > 1 km alkalinitas agak meningkat (gb.1)

penjelasan

1. Alkalinitas dan total CO2 digambarkan oleh titik A. ser ke kanan) karena CO2 netral, alkalinitas tidak akan berubah

2. Penambahan HCO3- (+ air sungai & air laut murni menguap). + 1 milimole HCO3total CO2 naik 1 milimole dan alkalinitas naik 1 meq

Titik A bergeser ke atas & kanan dengan sudut 45o.

- titik A bergeser dengan jarak yang sama, arah berlawanan

+ 1 milimole CO32total CO2 naik 1 milimole dan alkalinitas naik 2 meq, karena karbonat bermuatan 2 negatif Titik A akan bergeser ke atas dan kanan dengan membentuk sudut 60o (gb 4). Pengendapan CaCO3, mengurangi kandungan CO32- menyebabkan gerakan yang berlawanan

- membentuk

- dan OHnegatif

titik A bergerak ke atas (gb.5)

Jika air laut berinteraksi dengan mineral, pengaruhnya sama dengan penambahan asam atau basa. dapat terjadi penggabungan Mg2+ dan OH- di kisi-kisi kristal mereka. Ini equivalent dengan pengurangan OH- atau penambahan H+.

Siklus karbon

Pengendapan CaCO3 oleh tumbuhan dan hewan (membentuk kerangka) menetralkan fenomena no. 2 Deffeyes merubah alkalinitas dan total CO2 dengan ratio 2 : 1 alkalinitas akan tetap, tapi kelebihan total CO2 sisa CO2 ke atmosfer dan larut dalam air hujan

Air murni memiliki alkalinitas nol dan CaCO3 nol. Ketika CO2 larut dalam air murni, akan menambah total CO2 tetapi alkalinitas tetap

CO2 dalam air hujan jatuh ke tanah, air karbonat bereaksi dengan batu kapur, melarutkan dan menghasilkan ion Ca2+ dan HCO3-

Air sungai kemudian masuk ke laut lagi untuk mengulangi siklus ini. Hasil bersih daari siklus adalah larutnya batuan karbonat di daratan dan mengendapkannya di laut. Konsentrasi di atmosfer dan laut konstan sama. Siklus di alam lebih kompleks lagi di bandingkan dengan yang ditunjukan gambar 21. 6 . kehancuran disebabkan oleh angin atau hujan oleh CO2 yang tersimpan dalam air hujan melarutkan tidak hanya batuan karbonat, tetapi juga btuan silikat. Di laut Si berinteraksi dengan air merubah alkilinitasnmya. Proses detail bervariasi sesuai dengan tempat, tergantung batuan yang mengalami kerusakan. Di pulau karbonat yang terisolasi dari laut, seperti Atol karang, proses utama ditunjukan seperti gambar 21. 6. air hujan secara terus menerus melarutkan batu kapur yang terbuka di pulau, sementara tumbuhan dan hrwan mengendapkan kembali CaCO3 di perairan dangkal sekitar pulau.

Вам также может понравиться