Вы находитесь на странице: 1из 15

Terigu, Bahan Utama Pembuatan Soft Bread dan Soft Cookies http://www.bakerymagazine.

com/2012/02/ 29/terigu-bahan-utama-pembuatan-softbread-dan-soft-cookies/
By post on 29/02/2012 in Ingredient

Tepung terigu adalah bahan utama untuk membuat soft bread dan soft cookies.Pemilihan terigu yang tepat merupakan salah satu hal yang paling menentukan kesuksesan pembuatan kedua produk tersebut. Berikut ini adalah beberapa parameter yang harus dipertimbangkan dalam membeli terigu: Kadar Protein ditentukan oleh jenis gandum yang digunakan. Gandum berjenis hard biasanya memiliki kandungan protein tinggi sementara gandum soft berprotein rendah. Terigu protein sedang merupakan hasil pencampuran antara terigu protein tinggi dan rendah karena memang tidak ada gandum berjenis medium. Pada umumnya, soft bread yang memerlukan terigu protein tinggi sampai sedang sementara soft cookies menggunakan terigu protein rendah sampai sedang juga untuk mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan aplikasi jenis rotinya. Gluten adalah suatu senyawa protein pada tepung terigu yang bersifat kenyal, elastis dan tidak larut di dalam air. Gluten sangat diperlukan dalam pembuatan roti supaya adonan roti dapat mengembang dengan baik dan membuat struktur adonan yang lebih kokoh. Kadar gluten pada terigu biasanya berbanding lurus dengan kadar protein. Namun kualitas gluten

tidak selalu berbanding lurus dengan kadar protein. Misalkan terigu yang proteinnya sama atau lebih rendah tidak selalu sama atau kalah kualitas glutennya dengan terigu yang proteinnya lebih tinggi. Analoginya, orang yang beratnya 70 kg tidak selalu lebih kuat fisiknya dari orang yang beratnya 60 kg. Maka kualitas gluten sebenarnya lebih penting daripada kadar protein.

Water absorption adalah kemampuan tepung terigu dalam menyerap cairan yang akan mempengaruhi konsistensi adonan dan hasil akhir produk. Sebagai contoh kasus, 1 kilogram terigu dengan water absorption sebesar 60% mampu dicampurkan air dengan jumlah maksimum 600 gram. Penyerapan air yang optimal pada tepung terigu dalam pembuatan soft bread adalah 60-63%, sedangkan untuk soft cookies penyerapan airnya berada dikisaran 55-60% untuk menghasilkan tekstur crispy. Pada umumnya, kemampuan water absorption terigu juga berbanding lurus dengan kadar protein (berkaitan dengan kualitas gandum) dan granulasi tepung terigu itu (berkaitan dengan proses produksi). Ash content adalah kadar abu (mineral) yang terdapat pada tepung terigu yang mempengaruhi warna dan serat roti. Ash content juga akan berpengaruh pada dough extensibility, kemampuan adonan roti untuk meregang (stretching) dan kembali ke bentuk semula (elastisdan resilience). Semakin rendah ash content maka warna terigu akan semakin putih/bersih terang, karakter adonan akan lebih mudah ditangani dan teksturnya akan lebih empuk. Terigu dengan ash content tinggi hanya dibutuhkan untuk aplikasi produk gorengan dan produk lain yang terkena panas secara langsung untuk menghasilkan warna gorengan dan crispyness yang diinginkan.

Hal lain yang patut diperhatikan adalah karakteristik dari gandum itu sendiri. Biasanya,

gandum yang baik untuk aplikasi bakery justru kurang cocok untuk dijadikan mie, begitu pula sebaliknya meskipun memiliki data spesifikasi yang serupa. Karakter gandum merupakan informasi kualitatif yang tidak bisa dijelaskan melalui angka. Satu-satunya cara untuk memastikan hal ini adalah dengan menanyakannya kepada produsen terigu. Saat ini banyak perusahaan terigu yang menyediakan tenaga teknikal yang siap diajak berdiskusi dan konsultasi mengenai aspek teknikal terigu. Faktor terakhir yang perlu diperhatikan adalah soal harga. Apakah Anda akan menjual produk yang berkualitas tinggi ke konsumen dari kalangan menengah ke atas atau produk yang harga terjangkau kepada konsumen kelas menengah ke bawah? Hal ini menjadi penting karena, pada kebanyakan kasus, terigu yang berkualitas baik harganya memang tidak murah. Terigu yang baik juga ditandai dengan konsistensi kualitas yang baik dari satu batch ke batch berikutnya dan dari satu waktu ke waktu berikutnya. Konsistensi kualitas terigu ini akan meminimalkan waste pada produksi. Oleh sebab itu, sebaiknya para pengusaha memantapkan positioning bisnisnya dengan jelas sebelum memilih bahan-bahan yang akan digunakan untuk usahanya. Produsen Terigu di Indonesia

Bogasari Bogasari adalah produsen terigu terbesar di Indonesia sampai saat ini. Tidak terhitung banyaknya pengusaha di bidang pastry dan bakery berbahan baku tepung terigu di Indonesia yang sudah maju bersama Bogasari. Didukung teknologi laboratorium, modernisasi permesinan, dan ekspansi pasar serta quality control yang terjaga, kini Bogasari memproduksi sekitar 15.000 ton tepung terigu per hari dari dua pabriknya yang ada di Jakarta dan Surabaya, guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan baku tepung terigu. Dengan motto turut membangun gizi bangsa, kreasi dan inovasi guna menghasilkan kinerja, proses, serta produk dan jasa pelayanan yang bermutu, telah dilakukan Bogasari dengan standarisasi berdasarkan sertifikasi yang akurat. Sertifikasi penting seperti ISO, SNI, HACCP, Halal, ICSA, SGS dan Sucofindo telah dimiliki Bogasari sebagai bentuk jaminan dan tanggung jawab dalam hal keamanan bahan pangan bagi para mitra setianya. Lumbung Nasional Flour Mill Lumbung Nasional Flour Mill didirikan pada tahun 2008 dan mulai berproduksi pada Agustus 2010. Dalam kurun waktu kurang dari setahun, Lumbung telah berhasil menambah kapasitas produksi mereka hingga lebih dari dua kali lipat. Lumbung telah mendapatkan ISO 22000 dan akreditasi PAS 220 pada Mei 2011 untuk menjamin kualitas layanan dan produk, serta memastikan keamanan pangan bagi para pelanggan. Untuk pembuatan soft bread, Lumbung memiliki terigu protein tinggi berkelas premium dengan nama Agate, Onyx, Kerang. Sementara untuk membuat soft cookies, terigu protein rendah yang dimiliki Lumbung adalah Zircon dan Jade. Kualitas terigu dan konsistensi adalah acuan utama dari Lumbung dalam melayani pelanggannya.

PT. Eastern Pearl Flour Mills PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS (EPFM) didirikan pada bulan Maret 1982, sebelumnya dengan nama PT. Berdikari Sari Utama Flour Mills di Makassar, Sulawesi Selatan. Selama lebih dari 30 tahun, EPFM telah berkembang menjadi salah satu produsen tepung terigu terkemuka di Indonesia dengan produk-produk yang tersebar di seluruh Nusantara. Seiring dengan strategi perkembangan bisnis perusahaan, di tahun 2005, perusahaan ini mengubah nama menjadi PT. Eastern Pearl Flour Mills seiring dengan bergabungnya PT. EPFM ke dalam Interflour Group. EPFM memiliki lini produk yang cukup luas untuk berbagai aplikasi. Terigu protein tinggi yang disediakan EPFM mulai dari Gerbang Mas, Gerbang, Gunung, Pirana, Serdadu, sementara untuk terigu protein rendah EPFM me

Tepung Tapioka, Manfaatnya, dan Cara Pembuatannya


Oleh aremaipb Leave a Komentar Kategori: Uncategorized Tepung Tapioka, Manfaatnya, dan Cara Pembuatannya Tapioka kaya karbohidrat dan energi. Tapung ini juga tidak mengandung gluten, sehingga aman bagi yang alergi. Karena mengandung linamarin, tapioka dapat menangkal pertumbuhan sel kanker. Apa bedanya dengan tepung singkong? Ibu rumah tangga yang gemar memasak ataupun membuat kue, tentu akrab dengan tapioka. Secara awam, tapioka sering disebut sebagai tepung. Walaupun sama-sama berasal dari singkong, sesungguhnya tapioka sangat berbeda dengan tepung singkong. Tapioka bersifat larut di dalam air, sedangkan tepung singkong tidak larut. Tapioka biasanya digunakan sebagai bahan pengental kuah ataupun sebagai bahan pengisi pada kuekue kering. Bahan pangan ini merupakan pati yang diekstrak dengan air dari umbi singkong (ketela pohon). Setelah disaring, bagian cairan dipisahkan dengan ampasnya. Cairan hasil saringan kemudian diendapkan. Bagian yang mengendap tersebut selanjutnya dikeringkan dan digiling hingga diperoleh butiran-butiran pati halus berwarna putih, yang disebut tapioka. Tepung singkong diperoleh dengan cara menggiling umbi singkong yang telah dikeringkan (gaplek) dan kemudian diayak hingga diperoleh butiran-butiran kasar dalam ukuran tertentu. Ragam penggunaan Ditilik dari sejarahnya, penggunaan tapioka pertama kali diduga berasal dari Amerika Selatan. Kata tapioka berasal dari bahasa Brasil, tipioka, yang berarti makanan dari singkong. Di Inggris, tapioka diidentikkan dengan rice pudding karena paling umum digunakan sebagai bahan baku untuk membuat puding. Tapioka baru populer di kalangan ibu rumah tangga Indonesia pada tahun 1980-an, ketika pemerintah mulai menggalakkan program penganekaragaman pangan. Di beberapa belahan dunia, tapioka dikenal dengan sebutan mandioca, aipim, macaxeira, manioca, boba, dan yuca. Selain digunakan sebagai bahan memasak di rumah tangga, tapioka sering diolah menjadi sirop glukosa dan dekstrin yang sangat diperlukan oleh berbagai industri, antara lain industri kembang gula, pengalengan buah, pengolahan es krim, minuman, dan industri peragian. Tapioka digunakan sebagai bahan pengental, bahan pengisi, dan bahan pengikat dalam industri pangan, seperti dalam pembuatan puding, sup, makanan bayi, es krim, pengolahan sosis daging, industri farmasi, dan lain sebagainya. Tapioka juga banyak digunakan sebagai bahan baku pewarna putih alami pada industri pangan dan industri tekstil. Umumnya tapioka digunakan sebagai pengental pada tumisan karena efeknya bening dan kental saat dipanaskan. Tepung sagu juga dapat digunakan untuk mengentalkan, hanya saja warna yang di hasilkan sedikit keruh. Tapioka tidak cocok digunakan untuk gorengan karena menyerap minyak dan mengeras setelah dingin beberapa lama. Selain sebagai pengental, tapioka juga digunakan untuk pengenyal pada bakso, pengganti sagu pada pempek palembang, juga sebagai bahan baku kerupuk. Ada juga yang membuat

cendol berbahan baku tapioka. Bila kita jalan-jalan ke mal, sering kali kita menemukan penjual minuman bubble drink yang sebenarnya terbuat dari tepung tapioka. Tapioka juga dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu pada pembuatan kue yang tidak memerlukan pengembangan, seperti pada pembuatan kue kering. Untuk kue yang membutuhkan pengembangan, seperti roti dan keik, dapat digunakan sebagai bahan campuran, misalnya menggantikan 10-30 persen keberadaan tepung terigu. Pati termodifikasi Di pasaran akhir-akhir ini juga mulai ditemukan tapioka termodifikasi (modified tapioca starch). Tapioka termodifikasi bukanlah varietas baru, tetapi dimodifikasi untuk memaksimalkan fungsinya di industri pangan. Kelemahan dalam penggunaan tapioka adalah tidak larut dalam air dingin, pemasakannya memerlukan waktu cukup lama, dan pasta yang terbentuk cukup keras. Karena itu, perlu dilakukan modifikasi pada tapioka. Modifikasi tapioka umumnya dilakukan dengan merendamnya dengan asam klorida, sehingga menghasilkan pati yang strukturrnya lebih renggang. Hal tersebut menyebabkan tapioka termodifikasi lebih mudah dicampur dalam proses mencampur adonan dan mempercepat proses penguapan air pada saat dipanggang. Kue yang dihasilkan akan menjadi lebih padat, kering, dan gurih. Selain dalam pembuatan kue, pati termodifikasi juga dapat digunakan sebagai bahan pengisi, pengental, pengemulsi, dan pemantap pada berbagai makanan. Dengan penambahan pati termodifikasi, produk makanan akan mempunyai keunggulan kualitas, baik dari penampakan secara fisik, rasa, warna, maupun proses pengolahan yang lebih mudah dan cepat. Aman bagi yang Alergi Salah satu keunggulan tapioka bila dibandingkan dengan terigu adalah tidak mengandung gluten. Pada sebagian kecil masyarakat, gluten dapat menyebabkan alergi. Mereka yang alergi protein gluten sebaiknya menghindari konsumsi terigu dan berbagai produk olahannya. Alergi gluten (dikenal sebagai penyakit celiac) disebabkan tubuh tidak dapat menoleransi protein gluten, yang banyak terdapat di dalam gandum. Sebagian besar penyakit ini disebabkan pengaruh genetik. Selain itu, juga disebabkan pemberian diet gluten pada anak bayi yang terlalu dini atau terlalu banyak, serta infeksi Rotavirus saluran cerna pada bayi. Respon tubuh tiap orang terhadap komponen alergen ini berbeda-beda. Ada yang ketika bayi sudah terkena penyakit ini. Namun, ada pula ketika beranjak dewasa atau ketika berusia lanjut baru merasakan alergi ini. Tapioka juga mempunyai keunggulan lain, yang tidak dimiliki jenis tepung lainnya. Sebuah penelitian yang dilakukan Prof. Monica Hughes dari Newcastle University, menemukan bahwa tapioka berpotensi melawan sel kanker. Hal tersebut disebabkan tanaman singkong segar, termasuk olahannya, mengandung komponen linamarin. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Spanyol menunjukkan linamarin mempunyai kemampuan untuk mengurangi sel tumor pada otak tikus percobaan, yaitu setelah diberi asupan secara teratur selama satu minggu. Meski demikian, penemuan tersebut masih dalam tahap awal dan masih memicu kontroversi. Sebab, linamarin dapat diubah menjadi asam sianida di dalam tubuh oleh enzim linamarase. Kehadiran asam sianida justru dapat bersifat racun bagi tubuh.

Hingga saat ini Prof. Hughes bersama peneliti lainnya sedang berupaya memodifikasi gen pada tanaman singkong agar dapat menghasilkan linamarin yang tidak dapat diubah oleh enzim linamarase, sehingga kehadirannya justru akan sangat bermanfaat, terutama untuk penyembuhan penyakit tumor dan kanker. Sumber Karbohidrat dan Energi Dilihat dari nilai gizinya, tapioka merupakan sumber karbohidrat dan energi yang sangat baik. Di lain pihak, tapioka mengandung sangat sedikit protein dan lemak. Kandungan gizi tapioka per 100 gram dapat di lihat pada tabel. Komposisi zat gizi per 100 g Tapioka Zat gizi Kadar Energi (kkal) 358 Protein (g) 0,19 Lemak total (g) 0,02 Karbohidrat (g) 88,69 Serat pangan (g) 0,9 Kalsium (mg) 20 Besi (mg) 1,58 Magnesium (mg) 1 Fosfor (mg) 7 Kalium (mg) 11 Natrium (mg) 1 Seng (mg) 0,12 Tembaga (mg) 0,02 Mangan (mg) 0,11 Selenium (mg) 0,8 Asam folat (g) 4 Sumber: http://www.nutritionanalyser.com Nilai energi dan karbohidrat tapioka tidak kalah dari nasi atau olahan tepung terigu. Konsumsi 100 gram makanan olahan tapioka setara dengan 100 gram nasi atau roti. Karena itu, kurang tepat mengonsumsi makanan olahan tapioka sebagai camilan. Minuman bubble drink yang seringkali dikonsumsi anak-anak sebagai camilan, ternyata memiliki nilai energi yang cukup tinggi karena terbuat dari tapioka. Hal tersebut boleh saja dilakukan, mengingat anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan memerlukan energi yang cukup tinggi.Namun, bila bubble drink dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan anak menjadi kehilangan selera terhadap makanan lain yang lebih bergizi. Padahal, anak juga membutuhkan zat gizi lain berupa protein, lemak, vitamin, dan mineral. Makanan olahan tapioka sebaiknya dikonsumsi dengan makanan lain yang kaya protein, vitamin, dan mineral. Konsumsi makanan olahan tapioka secara berlebihan, tanpa diimbangi zat gizi lain, akan menyebabkan tubuh mengalami defisiensi beberapa zat gizi. Pencampuran tapioka bersama telur dan susu (dalam pembuatan kue), atau tapioka dengan daging dan ikan (dalam pembuatan bakso dan empek-empek), serta tapioka dengan irisan sayuran (dalam pembuatan aneka kudapan), akan sangat bermanfaat dalam perbaikan komposisi gizi produk olahan tapioka. Bisa Dibuat Sendiri Membuat tapioka tidak terlalu sulit. Ibu-ibu yang gemar memasak dapat membuat tapioka sendiri di rumah dengan peralatan sederhana.

1. Pilih umbi singkong yang baik, yaitu yang manis dan tidak terlalu tua supaya kadar patinya banyak. 2. Umbi singkong dikupas lalu dicuci hingga bersih. 3. Singkong diparut halus menjadi bubur umbi. 4. Tambahkan air dengan perbandingan umbi dan air adalah 1:2. 5. Aduk-aduk agar pati lebih banyak yang terlepas dari sel umbi. 6. Saring adonan pati atau diperas dengan kain saring, seperti halnya memeras kelapa. 7. Biarkan suspensi pati mengendap di dalam wadah pengendap selama 12 jam. Pati kemudian akan mengendap sebagai pasta. 8. Buang cairan di atas endapan, dan pasta dijemur di atas tampah. 9. Produk yang telah kering akan berbunyi gemerisik bila diremas-remas. Hasil pengeringan ini disebut tapioka kasar. 10. Untuk menghasilkan tapioka halus, tapioka kasar ditumbuk hingga menjadi halus. Agar awet, tapioka dikemas di dalam karung plastik atau kotak kaleng dalam keadaan tertutup rapat. Kita juga dapat membuat tapioka termodifikasi sendiri. Caranya juga cukup mudah. 1. Tapioka direndam dengan larutan asam klorida (HCI) konsentrasi 7,5 g asam klorida per 100 g air, selama 3 hari pada suhu 40 derajat celsius. Bila dilakukan pada suhu kamar (2329 derajat celsius), perendaman dilakukan selama seminggu. 2. Setelah itu tapioka dibilas dengan air dan kemudian dijemur kembali. Proses pembilasan dan penjemuran dilakukan berulang kali untuk memastikan tidak ada asam klorida yang masih tersisa di dalam tapioka. Kualitas tapioka yang baik dapat dilihat dari warnanya. Tapioka yang baik akan benvarna putih cerah. Selain itu, kandungan air tapioka yang baik tidak terlalu tinggi. Tapioka harus dijemur sampai kering benar, sehingga kandungan airnya rendah. Tapioka sebaiknya dibuat dari singkong yang umurnya kurang dari satu tahun karena zat patinya masih sangat banyak. Supaya menghasilkan daya pengental yang tinggi, dalam proses produksi sebaiknya hindari penggunaan air secara berlebihan. Oleh: Prod. DR. Made Astawan Ahli Teknologi Pangan dan Gizi http://aremaipb.wordpress.com/2010/02/11/tepung-tapioka-manfaatnya-dan-carapembuatannya/

Tepung dan Macam - Macam Jenisnya Diposting oleh : Administrator Kategori: Umum - Dibaca: 6086 kali

Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung pemakaiannya. Biasanya digunakan untuk keperluan penelitian, rumah tangga, dan bahan bakuindustri. Tepung bisa berasal dari bahan nabati misalnya tepung terigu dari gandum, tapioka dari singkong, maizena dari jagung atau hewani misalnya tepung tulang dan tepung ikan.

Jenis tepung Terigu - adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi, roti, dan pasta. Kata terigu dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis trigo yang berarti gandum. Tepung terigu roti mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu. Kanji, dari umbi singkong Maizena (jagung), dari biji jagung Hunkue, campuran beberapa tepung untuk pembuatan kue basah lunak Beras Ketan Panir, campuran tepung untuk menggoreng, komposisi utama adalah tepung terigu.

1. TEPUNG TERIGU (WHEAT FLOUR) Dibuat dari biji gandum-wheat yang dikupas dan dihaluskan. Dibedakan atas kandungan protein (gluten)nya. Gluten ini mempengaruhi hasil olahan, karena itu diperlukan jenis tepung terigu yang sesuai untuk makanan tertentu. a. Tepung Terigu Berprotein Tinggi

Kandungan proteinnya >12,5%. Banyak dipakai untuk jenis makanan yang dalam proses pembuatannya memakai ragi.Adonan yg dibuat akan membentuk kerangka untuk menyimpan gas. Karena daya serap yang tinggi terhadap cairan, glutennya akan mengembang dan membentuk adonan yang liat dan elastis. Contohnya, roti atau donat. Tepung jenis ini juga dipakai pada pembuatan mie (basah/kering), juga cocok untuk membuat daging sintetis/tiruan untuk vegetarian. Contoh: merk Cakra Kembar, Kereta Kencana, Cakra Kembar Emas (Bogasari) dan Tali Emas. Komachi adalah merk Japanese Wheat Flour, yang saat ini sedang trend karena banyak digunakan untuk membuat donat dan roti abon.

b. Tepung Terigu Berprotein Sedang (All Purpose) Tepung terigu serbaguna. Kandungan proteinnya antara 10-11% sehingga dapat digunakan untuk segala keperluan. Biasa digunakan untuk membuat aneka makanan, seperti kue pukis, pisang goreng,martabak manis, bakwan, bolu kukus, cake dll. Contoh: merk Segitiga Biru & Gunung Bromo (Bogasari), Beruang Biru

c. Tepung Terigu Berprotein Rendah Kandungan proteinnya sangat rendah, sekitar 8-9%. Karena tepung jenis ini menyerap sedikit air dan gula, maka penganan yang dibuat menjadi lebih renyah. Umumnya digunakan untuk membuat kue kering (cookies), pie dan cake.

2. WHOLEMEAL FLOUR atau WHOLE-WHEAT FLOUR Dibuat dengan cara menggiling seluruh bagian biji gandum (termasuk kulit arinya). Teksturnya lebih kasar dari tepung terigu dan warnanya tidak putih tapi agak kusam kecoklatan. Sangat menyerap cairan. Sering digunakan untuk membuat cookies atau roti tawar dengan rasa yang khas. Contoh: merk Taj Mhal (Bogasari) 3. TEPUNG ROTI atau TEPUNG PANIR (BREAD CRUMB) Tepung roti/panir ada beberapa jenis yang berbeda tekstur dan warnanya sehingga beda pula kegunaanya. Tepung roti banyak dijual di pasaran, tetapi membuat sendiri juga cukup mudah karena umumnya terbuat dari roti tawar yg dikeringkan. a. Tepung Roti Putih Basah

Biasanya digunakan untuk campuran isian ayam atau daging gulung, mengentalkan adonan puding, cake atau saus yang bercita rasa manis. Membuatnya: cabik2 roti yang tidak dikeringkan lalu proses dengan food processor sampai halus. segera olah menjadimasakan. b. Tepung Roti Putih Kering

Biasanya digunakan untuk membalut ikan, ayam, daging atau sayuran sebelum digoreng. Membuatnya: letakkan roti tanpa kulit pada loyang datar selembar-selembar lalu jemur di bawah matahari sampai kering atau dioven dengan suhu 120 hingga kering tapi tidak kecoklatan. Lalu haluskan dengan food processor atau dengan cara dimemarkan di dalam kantung plastik. Dapat tahan 1 bulan dalam wadah kedap udara.

c. Tepung Roti Coklat Kering Biasanya untuk taburan masakan panggang seperti potato gratin atau untuk risoles dan kroket. Membuatnya: sama seperti membuat tepung roti putih kering. hanya suhunya lebih panas hingga roti berwarna kecoklatan.

d. Panko Flour atau Tepung Panko Tepung roti dengan tekstur yang lebih kasar dari tepung roti biasa, ada yang berwarna kuning keemasan, juga putih. Biasa digunakan utk makanan Jepang spt Katsu atau Tempura. Rasanya lebih garing dan renyah. 4. SELF-RAISING FLOUR

Adalah tepung terigu yang sudah dibubuhi pengembang. Cake yg dibuat dg tepung ini lebih tahan dibiarkan agak lama sebelum dipanggang dan tidak menjadi bantat serta mengembang lebih baik. Harga tepung jenis ini lebih mahal dari tepung jenis lainnya. Sebagai bahan pengganti dalam pembuatan cake, 225 gram Self-Raising Flour = 225 gram tepung terigu protein sedang + 1/2 sdt Baking Powder + 1sdt soda kue. Sebagai bahan pengganti dalam pembuatan cookies, 1 cup (115 gram) Self-Raising Flour = 1 cup terigu protein sedang + 1 sdt Baking Powder. Tepung ini hanya efektif untuk jangka waktu 3 bulan, setelah masa tersebut zat pengembang tidak berfungsi lagi.

5. TEPUNG CUSTARD (CUSTARD POWDER) Adalah tepung yang dibuat dari campuran tepung kentang (atau maizena), gula, susu dan kuning telur dan bahan pengental lainnya. Berbentuk bubuk halus berwarna kekuningan. Dijual dalam kemasan box atau kaleng. Biasanya digunakan utk membuat vla.

6. TEPUNG BERAS (RICE FLOUR) Tepung yang dibuat dari beras yang digiling/dihaluskan. Warnanya putih, bila diraba dengan jari, tepung beras akan terasa lebih lembut dan halus dibandingkan dengan tepung ketan. Biasa digunakan untuk penganan tradisional. 7. TEPUNG KETAN (GLUTINOUS FLOUR)

Tepung yang terbuat dari beras ketan hitam atau putih, dengan cara digiling/ditumbuk/dihaluskan. Tepung ketan putih teksturnya mirip tepung beras, tetapi bila diraba tepung ketan akan terasa lbh berat melekat. Untuk membedakan dengan tepung

beras, larutkan dengan sedikit air. Larutan tepung beras akan lebih encer sedangkan larutan tepung ketan akan lebih kental. Hal ini disebabkan tepung ketan lebih banyak mengandung pati yang berperekat.

8. TEPUNG TAPIOKA atau TAPIOCA STARCH Biasa juga disebut dengan aci atau tepung kanji. Dibuat dari saripati ketela pohon (singkong). Biasanya dipakai untuk membuat penganan tradisional seperti kue pepe, selain itu juga sering digunakan untuk pengental makanan. Warnanya bening, kental dan bersifat agak lengket (sticky) bila dipanaskan. 9. TEPUNG SAGU (SAGOO FLOUR)

Dibuat dari saripati batang pohon sagu (sejenis palm). Mirip tepung aci tapi lebih kering. Selain dipakai sebagai pengental (karena juga bersifat agak lengket), juga sering dipakai sebagai bahan baku cookies atau penganan lain seperti makanan khas penduduk Indonesia Timur, Bagea dan bubur sagu. Kualitas sagu yang terbaik dapat dijumpai dengan nama Sagu Tani. Ada juga TEPUNG SAGU OBIE, tepung ini khusus digunakan untuk membuat bika ambon. Teksturnya halus berwarna putih dan dijual di pasar swalayan dalam kemasan kotak kertas.

10. TEPUNG MAIZENA atau CORNFLOUR/CORNSTARCH Tepung berwarna putih yang terbuat dari saripati biji jagung. Biasanya digunakan untuk mengentalkan sup atau membuat cookies atau makanan lain menjadi lbh lembut. Contoh: Merk Honig.

11. TEPUNG HUNKWE, TEPUNG KACANG HIJAU (MUNG BEAN FLOUR) Warnanya putih, dibuat dari saripati kacang hijau. Biasanya dipakai untuk membuat kue nagasari, centik manis atau cendol.Dijual dalam kemasan kertas berbentuk silinder. Contoh: Cap Bunga (kemasan kertas putih) kualitasnya paling bagus.

12. TEPUNG GARUT (ARROWROOT FLOUR) Kadang disebut juga dengan Tepung Larut atau Ararut. Terbuat dari umbi garut, tekstur

dan warnanya seperti tepung sagu. Banyak digunakan untuk membuat kue kering. Tepung ini lebih mudah dijumpai di daerah-daerah, seperti pasar Gede-Solo.

13. HAVERMOUT (OAT MEAL) Terbuat dari biji gandum-oat, teksturnya sangat kasar lebih menyerupai serpihan dan warnanya kusam kecoklatan. Kadar serat dan proteinnya tinggi. Bisa dibuat bubur atau cookies. 14. Tepung Labu Kuning Ciri fisik tepung labu kuning ini ialah berwarna putih kekuningan, tidak mudah lengket dan beraroma khas labu kuning. http://www.inacookies.co.id/berita-82-tepung-dan-macam--macam-jenisnya.html 19 SEPT 2012

Вам также может понравиться