Вы находитесь на странице: 1из 5

KOMUNIKASI EFEKTIF Pendahuluan Komunikasi menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan sosial manusia.

Pada dasarnya, komunikasi merupakan hubungan timbal balik untuk menyampaikan informasi agar tercipta kerjasama. Kerjasama itu lebih kepada tersampainya informasi tanpa adanya kesalahpahaman. Lebih sederhananya, dalam berkomunikasi terdapat dua hal penting, yakni berbicara dan mendengarkan. Berbicara tidak harus dalam bentuk ucapan yang harus didengar oleh indera pendengaran. Berbicara bisa melalui tulisan. Medengar pun tidak harus dilakukan dengan memasang telinga rapat-rapat, karena jika informasi yang disampaikan berupa tulisan, lalu apa yang harus didengarkan melalui telinga kita? Mendengar lebih kita artikan kepada menerima informasi, memahami, dan jika perlu menanggapi. Dalam kehidupan kampus, dimana posisi kita adalah sebagai mahasiswa, yang didamba menjadi agent of change, pemimpin masa depan, kita akan dituntut untuk melakukan komunikasi yang tentunya memiliki intensitas yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kehidupan kita di sekolah, rumah, pasar, tempat rekreasi, dan lain-lain. Sebagai mahasiswa, kita akan dituntut untuk menyampaikan ide dan gagasan, demo tugas, presentasi, pidato, orasi, sampai pada sidang skripsi maupun tugas akhir. Selain itu, kampus merupakan dunia yang lebih kompleks dari pada yang ada di benak kita. Kita akan bertemu dengan banyak orang yang berbeda bahasa, suku, budaya, daerah, dan latar belakang pendidikan. Perbedaan-perbedaan itulah yang menciptakan kompleksnya karakter dari orang-orang yang akan kita temui di kampus. Kelemahan dari mahasiswa yang sering kita temui adalah tidak pahamnya bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif, sehingga pesan yang disampaikan benar-benar sampai pada penerima. Kunci Komunikasi Efektif Agar komunikasi kita menjadi mudah, maka perlu dilakukan dua hal: 1. Pastikan apa yang kita komunikasikan memiliki level kesamaan persepsi. 2. Perhatikan 2 (dua) jenis kebutuhan manusia dalam berkomunikasi yaitu kebutuhan emosi dan kebutuhan rasio. Ada 5 (lima) tahapan kebutuhan emosi manusia (personal needs) yang harus kita perhatikan saat kita berkomunikasi yaitu:
Disampaikan pada LDKME 2012 By Dewi Fatimah Alumni Jurusan Teknik Elektro FTUM 2012

1. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai, 2. Kebutuhan untuk didengarkan dan dimengerti, 3. Kebutuhan untuk dilibatkan, 4. Kebutuhan untuk dipercayai, dan 5. Kebutuhan untuk didukung. Agar 5 kebutuhan diatas dapat terpenuhi, maka kita perlu memperhatikan hal-hal yang diperlukan saat berkomunikasi: 1. Memelihara dan meningkatkan harga diri orang yang diajak berkomunikasi Memelihara harga diri berarti kita tidak melukai kepercayaan diri dan menjaga harga diri orang lain dengan fokus kepada fakta dan spesifik. Misalkan jika kita harus menegur perilaku kurang baik dari orang lain daripada mengatakan kamu lho tidak pernah ikut mengerjakan tugas kelompok (umum, menurunkan harga diri) lebih baik jika kita berkata Dua kali dalam seminggu ini, kelompok kita kumpul untuk mengerjakan tugas akhir pemrogramanan web. Namun, dua kali itu juga kamu tidak pernah datang, kami membutuhkanmu. Apakah ada sesuatu hal yang terjadi padamu? (spesifik, berdasarkan fakta, tidak menurunkan harga diri). Sedangkan untuk meningkatkan harga diri orang yang diajak berkomunikasi, dapat kita lakukan dengan memberikan pujian yang spesifik dan jujur. Misalkan, Desain header web yang kamu buat serasi dengan warna background-nya. Enak jika dipandang. 2. Mendengarkan dan merespon dengan empati Ada dua hal yang dapat kita lakukan untuk mendengarkan dan merespon dengan empati yaitu: - Perhatikan kontak mata Lihat ke arah lawan bicara saat dia sedang berbicara, jangan melihat ke arah-arah yang lain dan harus pada waktu yang tepat (jangan menatap terus-menerus). - Senyum Senyuman adalah hal yang sangat indah, karena senyuman bisa sedikit meregangkan yang tegang. Sebisa mungkin, kita dituntut untuk memberikan senyuman yang tulus kepada lawan bicara, jangan berikan senyum genit atau sinis.

Disampaikan pada LDKME 2012 By Dewi Fatimah Alumni Jurusan Teknik Elektro FTUM 2012

3. Meminta bantuan dan mendorong keterlibatan Melibatkan orang lain akan menghasilkan gagasan, pemecahan masalah dan keputusan yang lebih baik dibandingkan jika kita melakukannya sendirian. Gunakan pendekatan-pendekatan berikut: Meminta orang lain untuk memberikan kontribusi. Beri pertanyaan terbuka untuk mendapatkan gagasan orang lain. Ubah kebiasaan untuk melakukan pekerjaan sendirian.

4. Berbagi pikiran, perasaan, dan pendapat Membagi pikiran, perasaan, dan pendapat untuk keputusan-keputusan kita adalah cara untuk memberitahukan orang lain bahwa kita mempercayai mereka untuk melihat ke dalam diri kita. Hal ini akan membantu orang lain untuk lebih memahami diri kita dan mendorong mereka agar lebih terbuka terhadap kita. Ketika kepercayaan dan pengertian mulai berkembang, orang akan berkomunikasi lebih terbuka dan efektif. 5. Memberikan dukungan Untuk setiap masalah yang kita hadapi, kita perlu memikirkan jenis dukungan yang akan diberikan dan seberapa banyak yang akan ditawarkan. Setiap orang yang kita dukung berbeda, yang berarti kita harus menyesuaikan dukungan kita sesuai dengan kebutuhan dan bakat setiap orang. Teknik Presentasi Tiga hal yang harus dimiliki agar presentasi yang disampaikan menarik: 1. 2. Mind-set. Kita harus tahu terlebih dahulu tujuan dari presentasi kita sehingga kita dapat membawakannya dengan baik. Skill-set. Skill dalam membawakan presentasi memegang peranan penting dalam kesuksesan berpresentasi, skill-set ini dapat kita peroleh dengan berlatih, berlatih, dan berlatih. 3. Tool-set. Tool-set merupakan perlengkapan presentasi kita. Siapkan semua perlengkapan yang anda butuhkan mulai dari pointer sampai alat peraga yang dibutuhkan. Dari ketiga hal diatas, skill-set merupakan hal yang paling dominan dalam presentasi. Skill-set ini akan dapat kita miliki dengan berlatih teknik presentasi yang baik:

Disampaikan pada LDKME 2012 By Dewi Fatimah Alumni Jurusan Teknik Elektro FTUM 2012

1.

Pelajari audience Sebelum mempersiapkan diri untuk membawakan presentasi, kita harus mempelajari siapa calon audience kita. Sesuaikan penampilan kita, bahan presentasi, dan cara penyampaian presentasi kita dengan audience.

2.

Bersiap untuk menghadapi yang terburuk Kuasailah materi yang akan anda sampaikan dengan baik sehingga anda tetap dapat melanjutkan presentasi anda tanpa bantuan tool-set apapun.

3. 4. 5.

Penampilan terbaik Penampilan kita sebagai presenter harus setingkat lebih rapih dibandingkan audience. Jangan pernah datang terlambat Datang lebih pagi untuk mempersiapkan presentasi dan memastikan semua tool-set yang kita perlukan dapat berfungsi dengan baik. Posisi berdiri Berdiri disarankan di depan-tengah dari audience, namun jangan sampai menutupi screen presentasi. Apabila perlu menulis di papan tulis, kita segera kembali ke posisi semula setelah menulis.

6. 7.

Cara berdiri Disarankan untuk berdiri dengan lurus dan seimbang, posisi kaki sejajar dengan bahu dan tangan di sisi tubuh secara bebas Gunakan tangan Memanfaatkan tangan sebaik-baiknya untuk menunjukkan bahasa tubuh. Penggunaan tangan dalam berpresentasi dapat sangat mendukung presentasi yang dibawakan.

8.

Memandang ke audienice Pada saat melakukan presentasi, kita harus melihat dan berbicara kepada audience. Lihat sebanyak mungkin individu yang menjadi audience, namun jangan melompat-lompat dalam memandang dan jangan hanya menatap ke satu orang saja.

9.

Suara Suara kita harus jelas terdengar sampai ke audience yang terjauh posisinya dari anda. Kita juga perlu menghindari penggunaan kata yang diulang-ulang.

10. Waktu Kelola waktu sebaik-baiknya, lebih baik bagi anda jika selesai lebih cepat daripada selesai lebih lama dari alokasi waktu yang disediakan. Tips Melatih Keterampilan Presentasi 1. 2. Berlatih menyampaikan dengan suara yang keras, karena terkadang apa yang terpikir untuk dibicarakan tidak sinkron dengan kata-kata yang terucap. Menciptakan situasi yang hampir sama dengan situasi yang akan kita hadapi. Contoh apabila kita akan berbicara di suatu ruangan konferensi dan banyak yang hadir, cobalah
Disampaikan pada LDKME 2012 By Dewi Fatimah Alumni Jurusan Teknik Elektro FTUM 2012

untuk mencari ruangan besar dan mengajak sebanyak mungkin teman untuk mendengar. Karena penelitian membuktikan bahwa otak kita akan merekam kegiatan tersebut dan pada saatnya otak akan berpikir bahwa kejadian ini sudah pernah di kerjakan. Sesungguhnya guru yang paling baik adalah pengalaman. 3. Berlatih di depan orang tua, saudara, teman, atau apabila semua tidak memungkinkan kita bisa berlatih di depan pemeliharaan kita. Berinteraksi dengan pendengar adalah latihan yang penting. Bukan saja menolong untuk berlatih cara penyampaian, tetapi meningkatkan pengalaman untuk membaca dan bereaksi atas pesan bahwa pendengar mengerti apa yang kita bicarakan, yang mereka suka dan tidak suka. 4. 5. 6. 7. Berlatih di depan cermin. Berlatih dari awal sampai akhir tanpa berhenti. Walaupun kita berbuat kesalahan saat berlatih, jangan di ulang kembali dari awal tetapi teruskanlah sampai selesai. Berlatih dengan properti yang akan digunakan, misal dengan powerpoint atau laptop. Ulangi latihan, walaupun kita sudah merasa OK dengan penampilan dan pembawaan kita, ulangi kembali latihan sampai sekitar 5 sampai 10 kali.

Kemampuan berbicara di depan umum, berkembang melalui latihan dan praktek

Disampaikan pada LDKME 2012 By Dewi Fatimah Alumni Jurusan Teknik Elektro FTUM 2012

Вам также может понравиться