Retno Susilowati 04101001096

Analisis Masalah: 1. Apa kemungkinan penyakit yang dapat menyebabkan ekimosis dan petechiae di seluruh tubuh? Jawab: DHF (Dengue Hemorrhagic Fever), Anemia aplastik, ITP, DIC, AML, ALL.

5. Mengapa malaise pada Ms. M semakin memburuk? Jawab: Malaise yang dialami Ms. M semakin memburuk sejalan dengan beratnya anemia. Sel-sel leukemik (sel blast) tertimbun di dalam sumsum tulang, menekan produksi sel-sel darah yang normal termasuk menurunnya produksi sel darah merah yang menyebabkan anemia. Semakin lama anemia tersebut akan menjadi semakin berat dan menyebabkan malaise yang dialami Ms. M bertambah buruk.

14. Bagaimana epidemiologi? Jawab: AML merupakan 32% dari seluruh kasus leukimia di Amerika Serikat. Lebih sering ditemukan pada dewasa (85%) daripada pada anak (15%). Insidens AML umumnya tidak berbeda dari masa anakanak hingga masa dewasa muda. Sesudah usia 30 tahun, insidens AML meningkat secara eksponensial sejalan dengan meningkatnya usia. Insidens AML pada orang yang berusia 30 tahun adalah 0,8%, pada orang berusia 50 tahun 2,7%, sedang pada orang berusia di atas 65 tahun sebesar 13,7%. Secara umum tidak ada variasi etnik tentang insidensi AML, meskipun pernah dilaporkan adanya insiden AML tipe M3 yang 2,9 5,8 kali lebih besar pada ras Hispanik yang tinggal di Amerika Serikat dibandingkan dengan ras Kaukasian.

18. Manifestasi klinis Jawab: Tanda dan gejala utama AML adalah rasa lelah, perdarahan dan infeksi. Perdarahan biasanya terjadi dalam bentuk purpura, ekimosis, petechiae, epistaksis, perdarahan gusi, perdarahan retina, juga perdarahan subkonjungtiva. Infeksi juga sering terjadi di tenggorokan (sakit tenggorokan), paru-

paru, kulit, dan daerah peri rektal sehingga perlu pemeriksaan lebih teliti terutama pada pasien yang datang dengan keadaan demam. Pada pasien AML tidak selalu dijumpai leukositosis. Leukositosis pada 50% pasien, 15% leukositnya normal, dan 35% mengalami neutropenia. Gejala leukostasis dapat terjadi pada pasien dengan hiperleukositosis (>100.000/mm3) dapat berupa gangguan kesadaran,sesak nafas, nyeri dada, dan priapismus tergantung pada arteri/vena yang tersumbat. Hiperurisemia juga dapt terjadi akibat hiperkatabolisme. Infiltrasi sel-sel blast ke organ akan menyebabkan berbagai gejala seperti infiltrasi ke kulit menyebabkan leukemia kutis, infiltrasi ke tulang menyebabkan nyeri tulang, infiltrasi ke lien menyebabkan splenomegali, infiltrasi pada jaringan lunak menyebabkan nodul di bawah kulit (kloroma), infiltrasi ke gusi juga dapat menyebabkan pembengkakan gusi.

19. Preventif Jawab: Pencegahan Primer meliputi segala kegiatan yang dapat menghentikan kejadian suatu penyakit. 1. Pengendalian terhadap pemaparan sinar radiasi Pencegahan ini dilakukan kepada petugas radiologi dan pasien yang penatalaksanaan medisnya menggunakan radiasi. Untuk petugas radiologi dapat dilakukan dengan menggunakan baju khusus anti radiasi, mengurangi paparan terhadap radiasi, dan rotasi kerja. Untuk pasien dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan diagnostik radiologi serendah mungkin. 2. Pengendalian terhadap pemaparan lingkungan kimia Dilakukan pada pekerja yang sering terpapar dengan benzene dan zat aditif lainnya. Cranya dnegan memberi informasi mengenai bahan karsinogen tersebut sehingga dapat digunakan dengan hati-hati. 3. Mengurangi frekuensi merokok Perokok berat berisiko untuk terkena AML. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa satu dari empat penderita AML disebabkan oleh merokok. Dilakukan dengan penyuuluhan tebtang bahaya merokok yang bisa menyebabkan kanker termasuk leukemia. 4. Pemeriksaan kesehatan pranikah Pemeriksaan ini untuk memastikan status kesehatan masing-msing pasangan yang akan menikah. Apabila salah satu pasangan mempunyai riwayat keluaraga yang menderita sindrom Down atau kelainan gen lainnya, dianjurkan untuk konsultasi dengan ahli hematologi. Pencegahan Sekunder untuk menghentikan perkembangan penyakit, morbiditas ataupun mortalitas. Dapat dilakukan dengan cara mendeteksi secara dini kemungkinan menderita AML dan dengan pengobatan yang cepat serta tepat.

Sumber: IPDL UI