Вы находитесь на странице: 1из 3

KeTuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan bintang bersudut lima yang terletak di tengah perisai yang menggambarkan

sinar ilahi. Konsep yang terkandung adalah konsep religiositas yang artinya suatu konsep yang mengakui dan meyakini bahwa di luar diri manusia terdapat kekuatan gaib yang menjadikan alam semesta, mengaturnya sehingga terjadi keselarasan dankeserasian. Negara Indonesia didirikan atas landasan moral luhur, yaitu berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa berkonsekuensi untuk menjamin kepada warga negara dan penduduknya untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius, bukan bangsa yang ateis. Pengakuan terhadap Tuhan diwujudkan dengan perbuatan untuk taat pada perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya sesuai dengan ajaran atau tuntutan agama yang dianutnya. Nilai ketuhanan juga memiliki arti bagi adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminasi antar umat beragama. Penerapannya yaitu ada dua. Pertama adalah hubungan secara langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa melalui proses beribadah. Kedua adalah hubungan dengan mahluk Tuhan terutama manusia dan alam sekitarnya, menjaga lingkungan hidup dan pelestarian alam http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/analisis-pancasila-sila-pertama.html

1.

Pengertian Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Sila pertama Pancasila berbunyi: Ketuhanan Yang Maha Esa.Sila ini mengandung dua pengertian pokok yaitu pengertian tentang Ketuhanan dan tentang Yang Maha Esa. Ketuhanan Ketuhanan berasal dari kata Tuhan yakni Allah, zat Yang Maha Esa, Pencipta segala kejadian termasuk Pencipta Semua Makhluk. Oleh karena itu, Tuhan sering disebut juga Sebab Yang Pertama yang tidak disebabkan lagi.Alam beserta kekayaannya seperti sumbersumber minyak bumi, batu bara, besi, air, udara dan lain-lainnya merupakan ciptaan-Nya. Demikian pula makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan juga manusia, semuanya berasal dari Tuhan yang nantinya akan kembali kepada Tuhan. Yang Maha Esa

Yang Maha Esa berarti Tang Maha Satu atau Yang Maha Tunggal dan tidak ada yang mempersekutukannya. Dia Esa dalam zat-Nya, Esa dalam sifat-Nya dan Esa dalam perbuatan-Nya.Oleh karena kekhususan-Nya itu, maka tidak ada yang menyamai-Nya.Dia Maha Sempurna. Ketuhanan Yang Maha Esa Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta Alam Semesta beserta isinya, baik benda mati maupun makhluk hidup. Kepercayaan dan ketaqwaan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa itu bersifat aktif. Artinya manusia harus selalu berusaha menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya menurut1. Ketuhanan Yang Maha Esa Makna sila ini adalah: * Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. * Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. * Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. * Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain. Sebagai bangsa Indonesia seharusnya menyadari betul bahwa negara kita mempunyai prinsip untuk mengatur rakyatnya, demikian juga seharusnya prinsip itu dimulai dari setiap individu bagaimana seharusnya individu itu berbuat sesuai dengan norma norma yang berlaku di masyarakat. Setiap Agama mengajarkan kepada umatnya tentang perintah dan larangan. Menjalankan perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya. Kepercayaan dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa hendaknya diikuti oleh ketakwaan terhadap - Nya, yaitu dengan melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi larangan - Nya. Keyakinan itu diantaranya adalah sebagai berikut: Kita harus selalu menyembah Tuhan, karena Tuhanlah yang telah menciptakan kita beserta seluruh alam semesta. Dan juga Tuhanlah yang memelihara alam semesta. Kita meyakini Tuhan Yang Maha Esa karena Tuhanlah yang telah mengkaruniakan seluruh nikmat kepada setiap makhluk - Nya. Kita meyakini bahwa alam semesta beserta isinya diatur oleh Tuhan yang Maha Esa Menjalankan perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya berarti: kita melakukan perbuatan menghambakan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa yang didasari oleh keikhlasan untuk melakukannya. Keihklasan untuk menjalankan perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya bagi umat beriman dan bertakwa bukan hanya kewajiban, akan tetapi merupakan kebutuhan dan kebanggaan. Hal ini merupakan pernyataan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pelaksanaan perintah Tuhan Yang Maha Esa meliputi: Perintah secara vertikal, menurut agama Islam hal seperti ini disebut Hablum Minallah yaitu hubungan secara langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan untuk agama Kristen misalnya kebaktian. Perintah secara horizontal, disebut juga dengan Hablum Minanas hubungan dengan mahluk Tuhan terutama manusia dan alam sekitarnya, menjaga lingkungan hidup atau pelestarian alam dan lain sebagainya

Perintah Tuhan untuk menjauhi larangan - Nya antara lain sebagai berikut: Tidak boleh mencuri, menggarong, merampok, malak, dan lain lain. Tidak boleh minum minuman keras/mabuk-mabukan. Tidak boleh minum/menelan obat-obat terlarang, misalnya pil Ectasy,Nipam, Sabusabu dan lain sebagainya termasuk di dalamnya Narkotik atau Ganj Selain makna tesebut dapat berupa tindakan, sebagai berikut: 1. Membina Kerukunan Hidup Diantara Sesama Umat Beragama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia selain merupakan mahluk ciptaan Tuhan juga merupakan mahluk sosial, yang berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap manusia perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya. Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaranNya sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesame pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agama kepada orang lain. Tolenransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan ajaran agama lainnya. 2. Saling tolong menolong. Tidak perlu melakukan permusuhan ataupun diskriminasi terhadap umat yang berbeda agama, berbeda keyakinan maupun berbeda adat istiadat. 3. Hanya karena merasa berasal dari agama mayoritas tidak seharusnya bersikap merendahkan umat yang berbeda agama ataupun membuat aturan yang secara langsung dan tidak langsung memaksakan aturan agama yang dianut atau standar agama tertentu kepada pemeluk agama lainya dengan dalih moralitas. 4. Tidak menggunakan standar sebuah agama tertentu untuk dijadikan tolak ukur nilai moralitas bangsa Indonesia. Karena akan terjadi chaos dan timbul gesekan antar agama. kalaupun penggunaan dasar agama haruslah mengakomodir standar dari Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu bukan berdasarkan salah satu agama entah agama mayoritas ataupun minoritas. Sesungguhnya tidak ada agama yang salah dan mengajarkan permusuhan.

Вам также может понравиться