Вы находитесь на странице: 1из 2

Alasan Demonstrasi 3 oktober 2012 Alasan Demonstrasi Buruh

GEJOLAK perburuhan di negara kita akhir-akhir ini terjadi hampir merata di kota-kota besar. Aksi demonstrasi oleh para buruh yang biasanya dilakukan setiap Hari Buruh pada 1 Mei kini juga akan dilaksanakan pada 3 Oktober 2012. Namun, kini para buruh yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Buruh tersebut berencana menggelar aksi mogok kerja nasional. Salah satu alasannya adalah karena pemerintah belum memenuhi tuntutan mereka. Dalam aksi tersebut, mereka akan menuntut penghapusan sistem tenaga alih daya (outsourcing) karena dinilai telah merugikan para buruh. Aksi mogok nasional ini akan dilaksanakan serentak di beberapa kota, antara lain Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, Bogor, Batam, Semarang, Cirebon, Bandung, dan Surabaya. Presidium Sekretariat Bersama Buruh Edi Santoso menyatakan aksi mogok kerja nasional tersebut akan dilakukan secara damai. Tuntutan utama yang diangkat oleh para buruh adalah penghapusan sistem outsourcing dengan mencabut pasal-pasal yang membenarkan sistem tersebut, yakni UU Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. UU ini dinilai tidak mampu melindungi buruh. Tuntutan lainnya adalah perbaikan Komponen Hidup Layak (KHL) dalam penentuan upah minimum yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor 13/2003 dari 60 komponen menjadi 86 hingga 122 komponen. Melihat hal ini, ada baiknya jika pemerintah segera mengajak para buruh untuk berdialog dengan melibatkan kementerian terkait dan para pengusaha, dalam rangka mencari solusi dan titik temu

perbedaan pandangan antara pengusaha dan pekerja. Jika diperhatikan, tuntutan para buruh setiap Hari Buruh hampir selalu sama setiap tahunnya, begitu juga dalam rencana aksi mogok nasional ini. Dialog ini diharapkan mampu menjadi media bagi buruh untuk menyuarakan aspirasinya. Di sisi lain, aksi demonstrasi para buruh yang sering disikapi secara represif oleh para petugas keamanan dapat mengakibatkan aksi anarkis. Di era transisi demokrasi ini, setiap orang berhak menyuarakan aspirasi dan pendapatnya namun tidak dengan kekerasan apalagi perusakan fasilitas umum yang bersifat merugikan. Jika para buruh tetap ingin melakukan aksi mogok nasional pada 3 Oktober mendatang, diharapkan aksi tersebut dilakukan secara damai dan tertib. Aparat keamanan juga sebaiknya tidak melakukan upaya pengamanan secara represif. Pemerintah sebagai pihak yang dituntut para buruh harus mampu mengambil keputusan bijak yang tidak merugikan salah satu pihak. Sumber 1 : pengalaman pribadi Sumber 2: http://www.mediaindonesia.com/citizen_read/4472

Вам также может понравиться