Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nilai ekonomis suatu bahan hasil pertanian sangat tergantung pada faktor-faktor antara lain :
Karakteristik fisik : kadar air, ukuran produk, berat,
tekstur, warna, bentuk dan adanya benda asing / kotoran. Karakteristik kimia : komposisi, ketengikan, bau dan rasa. Faktor-faktor biologi : daya tumbuh, adanya hama, adanya jamur dan bakteri.
Beberapa prosedur yang biasa digunakan dalam meningkatkan, menjaga atau merubah kualitas produk seperti :
Menjaga kondisi penyimpanan : suhu, kelembaban dan
waktu. Mencegah tumbuhnya mikroorganisme : fumigasi, pendinginan dan pemanasan. Meningkatkan karakteristik fisik bahan : merubah atau menjaga kadar air bahan, membuang bahan yang tidak diinginkan dalam produk, mengelompokkan produk ke dalam beberapa kelas/kelompok.
PEMBERSIHAN BHP
PEMBERSIHAN (CLEANING) ADALAH PROSES UNTUK
MEMINDAHKAN BAHAN ASING (KOTORAN) DAN BAHAN YANG TIDAK DIINGINKAN DARI BAHAN UTAMA
SEBAGAI CONTOH PEMBERSIHAN KEDELAI HASIL
PERONTOKAN ANTARA BULIR KEDELAI (SBG BAHAN UTAMA) DENGAN BAHAN PENGOTOR (SERPIHAN DAUN, KULIT POLONG, TANGKAI, BATANG, TANAH, DLL.)
PEMBERSIHAN BHP
PEMBERSIHAN DILAKUKAN DGN 2 CARA : CARA KERING (DRY METHOD), MELIPUTI : PENYARINGAN (SCREENING) PEMUNGUTAN (HAND PICKING) PENIUPAN (WINNOWING) CARA BASAH (WET METHOD) PERENDAMAN (SOAKING) PENYEMPROTAN AIR (WATER SPRAYS) PENCUCIAN DI DLM SILINDER BERPUTAR (ROTARY DRUM) PEMBERSIH BERSIKAT (BRUSH WASHER) PEMBERSIH BERGETAR (SHAKER WASHER)
5
PEMBERSIHAN BHP
Perendaman dalam air (soaking). Perendaman dalam air baik
dalam air yang bergerak atau air yang diam hanya efektif untuk menghilangkan debu dan semua kotoran yang terdapat di permukaan produk. Metode ini biasanya dikombinasikan dengan jenis pencucian lainnya. Penyemprotan dengan air (water sprays). Penggunaan penyemprotan dengan air ini bervariasi dari yang menggunakan tekanan rendah sampai bertekanan tinggi. Metode ini sangat efektif untuk menghilangkan kotoran yang melekat kuat secara fisik pada permukaan produk. Penyemprotan sangat cocok digunakan utnuk hampir semua produk tetapi intensitas dan tipe penyemprot atau sprayer harus diseleksi dengan tepat. Misalnya penyemprot bertekanan tinggi yang sangat baik untuk mecuci tomat tentu saja tidak dapat digunakan untuk mencuci daun seledri atau lettuce.
6
PEMBERSIHAN BHP
Drum berputar (rotary drum). Pencuci ini biasanya digunakan
untuk pencucian komersil karena mudah dioperasikan, kapasitas yang tinggi, daya pembersih yang tinggi dan hanya menyebabkan kerusakan kecil pada produk. Pada metode ini digunakan dengan menambahkan air maupun dengan penyemprotan air. Pembersih dengan sikat (brush washer). Pencucian dengan menggunakan sikat yang berputar ini sering digunakan dan sangat efektif. Metode ini efektif untuk menghilangkan tanah yang sulit dibersihkan hanya dengan perendaman misalnya tanah liat atau yang sangat lengket pada produk. Pencucian dikontrol oleh gerakan sikat yang biasanya dibuat dari serat, karet, spon, atau bahan lain dan biasanya harus diganti sewaktu-waktu.
7
PEMBERSIHAN BHP
Metode pembersihan terbaik biasanya mengkombinasikan
dua atau tiga cara pembersihan seperti pada Gambar 1 di bawah ini. Produk dimasukkan dan dilakukan pencucian dengan perendaman dua kali, pencucian dengan cara penyemprotan, penghilangan air cucian kemudian dilakukan pengeringan dengan kipas. Dalam bak perendaman mungkin berisi bahan kimia untuk sterilisasi, atau untuk menghjilangkan residu pada permukaan produk.
PEMBERSIHAN BHP
Pencucian yang bergoyang (shaker washers). Pembersih ini
mengaplikasikan adanya gerakan pada proses pencucian sehinga adanya gesekan antar produk dapat membersihkan kotoran yang melekat. Metode ini tidak dapat diterapkan untuk bahan yang mudah rusak secara mekanis/gesekan.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Pemisah ini terdiri dari plat berlobang yang berbentuk segitiga, udara yang dihembuskan dan kotak-kotak yang memisahkan bahan. Dengan adanya perbedaan spesifik gravity bahan maka bahan yang paling ringan akan mengambang demikian seterusnya terjadi pemisahan dan bahan yang paling berat akan terbuang pada kotak paling kanan sesuai dengan arah perjalanan bahan.
22
23
24
25
Sifat terminal velocity yang sangat dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, dan densitas bahan. Pemisahan dilakukan dengan menggunakan kipas atau blower. Seperti pada Gambar , bahan mula-mula dimasukkan pada katup 2, dengan adanya blower (no 4) maka bahan dengan terminal velocity yang tinggi akan turun ke bawah pada katup 3, sedangkan bahan dengan terminal velocity yang rendah (bahan yang tidak diinginkan dan kotoran) akan keluar sebagai pada katup 1.
26
27
28
29
30
31
32
SORTASI BHP
SORTASI : PEMISAHAN BAHAN YG SDH DIBERSIHKAN KE
DLM BERBAGAI FRAKSI KUALITAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN KONDISI BIOLOGISNYA
KARAKTERISTIK FISIK BHP, MELIPUTI :
KADAR AIR, BENTUK, UKURAN, BERAT JENIS, WARNA, DAN
BENDA ASING
KARAKTERISTIK KIMIA BHP, MELIPUTI :
KOMPOSISI BAHAN, BAU, RASA
BERDASARKAN BERAT, UKURAN, WARNA, DAN TINGKAT KERUSAKANNYA PRINSIP KERJA SORTASI BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN :
CARA MANUAL (DIDASARKAN PADA WARNA, TINGKAT
KERUSAKAN, UKURAN, DAN BERAT) CARA MEKANIS (DIDASARKAN PADA UKURAN DAN BERAT)
34
35
36
37
38
39
40
41
42
EGG SORTER
43
GRADING BHP
GRADING ADALAH PROSES PENGELOMPOKKAN BHP
BERDASARKAN MUTU/KUALITAS TERGANTUNG PADA NILAI EKONOMIS DAN PENGGUNAAN. DLM DUNIA PERDAGANGAN (BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN) DIKENAL BBRP TINGKATAN KELAS MUTU BHP CONTOH : KENTANG KELAS A; KELAS B; KELAS C; DAN KELAS D DGN GRADING, MUTU BHP TERJAMIN DAN HAK KONSUMEN UTK MEMPEROLEH PRODUK BERMUTU DPT TERPENUHI, SERTA PRODUSEN MENDAPAT MUTU YG SEBANDING DGN HARGANYA
44
memutuskan/menetapkan apakah penentuan standar/grade suatu produk sudah ditafsirkan dan dilakukan dengan baik
45
Bagi konsumen dan produsen pengolahan pangan: Bisa membeli produk sesuai dengan kualitas yang diinginkan, bagi produsen pengolahan pangan tidak harus melakukan sortasi lagi, pekerjaan jadi lebih mudah
Bagi petani: Memberikan standar harga, memastikan kewajaran harga dalam suatu koperasi
Bagi penjual dan pembeli: Menetapkan suatu bahasa yang umum, memungkinkan transaksi penjualan jarak jauh
46
Bagi pengadilan: Memudahkan penyelesaian perselisihan, sertifikat pemeriksaan bisa diterima seperti bukti Bagi masyarakat umum, produsen dan pedagang: informasi harga Bagi pembeli dan pengangkut/transportasi: Mengurangi kerusakan Bagi Bank: Menentukan kemampuan petani dalam pembayaran kredit.
47
Ada 3 klasifikasi mutu yang umum digunakan untuk produk hortikultura, yaitu: Kelas super - mutu sangat baik, memiliki bentuk, warna, dan aroma khas dari kultivarnya dan tidak mempunyai cacat-cacat dalam yang mungkin mempengaruhi tekstur, rasa dan aroma. - Untuk kelas super ini masih diizinkan adanya penyimpangan sebesar 5%
48
Kelas 1 - Kelas 1 hampir sama dengan kelas super, hanya disini diperkenankan toleransi 10%. - Buah-buahan secara individual diperbolehkan memiliki sedikit penyimpangan dalam bentuk, warna dan kerusakan-kerusakan kecil pada kulitnya yang tidak mempengaruhi penampilan dan umur simpan.
49
Kelas 2 - Boleh mempunyai sedikit kerusakan eksternal maupun internal, asalkan masih tetap dapat dimakan dalam keadaan segar. - Golongan ini paling baik untuk transaksi jual-beli setempat atau untuk tempat-tempat yang tidak jauh dari lokasi produksi.
50
Tabel 1. Ukuran Panjang dan Diameter Beberapa Jenis Sayur dan Buah
Komoditas
Mangga Arumanis Besar Sedang Mangga Golek Besar Sedang Wortel Besar Sedang Nenas Besar Sedang Kecil Jeruk
Diameter
7,5 8,0 7,5 8,0 6,0 6,5 5,5 5,9
24,0 14,0 >12,7 10,2 12,7 <10,2 13,8 13,2 10,5 20,3 16,7 14,9 10,3 6,2 5,2
3,1 5,0 1,5 3,0 >9,5 7,6 9,5 <7,6 7,1 8,0 6,1 7,0 5,1 6,0 4,0 5,0 4,4 3,9 3,3 5,3 4,2 3,5 1,1 1,4 0,5
51
52
Alpukat Tomat Kecil Sedang Besar Mangga Arumanis Besar Sedang Kecil Jeruk Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D Kentang Sangat Besar Besar Sedang Kecil Tomat Besar Sedang Kecil Mentimun Hijau Besar Sedang Kecil Mentimun Putih Besar Sedang Kecil
buah/kilogram buah/kilogram buah/kilogram buah/kilogram gram/buah gram/buah gram/buah buah/kilogram buah/kilogram buah/kilogram buah/kilogram
SUMBER PUSTAKA
Earle, RL. 1983. Unit Operations in Food Processing.
Pergamon Press, Oxford. Henderson, MS. and RL. Perry. 1976. Agricultural Process Engineering. The AVI Publishing Company, Inc. Westport, Connecticut. Sahay, KM. and KK. Singh.1994. Unit Operations of Agricultural Processing. Vikas Publishing House PVT LTD, New Delhi. Syarief, A.M., 1991. Teknik Pasca Panen Padi. Training on Advanced Agricultural Engineering. JICA DGHE / IPB : ADAET. Bogor.
53
TUGAS INDIVIDU :
1. Apa pengertian, tujuan, dan peranan proses pencucian, sortasi, dan grading bahan hasil pertanian ? 2. Faktor-faktor yang menentukan kelas mutu (grade) pada bahan hasil pertanian ? 3. Prosedur umum apa yang dapat diterapkan untuk memperbaiki, memelihara, atau merubah mutu suatu bahan hasil pertanian ? 4. Sebut dan jelaskan klasifikasi pada proses pencucian dan sortasi pada bahan hasil pertanian ? 5. Sebut dan jelaskan cara menangani proses pencucian,sortasi, dan grading pada buah-buahan dan sayuran ? 6. Sebutkan dan jelaskan karakteristik bahan yang berperan dalam proses pencucian, sortasi, dan grading ? 7. Sebutkan prinsip dan cara sortasi pada bahan hasil pertanian ?
54
Cont.
8. Sebutkan bagaimana cara-cara melakukan grading!
55
asriwidyasanti@gmail.com Email Subject; CSG_Kelas A/B_Nama_NPM Deadline SENIN tgl 8 Oktober 2012 jam 10.00
56