Вы находитесь на странице: 1из 56

KUNCI JAWABAN IPA FISIKA SMP KELAS VII

PENULIS: MARTHEN KANGINAN

PENERBIT ERLANGGA KTSP STANDAR ISI 2006

BAB 1 PENGUKURAN
A. Pertanyaan Diskusi
1. (a) Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu, dan besaran ini tidak diturunkan dari besaran lain. Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. (b) Besaran pokok: panjang (meter), massa (kilogram), waktu (sekon). Besaran turunan: energi (joule), luas (meter persegi), volume (meter kubik). 2. Dengan adanya sitem satuan internasional, maka para ilmuwan dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan bahasa yang sama sehingga tidak timbul kesalah pahaman dan hasilnya mudah dikomunikasikan secara universal. 3. Standar satuan yang baik harus memenuhi tiga syarat: (a) Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apapun. (b) Dapat digunakan secara internasional. (c) Mudah ditiru. 4. Kesalahan paralaks adalah kesalahan yang muncul karena posisi mata pengamat tidak tepat ketika membaca skala mistar. Kesalahan paralaks umumnya disebabkan oleh perbedaan antara ketebalan benda yang diukur dengan ketebalan mistar. 5. Massa adalah jumlah materi yang dikandung oleh suatu benda, sedangkan berat adalah gaya tarik gravitasi terhadap suatu benda. Berat benda bergantung pada lokasi di mana benda berada, sedangkan massa benda selalu tetap. 6. Neraca pegas adalah alat untuk mengukur berat. Kita dapat mengujinya dengan cara menggantungkan beban dengan massa tertentu. Pada neraca pegas, umumnya benda digantungkan di bawah pegas,sehingga pegas mengalami regangan akibat berat benda yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi Bumi. 7. Jam atom memiliki ketelitian yang paling tinggi. 8. (a) Letakkan selembar kertas putih di atas meja belajar. Di atas kertas letakkan daun tersebut, kemudian gunakan spidol untuk menjiplak daun tersebut.

(b) Buat sejumlah kotak-kotak persegi yang mencakup luas permukaan daun. Ambil luas unit terkecil = 1 cm2. Perkirakan luas permukaan daun dengan menghitung jumlah unit terkecil yang mencakup jiplakan daun tersebut. 9. (a) Untuk zat cair yang membasahi dinding kaca, misalnya air, meniskusnya melengkung ke bawah (meniskus cekung). Volume harus dibaca pada dasar meniskus. (b) Untuk zat cair yang tidak membasahi dinding kaca, misalnya raksa, meniskusnya melengkung ke atas (meniskus cembung). Volume harus dibaca pada puncak meniskus. 10. (a) Dengan menggunakan gelas ukur, caranya adalah sebagai berikut: (1) Isilah gelas dengan air sampai volume tertentu, misalnya V1. (2) Gunting yang diikat pada ujung seutas benang dicelupkan seluruhnya ke dalam air. (perhatikan, jangan sampai ada bagian gunting muncul di atas permukaan air). Permukaan air dalam gelas ukur akan naik menunjukkan volume yang lebih besar, misalnya V2 . (3) Volume gunting = V2 V1 (b) Dengan menggunakan sebuah gelas berpancuran dan sebuah gelas ukur, caranya sebagai berikut: (1) Isilah bejana berpancuran dengan air sampai ada sedikit air yang tumpah dari pancuran. (2) Letakkan gelas ukur tepat di bawah pancuran. (3) Masukkan gunting secara perlahan ke dalam gelas berpancuran sampai gunting tercelup seluruhnya dalam air. Sejumlah air akan kembali tumpah dari pancuran dan ditampung dalam gelas ukur. Perhatikan, jangan sampai air yang tumpah dari pancuran ada yang tidak tertampung dalam gelas ukur. (4) Volume gunting akan sama dengan volume air yang ditampung dalam gelas ukur.

B. Ayo Uji Pemahamanmu


1. (a) 1 mm

(b) 0,000001 m (c) 1000 g (d) 1 dg (e) 1000 s (f) 1000000 s (g) 0,001 L (h) 1000 L 2. (a) 23 500 cm (b) 50 m (c) 0,0235 dam (d) 750 mg (e) 2350 mg (f) 520 ms (g) 1467,5 s (h) 0,560 L 3. Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut. (1) Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius. Pada gambar di soal No.3 angka tersebut adalah antara 2,2 dan 2,3 cm. (2) Perhatikan garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama. Di sini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ketiga. (3) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan jangka sorong: 2,3 + 0,03 = 2,33 cm atau 23,3 mm. Jadi panjang benda adalah 23,3 mm. 4. (a) Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut: (1) Perhatikan garis skala utama yang terdekat dengan tepi selubung luar. Dalam gambar pada soal garis skala utama tersebut adalah 6,5 mm lebih. (2) Perhatikan garis mendatar pada selubung luar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama adalah garis ke-44.

(3) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan mikrometer sekrup: 6,5 mm + 44 bagian = 6,5 mm + 0,44 mm = 6,94 mm. Jadi panjang benda adalah 6,94 mm. (b) Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut: (1) Perhatikan garis skala utama yang terdekat dengan tepi selubung luar. Dalam gambar pada soal garis skala utama tersebut adalah 4,5 mm lebih. (2) Perhatikan garis mendatar pada selubung luar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama adalah garis ke-14. (3) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan mikrometer sekrup: 4,5 mm + 14 bagian = 4,5 mm + 0,14 mm = 4,64 mm. Jadi panjang benda adalah 4,64 mm. 5. (a) 10 000 m2 (b) 0,0001 m2 (c) 100 m2 6. (a) 1000 m3 (b) 0,000001 m3 (c) 1000000 m3 7. (a) 36 mL (b) 16 mL 8. Volume batu = Volume sesudah volume sebelum = 85 75 = 10 mL 9. 45 mL

C. Pilihan Ganda
1. D Volume adalah besaran turunan. 2. C Satuan energi adalah joule dan termasuk besaran turunan. 3. B

Kuat arus (ampere), panjang (meter), dan waktu (sekon) merupakan besaran pokok. 4. A Massa jenis, kecepatan, dan energi merupakan besaran turunan. 5. C Suhu (kelvin) diukur dengan termometer dan massa (kilogram) diukur dengan neraca. 6. D Satuan massa adalah kg dan satuan suhu adalah kelvin. 7. D 8. B 200 g = 0,2 kg 9. B Suatu standar pengukuran yang ideal seharusnya mudah ditiru tetapi tidak berubah. 10. B Panjang kertas = 8,0 cm + 0,8 cm = 8,8 cm 11. B Panjang balok = 8,0 3,5 = 4,5 cm 12. B Panjang diukur dengan stik meter (penggaris) sedangkan diameter diukur dengan jangka sorong. 13. B Mikrometer sangat teliti untuk mengukur ketebalan uang logam sedangkan diameter dalam tabung uji diukur dengan jangka sorong. 14. D Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut. (1) Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius. Pada gambar di soal No.14 angka tersebut adalah antara 0,20 dan 0,30 cm.

(2) Perhatikan garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama. Di sini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ketujuh. (3) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan jangka sorong: 0,20 + 0,07 = 0,27 cm atau 27 mm. Jadi panjang benda adalah 27 mm. 15. C Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut: (1) Perhatikan garis skala utama yang terdekat dengan tepi selubung luar. Dalam gambar pada soal garis skala utama tersebut adalah 5,5 mm lebih. (3) Perhatikan garis mendatar pada selubung luar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama adalah garis ke-37. (4) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan mikrometer sekrup: 5,5 mm + 37 bagian = 5,5 mm + 0,37 mm = 5,870 mm. Jadi panjang benda adalah 5,870 mm. 16. Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut. (1) Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius. Pada gambar di soal No.16 angka tersebut adalah antara 2,0 dan 3,0 cm. (4) Perhatikan garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama. Di sini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama adalah garis kedua. (5) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan jangka sorong: 2,0 + 0,02 = 2,02 cm atau 20,2 mm. Jadi panjang benda adalah 20,2 mm. 17. C Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut: (1) Perhatikan garis skala utama yang terdekat dengan tepi selubung luar. Dalam gambar pada soal garis skala utama tersebut adalah 2,5 mm lebih.

(5) Perhatikan garis mendatar pada selubung luar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama adalah garis ke-20. (6) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan mikrometer sekrup: 2,5 mm + 20 bagian = 2,5 mm + 0,20 mm = 2,70 mm. Jadi panjang benda adalah 2,70 mm. 18. C Untuk mengukur massa, sebaiknya kita menggunakan neraca tiga lengan. 19. A Stopwatch adalah alat pengukur waktu yang paling teliti pada soal ini. 20. B Lama percobaan = 35 10 = 25 sekon 21. B Besaran panjang dapat diturunkan menjadi besaran luas (m2) dan volume (m3). 22. C 1 are = 0,01 ha ; 1 ha = 10 000 m2 ; maka 250 are = 2,5 ha = 25 000 m2 23. D 1 cm3 = 1 mL 24. D 1 m3 = 1000 L 25. B Volume balok = 0,20 m 0,14 m 0,15 m = 0,0042 m3 26. B Volume zat cair = 28 cm3 (diukur dari batas meniskus cekung) 27. D Volume batu kecil diukur dengan gelas ukur (gambar D). 28. A Mengisi bejana dengan air, kemudian tuang air tersebut ke dalam suatu gelas ukur. 29. D Volume benda yang tidak teratur dapat diketahui dengan cara menggunakan gelas berpancuran berskala yang diisi dengan air.

30. A Volume batu = volume akhir volume awal = 60 40 = 20 mL

D. Soal Esai
1. (a) Ya (b) Ya (c) Tidak (d) Ya (e) Tidak (f) Ya (g) Ya (h) Tidak (i) Ya (j) Ya 2. (a) Besaran turunan (b) Besaran pokok (c) Besaran turunan (d) Besaran pokok (e) Besaran pokok (f) Besaran turunan (g) Besaran pokok (h) Besaran turunan (i) Besaran pokok (j) Besaran turunan 3. Luas ; Satuan baku = m2 ; Satuan tak baku hektar Volume ; Satuan baku = m3 ; Satuan tak baku = Liter 4. Massa kilogram neraca Volume m3 gelas ukur Waktu sekon stopwatch Suhu kelvin termometer Luas m3 meteran

5. (a) 4 000 000 W (b) 0,003 m (c) 0,000001 A (d) 0,01 m (e) 0,1 m (f) 7300 Hz 6. (a) 5 kJ (b) 2 cm (c) 4 mg (d) 1 s 7. 2500 m = 2,5 km = 250 000 cm 8. (a) 3 m (b) 0,45 m (c) 2 m 9. (a) 50 m (b) 0,75 m (c) 2000 m 10. (a) 100 mm (b) 500 mm (c) 50 mm 11. (a) 50 cm (b) 125 cm (c) 2500 cm 12. (a) 0,0001 kg (b) 0,055 kg (c) 0,02 kg (d) 42,5 kg 13. (a) 5240 kg (b) 45 kg (c) 450 kg (d) 23,5 kg

14. (a) 0,005 s (b) 0,0875 s (c) 0,002750 s (d) 0,00001 s 15. (a) Mikrometer sekrup (b) mistar; jangka sorong; jangka sorong; mikrometer sekrup. 16. Mikrometer sekrup; mistar; jangka sorong. 17. (a) Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut. (1) Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius. Pada gambar di soal No.3 angka tersebut adalah antara 2,2 dan 2,3 cm. (6) Perhatikan garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama. Di sini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama adalah garis keenam. (7) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan jangka sorong: 2,2 + 0,06 = 2,26 cm atau 22,6 mm. Jadi panjang benda adalah 22,6 mm. (b) Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut. (1) Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius. Pada gambar di soal No.3 angka tersebut adalah antara 1,6 dan 1,7 cm. (8) Perhatikan garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama. Di sini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ketujuh. (9) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan jangka sorong: 1,6 + 0,07 = 1,67 cm atau 16,7 mm. Jadi panjang benda adalah 16,7 mm. (c) Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut.

(1) Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius. Pada gambar di soal No.3 angka tersebut adalah antara 6,7 dan 6,8 cm. (10) Perhatikan garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama. Di sini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama adalah garis keempat. (11) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan jangka sorong: 6,7 + 0,04 = 6,74 cm atau 67,4 mm. Jadi panjang benda adalah 67,4 mm. (d) Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut. (1) Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius. Pada gambar di soal No.3 angka tersebut adalah antara 4,2 dan 4,3 cm. (12) Perhatikan garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama. Di sini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama adalah garis kesembilan. (13) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan jangka sorong: 4,2 + 0,09 = 4,29 cm atau 42,9 mm. Jadi panjang benda adalah 42,9 mm. 18. (a) Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut: (1) Perhatikan garis skala utama yang terdekat dengan tepi selubung luar. Dalam gambar pada soal garis skala utama tersebut adalah 3,5 mm lebih. (7) Perhatikan garis mendatar pada selubung luar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama adalah garis ke-45. (8) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan mikrometer sekrup: 3,5 mm + 45 bagian = 3,5 mm + 0,45 mm = 3,95 mm. Jadi panjang benda adalah 3,95 mm. (b) Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut: (1) Perhatikan garis skala utama yang terdekat dengan tepi selubung luar. Dalam gambar pada soal garis skala utama tersebut adalah 1,5 mm lebih.

(9) Perhatikan garis mendatar pada selubung luar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama adalah garis ke-18. (10) Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan mikrometer sekrup: 1,5 mm + 18 bagian = 1,5 mm + 0,18 mm = 1,68 mm. Jadi panjang benda adalah 1,68 mm. (c) Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut: (1) Perhatikan garis skala utama yang terdekat dengan tepi selubung luar. Dalam gambar pada soal garis skala utama tersebut adalah 2,5 mm lebih. (11) (12) Perhatikan garis mendatar pada selubung luar yang berimpit dengan Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan mikrometer sekrup: garis mendatar pada skala utama adalah garis ke-40. 2,5 mm + 40 bagian = 2,5 mm + 0,40 mm = 2,90 mm. Jadi panjang benda adalah 2,90 mm. (d) Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut: (1) Perhatikan garis skala utama yang terdekat dengan tepi selubung luar. Dalam gambar pada soal garis skala utama tersebut adalah 5,5 mm lebih. (13) (14) Perhatikan garis mendatar pada selubung luar yang berimpit dengan Dari (1) dan (2) diperoleh bacaan mikrometer sekrup: garis mendatar pada skala utama adalah garis ke-40. 5,5 mm + 40 bagian = 5,5 mm + 0,40 mm = 5,90 mm. Jadi panjang benda adalah 5,90 mm. 19. Massa batu B = 2000 g + 30 g + 10 g = 2040 g 20. Massa wadah = 800 g + 60 g + 5 g = 865 g 21. Massa buku yang dipindahkan = 800 g 100 = 80 000 g = 80 kg. 22. (a) 90 sekon (b) 3000 sekon (c) 1440 sekon (d) 9360 sekon 23. (a) 0,25 menit

(b) 3,2 menit (c) 1,8 menit (d) 300 menit 24. 1 hari = 8 jam ; maka dalam 1 tahun = 8 365 = 2920 jam dalam 8 tahun = 8 2920 jam = 23 360 jam. Berarti kita tidur selama 23 360/24 = 973 hari = 84 096 000 sekon. 25. (a) 0,000004 (b) 0,0002 (c) 3 000 000 26. (a) 5 m 3,2 m = 16 m2 (b) 30 cm 30 cm = 900 cm2 27. (a) 1 L = 0,001 m3 ; maka 0,2 m3 = 200 L (b) 1 cm3 = 0,000 001 m3 ; maka 0,2 m3 = 200 000 cm3. 28. (a) Volume = 5 cm 4 cm 3 cm = 60 cm3. (b) Volume = 2 cm 2 cm 2 cm = 8 cm3 29. Volume batu = 56 34 = 22 cm3 30. (a) V = 10 cm 2 cm 2 cm = 40 cm3 (b) V balok kecil = 2 cm 2 cm 2 cm = 8 cm3 Maka banyak balok kecil yang bisa masuk = 40/8 = 5 buah balok. 31. V balok es krim = 10 cm 10 cm 4 cm = 400 cm3 V lemari es = 40 cm 40 cm 20 cm = 32 000 cm3 Maka banyak balok es yang bisa disimpan = 32 000/400 = 80 buah. 32. Volume air kolam renang = 50 m 20 m 2 m = 2000 m3 Volume ember 0,25 m3; Maka kamu harus menimba sebanyak = 8000 kali. 33. Untuk mengukur volume sebuah tabung; masukkan air hingga penuh, lalu tuang air tersebut ke dalam gelas ukur. Volume air yang terukur sama dengan volume tabung. 34. Tebal buku = 300 0,1 mm + 2 0,3 mm = 30 mm + 0,6 mm = 30,6 mm. 35. Volume peti kemas = 2,5 m 3 m 12 m = 90 m3 Volume kardus = 0,5 m 0,5 m 0,5 m = 0,125 m3

Banyak kardus yang bisa dimuat = 90/0,125 = 720 kardus. 36. (a) Volume galon = r2t = 3,14 (12,5)2 35 = 17171,875 cm3 = 17,2 L (b) Volume gelas = r2t = 3,14 (3,5)2 8 = 307,72 cm3 = 0,31 L (c) 17171,875/5 = 3434,375 cm3 = 3,43 L 37. (a) 0,01 1 000 000 = 100 000 Pa (b) 3 (1000/60) = 50 watt. 38. (a) 1000/3600 = 0,28 m/s (b) 54 (1000/3600) = 15 m/s (c) 90 (1000/3600) = 25 m/s (d) 5 (3600/1000) = 18 km/jam (e) 25 (3600/1000) = 90 km/jam 39. 340 (3600/1000) = 1224 km/jam 40. (a) 1 (0,001/0,000 001) = 1000 kg/m3 (b) 13,6 (0,001/0,000 001) = 13 600 kg/m3 (c) 1 (1000/1 000 000) = 0,001 g/cm3 (d) 8500 (1000/1 000 000) = 8,5 g/cm3 41. 1 tahun = 365 hari 24 jam/hari = 8760 jam 8760 jam 3600 s/jam = 31 536 000 sekon 42. 2,5 mL = 2,5 10-3 L = 2,5 10-3 dm3 = 2,5 10-3 106 = 2500 mm3. 43. v = s/t = 22,5/0,25 = 90 km/jam = 90 (1000/3600) = 25 m/s. 44. Massa logam = 100 + 90 + 6 = 196 g = 0,196 kg Volume balok = 41 16 = 25 mL = 25 10-3 10-3 = 25 10-6 m3 = m/v = 0,196/25 10-6 = 7840 kg/m3. 45. Volume kubus logam = 37 23 = 14 cm3 Sisi = 2,41 cm3 ; maka luas = 2,41 2,41 = 5,8 cm2.

BAB 2 SUHU
A. Pertanyaan Diskusi
1. Tangan sebagai indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu. Ini karena suhu yang dirasakan tangan bergantung pada suhu yang diraba tangan sebelumnya. Misalnya, suhu air ledeng terasa hangat bagi tangan yang sebelumnya meraba benda dingin (es), tetapi terasa dingin bagi tangan yang sebelumnya meraba benda hangat (air hangat). 2. Agar kalor segera dapat dihantarkan secara konduksi oleh pentolan kepada cairan di dalamnya. 3. Agar termometer peka, karena pemuaian volume raksa yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar pada panjang kolom raksa. 4. Tangkai kaca ini nantinya dapat bertindak sebagai suatu lensa pembesar yang memungkinkan suhu dibaca dengan mudah. 5. Pirometer.

6. Karena termometer alkohol memiliki titik beku sangat rendah yaitu 112oC. Sedangkan termometer raksa akan membeku pada suhu 40oC. 7. (a) 35 42oC (b) Karena suhu terendah tubuh manusia tidak pernah kurang dari 35oC dan suhu tertinggi tidak pernah lebih dari 42oC. 8. Karena, sekali raksa dalam pentolan melalui bagian sempit pada termometer klinis, maka raksa tersebut tidak dapat kembali masuk ke pentolan. Dengan demikian, pembacaan suhu tubuh dapat dilakukan setelah termometer diambil dari bawah lidah atau lengan. 9. Karena dengan mengguncang-guncangkan termometer tersebut, raksa dipaksa melalui bagian yang sempit masuk ke dalam pentolan. 10. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan, maka termometer gas lebih teliti daripada termometer cairan. 11. (a) Suhu paling rendah yang masih mungkin dicapai oleh suatu zat. (b) Gerak partikel berhenti.

B. Ayo Uji Pemahamanmu


1. Diketahui: x0 = 5 cm x100 = 25 cm x = 11 cm x x0 = 100 x100 x 0 11 5 6 = = 100 25 5 20 = 30 C 2. (a) TC = 298 273 = 25oC (b) TF 32 = 9 25 5

TF 32 = 45 TF = 45 + 32 = 77oF 3. (a) TK = 273 185 = 88 K (b) TF 32 = 333

TF = 333 + 32 = 365oF 4. (a) TF 32 9 = TC 5 TC = 5 ( TF 32 ) = 5 ( 98,6 32 ) = 37 C 9 9

(b) TK = TC + 273 = 37 + 273 = 310 K 5. Misal TF = 2TC = 2x

( TF 32 )
TC

x 5 5( 2 x 32 ) = 9 x 10 x 160 = 9 x x = 160 Jadi, angka yang ditunjukkan oleh skala Fahrenheit dan Celsius sama pada angka 160.

( 2 x 32 ) = 9

9 5

C. Pilihan Ganda
1. C 2. B 3. D 4. D 5. D 6. D 7. C 8. D 9. C 10. C 11. C 12. B 13. B X X0 = 100 X 100 X 0

42 2 1 = = = 100 12 2 10 5 1 100 = , maka = = 20C 100 5 5


14. D TK = TC + 273 = 400 + 273 = 673 K 15. C TK = TC + 273 = 10 + 273 = 283 K 16. D TK = TC + 273 = 100 + 273 = 373 K 17. B 18. A 100 20 212 X = 100 0 212 32 80 212 X = 100 180 4 212 X = 5 180 212 X = 4 180 5

X = 212 144 = 68F 19. C 9 TF 32 = TC 5 TC = = 20. D 5 ( TF 32 ) 9 5 ( 68 32 ) = 20C 9

TC = =

5 ( TF 32 ) 9 5 (122 32 ) = 50C 9

TK = TC + 273 = 50 + 273 = 323 K

D. Soal Esai
1. (a) Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. (b) termometer 2. 1) pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu pipa kapiler 2) hambatan listrik pada seutas kawat platina 3) beda potensial pada suatu termokopel 4) pemuaian suatu keping bimetal 5) tekanan gas pada volume tetap 6) radiasi yang dipancarkan benda 3. (a) skalanya mudah dibaca (b) aman untuk digunakan (c) kepekaan pengukurannya (d) lebar jangkauan suhu yang mampu diukur 4. Keuntungan menggunakan raksa sebagai zat cair pengisi pipa termometer dibandingkan dengan zat cair lainnya adalah: 1) raksa mudah dilihat karena mengkilap 2) volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu 3) raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut 4) jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan laboratorium 5) raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan tepat dan cepat. Kerugian menggunakan raksa sebagai cairan pengisi pipa termometer antara lain:

1) raksa mahal 2) raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (misalnya suhu di kutub utara atau kutub selatan) 3) raksa termasuk zat berbahaya (sering dinamakan air keras) sehingga termometer raksa berbahaya jika tabungnya pecah 5. (a) Air membasahi dinding kaca, sehingga meninggalkan titik-titik air pada kaca, dan ini akan mempersulit membaca ketinggian air dalam tabung. (b) Air tidak berwarna, sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya. (c) Jangkauan suhu air terbatas (0 100oC) (d) Perubahan volume air sangat kecil ketika suhunya dinaikkan (e) Hasil bacaan yang didapat kurang teliti karena air termasuk penghantar panas yang sangat jelek. Agar semua bagian air mencapai suhu yang sama, diperlukan waktu yang lama. 6. (a) Termometer alkohol; karena titik beku alkohol sangat rendah yaitu 112oC. (b) Termometer raksa; karena jangkauan suhu raksa cukup lebar, mulai dari 40oC sampai dengan 350oC. 7. (a) Termometer klinis (b) Temometer bimetal (c) Termometer raksa 8. (a) Zat cair M = raksa; zat cair N = minyak creosote atau alkohol (b) Alkohol (c) Penunjuk baja 9. Lihat buku IPA Fisika Jilid 1 halaman 57 Gambar 2.5 10. Karena akan merusak termometer, sebab skalanya didesain hanya sampai suhu 42oC 11. (a) Prinsip kerjanya adalah suhu berbeda akan menghasilkan arus listrik yang berbeda (b) Keuntungan termometer ini adalah jangkauan suhunya besar (mulai dari 100oC sampai dengan 1500oC); ukuran termometer kecil, dapat mengukur suhu dengan cepat, dan dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer.

Kerugiannya adalah kurang teliti jika dibandingkan dengan termometer gas volume konstan dan termometer platina. 12. (a) Prinsip kerja alat ini adalah mengukur radiasi yang dipancarkan oleh benda. (b) Dapat mengukur suhu yang sangat tinggi. 13. (a) Menentukan titik tetap bawah. Masukkan pentolan termometer secara tegak ke dalam wadah corong yang berisi es murni, biarkan beberapa saat sampai tinggi permukaan raksa dalam pipa kapiler sudah tidak berubah. Ini berarti suhu termometer sudah sama dengan suhu es yang sedang melebur. Tandai ketinggian raksa dengan garis dan tulislah angka di sampingnya. Pada skala Celsius, titik tetap bawah ditandai dengan angka 0oC. (b) Menentukan titik tetap atas; masukkan termometer ke dalam bejana yang berisi air murni dengan ujung pentolan berada sedikit di atas permukaan air (jangan sampai menyentuh permukaan air). Panaskan air tersebut sampai mendidih. Biarkan beberapa lama sampai suhu termometer sama dengan suhu uap air. Tandai ketinggian raksa dengan garis dan tulislah angka di sampingnya. Pada skala Celsius, titik tetap atas ditandai dengan angka 100oC. (c) Bagilah jarak antara kedua titik tetap tersebut menjadi beberapa bagian yang sama. Pada skala Celsius, jarak antara kedua titik dibagi atas 100 bagian. Tiap bagian, yaitu jarak antara dua tanda garis yang berdekatan sama dengan 1oC. (d) Kita dapat memperluas skala ini di bawah titik tetap bawah (ditandai dengan angka negatif). 14. (a) Suhu es yang sedang melebur (mencair) (b) Suhu air yang sedang mendidih. (c) i) Titik tetap atas = 100oC; titik tetap bawah = 0oC ii) Titik tetap atas = 212oF; titik tetap bawah = 32oF iii) Titik tetap atas = 373 K; titik tetap bawah = 273 K 15. (a) Suhu nol mutlak (b) i) 0 K ii) 273oC

16. (1) TF 32 = TF =

9 25 5

9 25 + 32 = 77oF; 5

TK = TC + 273 = 25 + 273 = 298 K (2) TF = 9 45 + 32 =113oF; 5

TK = TC + 273 = 45 + 273 = 318 K (3) TC = = 5 ( TF 32 ) 9 5 (113 32 ) = 45oC; 9

TK = TC + 273 = 45 + 273 = 318 K (4) TC = = 5 ( TF 32 ) 9 5 ( 89 32) = 31,7oC; 9

TK = TC + 273 = 31,7 + 273 = 304,7 K (5) TC = TK 273 = 584 273 = 311oC; TF = 9 311 + 32 = 591,8oF 5

(6) TC = TK 273 = 1565 273 = 1292oC; TF = 9 1292 + 32 = 2357,6oF 5

17. (a) T = T2 T1 = 239 77 = 162oF; (b) 162oC;

(c) 162 K 18. (a) x = 15 cm x100 = 31 cm x0 = 6 cm x x0 = 100 x100 x 0 15 6 9 = = 100 31 6 25 = 36 C (b) = 26oC x x 0 = x =

( x100 x0 ) 100

( x100 x0 ) + x0 100 26 x = ( 31 6) + 6 = 12,5 cm 100


19. (a) Perbandingan termometer X dan C T X 160 T X 40 200 = T100 T0 100 Misalkan titik didih adalah X dan C, maka X (40) 2 = C 0 1 X + 40 2 atau (X + 40) : C = 2 : 1 = C 1 (b) 16oX = .. oC X + 40 2 = C 1 C 1 = X + 40 2 1 1 C = ( X + 40) = (16 + 40) = 28 C 2 2 (c) 60oC = . oX X + 40 = 2C

X = 2(60) 40 = 80oX 20. (a) Misalkan TF = TC = t

( TF 32 )
TC

= 9 5

9 5

( t 32 )
t

9t = 5( t 32 ) 9t = 5t 160 9t 5t = 160 t = 40 (b) tF = 1 tC 5 = 9 5

( TF 32 )
TC

1 5( t 32 ) = 9 t 5 9 5t 160 = t 5 3,2t = 160 t = 50 (c) tF = 2,5 tC

( TF 32 ) = 9
2,5t 5 5( t 32 ) = 9 2,5t 5t 160 = 22,5t t = 9,14

BAB 3 ZAT DAN WUJUDNYA


A. Pertanyaan Diskusi
1. Karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik. 2. Dengan cara menimbang bola basket yang kempis dan bola basket yang telah dipompa dengan udara. Bola basket yang berisi udara lebih berat daripada bola basket yang kempis. 3. Dalam zat padat, partikel-partikel saling berdekatan dalam suatu susunan teratur, dan diikat cukup kuat oleh gaya terik-menarik antarpartikel tersebut. Partikelpartikel dapat bergetar dan berputar di tempatnya tetapi tidak bebas untuk mengubah kedudukannya. Itulah sebabnya zat padat memiliki volume dan bentuk yang tetap. Sedangkan dalam zat cair, jarak antarpartikelnya lebih jauh dibandingkan dengan zat padat. Partikel-partikel zat cair dapat berpindahpindah tempat tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya. Dengan kata lain, zat cair dapat mengalir.Hal ini karena gaya tarik-menarik yang mengikat partikel-partikel zat cair tidak sekuat seperti pada partikel-partikel zat padat. Gaya ini mengikat partikel-partikel zat cair tetap pada kelompoknya, tetapi zat cair mengalir untuk mengambil bentuk sesuai dengan wadahnya. 4. Dalam gas, jarak antarpartikel sangat berjauhan, sehingga gaya tarik-menarik dapat diabaikan. Partikel-partikel bebas untuk bergerak dalam wadahnya.

Partikel-partikel bergerak sangat cepat dan bertumbukan dengan dinding wadahnya.Inilah yang menyebabkan gas menghasilkan tekanan tetap dan dengan cepat mengisi wadah (ruang) yang ditempatinya. 5. Dengan cara pemanasan; Misalnya merebus air hingga mendidih. 6. Karena partikel-partikel gas dalam durian bergerak ke seluruh ruangan. 7. (a) Partikel-partikel dalam zat padat dapat bergetar dan berputar di tempatnya tetapi tidak bebas untuk mengubah kedudukannya. (b) Karena gaya tarik-menarik yang mengikat partikel-partikel zat cair tidak sekuat seperti partikel-partikel zat padat, sehingga partikel-partikel zat cair dapat berpindah-pindah tempat tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya. (c) Partikel-partikel gas bergerak sangat cepat dan bertumbukan satu sama lain dan juga bertumbukan dengan dinding wadahnya sehingga menimbulkan tekanan. 8. (a) Ketika es (zat padat) dipanaskan, energi partikel-partikel bertambah, sehingga partikel-partikel bergerak lebih cepat dan jarak antarpartikel makin jauh. Pada suhu tertentu, gaya tarik-menarik yang menahan (mengikat) partikel-partikel zat padat tetap di tempatnya tidak dapat lagi mengatasi gerakan partikel-partikel. Akibatnya, partikel-partikel dapat berpindah tempat; kita katakan es (zat padat) telah berubah wujud menjadi air (zat cair). (b) Jika air (zat cair) dipanaskan, energi partikel-partikel bertambah. Pada suhu tertentu, energi partikel-partikel cukup besar untuk melawan gaya terikmenarik antarpartikel zat cair yang menahan partikel tetap pada kelompoknya.Akibatnya, partikel-partikel bebas untuk bergerak; kita katakan air (zat cair) telah berubah wujud menjadi uap air (gas). (c) Ketika air disimpan dalam kulkas (didinginkan), gerakan partikel-partikel air (zat cair) menjadi lebih lambat dan jarak antarpartikel makin dekat. Jarak antarpartikel makin dekat berarti gaya tarik-menarik antarpartikel makin besar. Pada suhu tertentu, gaya tarik menarik antarpartikel cukup besar untuk mengikat partikel-partikel tetap pada tempatnya (tidak dapat berpindah). Kita katakan bahwa air (zat cair) berubah wujud menjadi es (zat padat).

9. Kohesi antarpartikel air lebih kecil daripada adhesi antarpartikel air dan kaca. Sebagai akibatnya, permukaan air dalam tabung berbentuk cekung (meniskus cekung) dan air membasahi dinding kaca. Sedangkan untuk raksa, kohesi antarpartikel raksa lebih besar daripada adhesi antara partikel raksa dengan kaca. Akibatnya permukaan raksa dalam tabung reaksi berbentuk cembung (meniskus cembung). 10. Tidak. 11. Penyebabnya adalah kohesi dan adhesi. Air naik dalam pipa kapiler karena adhesi lebih besar daripada kohesi. Sedangkan raksa turun dalam pipa kapiler karena kohesi lebih besar daripada adhesi. 12. Karena terjadi kapilaritas. 13. Agar air tidak naik ke dinding rumah. 14. Karena gejala kapiler. 15. Karena adanya tegangan permukaan. 16. Karena tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhu air maka makin kecil tegangan permukaan air, dan ini berarti makin besar kemampuan air untuk membasahi pakaian. 17. Karena detergen berfungsi menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air mampu membasahi badan itik. 18. Salah, jika besi 500 tersebut berongga maka massa jenisnya tentu akan lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis besi 100 g. 19. (a) Ya. (b) Tidak, karena volume kedua potongan berbeda dengan volume asal. 20. (1) Ukur massa masing-masing potongan kayu dengan menggunakan neraca. (2) Ukurlah volume masing-masing kayu dengan menggunakan gelas ukur. (3) Hitung massa jenisnya dengan rumus: massa jenis = massa/volume. 21. (1) Timbang gelas ukur kosong dengan neraca, misal massanya = m1. (2) Isilah gelas ukur dengan air. Bacalah volumenya. (3) Timbang gelas ukur yang telah berisi air dengan neraca, misalnya massanya = m2

(4) Hitunglah massa zat cair, yaitu selisih massa gelas ukur isi dengan gelas ukur kosong, m = m2 m1. (5) Hitunglah massa jenis zat cair dengan rumus: massa jenis = massa/volume 22. (a) Neraca, gelas ukur, gelas berpancuran, dan air. (b) Ukur massa batuan dengan neraca; masukkan batuan kedalam gelas berpancuran yang berisi penuh air; air yang tumpah dari gelas berpancuran ditampung dalam gelas ukur, catat volume air yang tumpah di dalam gelas ukur; Kemudia hitung massa jenis batuan dengan menggunakan rumus: massa jenis = massa/volume. 23. (a) Neraca; gelas ukur. (b) Sama seperti langkah percobaan pada Kegiatan 3.9. 24. Karena aluminum kuat tetapi massanya ringan. 25. Karena secara intuisi orang zaman dulu menganggap benda ringan akan mengapung dalam air. Massa jenis kayu lebih kecil daripada massa jenis air.

B. Ayo Uji Pemahamanmu


1. = 2. V = m 50 g = = 2,5 g/cm 3 3 V 20 cm m 0,120 kg = = 2 10 4 m 3 3 600 kg/m

3. m = V = 7800 kg/m 3 2 10 4 m 3 = 1,56 kg 4. V = 2 m 1 m 0,20 m = 0,4 m 3 m = V = 1000 kg/m 3 0,4 m 3 = 400 kg

C. Pilihan Ganda
1. C 2. D 3. C 4. C 5. D

6. C 7. C 8. A 9. C 10. A 11. B 12. C 13. A 14. D 15. A 16. A 17. D 18. B 19. D 20. C 21. A 22. B 23. C 24. B 25. B 26. D 27. A 28. A m 62 g = = 7,75 g/cm 3 3 V 8 cm m 965 g = = 19,3 g/cm 3 = 19300 kg/m3 3 V 50 cm

=
29. D

=
30.

m = m2 m1 = 1849 969 = 880 g

=
31. D

m 880 g = = 8,8 g/cm 3 3 V 100 cm m 16 g = = 0,80 g/cm 3 3 V 20 cm

=
32. C

V = V2 V1 = 42 16 = 26 cm 3

=
33. C 34. B

m 200 g = = 7,69 g/cm 3 = 8 g/cm 3 V 26 cm 3

=
35.

m 150 kg = = 18,75 kg/m 3 V 8 m3

m = V = 8,40 g/cm 3 50 cm 3 = 420 g 36. D m = V = 1930 kg/m 3 5 m 3 = 9650 kg 37. D V = 38. C h = h2 h1 = 13 8 = 5 cm V = A t = 10 5 = 50 cm 3 m 375 g = = 125 cm 3 3 3 g/cm

=
39. C V = 40. C

m 390 g = = 7,8 g/cm 3 3 V 50 cm m 18 kg = = 0,018 m 3 = 18 dm3 3 1000 kg/m

1 = 1000 kg/m 3 2 = 1200 kg/m 3

V1 = 0,1 m 3 V2 = 0,2 m 3

m1 = m2

dan

m = V

1V1 + 2V2 = CVC = C (V1 + V2 )


(1000)(0,1) + (1200)(0,2) = 0,3 C

C =

340 = 1133 kg/m 3 0,3

D. Soal Esai
1. Lihat Buku IPA Fisika SMP Jilid 1 hal.79 Gambar 3.8 2. (i) zat padat (ii) zat cair 3. (a) Meletakkan silet dengan penampang horizontal yang kering secara hati-hati. (b) Akibat adanya tegangan permukaan. 4. Agar dapat membasahi luka dengan sempurna. 5. Pada gambar (a), gaya kohesi antara air dan kaca lebih besar; pada gambar (b) gaya kohesi antara raksa lebih besar dibandingkan dengan gaya adhesi antara raksa dan kaca; pada gambar (c) gaya kohesi air lebih besar daripada gaya adhesinya. 6. (a) = m 200 = = 8 g/cm 3 V 25 m 300 = = 0,6 g/cm 3 V 500

(b) =

(c) m = V = 0,65 200 = 130 g (d) V = (e) V = m 810 = = 300 cm 3 2,7 m 80 = = 0,1 m 3 800

(f) m = V = 1,3 60 = 78 kg 7. (a) V = 2 2 2 = 20 cm3 m 54 = = 2,7 g/cm 3 V 20

(b) V = 10 10 8 = 800 cm3

=
(c) p =

m 400 = = 0,5 g/cm 3 V 800 V 100 = = 2,5 cm l t 85 V 1000 = = 10 cm p l 20 5

m = V = 0,1 100 = 10 g (d) t =

m = V = 1000 11 = 11000 g = 11 kg (e) V = l= m 1600 = = 200 cm 3 8 V 200 = = 5 cm p t 85

(f) V = 10 10 10 = 1000 cm3 m = V = 1000 0,9 = 900 g = 0,9 kg 8. (b) m = V = 8000 kg/m 3 3 m 3 = 24000 kg (c) V = m 19,2 kg = = 2,4 10 3 m 3 8000 kg/m 3

9. V = 5 4 3 = 60 cm3

m 240 = = 4 g/cm 3 V 60 m 60 = = 7,5 cm3 8 180 = 20 cm3 9 160 = 26,7 cm3 6 200 = 66,7 cm3 3

10. V K = VL = VM = VN =

11. m = m2 m1 = 176 40 = 136 g V = m 136 g = = 10 cm 3 3 13,6 g/cm

12. =

m 400 = = 20 g/cm 3 V 20

Tidak, karena massa jenisnya lebih besar daripada massa jenis emas murni. 21. V = 20 20 0,02 = 8 cm3 (a) = (b) = m 1 = = 0,125 g/cm 3 V 8 m 1 = = 0,07 g/cm 3 V 8 + 6,6

33 cm 3 (c) Jumlah lembar kertas tisu yang dibutuhkan = = 5 lembar 6,6 cm 3 4 3 4 3 22. V = r = ( rluar rdalam ) 3 3 4 3 = ( 8 6 ) = 33,5 mm3 3 m = V = 19 33,5 10 3 = 0,64 g 23. (a) = 4,5 g/cm3 (b) V = 4 4 4 = 64 m3 = 64 106 cm3 m = V = 4,5 64 10 6 = 288 000 kg 24. D = 2r r= D 14 = = 7 cm 2 2
2

V = r 2 t = ( 7 ) (15) = 2307,9 cm 3

m 900 = = 0,39 g/cm3 V 2307 ,9

25. (a) Va = 10 10 10 = 1000 cm3 Va+b = 10 10 12 = 1200 cm3 V = 1200 1000 = 200 cm3 (b) 200 cm3 (c) = m 600 = = 3 g/cm3 V 200 Vair = 0,1 m3

26. (a) V1 = 0,1 m3

1 = 1000 kg/m3
VC C = V1 1 + V2 2

2 = 1000 kg/m3

( 0,1 + 0,1) C
C =

= 0,1 1000 + 0,1 1400

0,2C = 100 + 140 = 240 240 = 1200 kg/m3 0,2

(b) VC = (V1 + V2 ) 75% = (0,1 + 0,1)(0,75) = 0,15 cm3 V1 1 + V2 2 100 + 140 = = 1600 g/cm3 VC 0,15

C =
27. V1 = V2 =

m1 10 = = 5,0 cm3 1 2,0 m2 100 = = 100 cm3 2 1 = (2)(5) + (1)(100)

(V1 + V2 ) C
VC =

VC (1,1) = 10 + 100 110 = 100 cm3 1,1

V1 + V2 = 100 + 5 = 105 cm3 V = 105 100 = 5 cm3 28. mC = m1 + m2 m1 = 0,04 kg m2 = 0,10 kg

1 = 8000 kg/m 3

2 = 10 000 kg/m 3

mC = m1 + m2 = 0,04 + 0,10 = 0,14 kg

C =

mC 0,14 3 = 6 5 = 9333,33 kg/m VC 5 10 + 1 10 mC 1,568 = = 3200 kg/m3 VC 490 10 6

29. (a) C =

(b) Massa besi = 25% massa campuran = 25 1,568 = 0,392 kg 100 m 0,392 = = 4,96 10 5 m3 7900

(c) Volume besi =

30. V = (4 cm)3 = 64 cm3 V Kayu = mkayu

kayu

120 = 40 cm3 3

Maka volume rongga = 64 cm3 40 cm3 = 24 cm3

BAB 4 PEMUAIAN
A. Ayo Uji Pemahamanmu
1. l = l 0 T = ( 5)( 30 10 ) = 100

B. Pilihan Ganda
1. A 2. D 3. A 4. C 5. B 6. A 7. A 8. D 9. A 10. A 11. C 12. D 13. B 14. D 15. D 16. A 17. D 18. D

19. B 20. C

C. Soal Esai
1. (a) Lihat langkah-langkah percobaan pada Kegiatan 4.1 dan 4.2 (b) Lihat langkah-langkah percobaan pada Kegiatan 4.3 (c) Lihat langkah-langkah percobaan pada Kegiatan 4.5 2. (1) Panjang awal sebelum dipanaskan (2) Kenaikan suhu (3) Jenis bahan 3. Muai gas dimanfaatkan pada pembuatan termometer gas pada keadaan awal (suhu awal), tekanan gas dalam reservoir menghasilkan beda ketinggian raksa tertentu. Jika reservoir gas dimasukkan ke dalam ruang yang suhunya lebih tinggi daripada suhu awal, gas memuai dan mendesak raksa pada kaki kiri pipa U. Ini mengakibatkan beda ketinggian raksa h menjadi lebih besar. Dari beda ketinggian raksa ketika suhu gas sama dengan suhu awal (diketahui) dan ketika suhu gas sama dengan suhu akhir (diukur) dapatlah dihitung suhu akhir gas. Tentukan saja, suhu akhir gas sama dengan suhu ruang di mana termometer gas berada. 4. (a) Sifat pemuaian air yang tidak teratur. (b) Karena pada suhu ini air mencapai volume minimum. 5. Ya, karena es memuai. 6. Karena es memuai. 7. l = l 0 T = 0,000017 6,0 ( 75 25) = 5,10 mm 8. (a) Keping bimetal akan melengkung (b) Pada suhu yang lebih tinggi 9. (a) Aluminum (b) Memuai kea rah aluminum.

10. Pada saat suhu naik, bimetal akan melengkung ke arah besi, sehingga roda bergigi berputar ke kiri, akibatnya roda gigi yang di atas akan berputar ke kanan (berlawanan arah). Dengan demikian jarum penunjuk akan bergerak ke kanan.

BAB 5 KALOR
A. Ayo Uji Pemahamanmu
1. (a) Q = mc T = (2)(4200)(30 20) = 84 000 J (b) Q = mc T = (0,5)(900)(27 15) = 5400 J (c) Q = mc T = (0,1)(2200)(68 24) = 9680 J (d) Q = mc T = (0,2)(1000)(100 10) = 18 000 J 2. (a) T = (b) T = (c) T = (d) T = 3. C = 4. C = Q 14400 = = 30 C mc 1 480 Q 14400 = = 16 C mc 1 900 Q 14400 = = 14,4 C mc 1 1000 Q 14400 = = 6,55 C mc 1 2200

Q 210 = = 420 J/C kg mT 0,1 5 Q 1800 = = 900 J/C kg mT 0,5 4

(a) Q = mc T = (1)(900)(4) = 3600 J (b) Q = mc T = (0,5)(900)(12) = 5400 J (c) Q = mc T = (1)(900)(12) = 10 800 J (d) Q = mc T = (0,5)(900)(1) = 450 J (e) Q = mc T = (1)(900)(1) = 900 J

5. (a)

6. (a) Q = mc T = (0,5)(1000)(100 20) = 40 000 J (b) Q = mU = (0,5)(2 260 000) = 1 130 000 J (c) Q = mc T + mU = (0,5)(1000)(100 20) + (0,5)(2 260 000) = 40 000 + 1 130 000 = 1 170 000 J 7. T = Q1 1000 = = 40C m1ces 50 0,5

Q2 = mLes = 50 80 = 4000 kal 8. (a) Q = mcT = (200)(0,5)(5) = 500 kal (b) Q = mL = (200)(80) = 16 000 kal (c) Q = 500 + 16 000 = 16 500 kal 9. Qlepas = Qterima m1c1 T1 = m2 c 2 T2 200 4,2 ( 96 x ) = 150 0,84 ( x 27 ) 80640 840 x = 126 x 3402 966x = 84 042 x = 87oC

B. Pilihan Ganda
1. A 2. C 3. C 4. A

5. B Q = mcT = 1,5 4200 ( 80 30 ) = 315 000 J 6. C Q = mcT = 0,2 0,11 ( 75 25) = 1,1 kkal 7. Q = mcT = 3 0,2 15 = 9 kkal 8. A T = 9. C m= 10. A c= 11. B 12. C 13. C 14. A 15. B 16. D 17. A 18. A 19. D 20. C 21. A 22. D 23. Q = mL = 4(323 000) = 1292 kJ 24. C Q 7200 = = 450 J/kg K mT 1 ( 30 14 ) Q 3900 = = 1 kg cT 3,9 10 3 1 Q 21000 = = 1oC mc 5 4200

25. D L= 26. C m= 27. C Q1 = mces T = 0,5 2100 10 = 10500 J Q2 = mLes = 0,5 336000 = 168000 J Q = Q1 + Q2 = 10 500 + 168 000 = 178 500 J 28. C 29. B 30. C 31. B 32. D 33. B 34. D 35. A 36. A 37. B 38. D 39. C 40. B 41. A 42. B 43. C 44. A 45. B 46. A 47. B 48. A Q 50 = = 0,15 kg L 335 Q 24400 20000 = = 880 J/g m 5

49. C 50. D

C. Soal Esai
1. (a) Q = mcT = 4 4200 5 = 84 000 J (b) Q = mcT = 0,5 390 ( 55 10 ) = 8775 J (c) Q = mcT = 0,01 900 (15 + 5) = 180 J 2. c = Q 9600 = = 300 J/kgoC mT 2 16 Q 30 10 3 = = 10,20oC mc 1,4 2100

3. T =

T2 = T + T1 = 10,20 + ( 10 ) = 0,2oC 4. m = Q 1257 = = 0,02 kg cT 4190 15

5. Air merupakan salah satu penghantar kalor yang baik dibandingkan dengan udara 6. Cair Gas ; menyerap energi Gas Cair ; membebaskan energi 7. Saat keluar dari kolam renang, air yang menempel pada tubuh kita mengalami penguapan; penguapan memerlukan energi, energi tersebut diambil dari tubuh kita. Itulah sebabnya mengapa kita merasa dingin ketika keluar dari kolam renang. 8. Justru memerlukan waktu lebih lama 9. Mendidih adalah pembentukan gelembung-gelembung uap pada seluruh bagian zat cair, sedangkan menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi uap. 10. Tidak; Air akan mendidih sebelum 100oC karena tekanan udara di puncak Gunung Everest lebih rendah daripada tekanan udara di permukaan laut. 11. Makanan lebih cepat empuk dan lebih cepat matang 12. L = Q 6,2 10 6 = = 1,24 10 6 J/kg m 5

13. U = 14. m =

Q 4,5 10 3 = = 9 10 5 J/kg m 5 10 3 Q 11,5 10 3 = = 5 10 3 kg = 5 g U 2,3 10 6

15. Q1 = mL = 05(340 000) = 170 000 J Q2 = mcT = 0,5 4200 100 = 210 000 J Q3 = mU = 0,5 2,3 10 6 = 1 150 000 J 16. Padat Cair ; menyerap energi Cair Padat ; membebaskan energi 17. naik ; naik 18. Q = mL = 0,1 336 000 = 33 600 J 19. Q = mL = 0,03 336 000 = 10 080 J 20. (a) L = (b) L = Q 330 000 = = 330 000 J/kg m 1 Q 2400 = = 1200 J/kg m 2

(c) Q = mL = 10 100 000 = 1 000 000 J (d) Q = mL = 0,5 400 000 = 200 000 J (e) m = Q 800 10 3 = = 4 kg L 200 000

21. Q = mcT = 0,6 2100 ( 0 5) = 6300 J 22. Qlepas = Qterima m1c1T1 = m2c2 T2 m1T1 = m2 T2 ; c1 = c2

0,2( 70 x ) = 0,3( x 20 ) 14 0,2 x = 0,3x 6 0,5 x = 14 + 6 = 20 x = 76oC 23. Qlepas = Qterima m1c1 T1 = m2 c 2 T2

0,20 4200 ( 90 x ) = 0,30 700 ( x 20 ) 75600 840 x = 210 x 4200 1050x = 79 800 x = 76oC 24. Soal tidak lengkap 25. Wadah dipanaskan pada bagian bawahnya 26. Udara dingin pada kompartemen atas bergerak turun. Udara hangat pada kompartemen bawah akan naik menuju kompartemen unit pembeku untuk didinginkan. Dengan demikian terjadi konveksi alami udara yang akan memaksimalkan efisiensi pendingin dan memberikan distribusi udara dingin yang baik untuk mendinginkan makanan yang disimpan dalam seluruh kompartemen. Konveksi alami udara penting untuk menghemat listrik. 27. Pada malam hari laut lebih panas daripada daratan. Suhu udara di atas laut lebih tinggi daripada suhu udara di atas daratan. Sebagai akibatnya, udara di atas laut naik, dan tempatnya digantikan oleh udara di atas daratan. Terjadilah angin yang bertiup dari darat ke laut, disebut angin darat. Sedangkan pada siang hari, tanah lebih cepat panas daripada air laut. Suhu udara di atas daratan lebih tinggi daripada suhu udara di atas laut. Akibatnya, udara di atas daratan naik, dan tempatnya digantikan oleh udara di atas laut. Terjadilah angin yang bertiup dari laut ke darat, disebut angin laut. 28. Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konveksi adalah perpindahan kalor yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis zat. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan zat perantara atau medium. 29. Karena pada konduksi dan konveksi memerlukan zat perantara (medium) untuk merambatkan (menghantarkan) kalor. Sedangkan ruang di antara Matahari Bumi adalah ruang hampa udara. 30. Rumah yang dicat hitam; karena warna hitam menyerap kalor lebih banyak. 31. Wadah yang dicat hitam memiliki suhu yang tinggi. 32. (a) Dinding termos dibuat dari gelas (b) Sumbat dibuat dari bahan isolator

(c) Bagian dalam dinding dilapisi dengan perak agar mengkilap. 33. Karena pada saat itu air dan alkohol memerlukan energi untuk menguap. Atau terjadi perubahan wujud dari cair menjadi gas (uap). 34. QT = mcT = 0,5 420 200 = 42 000 J m= = Q L 42 000 = 0,125 kg = 125 g 336 000

35. (a) Q = mcT = 2 400 (21 10) = 8800 J (b) m = = Q U 8800 = 4g 2 200 000

BAB 6 GERAK LURUS


A. Ayo Uji Pemahamanmu 1. Ya; titik pada ujung jalan di mana mobil mulai bergerak. 2. (a) 18 1000 = 5 m/s 3600 1000 = 20 m/s 3600 1000 = 30 m/s 3600 1000 = 33,33 m/s 3600

(b) 72

(c) 108 (d) 120 3. (a) v =

s 30 = = 15 m/s t 2 s 30 = = 0,75 s v 40 s 10 = = 0,5 m/s t 20 s 30 = = 0,75 s v 40

(b) s = vt = 60(1,5) = 90 m (c) t = (d) v = (e) t =

(f) s = vt = 0,15(4,0) = 0,6 m 4. v = v= jarak tota l selang waktu tot al 15 + 20 + 30 65 km = = 78 km/jam 10 + 15 + 25 50 menit

5. a = = 6. a = =

v t 72 km/jam 1000 20 m/s = 72 = = 4 m/s2 5,0 s 3600 5s

vt v 0 t 20 3 = 3,4 m/s2 5

7. vt = v0 + at = 2,0 + 4(2,5) = 12 m/s 8. v 0 = vt at = 65 2,0(9,0) = 47 m/s 9. v 0 = 60 km/jam = 60 1000 = 16,7 m/s 3600 1000 = 6,67 m/s 3600

vt = 24 km/jam = 24 a= 10. a =

vt v 0 6,67 16,7 = = 2 m/s2 t 5 vt v 0 0 2 = = 0,2 m/s2 t 10

11. (a) Pita ketik (b) Ticker timer (c) Satu ketik (d) Dua ketik (e) GLBB atau gerak lurus dipercepat beraturan (f) Grafik berupa garis lurus mendatar. 12. v = 9,0 cm 2 ketik

t = 6,0 2 ketik = 12 ketik

a=

v 9,0 cm/2 ketik = = 0,375 cm/ketik2 t 12 ketik 0,375 cm


2

1 ketik = 1/50 sekon a=

(1 ketik )

0,375 cm 1 s 50
2

= 0,375 50 2

cm/s2

= 937,5 cm/s2 = 9,38 m/s2 13. (a) a = (b) a = (c) a = (d) a = 8 m/s 5 m/s = 1 m/s2 3s 8 m/s 8 m/s =0 ( 8 3) s 12 m/s 8 m/s = 2 m/s2 (10 8) s 0 m/s 12 m/s = 2,4 m/s2 (15 10 ) s

B. Pilihan Ganda
1. B 2. D 3. B 4. A 5. D s = vt
= 2 25 = 50 m

6. B v= 7. C v= 8. v= s 936 km = = 78 km/jam t 12 jam s 10 km = = 40 km/jam t 1 / 4 jam s 600 m = = 300 m/s t 2s

9. B t= 10. D 11. v= 12. v= 3,0 + 8,0 + 20 31 km = = 62 km/jam 5 + 10 + 15 30 menit s 1500 = = 240 s = 4 menit v 6,25

( 60 + 30 + 30 ) km = 120 km (1 + 3 / 4 + 1 + 1 / 4) jam 3 jam = 40 km/jam

(Tidak ada jawaban) karena soal salah. Total jarak antarkota bukan 160 km. Seharusnya 120 km. 13. C 14. C t = panjang 7 ketik = s = 14 cm v= s 14 cm = = 100 cm/s 7 t s 50 7 s 50

15. C 16. s = vt = 2 2,5 = 5,0 m m 17. A 18. C v= 19. C 20. C v= s 8m = = 2 m/s t 4s s 10 km = = 40 km/jam t 1 / 4 jam

21. A v = 72 km/jam = 72 1000 = 20 m/s 3600

t = 1,5 menit = 1,5 60 sekon = 90 sekon a= 22. D a= 23. C 24. B a= vt v 0 14 6 = = 2,0 m/s2 t 40 v 30 = = 0,25 m/s2 t 2 60 v 20 = = 0,22 m/s2 t 90

25. C 26. B 27. D 28. C 29. B 30. D

C.Soal Esai
1. (a) i) Ya ii) Ya (b) i) Ya ii) Tidak (c) Karena suatu benda yang bergerak terhadap benda tertentu belum pasti bergerak terhadap benda lainnya. 2. (a) i) Karena tidak menyatakan besar kecepatan pesawat. ii) Karena tidak menyatakan kea rah mana Didik bergerak (kecepatan adalah besaran vektor).

(b) i) Pesawat CN-235 sedang bergerak dengan kecepatan 250 km/jam. ii) Sepeda Didik bergerak dengan kecepatan 40 km/jam kea rah Timur. 3. (1) Nelson bergerak terhadap stasiun (2) Nelson bergerak terhadap masinis. (3) Nelson bergerak terhadap Ina 4. (a) v = (b) v = 5. v = s 80 km = = 40 km/jam t 2 jam s 200 m = = 20 m/s t 10 s

s 1500 m = = 6,25 m/s t 4 60 s s 600 m = = 24 m/s t 25 s s 1755 m = = 6,5 m/s t 4,5 60 s

6. (a) v = (b) v = 7. v =

s 665 km = = 140 km/jam = 39 m/s t 4 jam + 3/4 jam

8. (a) s = vt = 72 km/jam 15 menit = 18 000 m (b) s = vt = 60 km/jam 15 menit = 15 000 m 9. s = vt = 330 m/s 5,0 s = 1650 m 10. (a) t = (b) t = 11. t = 12. v = 13. v = s 5000 m = = 1250 s v 4 m/s s 400 m = = 100 s v 4 m/s

s 80 km = = 0,4 jam = 24 menit v 200 km/jam s 8 km = = 16 km/jam t 0,5 jam

(100 + 20 + 120 ) m = 240 m = 7,06 m/s ( 20 + 4 + 10) s 34 s ( 20 + 40 + 50 ) km = 110 km = 110 000 m 14. v = = 18,33 m/s ( 30 + 30 + 40 ) menit 100 menit 6000 s

15. t = (3 2,5) jam = 0,5 jam s = 210 km 150 km = 60 km v= 16. v = = s 60 km = = 120 km/jam t 0,5 jam v1t1 + v 2 t 2 t1 + t 2 100 1 + 70 2 = 80 km/jam 1+ 2 4 8 2 + 50 + 23 50 60 60 = 546 = 39 km/jam 4 8 2 14 + + 60 60 60

17. Kecepatan rata-rata v= 25

18. Kecepatan rata-rata v= 15 + 20 + x 10 15 25 + + 60 60 60 (35 + x) km 50 jam 60

78 km/jam =

50 x = 78 35 = 65 35 = 30 km 60 19. 1 = vibrator 2 = kertas karton 3 = pita ketik 4 = magnet 20. (a) Gerak lurus beraturan (b) s = 14 cm (c) v = s 14 cm = = 175 cm/s = 1,75 m/s t 0,08 s
51

21. (a) GLB (b) t = 5 ketik = 120 = 0,04 s

(c) v = t
v=

s 10 =2,5 m/ s 0,04

22. Untuk t = 2 s
sA = sB = sC = vA 5 = = 2,5 m 2 2 v B 10 = = 5m 2 2 vC 20 = = 10m 2 2

Untuk t = 4 s
sA = sB = sC = vA 5 = = 1.25m 4 4 vB 10 = = 2.5m 4 4 vC 20 = = 5m 4 4

23. (a) Gerak lurus beraturan (b) Benda II (c) Kecepatan benda I
s 4 v = = = 0.8 m / s t 5

Kecepatan benda II
s 6 v = = = 1.5 m / s t 4

24. (a) Benda I dan II (b) Benda IV 25. (a) a = (b) a = (c) a =
v t v 0 104 6 2 = = = 3m/ s t 2 2 v t v 0 2522 = = 2.5m / s 2 t 1.2 v t v 0 713 = = 0.4m / s 2 t 15

(d) v 0 = v t at = 100.12 50 = 4m/ s (e) v 0 = v t at = 01.2 25 = 30m /s (f) v t = v 0at = 3.35.40.5 = 6m / s (g) v t = v 0at = 8.210 0.32 = 5m/ s (h) t =
v tv 0 1430 = = 20s a 0.8

26. v0 = 36 km/jam vt = 90 km/jam t = 15 detik (a) v 0 = 36 3600 = 10m / s


v t = 90 1000 = 25m / s 3600 1000

(b) a =

v t v 0 2510 2 = = 1m/ s t 15

27. v0 = 0 m/s vt = 72 km/jam = 20 m/s t = 1,5 menit = 90 sekon


a= v t v 0 200 = = 0.22m / s 2 t 90

28. v0 = 30 m/s vt = 0 m/s (berhenti) t = 5,0 sekon


a= v t v 0 030 = = 6.0m / s 2 t 5

29. a = 1,5 m/s2 t=6s v = at = (1,5)(6) = 9 m/s 30. v0 = 12 m/s a = 1,5 m/s2 (perlambatan) t=6s vt = v0 + at

= 12 + (1,5)(6) = 3 m/s 31. v0 = 30 m/s a = 0,2 m/s2 (perlambatan) (a) t = (b) t =


v tv 0 2030 = = 50s a 0.2 v tv 0 030 = = 150s a 0.2

32. (a) gerak lurus beraturan = iii gerak lurus diperlambat beraturan = ii gerak lurus dipercepat beraturan = iii (b) i) v = 2 cm/4 ketik = 25 cm/s ii) v = 4,5 cm/4 ketik = 56,25 cm/s iii)t = 4 cm 4 ketik = 16 ketik = 0,32 s
a= v 25 = = 0.78cm / s t 0.32

33. 34. 35. (a) Dari t = 0 sampai t = 10 s, benda mengalami gerak lurus dipercepat beraturan; Dari t = 10 s sampai t = 20 s, benda mengalami gerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap; Dari t = 20 s sampai t = 40 s, benda mengalami gerak lurus diperlambat beraturan. Pada t = 40 s benda berhenti. (b) i) a = ii) a = iii) a =
v t v 0 200 = = 2.0m / s 2 t 10 v t v 0 2020 = =0 t 10 v t v 0 020 = = 1.0m / s 2 t 20

Вам также может понравиться