Вы находитесь на странице: 1из 13

BENTUK NEGARA DAN SISITEM PEMERINTAHAN

A. BENTUK DAN SUSUNAN NEGARA Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan peninjauan secara yuridis mengenai negara. Disebut dengan peninjauan secara sosiologis yaitu apabila negara dilihat secara keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat isinya dan sebagainya. Disebut peninjauan secara yuridis yaitu apabila negara hanya dilihat dari isinya atau strukturnya, bentuk- bentuk negara antaralain: 1. Negara kesatuan 2. Negara serikat 3. Ngara kerajaan (monarkhi) 4. Negara republik.

Negara Kesatuan. Adalah negara yang kekuasaan untuk mengurus seluruh pemerintahan ada ditangan pemerintah pusat atau negara yang pemerintah pusatnya memegang/mengendalikan kedaulatan sepenuhnya baik kedalam maupun keluar. Negara kesatuan memiliki ciriciri yaitu hanya ada satu UUD, satu kepala negara, satu kabinet, satu parlemen. Negara kesatuan ada 2 (dua) macam : 1. Negara kesatuan sistem Sentralisasi. 2. Negara kesatuan sistem Desentralisasi. 1

Negara Kesatuan Sistem Sentralisasi : Adalah negara kesatuan yang semua urusan pemerintahannya diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya tinggal melaksanakan saja semua kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah pusat. Contoh : Jerman pada masa Hitler. Kebaikan/kelebihan negara kesatuan sistem sentralisasi : 1. Adanya keseragaman (uniform) peraturan di seluruh wilayah negara. 2. Adanya kesederhanaan hukum. 3. Semua pendapatan negara baik yang diperoleh daerah maupun pusat dapat digunakan oleh pemerintah pusat untuk kepentingan seluruh wilayah. Kelemahan/Keburukan negara kesatuan sistem sentralisasi : 1. Pekerjaan pemerintah pusat menumpuk, sehingga banyak persoalan yang tidak dapat diselesaikan dengan segera. 2. Peraturan yang dibuat pemerintah pusat belum tentu semuanya sesuai bagi daerah karena setiap daerah memiliki situasi dan kondisi yang berbedabeda. 3. Keputusan pemerintah pusat sering terlambat. 4. Demokrasi tidak berkembang ke daerahdaerah karena rakyat daerah tidak diberi kesempatan memikirkan dan memajukan daerahnya sendiri. Negara Kesatuan sistem Desentralisasi : Adalah negara kesatuan yang semua urusan pemerintahannya tidak diurus sepenuhnya oleh pemerintah pusat, melainkan sebagian urusan pemerintahannya didelegasikan atau diberikan kepada daerahdaerah untuk menjadi urusan rumah tangga daerah masingmasing. Dalam negara kesatuan sistem desentralisasi daerah berstatus sebagai daerah otonom. Contoh Indonesia berdasarkan ketentuan pasal 18 UUD 1945 menganut sistem desentralisasi.

Kebaikan negara kesatuan sistem desentralisasi : 1. Tugas pemerintah pusat menjadi ringan. 2. Daerah dapat mengatur daerahnya dengan sebaikbaiknya sesuai dengan kondisi dan situasi masingmasing. 3. Demokrasi dapat berkembang ke daerahdaerah. 4. Peraturan yang dibuat pemerintah daerah akan sesuai dengan kondisi daerahnya. 5. Pembangunan di daerah akan berkembang. 6. Partisipasi dan tanggung jawab rakyat terhadap daerahnya akan meningkat. Kelemahan negara kesatuan sistem desentralisasi : 1. Peraturan daerah di seluruh wilayah negara tidak seragam. 2. Timbulnya peraturan daerah yang bermacammacam, sehingga sulit untuk dipelajari. Negara Serikat. Adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian dengan pemerintah pusat (federal) yang menyelenggarakan kedaulatan keluar, sedangkan kedaulatan kedalam tetap ada pada pemerintah negara bagian. Dalam negara serikat ada dua macam Pemerintahan yaitu : 1. Pemerintah Federal : Biasanya pemerintah federal mengurusi halhal yang berhubungan dengan hubungan luar negeri, keuangan, pertahanan negara dan pengadilan. 2. Pemerintah negara bagian : Di dalam negara serikat, setiap negara bagian diperkenankan memiliki UndangUndang Dasar, Kepala negara, Parlemen dan Kabinet sendiri. Contoh negara serikat : AS, Australia, Kanada, Swiss, Indonesia masa KRIS 1949.

Negara Kerajan(monarki) Bentuk negara kerajaan(monarki) merupakan bentuk negara yang pengangkatan kepala negaranya dilakukan oleh garis keturnan atau hubungan darah.Diberbagai kerajaan, kepala negara disebut dengan berbagai macam istilah dan mekanisme pergantian kepala negara berdasarkan keturunan itu juga dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.Di Inggris dan juga belanda, yang diangkat sebagai kepala negara adalah anak tertua Raja/ Ratu. Laki-laki taupun perempuan dapat menjadi pewaris tahta kerajaan, sehingga jabatan kepala negara dipegang oleh raja(King) atau ratu (Queen). Di negara jepang berbeda lagi. Kepala negara biasanya disebut raja taupun kaisar dan selalu laki-laki. Yang dapat diangkat menjadi raja tau kaisar adalah putera laki-laki tertua. Hal ini tegas diatur dalam UUD jepang bahwah yang berhak mewarisi tahta kaisar hanya putera laki-laki. NEGARA REPUBLIK Kata republik berasal dari kat respublicae (res + publicae) yang mengandung arti hak atau kepentingan rakyat. Istilah ini diambil dari tradisi Romawi, yaitu dari bahasa Latin. Di Yunani sendiri, pada pokoknya istilah ini belum dikenal atau setidaknya belum digunakan secara luas. Istila republik itu baru dipakai untuk pengertian bentuk negara zaman modern. Bentuk negara republik adalah negara yang kepala negaranya biasa disebut presiden atau ketua sepertia di Republik Rakyat China ataupun dengan istilah lain sesuai dengan bahasa setempat yang berlaku. Kepala negara republik tidak ditentukan berdasarkan keturunan tetapi berdasarkan pemilihan atau dengan cara lain yang tidak berdasarkan keturunan. Di negara negara yang demokratis , pergantian kepala negara dilakukan secara demokratis, yaitu melalui pemilihan langsung oleh rakyat atau memlalui pemilihan tidak langsung oleh wakil-wakil rakyat. Sedangkan di negara negara yang tidak demokratis, pengangkatan kepala negara dapat saja dilakukan dengan cara lain, misalnya, kudeta, penunjukan langsung oleh kepala negara terdahulu, dan sebagainya. Akan tetapi, yang jelas kepala negara republik tidak ditentukan berdasarkan garis keturunan darah atau pewarisan. 4

B. SISTEM PEMERINTAHAN

Pengertian Sistem Pemerintahan Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata itu berarti: a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, Negara. c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit, pemerintaha adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Jadi istem pemerintahan dapat diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan; Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang; Dan Kekuasaan Yudiskatif yang berarti kekuasaan yang mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Jadi, system pemerintaha negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antarlembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan.

Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.

Lembaga-lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia. Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah kepala negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan melaksakan kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Macam sistem pemerintahan antara lain: 1. Sistem Pemerintahan Presidensial 2. Sistem Pemerintahan Parlementer 3. Sistem pemerintahan Campuran.

1. Sistem pemerintahan Presidensial Sistem pemerintahan presidensial merupakan sistem pemerintahan yang terpusat pada jabatan presiden sebagai kepala pemerintahan (head of government) sekaligus sebagai kepala negara (head of state), jika kedua jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan disatukan atau tidak dibedakan sama sekali, maka kedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tersebut terintegrasi atau menyatu dalam jabatan yang biasanya disebut presiden.

Presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintahan negara sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan secara tidak terpisahkan dan bahkan tidak terbedakan satu sama lain. Presiden negara yang menganut sistem presidensil tidak mempunyai jabatan kepala eksekutif di luar presiden. Oleh karena itu, ide untuk mengfungsikan jabatan wakil presiden sebagai macam perdana mentri secara prisipil juga tidak mungkin diterima, Dengan tugas dan wewenang masin- masing, presiden adalah presiden, dan wakil presiden adalah wakil presiden.Oleh karena dalam jabatan presiden itu tercakup dua kualitas kepimpinan sekaligus, yaitu sebagai kepala negara dan sebagai kepala pemerintahan, maka pemegang jabatan presiden (ambtsdrager) menjadi sangat kuat kedudukannya. Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif memiliki kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung.Dalam sistem pemerintahan presidensil tidak ada pertanggung jawaban bersama anatara presiden dan mentri, karena dalam sistem pemerintahan presidensil menganut suatu sisitem pemisahan kekuasan, dimana presiden dipilih oleh rakayat dan mantri dipilih oleh presiden, sehingga mentrimentri mempunyai pertanggung jawaban kepada presiden dalam hal pelaksanan negara, bukan kepada parlement. Berikut ini ciri-ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem pemerintahan presidensial.

Ciri-ciri dari sistem pemerintaha presidensial adalah sebagai berikut. 1. Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis. 2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif. 3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan presiden tidak dipilih oleh parlemen. 4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer. 5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat. 6. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen. Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :

Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima tahun. Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :


Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak. Sistem pertanggungjawaban kurang jelas. Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawarmenawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama.

Sistem Pemerintahan Perlemnter Sistem pemerintahan disebut parlementer apabila badan eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif mendapat pengawasan langsung dari badan legislatif.Negara Inggris adalah negara pertama yang menjalankan model pemerintahan parlementer Inggris dianggap juga sebagai tipe ideal dari negara yang menganut sistem pemerintahan parlement. Bhakan, Inggris disebut sebagai Mother of Parliaments (induk parlemen).

Dinegara-negara yang berbentuk kerajaan (monarki) dengan stelsel parlementer, dianut adanya dua asas yaitu 1. Raja tidak dapat diganggugugat (the king can do no wroog) 2. Parlementaire regrerengsvorm, yaitu dimana sebagian besar wakil rakyat di parlement tidak menyetujui kebijakan pemerintah, secara sendirisendiri atau seluruhnya , mentri harus meletakan jabatannya.

Jika kedua jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan dibedakan dan dipisahkan maka sisitem pemerintahan yang dianut adalah pemerintahan parlementer atau bisa disebut juaga sistem kabinet (cabinet government). Sebagai contoh, Inggris, Belanda, Malaysia, dan Thailand, termasuk negaranegara yang berbentuk kerajaan (monarki) yang menganut sistem pemerintahan parlementer. Jabatan kepala negara dipengang oleh raja atau ratu, tetapi ,perintahan eksekutif sebagai the real executive dipegang oleh perdana mentri. berikut ini ciri-ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem pemerintahan parlementer.

Ciri-ciri dari sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut : 1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif. 2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen. 3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari parlemen. 4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet. 5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala negara tidak memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai symbol kedaulatan dan keutuhan negara. 6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya, diadakan pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen baru.

10

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:

Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :

Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktuwaktu kabinet dapat bubar. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

11

Sistem Pemerintahan Campuran

Sistem pemerintahan campuran memiliki corak tersendiri yang juga dapat disebut sistem semi-presidensial. Sistem pemerintahan campuran dapat diartikan: Semi-Presidenial pemerintah menggabungkan Presiden terpilih melaksanakan tugas-tugas politik dengan perdana menteri yang mengepalai kabinet bertanggung jawab kepada parlemen. Perdana menteri ditunjuk oleh Presiden, bertanggung jawab untuk pemerintah domestik sehari-hari, tetapi Presiden tetap pada peran pengawasan, tanggung jawab untuk urusan luar negeri, dan biasanya dapat mengambil kekuasaan darurat. Didalamnya ditentukan bahwa Presiden mengangkat para menteri termasuk Perdana Menteri seperti sistem Presidensil, tetapi pada saat yang sama Perdana Menteri juga diharuskan mendapat kepercayaan dari parlemen seperti dalam sistem parlementer. Perdana Menteri pada umumnya ditugaskan oleh Presiden, adalah bertanggung jawab untuk pemerintah domestik sehari-hari tetapi memiliki tanggung jawab untuk urusan luar negeri, dan dapat pada umumnya mengambil kuasa-kuasa keadaan darurat. Menurut Duverger sistem ini memiliki ciri, yakni : 1. Para Presiden republik ini dipilih dengan pemilihan umum. 2. Dia memiliki kekuatan cukup besar. 3. Perdana menteri dan menteri yang memiliki kekuasaan eksekutif dan pemerintah dan bisa tinggal di kantor hanya jika parlemen tidak menunjukkan oposisi kepada mereka. Jadi pada sistem campuran ini kedudukan Presiden tidak hanya sebagai serimonial saja, tetapi turut serta didalam pengurusan pemerintahan, adanya pembagian otoritas didalam eksekutif.

12

Вам также может понравиться