Вы находитесь на странице: 1из 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah Aliyah Negeri Dumai 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri Dumai

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Dumai terletak di Jalan Bukit Datuk Lama, kelurahan Bukit Datuk, kecamatan Dumai Barat, kota Dumai. MAN Dumai berawal dari PGA swasta 6 tahun yang didirikan pada tahun 1965, di bawah pengelolaan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Dumai yang beralamat di Jalan Sudirman, Gang Karya IV Dumai. Pada tahun 1978 PGA 6 tahun tersebut dicairkan menjadi Madrasah Tsanawiyah (MTs) YLPI yang berasal dari PGA 4 tahun dengan Kepala Madrasah Budiman, dan Madrasah Aliyah (MA) YLPI Dumai yang berasal dari PGA 6 tahun dengan Kepala Madrasah A. Rasyid Ismail. Pada tahun 1987 kedua Madrasah ini pindah lokasi ke Bukit Datuk, dengan menempati gedung bekas camp Hyundai. Pada tanggal 21 Januari 1994 Madrasah Aliyah (MA) YLPI di negerikan dengan nama Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Dumai dengan kepala Madrasah tetap A. Rasyid Ismail. Pada tahun 1995 dibangun gedung baru untuk MAN dengan menggunakan tanah hibah dari PERTAMINA yang
74

75

tidak begitu jauh dari camp Hyundai tersebut. Pada tahun 1997 jabatan kepala Madrasah yang dipegang oleh A. Rasyid Ismail digantikan oleh Drs. Darawi yang menjabat sam tahun 2007. Pada tahun 2007 sam 2008 jabatan kepala MAN Dumai dipegang Drs. Kamaruddin, yang pada tahun 2008 digantikan oleh Drs. Khaidir sam sekarang.86

2. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah a. Visi Madrasah

Terwujudnya Madrasah yang Islam, Berkualitas dan Terpandang di Masyarakat . b. Misi


1) Terciptanya akhlak warga Madrasah yang terpuji di

lingkungan Madrasah, keluarga dan masyarakat. 2) Menumbuhkembangkan semangat beribadah yang baik dan bermutu. 3) Menumbuh kembangkan semangat keunggulan

berprestasi dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni budaya, serta wiyata mandala.
c. Tujuan Madrasah

Dengan Visi dan Misi MAN Dumai berkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk:

86

Budiman, Wawancara, Mantan Kepala Sekolah MTs YLPI.

76

1) Meningkatkan mutu kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. 2) Meningkatkan mutu sarana dan prasarana. 3) Meningkatkan mutu proses pembelajaran. 4) Meningkatkan mutu kelulusan.

3. Struktur Organisasi MAN Dumai

Pada

saat

penelitian

ini

berlangsung

keadaan

Struktur organisasi MAN Dumai tahun ajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut: TABEL. 1 STRUKTUR ORGANISASI MAN DUMAI TH 2009/2010

77

Dokumentasi kantor MAN Dumai

Struktur organisasi MAN Dumai terdiri dari Kepala Madrasah yang dibantu oleh 5 wakil kepala, yaitu: a)

Waka Kurikulum, b) Waka Sarana dan Prasarana, c) Waka Kesiswaan, d) Waka Humas, dan e) Waka Keislaman. Masing-masing Wakil Kepala mempunyai tugas dan

tanggung jawab kepada Kepala Madrasah.

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

78

Pada saat penelitian ini berlangsung keadaan Guru MAN Dumai tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 40 orang yang terangkum dalam tabel berikut:

a. Keadaan Guru TABEL. 2 KEADAAN GURU MAN DUMAI TAHUN AJARAN 2009/2010 IJAZAH S.2 S.1 D.3 SLTA JUMLAH STATUS KEPEGAWAIAN PNS GB GTT 1 24 4 6 2 1 2 28 4 8 JUMLAH 1 34 2 3 40 (%) 2,5% 85% 5% 7,5% 100%

Dokumentasi kantor MAN Dumai

Berdasarkan data di atas, dapatlah diketahui bahwa keadaan guru Madrasah Aliyah Negeri Dumai pada tahun ajaran 2009/2010 ini cukup memiliki kompetensi dalam dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh hampir semua tenaga pengajarnya bergelar

sarjana pendidikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1.

b. Keadaan Karyawan

79

Pada saat penelitian ini berlangsung keadaan karyawan MAN Dumai berjumlah 19 orang terangkum dalam tabel berikut:

TABEL. 3 KEADAAN KARYAWAN MAN DUMAI STATUS IJAZAH D.3 SLTA SLTP JUMLAH KEPEGAWAIAN PNS PTT 2 3 1 12 1 3 16 JUMLAH 5 13 1 19 (%) 26,3% 68,4% 5,3% 100%

Dokumentasi kantor MAN Dumai

Dari tabel keadaan karyawan di atas dapat diketahui bahwa jabatan karyawan yang ada di Madrasah sesuai dengan jenjang pendidikan yang pernah ditempuhnya, sehingga masing-masing

pekerjaan benar-benar dilaksanakan dengan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 2.

c. Keadaan Siswa Pada saat penelitian ini berlangsung keadaan siswa MAN Dumai tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 450 siswa terangkum dalam tabel berikut:

80

TABEL. 4 KEADAAN SISWA MAN DUMAI N O 1 2 3 TAHUN 2007/2008 2008/2009 2009/2010 KLS X 208 148 119 KLS XI 151 185 146 KLS XII 177 133 185 JUMLAH 536 466 450

Dokumentasi kantor MAN Dumai

Berdasarkan

tabel

di

atas

diketahui

bahwa

keadaan siswa MAN Dumai tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 450 siswa, sedangkan keadaan guru

berjumlah 40 orang. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa perbandingan atau rasio guru dan siswa adalah 1 : 12. Jumlah siswa kelas XI yang menjadi responden peneliti berjumlah 146 orang menjadi 143 siswa pada saat penelitian ini berlangsung dikarenakan 3 siswa mengundurkan diri atau pindah ke sekolah lain.87

5. Sarana dan Prasarana Pada saat penelitian ini berlangsung keadaan sarana dan prasarana MAN Dumai terdiri atas 18 ruang kelas dan
87

Wawancara dengan Waka Kurikulum tanggal 19 Mei 2010.

81

ditambah beberapa ruang pendukung lainnya sebagai pendukung proses belajar mengajar. Secara rinci keadaan sarana dan prasarana MAN Dumai terangkum dalam tabel berikut:

TABEL. 5 SARANA DAN PRASARANA MAN DUMAI TH 2009/2010 N o 1 2 3 4 5 RUANG Teori/Kelas Laboratorium Fisika Laboratorium Kimia Laboratorium Biologi Laboratorium JUMLAH 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 2 1 1 Daya tampung 50 orang KET @ 30 siswa

Komputer 6 UKS 7 PMR 8 Kepala Madrasah 9 Wakil Kepala 10 Tata Usaha 11 Foto Copy 12 Perpustakaan 13 Mushalla 14 Kamar

Mandi/Toilet 15 Kantin 16 Security 17 Aula

82

18 Koperasi 19 Parkir

1 1

Dokumentasi kantor MAN Dumai

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa keadaan sarana dan prasarana cukup tersedia dan memadai untuk kelancaran proses belajar mengajar di MAN Dumai.

6. Kurikulum dan Sistem Belajar Mengajar Sejak Tahun pembelajaran 2006/2007 MAN Dumai sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) / Kurikilum Madrasah Aliyah Negeri Dumai, yang disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik dan

masyarakat khususnya untuk lingkungan Dumai. Adapun Struktur kurikulum MAN Dumai meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada MAN Dumai

dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang

83

terdiri atas dua program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial.

a. Kurikulum Kelas X Kurikulum Kelas X terdiri atas 17 bidang studi, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel dibawah ini.

TABEL. 6 STRUKTUR KURIKULUM MAN DUMAI KELAS X Alokasi Waktu (JP) Semester Semeste 1 r2

Komponen A. Bidang studi 1. Pendidikan Agama a. Al-Quran Hadits b. Fiqh c. Akidah Akhlak 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. BahasaIndonesi a 4. Bahasa Arab 5. Bahasa Inggris 6. Matematika 7. Fisika 8. Kimia 9. Biologi 10. Sejarah 11. Geografi 12. Ekonomi 13. Sosiologi 14. Seni Budaya

2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2

2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2

84

Komponen 15. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 16. Teknologi Informasi dan Komunikasi 17. Arab Melayu B. Muatan Lokal Tuntas Baca Alquran (TBA) C. Pengembangan Diri 1. Ekstra wajib a. Seni Al-Quran b. Kaligrafi c. Muhadharah 2. Ekstra Pilihan a. Rebana b. Kompang c. Tari d. Silat e. Futsal f. Volley g. Bola kaki Jumlah

Alokasi Waktu (JP) Semester Semeste 1 r2 2 2

2 2 2

2 2 2

Ekuivalen 2 jam pembelaja ran

Ekuivalen 2 jam pembelaja ran

44

44

Dokumentasi kantor MAN Dumai

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam bidang studi yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

85

Pengembangan diri bukan merupakan bidang studi yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi Madrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan Kegiatan dalam bentuk kegiatan diri ekstrakurikuler. melalui

pengembangan

dilakukan

kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Jam pembelajaran untuk setiap bidang studi

dialokasikan

sebagaimana

tertera

dalam

struktur

kurikulum, namun untuk beberapa bidang studi MAN Dumai menambah alokasi waktu menurut kebutuhan, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam standar isi. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua

semester) adalah 34-38 minggu.

b) Kurikulum MAN Dumai Kelas XI dan XII

86

Kurikulum MAN Dumai Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, terdiri atas 16 bidang studi, muatan lokal, dan pengembangan diri, seperti tertera dalam Tabel di bawah ini:

TABEL. 7 STRUKTUR KURIKULUM MAN DUMAI KELAS XI DAN XII PROGRAM IPA Alokasi Waktu (JP) Kelas XI Kelas XII Smt Smt Smt Smt 2 1 2 1

Komponen A. Bidang studi 1. Pendidikan Agama a. Quran Hadits b. Fiqh c. Akidah Akhlak/SKI 2. Pendidikan Kewarganegaraa n 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Arab 5. Bahasa Inggris 6. Matematika 7. Fisika 8. Kimia 9. Biologi 10. Sejarah 11. Seni Budaya 12. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

2 2 2 2

2 2 2 2

2 2 2 2

5 2 5 6 5 5 5 1 1 2

5 2 5 6 5 5 5 1 1 2

5 2 5 6 5 5 5 1 1 2

5 2 5 6 5 5 5 1 1 2

87

13. Teknologi Informasi dan Komunikasi B.Muatan Lokal Tuntas Baca AlQuran (TBA) C.Pengembangan Diri Jumlah

1 1 49

1 1 49

1 1 49

1 1 49

Dokumentasi kantor MAN Dumai

Struktur Kurikulum kelas XI dan XII untuk program IPS sebagai berikut: TABEL. 8 STRUKTUR KURIKULUM MAN DUMAI KELAS XI DAN XII PROGRAM IPS Komponen A. Bidang studi 1. Pendidikan Agama a. Quran Hadits b. Fiqh c. Akidah Akhlak/SKI 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Arab 5. Bahasa Inggris 6. Matematika 7. Sejarah 8. Geografi 9. Ekonomi 10. Sosiologi 11. Seni Budaya 12. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Alokasi Waktu (JP) Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

2 2 2 2 5 2 5 5 3 3 6 4 1 2

2 2 2 2 5 2 5 5 3 3 6 4 1 2

2 2 2 2 5 2 5 6 3 3 6 4 1 2

2 2 2 2 5 2 5 6 3 3 6 4 1 2

88

Komponen
13. Teknologi Informasi

Alokasi Waktu (JP) Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 2 2 2 2

dan Komunikasi B.Muatan Lokal IT/TBA C.Pengembangan Diri Jumlah


Dokumentasi kantor MAN Dumai

2 1 49

2 1 49

2 1 49

2 1 49

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam bidang studi yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan bidang studi yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan kepada diri bertujuan memberikan untuk

kesempatan

peserta

didik

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi Madrasah. Kegiatan

pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan Kegiatan dalam bentuk kegiatan diri ekstrakurikuler. melalui

pengembangan

dilakukan

89

kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Jam pembelajaran untuk setiap bidang studi

dialokasikan kurikulum,

sebagaimana namun untuk

tertera

dalam

struktur studi

beberapa

bidang

ditambah sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam standar isi. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 3438 minggu. Adapun mengenai sistem belajar mengajar yang diterapkan adalah sistem klasikal, artinya dalam

penyampaian pelajaran sebagian besar dilakukan di dalam kelas dengan metode pembelajaran yang

bervariasi.

7. Program Penunjang a. Bimbingan dan Konseling (BK) Fungsinya disamping untuk menunjang kesehatan mental, juga dimaksudkan untuk membantu siswa mengembangkan diri dan mengatasi masalahnya,

sehingga perkembangan belajarnya tidak terganggu.

90

Program BK memberikan pelayanan individual dengan system 5M, yaitu: 1) Mendata awal perkembangan prestasi 2) Memantau perkembangan prestasi 3) Menangani siswa yang bermasalah dalam

perkembangan prestasi 4) Mengevaluasi penanganan siswa bermasalah 5) Mengkomunikasikan perkembangan prestasi


b. Program Ekstrakurikuler

Program ini diupayakan untuk mengembangkan minat dan bakat anak sebagai penyaluran hobi yang dilaksanakan pada jam luar Madrasah. Program

ekstrakurikuler ini meliputi:


1) Kelompok seni, yaitu: rebana, nasyid, tari, bina

vokalia (paduan suara), drama, musik, dan tilawatil Quran.


2) Kelompok keterampilan, yaitu: design dan modelling,

komputer, elektronika, akuntansi, internet, KIR (Karya Ilmiah Remaja), dan English Conversation.
3) Kelompok olah raga, yaitu: bulu tangkis, silat, bola

volley, dan tenis meja.


4) Kelompok kepemimpinan, yaitu: Jurnalistik, PMR dan

Pramuka.

91

8. Prestasi Madrasah

Prestasi yang telah dicapai siswa MAN Dumai dalam bidang mata pelajaran seperti dalam table berikut ini: TABEL. 9 PRESTASI SISWA MAN DUMAI BIDANG BIDANG MATA PELAJARAN
No 1 2 3 4 5 NAMA LOMBA Lomba MAFIKIBB Bidang Bahasa Inggris Lomba MAFIKIBB Bidang Fisika Lomba MAFIKIBB Bidang Biologi Lomba Pidato Bahasa Indonesia SLTA Lomba Pidato Bahasa Inggris SLTA TINGKAT Propinsi Propinsi Propinsi Kabupaten / Kota Kabupaten / Kota PRESTASI / JUARA II Harapan II Peringkat VII I I

Dari data di atas diketahui bahwa prestasi siswa MAN Dumai dalam bidang mata pelajaran cukup bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain yang ada di kota Dumai. Adapun prestasi yang telah dicapai siswa MAN Dumai dalam bidang keagamaan adalah sebagai berikut:

TABEL. 10

92

PRESTASI SISWA MAN DUMAI BIDANG KEAGAMAAN


No 1 2 3 4 5 6 7 NAMA LOMBA Syahril Quran MTQ Nasyid Islami SLTA Puisi Islami Syarhil Quran MTQ Puisi Islami Nasyid SLTA Syahril Quran SLTA TINGKAT Kabupaten /Kota Kabupaten /Kota Kabupaten /Kota Kabupaten /Kota Kabupaten /Kota Kabupaten /Kota Kabupaten /Kota PRESTASI / JUARA II I I I II I II

Dokumentasi kantor MAN Dumai

Begitu juga prestasi siswa MAN Dumai dalam bidang keagamaan menunjukkan hasil yang sangat bagus, ini dibuktikan dari beberapa iven yang diikuti mereka memperoleh juara I dan II. Prestasi yang telah dicapai siswa MAN Dumai dalam bidang olah raga adalah sebagai berikut:

TABEL. 11 PRESTASI SISWA MAN DUMAI BIDANG OLAHRAGA


NO 1 2 3 NAMA LOMBA Futsal STEMIK CUP TINGKAT Kabupaten / Kota PRESTASI/ JUARA I III

Gerak Jalan Putri HUT Kabupaten / Kota RI 64

Gerak Jalan Putri HUT Kabupaten / Kota Harapan I Kota Dumai

93

Futsal SMAN 2 CUP

Kabupaten / Kota

III

Dokumentasi kantor MAN Dumai

Dalam

bidang hasil

olahragapun yang

siswa

MAN

Dumai

menunjukkan

lumayan

bagus

dibuktikan

dengan prestasi/juara yang mereka peroleh. Prestasi yang telah dicapai siswa MAN Dumai Nilai rata-rata UN 4 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

TABEL.12 PRESTASI SISWA MAN DUMAI NILAI RATA-RATA UN


MATA PELAJARAN /NILAI TAHUN BAHASA INDONE SIA 6.43 6,50 6.40 6.35 BAHASA MTK INGGRIS 4.67 4.60 4.55 5.60 5.31 5.50 5.20 5.55 IPA JML RATARATA NEM

2005/2 006 2006/2 007 2007/2 008 2008/2 009

5.60

17.41 16.50 16.10 22.15

7.00 7.00 6.50 6.70

Dokumentasi kantor MAN Dumai

Untuk prestasi yang diperoleh siswa MAN Dumai semenjak tahun 2005/2006 s/d 2008/2009 mengalami penurunan prestasi dari rata-rata nem 7,00 menjadi 6,70.

94

B.Hasil dan Penjelasan Penelitian Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala MAN Dumai, Guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) dapat disajikan data sebagai berikut :
1. Tentang langkah-langkah pembelajaran remedial bidang

studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai. a. Tugas Kepala Sekolah
1) Kepala MAN Dumai belum menugaskan Wakasek

bidang kurikulum dan Tim Pengembang Kurikulum untuk menyusun program pembelajaran remedial. (wawancara penulis dengan kepala MAN Dumai tanggal 5 Mei 2010).
2) Kepala MAN Dumai belum memberikan arahan

tentang teknis pembelajaran remedial. (wawancara penulis dengan kepala MAN Dumai tanggal 5 Mei 2010). Pelaksanaan pembelajaran remedial pada suatu

sekolah sangat erat kaitannya dengan kebijakan Kepala Sekolah yang bersangkutan, dan tidak hanya terletak pada inisiatif guru belaka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam petunjuk teknis (Juknis) Pembelajaran Tuntas,

95

Remedial dan Pengayaan di SMA/MA oleh Direktorat Pembinaan SMA/MA tahun 2010 adalah sebagai berikut:
a) Kepala Madrasah menugaskan Wakasek kurikulum dan

Tim

Pengembang kegiatan

Kurikulum dan

Madrasah

menyusun pelaksanaan

rencana

rambu-rambu

pembelajaran remedial dan pembelajaran pengayaan;


b) Kepala Madrasah memberikan arahan teknis tentang

program remedial dan pengayaan yang sekurangkurangnya mencakup: a) Dasar pelaksanaan pembelajaran remedial dan

pengayaan;
b) Tujuan

yang

ingin

dicapai

dalam

pelaksanaan

pembelajaran remedial dan pengayaan; c) Manfaat pembelajaran remedial, dan pengayaan; d) Hasil yang diharapkan dari pembelajaran remedial dan pengayaan;
e) Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugas dalam

pelaksanaan pengayaan.88

pembelajaran

remedial

dan

Peranan Kepala Sekolah tidak hanya memberikan motivasi kerja kepada guru, tetapi juga memberikan petunjuk teknis untuk melaksanakan suatu kegiatan,
88 Pembelajaran Tuntas, Remedial dan Pengayaan di SMA/MA oleh Direktorat Pembinaan SMA/MA tahun 2010.

96

namun karena kepala MAN Dumai belum melaksanakan tugasnya untuk menugaskan Wakasek bidang kurikulum dan memberikan arahan teknis, maka kegiatan secara

pembelajaran maksimal.

remedial

belum

terlaksana

b. Tugas Guru, dapat disajikan dalam bentuk tabel,

TABEL 13 TENTANG GURU MENGANALISIS HASIL ULANGAN HARIAN SISWA N O. 1 PERTANYAAN Apakah Bapak/Ibu JAWABA N Ya Tidak F 1 2 % 33, 3 66, 7

melakukan analisis hasil ulangan untuk harian siswa

keperluan 3

pembelajaran remedial Jumlah

100

Pembelajaran

remedial

berawal

dari

ketidak

tuntasan siswa dalam mencapai KKM yang telah

97

ditetapkan oleh sekolah pada ulangan harian. Seorang siswa tidak dapat melanjutkan materi pembelajaran kepada kompetensi dasar yang berikut manakala kompetensi dasar yang sebelumnya tidak tuntas. Maka tugas guru setelah melaksanakan ulangan harian setiap selesai satu kompetensi dasar adalah menganalisa hasil ulangan tersebut. Menganalisa hasil ulangan harian bukan saja mengelompokkan siswa yang sudah mencapai KKM dengan siswa yang belum mencapai KKM, tapi juga menganalisa butir-butir soal yang mana yang tidak dikuasai siswa dan butir soal yang mana yang sudah dikuasai siswa. Berdasarkan data pada table 13 diatas, terlihat hanya 33,3 % guru yang melaksanakan analisa hasil ulangan harian.89 Jadi kalaupun tentulah materi guru tersebut tidak

melaksanakan mengenai

remedial

hasilnya yang

sasaran,

sebab

disajikan

kembali bersifat menyeluruh, sedang remedial adalah menyajikan materi yang tidak tuntas saja.

89

Lihat lampiran 4 (guru yang melaksanakan analisis hasil ulangan harian).

98

Dalam menentukan KKM guru mata pelajaran (AlQuran Hadits, Fiqh dan Akidah Akhlak) hanya mematok 70 dan tidak melakukan analisis KKM per KD.

TABEL 14 TENTANG GURU MENDIAGNOSA KESULITAN BELAJAR SISWA N O. 2 PERTANYAAN Apakah melakukan Bapak/Ibu diagnosa JAWABA N Ya Tidak F 1 2 % 33,3 66,7

kesulitan belajar siswa untuk pembelajaran remedial. Jumlah 3 100 keperluan

Dalam dunia pendidikan istilah diagnosa diartikan sebagai usaha-usaha untuk mendeteksi, meneliti

sebab-sebab, jenis-jenis, sifat-sifat dari kesulitan belajar seorang murid.90 Remedial pada dasarnya adalah mengeluarkan siswa dari suatu masalah yaitu tidak mencapai ketuntasan belajar, sedangkan diagnosa adalah
90

meneliti

sebab-sebab

siswa

mengalami

Mulyadi, Diagnosis Kesulitan Belajar, Yokyakarta, Nuhalitera, 2010, hal. 1

99

kesulitan

belajar,

oleh

sebab diagnosa

itu

seorang

guru belajar

seyogyanya

melakukan

kesulitan

siswa sebelum melakukan remedial. Berdasarkan data pada table 14 di atas hanya 33,3 % guru yang melakukan proses diagnosa kesulitan belajar siswa untuk keperluan remedial, sehingga remedial hanya bertujuan untuk merubah nilai siswa untuk memenuhi KKM, akibatnya setelah diadakan remedial pertama siswa yang bersangkutan juga tidak memenuhi KKM.

TABEL 15 TENTANG GURU MEMBUAT PROGRAM REMEDIAL N O. 3 PERTANYAAN Apakah membuat Bapak/Ibu program JAWABA N Ya Tidak F 3 0 % 100 0

pembelajaran remedial sesuai panduan ditetapkan Depdiknas? Jumlah dengan yang oleh 3 100

100

Dalam petunjuk teknis pembelajaran tuntas, remedial remedial dan pengayaan nama di SMA/MA, nilai program ulangan

mencakup

siswa,

sebelum remedial, KD/Indikator yang tidak dikuasai, nomor soal yang dikerjakan dalam tes ulang, dan hasil setelah tes ulang. Hal ini berarti bahwa program hanya dapat dibuat manakala guru melaksanakan analisis hasil ulangan. Walaupun MAN Dumai belum menerapkan

format program remedial seperti yang di atur oleh petunjuk ternis tersebut di atas, namun mereka telah membuat program perbaikan dan pengayaan dengan format : PROGRAM PERBAIKAN DAN PENGAYAAN 1. Ketuntasan Belajar a. Perorangan

Jumlah siswa seluruhnya Jumlah siswa yang telah tuntas belajar

: orang : orang : orang

Persentase siswa yang telah tuntas belajar


b. 2.

Klasikal

: . tuntas

Kesimpulan:
a. Secara klasikal perlu perbaikan soal nomor:

., , ,

101

b. Perbaikan secara individu . orang 3. Keterangan yang dimaksud dengan ketuntasan belajar a. Untuk Perorangan Seorang siswa dikatakan telah tuntas apabila bersangkutan telah mencapai daya serap 65% atau nilai 6,5. b. Untuk Kelompok (klasikal) Suatu kelompok/kelas dikatakan telah tuntas belajar apabila kelompok / kelas tersebut telah mencapai 85 % dari jumlah siswa yang

mencapai daya serap lebih besar atau sama dengan 65 % atau nilai 6,5. Berpedoman kepada hasil analisis ulangan harian tersebut diadakan program perbaikan dan pengayaan: A. Perbaikan 1. Penjelasan kembali materi yang sudah diajarkan 2. Pemberian tugas tambahan B. Pengayaan 1. Membantu teman yang belum tuntas 2. Memperdalam materi yang pernah dipelajari 3. Melanjutkan ke pokok bahasan selanjutnya C. Data Perbaikan

102

1. Hari/tgl 2. Kelas/semester
3. Bidang studi

: . : . : : ..

4. Tahun Pembelajaran

5. Ulangan harian ke: 6. Pokok/Sub.Pokok Bahasan .. :

Diketahui oleh Kepala Sekolah studi

Guru Bidang

..

Dari data yang terdapat pada table 15 di atas menunjukkan bahwa 100 % guru telah membuat program remedial, hanya saja KKM dianggap sama untuk semua bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh), yaitu 70, sedangkan tuntutan BSNP adalah 75, dan remedial bersifat umum dan tidak didasarkan kepada indikator yang belum tuntas dan guru tidak membuat analisis penetapan KKM sesuai

103

dengan Juknis, guru hanya memberikan patokan tidak per KD.

TABEL 16 TENTANG GURU MEMBERIKAN PEMBELAJARAN ULANG N O. 4 PERTANYAAN Apakah Memberikan pembelajaran dengan media untuk metode yang ulang dan Bapak/Ibu JAWABA N Ya Tidak F 3 0 % 100 0

berbeda keperluan 3 100

pembelajaran remedial. Jumlah

Sesuai dengan hakikat remedial, perbaikan atau pengajaran ulang bagi siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM, dan bukan hanya sekedar mengulang ujian untuk menaikkan nilai, maka kata kuncinya adalah pengajaran ulang. 100 % guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai telah melakukan

pembelajaran ulang untuk memperbaiki hasil belajar

104

siswa. Hal ini sesuai dengan format remedial yang mereka kembangkan.

TABEL 17 TENTANG GURU MEMBERIKAN BIMBINGAN KHUSUS

N PERTANYAAN O. 5 Apakah memberikan secara terdapat siswa mencapai belajar. Jumlah Bapak/Ibu bimbingan apabila kecil belum ketuntasan

JAWABA F N Ya Tidak 3 0 % 100 0

khusus,

sebagian yang

100

Sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan ketentuan remedial, bahwa apabila sebagian kecil siswa yang belum mencapai KKM, maka remedial diberikan dengan cara memberikan bimbingan

khusus sesuai dengan kelemahan yang dimiliki siswa, apabila sebagian besar siswa yang belum mencapai KKM, maka remedial dapat diberikan dengan cara

105

mengulang kembali KD yang belum tuntas kemudian diadakan ujian ulang kembali. Dari data yang didapat ternyata 100 % guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai telah melaksanakan bimbingan khusus tersebut,

sebagaimana yang seharusnya dilakukan oleh guru.

106

TABEL 18 TENTANG GURU MEMBERIKAN TUGAS KHUSUS

N O. 6

PERTANYAAN Apakah memberikan latihan Bapak/Ibu tugas-tugas khusus

JAWABA N Ya Tidak

F 3 0

% 100 0

secara

dalam rangka pelaksanaan pembelajaran remedial Jumlah 3 100

Selain memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang mengikuti remedial dengan jumlah yang sedikit, juga dapat diberikan pemberian tugas khusus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan siswa, seperti membuat makalah yang berhubungan dengan materi atau pembahasan yang belum tuntas, atau

mengerjakan latihan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Ternyata 100 % guru bidang studi (AlQuran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai telah melaksanakan hal tersebut, sehingga

107

hal

ini

perlu

dipertahankan

dan

ditingkatkan

kualitasnya.

108

TABEL 19 TENTANG GURU MEMANFAATKAN TUTOR SEBAYA N O. 7 PERTANYAAN Apakah memanfaatkan sebaya dalam Bapak/Ibu tutor rangka JAWABA N Ya Tidak 0 3 F % 0 100

pelaksanaan pembelajaran remedial Jumlah 3 100

Satu kegiatan dua sasaran, istilah yang tepat untuk kegiatan tutor sebaya, yaitu untuk siswa yang sudah mencapai tingkat ketuntasan akan mengalami pengayaan, dan untuk siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan akan mengalami perbaikan. Sayangnya cara yang baik ini yaitu

memanfaatkan tutor sebaya dalam kegiatan remedial belum satupun guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai yang melaksanakannya. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi guru-guru MAN pada umumnya, dan guru

109

bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI pada khususnya.

110

TABEL 20 TENTANG NILAI HASIL PEMBELAJARAN REMEDIAL

N O. 8

PERTANYAAN Apakah nilai hasil remedial

JAWABA N Ya Tidak

F 3 0

% 100 0

pembelajaran

tidak melebihi KKM yang ditetapkan. Jumlah 3 100

Remedial

diberikan

kepada

siswa

yang

kemampuannya belum mencapai KKM, oleh sebab itu maka target nilai hasil remedial hanyalah untuk mencapai KKM walaupun hasil ulangan remedialnya melebihi nilai KKM yang ditetapkan, sebab jika diberikan nilai menurut hasil ulangan remedial, maka boleh jadi nilai remedial melebihi nilai siswa yang tidak mengalami remedial. Dari data di atas didapati 100 % guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai telah dapat melaksanakan prinsip

111

pemberian nilai remedial ini, yaitu tidak melebihi KKM yang telah ditetapkan.

112

TABEL 21 TENTANG GURU MENGULANGI PEMBELAJARAN REMEDIAL

N O. 9

PERTANYAAN Apakah mengulang terhadap belum Bapak/ Ibu

JAWABA N Ya Tidak

F 2 1

% 66, 7 33, 3

remedial siswa yang KKM 3

mencapai

pada remedial pertama. Jumlah

100

Sesuai

dengan

prinsip

remedial

yaitu

memperbaiki kemampuan belajar siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan atau mencapai KKM, maka guru seharusnya memberikan kesempatan kembali kepada siswa yang belum juga mencapai tingkat ketuntasan (KKM) pada proses remedial pertama, dan disinilah letak pentingnya melakukan diagnosa kesulitan belajar siswa, sehingga kegiatan remedial dapat dilaksanakan dengan efektif. Tabel 21 di atas menunjukkan bahwa hanya 66,7 % guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah

113

Akhlak dan Fiqh)

kelas XI MAN Dumai yang mau

memberikan kesempatan kembali untuk mengikuti remedial tahap kedua kepada siswa yang masih belum mencapai KKM pada proses remedial tahap pertama. Tentunya hal ini perlu mendapat perhatian dari Kepala Madrasah. Hal ini tidak akan terjadi sekiranya sekolah menyiapkan peraturan akademik yang harus dipatuhi bersama.

2. Pengaruh Remedial TABEL 22 TENTANG PENGARUH REMEDIAL TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA N O. 1 PERTANYAAN Apakah remedial meningkatkan pencapaian kompetensi belajar kamu. Jumlah 70 100 kegiatan dapat JAWABA N Ya Tidak F 70 0 % 100 0

Pada dasarnya tujuan remedial adalah untuk meningkatkan atau memperbaiki pencapaian

114

kompetensi siswa dalam pembelajaran, maka kegiatan remedial pada bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI, ternyata 100 % siswa MAN Dumai merasakan manfaat remedial itu terhadap peningkatan penca an kompetensi pembelajaran

mereka. Mengenai hasil remedial dapat dilihat pada lampiran 5. Seandainya kegiatan remedial ini diprogramkan dengan baik, ditetapkan dalam peraturan akademik, diarahkan oleh Kepala Madrasah, tentulah hasilnya akan lebih memuaskan dari apa yang dicapai

sekarang.

3. Implementasi Remedial Teaching Dari pelaksanaan data yang diperoleh diketahui bahwa

remedial

teaching

dapat

meningkatkan

prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan dalam mencapai ketuntasan dalam belajar. Dari 70 siswa yang ikut remedial untuk tiga mata pelajaran (Al-Quran Hadits, Fiqh dan Akidah Akhlak) setelah dilaksanakan remedial prestasi belajar mereka naik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.

Вам также может понравиться