Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Profil Madrasah Aliyah Negeri Dumai 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri Dumai
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Dumai terletak di Jalan Bukit Datuk Lama, kelurahan Bukit Datuk, kecamatan Dumai Barat, kota Dumai. MAN Dumai berawal dari PGA swasta 6 tahun yang didirikan pada tahun 1965, di bawah pengelolaan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Dumai yang beralamat di Jalan Sudirman, Gang Karya IV Dumai. Pada tahun 1978 PGA 6 tahun tersebut dicairkan menjadi Madrasah Tsanawiyah (MTs) YLPI yang berasal dari PGA 4 tahun dengan Kepala Madrasah Budiman, dan Madrasah Aliyah (MA) YLPI Dumai yang berasal dari PGA 6 tahun dengan Kepala Madrasah A. Rasyid Ismail. Pada tahun 1987 kedua Madrasah ini pindah lokasi ke Bukit Datuk, dengan menempati gedung bekas camp Hyundai. Pada tanggal 21 Januari 1994 Madrasah Aliyah (MA) YLPI di negerikan dengan nama Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Dumai dengan kepala Madrasah tetap A. Rasyid Ismail. Pada tahun 1995 dibangun gedung baru untuk MAN dengan menggunakan tanah hibah dari PERTAMINA yang
74
75
tidak begitu jauh dari camp Hyundai tersebut. Pada tahun 1997 jabatan kepala Madrasah yang dipegang oleh A. Rasyid Ismail digantikan oleh Drs. Darawi yang menjabat sam tahun 2007. Pada tahun 2007 sam 2008 jabatan kepala MAN Dumai dipegang Drs. Kamaruddin, yang pada tahun 2008 digantikan oleh Drs. Khaidir sam sekarang.86
lingkungan Madrasah, keluarga dan masyarakat. 2) Menumbuhkembangkan semangat beribadah yang baik dan bermutu. 3) Menumbuh kembangkan semangat keunggulan
berprestasi dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni budaya, serta wiyata mandala.
c. Tujuan Madrasah
Dengan Visi dan Misi MAN Dumai berkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk:
86
76
1) Meningkatkan mutu kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. 2) Meningkatkan mutu sarana dan prasarana. 3) Meningkatkan mutu proses pembelajaran. 4) Meningkatkan mutu kelulusan.
Pada
saat
penelitian
ini
berlangsung
keadaan
Struktur organisasi MAN Dumai tahun ajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut: TABEL. 1 STRUKTUR ORGANISASI MAN DUMAI TH 2009/2010
77
Struktur organisasi MAN Dumai terdiri dari Kepala Madrasah yang dibantu oleh 5 wakil kepala, yaitu: a)
Waka Kurikulum, b) Waka Sarana dan Prasarana, c) Waka Kesiswaan, d) Waka Humas, dan e) Waka Keislaman. Masing-masing Wakil Kepala mempunyai tugas dan
78
Pada saat penelitian ini berlangsung keadaan Guru MAN Dumai tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 40 orang yang terangkum dalam tabel berikut:
a. Keadaan Guru TABEL. 2 KEADAAN GURU MAN DUMAI TAHUN AJARAN 2009/2010 IJAZAH S.2 S.1 D.3 SLTA JUMLAH STATUS KEPEGAWAIAN PNS GB GTT 1 24 4 6 2 1 2 28 4 8 JUMLAH 1 34 2 3 40 (%) 2,5% 85% 5% 7,5% 100%
Berdasarkan data di atas, dapatlah diketahui bahwa keadaan guru Madrasah Aliyah Negeri Dumai pada tahun ajaran 2009/2010 ini cukup memiliki kompetensi dalam dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh hampir semua tenaga pengajarnya bergelar
b. Keadaan Karyawan
79
Pada saat penelitian ini berlangsung keadaan karyawan MAN Dumai berjumlah 19 orang terangkum dalam tabel berikut:
TABEL. 3 KEADAAN KARYAWAN MAN DUMAI STATUS IJAZAH D.3 SLTA SLTP JUMLAH KEPEGAWAIAN PNS PTT 2 3 1 12 1 3 16 JUMLAH 5 13 1 19 (%) 26,3% 68,4% 5,3% 100%
Dari tabel keadaan karyawan di atas dapat diketahui bahwa jabatan karyawan yang ada di Madrasah sesuai dengan jenjang pendidikan yang pernah ditempuhnya, sehingga masing-masing
pekerjaan benar-benar dilaksanakan dengan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 2.
c. Keadaan Siswa Pada saat penelitian ini berlangsung keadaan siswa MAN Dumai tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 450 siswa terangkum dalam tabel berikut:
80
TABEL. 4 KEADAAN SISWA MAN DUMAI N O 1 2 3 TAHUN 2007/2008 2008/2009 2009/2010 KLS X 208 148 119 KLS XI 151 185 146 KLS XII 177 133 185 JUMLAH 536 466 450
Berdasarkan
tabel
di
atas
diketahui
bahwa
keadaan siswa MAN Dumai tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 450 siswa, sedangkan keadaan guru
berjumlah 40 orang. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa perbandingan atau rasio guru dan siswa adalah 1 : 12. Jumlah siswa kelas XI yang menjadi responden peneliti berjumlah 146 orang menjadi 143 siswa pada saat penelitian ini berlangsung dikarenakan 3 siswa mengundurkan diri atau pindah ke sekolah lain.87
5. Sarana dan Prasarana Pada saat penelitian ini berlangsung keadaan sarana dan prasarana MAN Dumai terdiri atas 18 ruang kelas dan
87
81
ditambah beberapa ruang pendukung lainnya sebagai pendukung proses belajar mengajar. Secara rinci keadaan sarana dan prasarana MAN Dumai terangkum dalam tabel berikut:
TABEL. 5 SARANA DAN PRASARANA MAN DUMAI TH 2009/2010 N o 1 2 3 4 5 RUANG Teori/Kelas Laboratorium Fisika Laboratorium Kimia Laboratorium Biologi Laboratorium JUMLAH 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 2 1 1 Daya tampung 50 orang KET @ 30 siswa
Komputer 6 UKS 7 PMR 8 Kepala Madrasah 9 Wakil Kepala 10 Tata Usaha 11 Foto Copy 12 Perpustakaan 13 Mushalla 14 Kamar
82
18 Koperasi 19 Parkir
1 1
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa keadaan sarana dan prasarana cukup tersedia dan memadai untuk kelancaran proses belajar mengajar di MAN Dumai.
6. Kurikulum dan Sistem Belajar Mengajar Sejak Tahun pembelajaran 2006/2007 MAN Dumai sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) / Kurikilum Madrasah Aliyah Negeri Dumai, yang disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik dan
masyarakat khususnya untuk lingkungan Dumai. Adapun Struktur kurikulum MAN Dumai meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada MAN Dumai
dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang
83
terdiri atas dua program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial.
a. Kurikulum Kelas X Kurikulum Kelas X terdiri atas 17 bidang studi, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel dibawah ini.
TABEL. 6 STRUKTUR KURIKULUM MAN DUMAI KELAS X Alokasi Waktu (JP) Semester Semeste 1 r2
Komponen A. Bidang studi 1. Pendidikan Agama a. Al-Quran Hadits b. Fiqh c. Akidah Akhlak 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. BahasaIndonesi a 4. Bahasa Arab 5. Bahasa Inggris 6. Matematika 7. Fisika 8. Kimia 9. Biologi 10. Sejarah 11. Geografi 12. Ekonomi 13. Sosiologi 14. Seni Budaya
2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2
2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2
84
Komponen 15. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 16. Teknologi Informasi dan Komunikasi 17. Arab Melayu B. Muatan Lokal Tuntas Baca Alquran (TBA) C. Pengembangan Diri 1. Ekstra wajib a. Seni Al-Quran b. Kaligrafi c. Muhadharah 2. Ekstra Pilihan a. Rebana b. Kompang c. Tari d. Silat e. Futsal f. Volley g. Bola kaki Jumlah
2 2 2
2 2 2
44
44
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam bidang studi yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
85
Pengembangan diri bukan merupakan bidang studi yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi Madrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan Kegiatan dalam bentuk kegiatan diri ekstrakurikuler. melalui
pengembangan
dilakukan
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Jam pembelajaran untuk setiap bidang studi
dialokasikan
sebagaimana
tertera
dalam
struktur
kurikulum, namun untuk beberapa bidang studi MAN Dumai menambah alokasi waktu menurut kebutuhan, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam standar isi. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua
86
Kurikulum MAN Dumai Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, terdiri atas 16 bidang studi, muatan lokal, dan pengembangan diri, seperti tertera dalam Tabel di bawah ini:
TABEL. 7 STRUKTUR KURIKULUM MAN DUMAI KELAS XI DAN XII PROGRAM IPA Alokasi Waktu (JP) Kelas XI Kelas XII Smt Smt Smt Smt 2 1 2 1
Komponen A. Bidang studi 1. Pendidikan Agama a. Quran Hadits b. Fiqh c. Akidah Akhlak/SKI 2. Pendidikan Kewarganegaraa n 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Arab 5. Bahasa Inggris 6. Matematika 7. Fisika 8. Kimia 9. Biologi 10. Sejarah 11. Seni Budaya 12. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
5 2 5 6 5 5 5 1 1 2
5 2 5 6 5 5 5 1 1 2
5 2 5 6 5 5 5 1 1 2
5 2 5 6 5 5 5 1 1 2
87
13. Teknologi Informasi dan Komunikasi B.Muatan Lokal Tuntas Baca AlQuran (TBA) C.Pengembangan Diri Jumlah
1 1 49
1 1 49
1 1 49
1 1 49
Struktur Kurikulum kelas XI dan XII untuk program IPS sebagai berikut: TABEL. 8 STRUKTUR KURIKULUM MAN DUMAI KELAS XI DAN XII PROGRAM IPS Komponen A. Bidang studi 1. Pendidikan Agama a. Quran Hadits b. Fiqh c. Akidah Akhlak/SKI 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Arab 5. Bahasa Inggris 6. Matematika 7. Sejarah 8. Geografi 9. Ekonomi 10. Sosiologi 11. Seni Budaya 12. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Alokasi Waktu (JP) Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
2 2 2 2 5 2 5 5 3 3 6 4 1 2
2 2 2 2 5 2 5 5 3 3 6 4 1 2
2 2 2 2 5 2 5 6 3 3 6 4 1 2
2 2 2 2 5 2 5 6 3 3 6 4 1 2
88
Komponen
13. Teknologi Informasi
Alokasi Waktu (JP) Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 2 2 2 2
2 1 49
2 1 49
2 1 49
2 1 49
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam bidang studi yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan bidang studi yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan kepada diri bertujuan memberikan untuk
kesempatan
peserta
didik
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi Madrasah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan Kegiatan dalam bentuk kegiatan diri ekstrakurikuler. melalui
pengembangan
dilakukan
89
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Jam pembelajaran untuk setiap bidang studi
dialokasikan kurikulum,
tertera
dalam
struktur studi
beberapa
bidang
ditambah sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam standar isi. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 3438 minggu. Adapun mengenai sistem belajar mengajar yang diterapkan adalah sistem klasikal, artinya dalam
penyampaian pelajaran sebagian besar dilakukan di dalam kelas dengan metode pembelajaran yang
bervariasi.
7. Program Penunjang a. Bimbingan dan Konseling (BK) Fungsinya disamping untuk menunjang kesehatan mental, juga dimaksudkan untuk membantu siswa mengembangkan diri dan mengatasi masalahnya,
90
Program BK memberikan pelayanan individual dengan system 5M, yaitu: 1) Mendata awal perkembangan prestasi 2) Memantau perkembangan prestasi 3) Menangani siswa yang bermasalah dalam
Program ini diupayakan untuk mengembangkan minat dan bakat anak sebagai penyaluran hobi yang dilaksanakan pada jam luar Madrasah. Program
komputer, elektronika, akuntansi, internet, KIR (Karya Ilmiah Remaja), dan English Conversation.
3) Kelompok olah raga, yaitu: bulu tangkis, silat, bola
Pramuka.
91
8. Prestasi Madrasah
Prestasi yang telah dicapai siswa MAN Dumai dalam bidang mata pelajaran seperti dalam table berikut ini: TABEL. 9 PRESTASI SISWA MAN DUMAI BIDANG BIDANG MATA PELAJARAN
No 1 2 3 4 5 NAMA LOMBA Lomba MAFIKIBB Bidang Bahasa Inggris Lomba MAFIKIBB Bidang Fisika Lomba MAFIKIBB Bidang Biologi Lomba Pidato Bahasa Indonesia SLTA Lomba Pidato Bahasa Inggris SLTA TINGKAT Propinsi Propinsi Propinsi Kabupaten / Kota Kabupaten / Kota PRESTASI / JUARA II Harapan II Peringkat VII I I
Dari data di atas diketahui bahwa prestasi siswa MAN Dumai dalam bidang mata pelajaran cukup bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain yang ada di kota Dumai. Adapun prestasi yang telah dicapai siswa MAN Dumai dalam bidang keagamaan adalah sebagai berikut:
TABEL. 10
92
Begitu juga prestasi siswa MAN Dumai dalam bidang keagamaan menunjukkan hasil yang sangat bagus, ini dibuktikan dari beberapa iven yang diikuti mereka memperoleh juara I dan II. Prestasi yang telah dicapai siswa MAN Dumai dalam bidang olah raga adalah sebagai berikut:
93
Kabupaten / Kota
III
Dalam
bidang hasil
olahragapun yang
siswa
MAN
Dumai
menunjukkan
lumayan
bagus
dibuktikan
dengan prestasi/juara yang mereka peroleh. Prestasi yang telah dicapai siswa MAN Dumai Nilai rata-rata UN 4 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
5.60
Untuk prestasi yang diperoleh siswa MAN Dumai semenjak tahun 2005/2006 s/d 2008/2009 mengalami penurunan prestasi dari rata-rata nem 7,00 menjadi 6,70.
94
B.Hasil dan Penjelasan Penelitian Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala MAN Dumai, Guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) dapat disajikan data sebagai berikut :
1. Tentang langkah-langkah pembelajaran remedial bidang
studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai. a. Tugas Kepala Sekolah
1) Kepala MAN Dumai belum menugaskan Wakasek
bidang kurikulum dan Tim Pengembang Kurikulum untuk menyusun program pembelajaran remedial. (wawancara penulis dengan kepala MAN Dumai tanggal 5 Mei 2010).
2) Kepala MAN Dumai belum memberikan arahan
tentang teknis pembelajaran remedial. (wawancara penulis dengan kepala MAN Dumai tanggal 5 Mei 2010). Pelaksanaan pembelajaran remedial pada suatu
sekolah sangat erat kaitannya dengan kebijakan Kepala Sekolah yang bersangkutan, dan tidak hanya terletak pada inisiatif guru belaka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam petunjuk teknis (Juknis) Pembelajaran Tuntas,
95
Remedial dan Pengayaan di SMA/MA oleh Direktorat Pembinaan SMA/MA tahun 2010 adalah sebagai berikut:
a) Kepala Madrasah menugaskan Wakasek kurikulum dan
Tim
Pengembang kegiatan
Kurikulum dan
Madrasah
menyusun pelaksanaan
rencana
rambu-rambu
program remedial dan pengayaan yang sekurangkurangnya mencakup: a) Dasar pelaksanaan pembelajaran remedial dan
pengayaan;
b) Tujuan
yang
ingin
dicapai
dalam
pelaksanaan
pembelajaran remedial dan pengayaan; c) Manfaat pembelajaran remedial, dan pengayaan; d) Hasil yang diharapkan dari pembelajaran remedial dan pengayaan;
e) Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugas dalam
pelaksanaan pengayaan.88
pembelajaran
remedial
dan
Peranan Kepala Sekolah tidak hanya memberikan motivasi kerja kepada guru, tetapi juga memberikan petunjuk teknis untuk melaksanakan suatu kegiatan,
88 Pembelajaran Tuntas, Remedial dan Pengayaan di SMA/MA oleh Direktorat Pembinaan SMA/MA tahun 2010.
96
namun karena kepala MAN Dumai belum melaksanakan tugasnya untuk menugaskan Wakasek bidang kurikulum dan memberikan arahan teknis, maka kegiatan secara
pembelajaran maksimal.
remedial
belum
terlaksana
TABEL 13 TENTANG GURU MENGANALISIS HASIL ULANGAN HARIAN SISWA N O. 1 PERTANYAAN Apakah Bapak/Ibu JAWABA N Ya Tidak F 1 2 % 33, 3 66, 7
keperluan 3
100
Pembelajaran
remedial
berawal
dari
ketidak
97
ditetapkan oleh sekolah pada ulangan harian. Seorang siswa tidak dapat melanjutkan materi pembelajaran kepada kompetensi dasar yang berikut manakala kompetensi dasar yang sebelumnya tidak tuntas. Maka tugas guru setelah melaksanakan ulangan harian setiap selesai satu kompetensi dasar adalah menganalisa hasil ulangan tersebut. Menganalisa hasil ulangan harian bukan saja mengelompokkan siswa yang sudah mencapai KKM dengan siswa yang belum mencapai KKM, tapi juga menganalisa butir-butir soal yang mana yang tidak dikuasai siswa dan butir soal yang mana yang sudah dikuasai siswa. Berdasarkan data pada table 13 diatas, terlihat hanya 33,3 % guru yang melaksanakan analisa hasil ulangan harian.89 Jadi kalaupun tentulah materi guru tersebut tidak
melaksanakan mengenai
remedial
hasilnya yang
sasaran,
sebab
disajikan
kembali bersifat menyeluruh, sedang remedial adalah menyajikan materi yang tidak tuntas saja.
89
98
Dalam menentukan KKM guru mata pelajaran (AlQuran Hadits, Fiqh dan Akidah Akhlak) hanya mematok 70 dan tidak melakukan analisis KKM per KD.
TABEL 14 TENTANG GURU MENDIAGNOSA KESULITAN BELAJAR SISWA N O. 2 PERTANYAAN Apakah melakukan Bapak/Ibu diagnosa JAWABA N Ya Tidak F 1 2 % 33,3 66,7
Dalam dunia pendidikan istilah diagnosa diartikan sebagai usaha-usaha untuk mendeteksi, meneliti
sebab-sebab, jenis-jenis, sifat-sifat dari kesulitan belajar seorang murid.90 Remedial pada dasarnya adalah mengeluarkan siswa dari suatu masalah yaitu tidak mencapai ketuntasan belajar, sedangkan diagnosa adalah
90
meneliti
sebab-sebab
siswa
mengalami
99
kesulitan
belajar,
oleh
sebab diagnosa
itu
seorang
guru belajar
seyogyanya
melakukan
kesulitan
siswa sebelum melakukan remedial. Berdasarkan data pada table 14 di atas hanya 33,3 % guru yang melakukan proses diagnosa kesulitan belajar siswa untuk keperluan remedial, sehingga remedial hanya bertujuan untuk merubah nilai siswa untuk memenuhi KKM, akibatnya setelah diadakan remedial pertama siswa yang bersangkutan juga tidak memenuhi KKM.
TABEL 15 TENTANG GURU MEMBUAT PROGRAM REMEDIAL N O. 3 PERTANYAAN Apakah membuat Bapak/Ibu program JAWABA N Ya Tidak F 3 0 % 100 0
pembelajaran remedial sesuai panduan ditetapkan Depdiknas? Jumlah dengan yang oleh 3 100
100
Dalam petunjuk teknis pembelajaran tuntas, remedial remedial dan pengayaan nama di SMA/MA, nilai program ulangan
mencakup
siswa,
sebelum remedial, KD/Indikator yang tidak dikuasai, nomor soal yang dikerjakan dalam tes ulang, dan hasil setelah tes ulang. Hal ini berarti bahwa program hanya dapat dibuat manakala guru melaksanakan analisis hasil ulangan. Walaupun MAN Dumai belum menerapkan
format program remedial seperti yang di atur oleh petunjuk ternis tersebut di atas, namun mereka telah membuat program perbaikan dan pengayaan dengan format : PROGRAM PERBAIKAN DAN PENGAYAAN 1. Ketuntasan Belajar a. Perorangan
Klasikal
: . tuntas
Kesimpulan:
a. Secara klasikal perlu perbaikan soal nomor:
., , ,
101
b. Perbaikan secara individu . orang 3. Keterangan yang dimaksud dengan ketuntasan belajar a. Untuk Perorangan Seorang siswa dikatakan telah tuntas apabila bersangkutan telah mencapai daya serap 65% atau nilai 6,5. b. Untuk Kelompok (klasikal) Suatu kelompok/kelas dikatakan telah tuntas belajar apabila kelompok / kelas tersebut telah mencapai 85 % dari jumlah siswa yang
mencapai daya serap lebih besar atau sama dengan 65 % atau nilai 6,5. Berpedoman kepada hasil analisis ulangan harian tersebut diadakan program perbaikan dan pengayaan: A. Perbaikan 1. Penjelasan kembali materi yang sudah diajarkan 2. Pemberian tugas tambahan B. Pengayaan 1. Membantu teman yang belum tuntas 2. Memperdalam materi yang pernah dipelajari 3. Melanjutkan ke pokok bahasan selanjutnya C. Data Perbaikan
102
1. Hari/tgl 2. Kelas/semester
3. Bidang studi
: . : . : : ..
4. Tahun Pembelajaran
Guru Bidang
..
Dari data yang terdapat pada table 15 di atas menunjukkan bahwa 100 % guru telah membuat program remedial, hanya saja KKM dianggap sama untuk semua bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh), yaitu 70, sedangkan tuntutan BSNP adalah 75, dan remedial bersifat umum dan tidak didasarkan kepada indikator yang belum tuntas dan guru tidak membuat analisis penetapan KKM sesuai
103
TABEL 16 TENTANG GURU MEMBERIKAN PEMBELAJARAN ULANG N O. 4 PERTANYAAN Apakah Memberikan pembelajaran dengan media untuk metode yang ulang dan Bapak/Ibu JAWABA N Ya Tidak F 3 0 % 100 0
Sesuai dengan hakikat remedial, perbaikan atau pengajaran ulang bagi siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM, dan bukan hanya sekedar mengulang ujian untuk menaikkan nilai, maka kata kuncinya adalah pengajaran ulang. 100 % guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai telah melakukan
104
siswa. Hal ini sesuai dengan format remedial yang mereka kembangkan.
N PERTANYAAN O. 5 Apakah memberikan secara terdapat siswa mencapai belajar. Jumlah Bapak/Ibu bimbingan apabila kecil belum ketuntasan
khusus,
sebagian yang
100
Sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan ketentuan remedial, bahwa apabila sebagian kecil siswa yang belum mencapai KKM, maka remedial diberikan dengan cara memberikan bimbingan
khusus sesuai dengan kelemahan yang dimiliki siswa, apabila sebagian besar siswa yang belum mencapai KKM, maka remedial dapat diberikan dengan cara
105
mengulang kembali KD yang belum tuntas kemudian diadakan ujian ulang kembali. Dari data yang didapat ternyata 100 % guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai telah melaksanakan bimbingan khusus tersebut,
106
N O. 6
JAWABA N Ya Tidak
F 3 0
% 100 0
secara
Selain memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang mengikuti remedial dengan jumlah yang sedikit, juga dapat diberikan pemberian tugas khusus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan siswa, seperti membuat makalah yang berhubungan dengan materi atau pembahasan yang belum tuntas, atau
mengerjakan latihan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Ternyata 100 % guru bidang studi (AlQuran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai telah melaksanakan hal tersebut, sehingga
107
hal
ini
perlu
dipertahankan
dan
ditingkatkan
kualitasnya.
108
TABEL 19 TENTANG GURU MEMANFAATKAN TUTOR SEBAYA N O. 7 PERTANYAAN Apakah memanfaatkan sebaya dalam Bapak/Ibu tutor rangka JAWABA N Ya Tidak 0 3 F % 0 100
Satu kegiatan dua sasaran, istilah yang tepat untuk kegiatan tutor sebaya, yaitu untuk siswa yang sudah mencapai tingkat ketuntasan akan mengalami pengayaan, dan untuk siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan akan mengalami perbaikan. Sayangnya cara yang baik ini yaitu
memanfaatkan tutor sebaya dalam kegiatan remedial belum satupun guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai yang melaksanakannya. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi guru-guru MAN pada umumnya, dan guru
109
bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI pada khususnya.
110
N O. 8
JAWABA N Ya Tidak
F 3 0
% 100 0
pembelajaran
Remedial
diberikan
kepada
siswa
yang
kemampuannya belum mencapai KKM, oleh sebab itu maka target nilai hasil remedial hanyalah untuk mencapai KKM walaupun hasil ulangan remedialnya melebihi nilai KKM yang ditetapkan, sebab jika diberikan nilai menurut hasil ulangan remedial, maka boleh jadi nilai remedial melebihi nilai siswa yang tidak mengalami remedial. Dari data di atas didapati 100 % guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI MAN Dumai telah dapat melaksanakan prinsip
111
pemberian nilai remedial ini, yaitu tidak melebihi KKM yang telah ditetapkan.
112
N O. 9
JAWABA N Ya Tidak
F 2 1
% 66, 7 33, 3
mencapai
100
Sesuai
dengan
prinsip
remedial
yaitu
memperbaiki kemampuan belajar siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan atau mencapai KKM, maka guru seharusnya memberikan kesempatan kembali kepada siswa yang belum juga mencapai tingkat ketuntasan (KKM) pada proses remedial pertama, dan disinilah letak pentingnya melakukan diagnosa kesulitan belajar siswa, sehingga kegiatan remedial dapat dilaksanakan dengan efektif. Tabel 21 di atas menunjukkan bahwa hanya 66,7 % guru bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah
113
memberikan kesempatan kembali untuk mengikuti remedial tahap kedua kepada siswa yang masih belum mencapai KKM pada proses remedial tahap pertama. Tentunya hal ini perlu mendapat perhatian dari Kepala Madrasah. Hal ini tidak akan terjadi sekiranya sekolah menyiapkan peraturan akademik yang harus dipatuhi bersama.
2. Pengaruh Remedial TABEL 22 TENTANG PENGARUH REMEDIAL TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA N O. 1 PERTANYAAN Apakah remedial meningkatkan pencapaian kompetensi belajar kamu. Jumlah 70 100 kegiatan dapat JAWABA N Ya Tidak F 70 0 % 100 0
Pada dasarnya tujuan remedial adalah untuk meningkatkan atau memperbaiki pencapaian
114
kompetensi siswa dalam pembelajaran, maka kegiatan remedial pada bidang studi (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak dan Fiqh) kelas XI, ternyata 100 % siswa MAN Dumai merasakan manfaat remedial itu terhadap peningkatan penca an kompetensi pembelajaran
mereka. Mengenai hasil remedial dapat dilihat pada lampiran 5. Seandainya kegiatan remedial ini diprogramkan dengan baik, ditetapkan dalam peraturan akademik, diarahkan oleh Kepala Madrasah, tentulah hasilnya akan lebih memuaskan dari apa yang dicapai
sekarang.
3. Implementasi Remedial Teaching Dari pelaksanaan data yang diperoleh diketahui bahwa
remedial
teaching
dapat
meningkatkan
prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan dalam mencapai ketuntasan dalam belajar. Dari 70 siswa yang ikut remedial untuk tiga mata pelajaran (Al-Quran Hadits, Fiqh dan Akidah Akhlak) setelah dilaksanakan remedial prestasi belajar mereka naik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.