Вы находитесь на странице: 1из 55

SINUSITIS

Hengky 030.06.111 Pembimbing : Dr.Dewi Iriani, Sp.A

IDENTITAS
Nama pasien

Jenis Kelamin
Agama Alamat rumah

: M. Reza : laki-laki : Islam : Jl. B gang 2 c2 no: 42 rt : 7 tahun 4 bulan : Al. Parlin : 00-08-01-44 : 29 September 2010

09/01,Jakut Umur Orang Tua / Wali No. CM Tanggal masuk RS

IDENTITAS
Ayah Nama : Tn, Al Parlin Agama : Islam Alamat : Jl. Budi Mulia RT 13/ RW 15 Jl. B gang 2 c2 no: 42 rt 09/01,Jakut Pekerjaan : Belum mendapat pekerjaan Ibu Nama : Ny. Al Parlin Agama : Islam Alamat : Jl. Budi Mulia RT 13/ RW 15 Jl. B gang 2 c2 no: 42 rt 09/01,Jakut Pekerjaan : ibu rumah tangga

ANAMNESIS
Alloanamnesis dilakukan dengan ibu dan ayah pasien pada tanggal 2 0ktober 2010, pukul 15.30 WIB. KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN

Demam dan mimisan 2 hari SMRS.


Muntah, mual, batuk, pilek,hidung tersumbat

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT SEKARANG


2 hari SMRS :

pasien demam naik turun

Diberikan obat penurun panas,panas turun kemudian naik lagi

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT SEKARANG


1 hari SMRS : Batuk dengan dahak berwarna kekuningan Batuk terutama saat berbaring

Hidung tersumbat

Mimisan ketika bersin keras

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT SEKARANG

Mual dan muntah 3 x berisi sedikit makanan dan berwarna hijau kekuningan

dibawa ke IGD RSUD Koja

Menurut orang tua pasien, sejak sakit nafsu makan pasien menurun

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Perawatan kehamilan KELAHIRAN Tempat kelahiran Penolong persalinan Cara persalinan Masa gestasi rutin periksa ke bidan Rumah bersalin bidan Spontan Cukup bulan

Keadaan bayi

Berat lahir : ibu lupa gram


Panjang : ibu lupacm Lingkar kepala : Langsung menangis

Pucat, biru, kuning, kejang : Nilai apgar : Kelainan bawaan : tidak ada

Kesan Normal

RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Pertumbuhan gigi I

: ibu tidak ingat :4 bulan :: 7 bulan : 1tahun : 1tahun

Psikomotor Tengkurap Berjalan Duduk Bicara Berdiri

Kesan riwayat pertumbuhan dan perkembangan baik

RIWAYAT MAKANAN
Umur ASI/PASI Buah/Biskui Bubur Susu Nasi Tim

(bulan)
02 24 46 68 10 - 12

Kesan asi eksklusif (-)

RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN BCG 2 minggu DPT/DT 2 bulan 4 bulan 6,18 bulan 5 tahun DASAR (umur) ULANGAN (umur)

Polio

Lahir,2bl 4 bulan
n

6,18
bulan

5 tahun

Campak

9 bulan

6tahun

Hepatitis
B

lahir

1 bulan

6 bulan

MMR Kesan imunisasi lengkap TIPA

RIWAYAT KELUARGA
Tn & Ny Parlin

M.Reza(7thn)

Kakak Perempuan M.Reza(13thn)

RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN


Perumahan :

Tinggal menumpang di rumah kakek dan nenek pasien.


Keadaan rumah :

padat penduduk, ventilasi kurang dan lingkungan kotor Kesan Perumahan dan lingkungan kurang baik, padat

RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA


Penyakit Alergi (-) Penyakit Difteria (-) Penyakit Penyakit jantung Cacingan Demam berdarah Demam tifoid Otitis parotitis (-) (-) (-) Kecelakaan Morbili Operasi (-) (-) Diare Kejang 2 thn(+) Penyakit ginjal 2 thn (+) (-) (-) (-) Radang paru Tuberculosis Lain, pilek batuk, (-) (-) (+) Penyakit darah (-) (-) (-)

PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum : sakit sedang

Kesadaran
Tanda vital

: compos mentis

Frekuensi nadi : 110 x per menit Frekuensi napas : 25 x per menit Suhu tubuh : 38,4oC

PEMERIKSAAN FISIS
Data antropometri Berat badan Tinggi badan : 22 kg : 129 cm

Status Gizi (NCHS) BB/U : 22/24 x 100 % = 91,6 % gizi baik TB/U : 129/124 x 100 % = 104 % tinggi baik BB/TB : 22/27 x 100 % = 81.5 % gizi kurang

Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien kurang

PEMERIKSAAN FISIS
Kepala Bentuk dan ukuran : Normocephali Rambut dan kulit kepala : Hitam, distribusi merata, dan tidak mudah dicabut Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, reflek cahaya langsung +/+, reflek cahaya tidak langsung sulit diperiksa.

PEMERIKSAAN FISIS
Telinga

: Normotia, tampak serumen dan tidak tampak sekret. Hidung : Tidak ada deformitas,darah(-/+) septum deviasi (+), sekret (+/+) Bibir : Tidak kering, tidak sianosis Mulut : Stomatitis (-), labioschisis (-), caries (+) Lidah : tidak kotor, tidak tremor Faring : tidak hiperemis

PEMERIKSAAN FISIS
Leher : KGB tidak teraba Trakea lurus di tengah : Bentuk normal, tidak ada retraksi sela iga, iga vertikal, simetris dalam keadaan statis dan dinamis

Toraks Dinding toraks


Paru

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

: Simetris dalam keadaan statis dan dinamis : Vokal fremitus simetris : Sonor pada paru kedua lapang paru : Suara nafas vesikuler di kedua lapang paru, tidak terdengar suara nafas tambahan

PEMERIKSAAN FISIS
Jantung Inspeksi Palpasi : Ictus cordis tidak tampak : Ictus cordis teraba pada ICS V 1 cm medial garis midclavicularis sinistra, tidak teraba thrill Perkusi : Batas jantung atas di ICS 2 garis parasternal sinistra Batas jantung kiri di ICS 5, 1 cm medial dari garis midclavicularis sinistra Batas jantung kanan di ICS 3,4,5 garis sternalis kanan Auskultasi : BJ I normal, BJ II normal, regular, tidak ada splitting, tidak ada murmur, tidak ada gallop

PEMERIKSAAN FISIS
Abdomen:

Inspeksi : tampak distensi, tidak tampak vena collateral Palpasi : nyeri tekan pada epigastrium, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit baik, supel Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal Anus dan rectum : tidak ada kelainan Kelenjar getah bening : tidak teraba

PEMERIKSAAN FISIS
Genitalia

: laki-laki Anggota gerak : atas : akral hangat, deformitas (-), sianosis (-), oedem (-) bawah : akral hangat, deformitas (-), sianosis (-), oedem (-) Pemeriksaan neurologis Refleks fisiologis : Normal Reflek patologis : (-) Rangsang meningeal : (-) Tulang belakang : tidak ada kelainan Kulit : warna sawo matang, ikterik (-), sianosis (-),

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan 29/09/10 Hb Lekosit Hematokrit Trombosit Eritosit MCV MCH MCHC LED 12,1 g/dl 7.000/uL 35% 235.000/uL 30/10/10 10,3 g/dL 5.300/uL 32% 202.000/uL 4,37 Juta/uL 75 fL 24 pg 32 g/dL 20 mm/jam 7,352 32,7 mmHg 60,2 mmHg 17,7 meq/L 1/10/10 11,4 g/dl 3.100 g/dl 36%

SGOT SGPT 99,6%

-7,5 meq/L 90,3%

Protein total
Na K Cl 131mmol/L 4,16 mmol/L 98 mmol/L 141 mmol/L 3,97 mmol/L 112 mmol/L 138 mmol/L 3,97 mmol/L 102 mmol/L

Pemeriksaan Radiologi

FOTO RO DADA : Bercak infiltrat (-)

Hilus tidak menebal

Diafragma dan sinus normal

Kesan : Paru dan Jantung dalam batas normal

Pemeriksaan Radiologi

Foto Sinus : Penebalan mukosa dan kesuraman pada sinus maksilaris kiri dan sinus etmoidalis kiri

Septum deviasi ke kiri

Kesan : Sinussitis maksilaris dan etmiodalis kiri,Septum deviasi ke kiri

RESUME

Seorang anak berusia 7 tahun datang ke RSUD koja dengan keluhan demam dan mimisan. Pasien merasakan badannya panas 2 hari SMRS. Pasien juga mengeluh batuk dengan dahak berwarna kekuningan,batuk terutama dirasakan ketika berbaring, pasien juga mengeluarkan ingus berwarna putih. Mual dan muntah 3 kali berisi sedikit makanan dan berwarna kuning kehijauan. (+)

Pasien juga mengelu pada pagi hari seperti ada lendir di tenggorokannya yang sering tertelan.Pada pemriksaan fisik ditemukan nadi 110 x/menit, suhu 38.4C, pernapasan 25 x/menit,sekret dari hidung +/+, septum deviasi, darah (-/+)nyeri ketuk pada pipi kiri, caries

DIAGNOSIS BANDING DBD

DD
DIAGNOSIS KERJA Sinusitis maksilaris dan ethmoidalis kiri Epistaxis Dispepsia

Penatalaksanaan
IVFD RL 20 tpm

Transamin 3 x ampul
Carbazocrom 25 mg Vit K 3 x ampul

Ranitidin 2 x ampul
Parasetamol syrup 3x 2 cth Domperidone 4 x 1 cth

Cefuroxim 2 x 500mg
Azitromycin 1 x 1cth

PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam

Ad functiona

: Ad bonam

Ad sanationam : Ad bonam

Follow up (30 September 2010)


S : demam (+), batuk (+), pilek (+), Keluar darah dari hidung kiri

O : N= 92 x per menit P = 28 x per menit S = 37,2oC Kepala : normocephali Mata : konjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : normotia, septum deviasi (+), sekret (+/+),darah(-/+) Leher : KGB tidak teraba membesar Jantung : BJ I normal, BJ II normal, regular, splitting (-), murmur (-), gallop (-) Paru : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan Abdomen : datar, supel, nyeri tekan epigastrium, BU (+) normal Ekstremitas : akral teraba hangat

Follow up (30 september 2010)


A : Observasi febris ,epistaxis,dispepsia P : IVFD KAEN RL 20 tetes/menit Cefuroksim2x500 mg Azithromycin 1x1 cth Ranitidine 2x1/2 ampul Domperidone 4 x 1cth PCT syrup 3x2cth

Follow up (1 Oktober 2010)


S : demam (-), batuk (+), nafsu makan turun

O : N= 104 x per menit P = 32 x per menit S = 36oC Kepala : normocephali Mata : konjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : normotia, septum deviasi (+) Leher : KGB tidak teraba membesar Jantung : BJ I normal, BJ II normal, regular, splitting (-), murmur (-), gallop (-) Paru : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan Abdomen : datar, supel, nyeri tekan epigastrium, BU (+) normal Ekstremitas : akral teraba hangat

Follow up (1 oktober 2010)


A : Sinusitis maksilaris kiri,ethmoidalis kiri, kiri,epistaxis perbaikan dispepsia P : IVFD KAEN RL 20 tetes/menit Cefuroksim2x500 mg Azithromycin 1x1 cth Ranitidine 2x1/2 ampul Domperidone 4 x 1cth PCT syrup 3x2cth

Follow up (2 Oktober 2010)


S : demam (-), batuk (+),nafsu makan baik

O : N= 116 x per menit P = 32 x per menit S = 36,7oC Kepala : normocephali Mata : konjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : normotia, septum deviasi (+) Leher : KGB tidak teraba membesar Jantung : BJ I normal, BJ II normal, regular, splitting (-), murmur (-), gallop (-) Paru : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan Abdomen : datar, supel, nyeri tekan (-)BU (+) normal Ekstremitas : akral teraba hangat

Follow up (2 oktober 2010)


A : Sinusitis maksilaris kiri,ethmoidalis kiri,epistaxis perbaikan, dispepsia perbaikan P : IVFD KAEN RL 20 tetes/menit Cefuroksim 2x500 mg Azithromycin 1x1 cth Ranitidine 2x1/2 ampul Domperidone 4 x 1cth PCT syrup 3x2cth

Follow up (3 Oktober 2010)


S : demam (-), batuk (+),nafsu makan baik

O : N= 88 x per menit P = 28 x per menit S = 36,8oC Kepala : normocephali Mata : konjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : normotia, septum deviasi (+) Leher : KGB tidak teraba membesar Jantung : BJ I normal, BJ II normal, regular, splitting (-), murmur (-), gallop (-) Paru : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan Abdomen : datar, supel, nyeri tekan (-)BU (+) normal Ekstremitas : akral teraba hangat

Follow up (3 oktober 2010)


A : Sinusitis maksilaris kiri,ethmoidalis kiri,epistaxis perbaikan, dispepsia perbaikan P : IVFD KAEN RL 20 tetes/menit Cefuroksim 2x500 mg Azithromycin 1x1 cth Ranitidine 2x1/2 ampul Domperidone 4 x 1cth PCT syrup 3x2cth

Follow up (4 Oktober 2010)


S : demam (-), batuk (+),nafsu makan baik

O : N= 80 x per menit P = 30 x per menit S = 36oC Kepala : normocephali Mata : konjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : normotia, septum deviasi (+) Leher : KGB tidak teraba membesar Jantung : BJ I normal, BJ II normal, regular, splitting (-), murmur (-), gallop (-) Paru : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan Abdomen : datar, supel, nyeri tekan (-)BU (+) normal Ekstremitas : akral teraba hangat

Follow up (4 oktober 2010)


A : Sinusitis maksilaris kiri,ethmoidalis kiri,epistaxis perbaikan, dispepsia perbaikan P : IVFD KAEN RL 20 tetes/menit Cefuroksim 2x500 mg Azithromycin 1x1 cth Ranitidine 2x1/2 ampul Domperidone 4 x 1cth PCT syrup 3x2cth

ANALISA KASUS
Pasien ini dapat didiagnosis sinusitis berdasarkan

: Anamnesis : Ingus putih kekuningan lendir di tenggorokan pada pagi hari, batuk terutama saat berbaring (kemungkinan post nasal drip) Demam Hidung tersumbat

Pemeriksaan Fisis :

Nyeri ketuk di pipi kiri


Lendir putih kekuningan di hidung Caries di Gigi (faktor predisposisi) Septum deviasi ke kiri (faktor predisposisi Pemeriksaan penunjang : Foto RO sinus : penebalan mukosa dan

kesuraman pada sinus maksilaris dan ethmoid kiri,septum deviasi ke kiri

ANALISA KASUS
diagnosa banding DBD dapat disingkirkan karena

pada pemeriksaan lab kadar trombosit di atas 100.000 /ul dan tidak didapatkan hemokonsentrasi ( hematokrit tidak meningkat dan tidak ada efusi pleura, acites) Demam dengue bisa disingkirkan karena pada uji Rumple leed hasilnya negatif

Pada kasus ini diberikan transamin,

Carbazocrom, Vit K untuk mengatasi perdarahan dari hidung pasien disamping itu juga diberikan tampon anterior, ranitidin, domperidone untuk keluhan dispepsia, paracetamol untuk menurun panas, azithromycin dan cefuroxim sebagai terapi empirik untuk sinustis akut.

TINJAUAN PUSTAKA

Sinusitis
Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal,

bila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut pansinusitis Pada anak hanya sinus maksila dan sinus ethmoid yang berkembang, sedangkan sinus frontal dan sinus sfenoid belum(1

Klasifikasi
- Sinusitis akut, bila infeksi berlangsung dari beberapa hari sampai 4 minggu. - Sinusitis subakut, bila infeksi berlangsung dari 4 minggu sampai 3 bulan. - Sinusitis kronik, bila infeksi berlangsung lebih dari 3 bulan.

ETIOLOGI

Akut dan subakut


Streptococcus pneumoniae - 20-30%
Haemophilus influenzae - 15-20% Moraxella catarrhalis - 15-20% (not as

common in adults) Streptococcus pyogenes (beta-hemolytic) 5%

Kronik Infeksi polimikrobial Yang tersering


Streptococcus alfa hemolitik Staphylococcus aureus H influenzae Moraxella catarrhalis Anaerobic bacteria: Peptostreptococcus, Prevotella,

Bacteroides, dan Fusobacterium Pseudomonads

Viral URTI

Faktor predisposisi
deviasi septum

Hipertrofi konka media


Polip nasi. - Tumor di dalam rongga hidung. - Rinitis alergi dan rinitis kronik. - Polusi lingkungan, udara dingin dan kering karies gigi atau abses apikal

Gejala
hidung tersumbat ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke nasofaring (post nasal drip),

halitosis

nyeri di daerah sinus yang terkena, serta kadang nyeri alih ke tempat lain

Hipo-anosmia

Gejala
- Gejala laring dan faring yaitu rasa tidak nyaman dan gatal di tenggorokan.

- Gejala telinga berupa pendengaran terganggu oleh karena terjadi sumbatan tuba eustachius.

- Gejala mata, karena penjalaran infeksi melalui duktus nasolakrimalis.

- Gejala saluran nafas berupa batuk dan komplikasi di paru berupa bronkhitis atau bronkhiektasis atau asma bronkhial.

Pemeriksaan fisis, penunjang


PF Rhinoskopi Penunjang

Nyeri tekan atau ketuk di daerah sinus Kulit disekitar sinus kemerahan

PND Dapat ditemukan oedem konka,hiperemis konka Polip

transiluminasi foto posisi waters CT scan nasoendoskopi.

Tatalaksana

Medikamentosa

Suportif

Bedah

AB(penisilin,sefaosporin generasi 2,, makrolid,metronidazol ) Simtomatik (dekongestan,anti histamin,antipiretik)

Diatermi pungsi dan irigasi sinus

operasi Cadhwell-luc Bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF)

Вам также может понравиться