Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
IDENTITAS
Nama pasien
Jenis Kelamin
Agama Alamat rumah
: M. Reza : laki-laki : Islam : Jl. B gang 2 c2 no: 42 rt : 7 tahun 4 bulan : Al. Parlin : 00-08-01-44 : 29 September 2010
IDENTITAS
Ayah Nama : Tn, Al Parlin Agama : Islam Alamat : Jl. Budi Mulia RT 13/ RW 15 Jl. B gang 2 c2 no: 42 rt 09/01,Jakut Pekerjaan : Belum mendapat pekerjaan Ibu Nama : Ny. Al Parlin Agama : Islam Alamat : Jl. Budi Mulia RT 13/ RW 15 Jl. B gang 2 c2 no: 42 rt 09/01,Jakut Pekerjaan : ibu rumah tangga
ANAMNESIS
Alloanamnesis dilakukan dengan ibu dan ayah pasien pada tanggal 2 0ktober 2010, pukul 15.30 WIB. KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN
Hidung tersumbat
Mual dan muntah 3 x berisi sedikit makanan dan berwarna hijau kekuningan
Menurut orang tua pasien, sejak sakit nafsu makan pasien menurun
Keadaan bayi
Pucat, biru, kuning, kejang : Nilai apgar : Kelainan bawaan : tidak ada
Kesan Normal
RIWAYAT MAKANAN
Umur ASI/PASI Buah/Biskui Bubur Susu Nasi Tim
(bulan)
02 24 46 68 10 - 12
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN BCG 2 minggu DPT/DT 2 bulan 4 bulan 6,18 bulan 5 tahun DASAR (umur) ULANGAN (umur)
Polio
Lahir,2bl 4 bulan
n
6,18
bulan
5 tahun
Campak
9 bulan
6tahun
Hepatitis
B
lahir
1 bulan
6 bulan
RIWAYAT KELUARGA
Tn & Ny Parlin
M.Reza(7thn)
padat penduduk, ventilasi kurang dan lingkungan kotor Kesan Perumahan dan lingkungan kurang baik, padat
PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran
Tanda vital
: compos mentis
Frekuensi nadi : 110 x per menit Frekuensi napas : 25 x per menit Suhu tubuh : 38,4oC
PEMERIKSAAN FISIS
Data antropometri Berat badan Tinggi badan : 22 kg : 129 cm
Status Gizi (NCHS) BB/U : 22/24 x 100 % = 91,6 % gizi baik TB/U : 129/124 x 100 % = 104 % tinggi baik BB/TB : 22/27 x 100 % = 81.5 % gizi kurang
Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien kurang
PEMERIKSAAN FISIS
Kepala Bentuk dan ukuran : Normocephali Rambut dan kulit kepala : Hitam, distribusi merata, dan tidak mudah dicabut Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, reflek cahaya langsung +/+, reflek cahaya tidak langsung sulit diperiksa.
PEMERIKSAAN FISIS
Telinga
: Normotia, tampak serumen dan tidak tampak sekret. Hidung : Tidak ada deformitas,darah(-/+) septum deviasi (+), sekret (+/+) Bibir : Tidak kering, tidak sianosis Mulut : Stomatitis (-), labioschisis (-), caries (+) Lidah : tidak kotor, tidak tremor Faring : tidak hiperemis
PEMERIKSAAN FISIS
Leher : KGB tidak teraba Trakea lurus di tengah : Bentuk normal, tidak ada retraksi sela iga, iga vertikal, simetris dalam keadaan statis dan dinamis
: Simetris dalam keadaan statis dan dinamis : Vokal fremitus simetris : Sonor pada paru kedua lapang paru : Suara nafas vesikuler di kedua lapang paru, tidak terdengar suara nafas tambahan
PEMERIKSAAN FISIS
Jantung Inspeksi Palpasi : Ictus cordis tidak tampak : Ictus cordis teraba pada ICS V 1 cm medial garis midclavicularis sinistra, tidak teraba thrill Perkusi : Batas jantung atas di ICS 2 garis parasternal sinistra Batas jantung kiri di ICS 5, 1 cm medial dari garis midclavicularis sinistra Batas jantung kanan di ICS 3,4,5 garis sternalis kanan Auskultasi : BJ I normal, BJ II normal, regular, tidak ada splitting, tidak ada murmur, tidak ada gallop
PEMERIKSAAN FISIS
Abdomen:
Inspeksi : tampak distensi, tidak tampak vena collateral Palpasi : nyeri tekan pada epigastrium, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit baik, supel Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal Anus dan rectum : tidak ada kelainan Kelenjar getah bening : tidak teraba
PEMERIKSAAN FISIS
Genitalia
: laki-laki Anggota gerak : atas : akral hangat, deformitas (-), sianosis (-), oedem (-) bawah : akral hangat, deformitas (-), sianosis (-), oedem (-) Pemeriksaan neurologis Refleks fisiologis : Normal Reflek patologis : (-) Rangsang meningeal : (-) Tulang belakang : tidak ada kelainan Kulit : warna sawo matang, ikterik (-), sianosis (-),
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan 29/09/10 Hb Lekosit Hematokrit Trombosit Eritosit MCV MCH MCHC LED 12,1 g/dl 7.000/uL 35% 235.000/uL 30/10/10 10,3 g/dL 5.300/uL 32% 202.000/uL 4,37 Juta/uL 75 fL 24 pg 32 g/dL 20 mm/jam 7,352 32,7 mmHg 60,2 mmHg 17,7 meq/L 1/10/10 11,4 g/dl 3.100 g/dl 36%
Protein total
Na K Cl 131mmol/L 4,16 mmol/L 98 mmol/L 141 mmol/L 3,97 mmol/L 112 mmol/L 138 mmol/L 3,97 mmol/L 102 mmol/L
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Radiologi
Foto Sinus : Penebalan mukosa dan kesuraman pada sinus maksilaris kiri dan sinus etmoidalis kiri
RESUME
Seorang anak berusia 7 tahun datang ke RSUD koja dengan keluhan demam dan mimisan. Pasien merasakan badannya panas 2 hari SMRS. Pasien juga mengeluh batuk dengan dahak berwarna kekuningan,batuk terutama dirasakan ketika berbaring, pasien juga mengeluarkan ingus berwarna putih. Mual dan muntah 3 kali berisi sedikit makanan dan berwarna kuning kehijauan. (+)
Pasien juga mengelu pada pagi hari seperti ada lendir di tenggorokannya yang sering tertelan.Pada pemriksaan fisik ditemukan nadi 110 x/menit, suhu 38.4C, pernapasan 25 x/menit,sekret dari hidung +/+, septum deviasi, darah (-/+)nyeri ketuk pada pipi kiri, caries
DD
DIAGNOSIS KERJA Sinusitis maksilaris dan ethmoidalis kiri Epistaxis Dispepsia
Penatalaksanaan
IVFD RL 20 tpm
Transamin 3 x ampul
Carbazocrom 25 mg Vit K 3 x ampul
Ranitidin 2 x ampul
Parasetamol syrup 3x 2 cth Domperidone 4 x 1 cth
Cefuroxim 2 x 500mg
Azitromycin 1 x 1cth
PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad functiona
: Ad bonam
Ad sanationam : Ad bonam
O : N= 92 x per menit P = 28 x per menit S = 37,2oC Kepala : normocephali Mata : konjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : normotia, septum deviasi (+), sekret (+/+),darah(-/+) Leher : KGB tidak teraba membesar Jantung : BJ I normal, BJ II normal, regular, splitting (-), murmur (-), gallop (-) Paru : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan Abdomen : datar, supel, nyeri tekan epigastrium, BU (+) normal Ekstremitas : akral teraba hangat
O : N= 104 x per menit P = 32 x per menit S = 36oC Kepala : normocephali Mata : konjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : normotia, septum deviasi (+) Leher : KGB tidak teraba membesar Jantung : BJ I normal, BJ II normal, regular, splitting (-), murmur (-), gallop (-) Paru : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan Abdomen : datar, supel, nyeri tekan epigastrium, BU (+) normal Ekstremitas : akral teraba hangat
O : N= 116 x per menit P = 32 x per menit S = 36,7oC Kepala : normocephali Mata : konjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : normotia, septum deviasi (+) Leher : KGB tidak teraba membesar Jantung : BJ I normal, BJ II normal, regular, splitting (-), murmur (-), gallop (-) Paru : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan Abdomen : datar, supel, nyeri tekan (-)BU (+) normal Ekstremitas : akral teraba hangat
O : N= 88 x per menit P = 28 x per menit S = 36,8oC Kepala : normocephali Mata : konjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : normotia, septum deviasi (+) Leher : KGB tidak teraba membesar Jantung : BJ I normal, BJ II normal, regular, splitting (-), murmur (-), gallop (-) Paru : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan Abdomen : datar, supel, nyeri tekan (-)BU (+) normal Ekstremitas : akral teraba hangat
O : N= 80 x per menit P = 30 x per menit S = 36oC Kepala : normocephali Mata : konjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : normotia, septum deviasi (+) Leher : KGB tidak teraba membesar Jantung : BJ I normal, BJ II normal, regular, splitting (-), murmur (-), gallop (-) Paru : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan Abdomen : datar, supel, nyeri tekan (-)BU (+) normal Ekstremitas : akral teraba hangat
ANALISA KASUS
Pasien ini dapat didiagnosis sinusitis berdasarkan
: Anamnesis : Ingus putih kekuningan lendir di tenggorokan pada pagi hari, batuk terutama saat berbaring (kemungkinan post nasal drip) Demam Hidung tersumbat
Pemeriksaan Fisis :
ANALISA KASUS
diagnosa banding DBD dapat disingkirkan karena
pada pemeriksaan lab kadar trombosit di atas 100.000 /ul dan tidak didapatkan hemokonsentrasi ( hematokrit tidak meningkat dan tidak ada efusi pleura, acites) Demam dengue bisa disingkirkan karena pada uji Rumple leed hasilnya negatif
Carbazocrom, Vit K untuk mengatasi perdarahan dari hidung pasien disamping itu juga diberikan tampon anterior, ranitidin, domperidone untuk keluhan dispepsia, paracetamol untuk menurun panas, azithromycin dan cefuroxim sebagai terapi empirik untuk sinustis akut.
TINJAUAN PUSTAKA
Sinusitis
Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal,
bila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut pansinusitis Pada anak hanya sinus maksila dan sinus ethmoid yang berkembang, sedangkan sinus frontal dan sinus sfenoid belum(1
Klasifikasi
- Sinusitis akut, bila infeksi berlangsung dari beberapa hari sampai 4 minggu. - Sinusitis subakut, bila infeksi berlangsung dari 4 minggu sampai 3 bulan. - Sinusitis kronik, bila infeksi berlangsung lebih dari 3 bulan.
ETIOLOGI
Viral URTI
Faktor predisposisi
deviasi septum
Gejala
hidung tersumbat ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke nasofaring (post nasal drip),
halitosis
nyeri di daerah sinus yang terkena, serta kadang nyeri alih ke tempat lain
Hipo-anosmia
Gejala
- Gejala laring dan faring yaitu rasa tidak nyaman dan gatal di tenggorokan.
- Gejala telinga berupa pendengaran terganggu oleh karena terjadi sumbatan tuba eustachius.
- Gejala saluran nafas berupa batuk dan komplikasi di paru berupa bronkhitis atau bronkhiektasis atau asma bronkhial.
Nyeri tekan atau ketuk di daerah sinus Kulit disekitar sinus kemerahan
Tatalaksana
Medikamentosa
Suportif
Bedah