Вы находитесь на странице: 1из 41

BAB III HASIL-HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Sigli 1.

Letak Geografis SMP Negeri 2 Sigli SMP Negeri 2 Sigli merupakan lembaga Pendidikan Umum Tingkat Menengah Pertama yang berada di Jalan Banda Aceh-Medan Km 125 atau lebih tepatnya di Desa Lampeudeu Kecamatan Pidie. SMP Negeri 2 Sigli didirikan pada tahun 1979 di atas tanah seluas 5929 M2, dengan luas bangunan seluruhnya 2474,6 M2. Pada awal pendiriannya yaitu pada tahun 1979 SMP ini langsung berstatus Negeri. SMP Negeri 2 Sigli sekarang ini dikepalai oleh Bapak Drs. Hanafiah1 Lembaga pendidikan ini telah terakreditasi dengan nilai akreditasi B. Adapun letak geografis SMP tersebut adalah sebagai berikut: a. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Lampeudeu . b. Sebelah Timur berbatasan dengan MAN 1 Sigli. c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Negara Banda Aceh-Medan d. Sebelah Utara berbatasan dengan SMP Negeri 4 Sigli 2. Keadaan Murid Siswa atau murid salah satu unsur yang mendukung terjadinya proses pembelajaran di sekolah. Semakin banyak murid maka sekolah tersebut menjadi favorit di mata masyarakat sekitar. Adapun jumlah murid pada di SMP Negeri 2 Sigli dapat dilihat tabel berikut ini.
1

Hasil wawancara dengan Drs. Hanafiah (Kepala SMP Negeri 2 Sigli), tanggal 03 November 2010 tentang sejarah berdirinya SMP Negeri 2 Sigli.

37

38 Tabel 3.1. Keadaan murid SMP Negeri 2 Sigli tahun pelajaran 2010/ 2011 No 1. 2. 3. Tingkat Kelas Kelas I Kelas II Kelas III Total Jumlah Kelas 5 6 6 17 Laki-laki 118 115 106 339 Perempuan 97 88 104 289 Jumlah 215 203 210 628

Data: dokumentasi SMP Negeri 2 Sigli, tahun 2010 Berdasarkan jumlah murid yang tersedia, maka untuk menjalankan sistem belajar mengalami kendala walaupun tidak berarti. Hal itu disebabkan oleh jumlah siswa perkelas melebihi dari standar yang ditetapkan dalam pembelajaran. Adapun jumlah siswa saat ini di SMP Negeri 2 Sigli perkelasnya rata-rata 42 siswa. Padahal idealnya dalam penerapan pembelajaran siswa perkelas berjumlah 20 siswa atau paling banyak 25 siswa. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh B. Suryosubroto yang mengatakan bahwa Proses belajar mengajar yang ideal adalah apabila jumlah siswa perkelas paling banyak adalah sekitar 25 siswa. 3. Keadaan Guru dan Pegawai Adapun jumlah guru dan pegawai pada SMP Negeri 2 Sigli adalah semuanya berjumlah 60 orang dengan berbagai status kepegawaiannya. Adapun guru yang berstatus negeri berjumlah 42 orang, dan guru yang berstatus GTT maupun kontrak sebanyak 9 orang, serta pegawai tata usaha yang berstatus tetap sebanyak 5 orang, dan yang tidak tetap sebanyak 4 orang. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan tabel berikut ini:

Tabel 3.2. Keadaan Guru dan Pegawai SMP Negeri 2 Sigli

39

No 1. 2. 3. 4.

Keterangan Guru Tetap Guru Tidak Tetap Pegawai Tu Tetap Pegawai Tu Tidak Tetap Jumlah

Laki- laki 14 4 4 2 24

Perempuan 28 5 1 2 36

Jumlah 42 9 5 4 60

Data: dokumentasi SMP Negeri 2 Sigli, tahun 2010 Berdasarkan tabel di atas maka dapat kita kemukakan bahwa jumlah guru pada SMP Negeri 2 Sigli belum mencapai jumlah guru yang ideal pada tingkat sekolah yang berada di ibu kota Kabupaten dengan jumlah murid yang lumayan banyak. Sehingga idealnya jumlah guru pada SMP tersebut adalah 80-85 orang. Karena proses belajar mengajar yang dilalui oleh guru dalam setiap mengajar sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas Tahun 2005 adalah sebanyak 24 Jam perminggu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.3. Keadaan Guru dan Pegawai pada SMP Negeri 2 Sigli tahun 2010 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mata Pelajaran Matematika Fisika Biologi Kimia Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab Agama Jumlah 4 4 2 2 5 5 2 3 Keterangan

40 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. PPKn ekonomi Sejarah Geografi KTK/ TIK Mulok Penjaskes 4 4 3 4 4 3 4

Data EMIS SMP Negeri 2 Sigli Oktober 2010 Berdasarkan gambaran tabel di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa guru mata pelajaran yang mengajar rangkap, yaitu guru mulok mengajar sejarah, dan ekonomi. Oleh karena itu masih ada guru mata pelajaran yang kekurangan, yaitu guru matematika kurang 1 orang, fisika kurang 1 orang, biologi kurang 3, kimia kurang 3, bahasa inggris kurang 2. Akan tetapi untuk pelajaran Agama kelebihan guru sebanyak 2 orang, PPKn lebih 1 orang, ekonomi lebih 1 orang, geografi lebih 1 orang, penjaskes lebih 1 orang. 4. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Sigli mempunyai ruang belajar sebanyak 18 ruang, di samping sarana dan prasarana penunjang lainnya. Perlengkapan sekolah turut mempengaruhi lancarnya kegiatan belajar dan mengajar serta juga dampaknya nanti pada minat belajar siswa tersebut. Sebaliknya kegiatan belajar mengajar akan terganggu jika tidak di dukung oleh sarana dan prasarana yang diperlukan. Untuk dapat belajar dengan tenang, sudah tentu memerlukan tempat belajar yang baik, sehingga dapat menimbulkan minat belajar yang tinggi pada siswa tersebut. Hendaknya ruang belajar harus memenuhi syarat- syarat kesehatan, ketenangan dan penerangan, bebas dari

41 udara lembab dan panas, di samping itu juga diperlukan meja belajar yang cukup memadai agar dapat menimbulkan rasa aman sebagi tempat belajar. Adapun sarana dan prasarana kalau kita perhatikan sudah bisa dikatakan memamadai, walaupun belum sepenuhnya memadai untuk melaksanakan proses pembelajaran KBK, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini: Tabel 3.4. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Sigli No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Jenis Bangunan Ruang kelas Ruang laboratorium Ruang komputer Ruang pustaka Ruang keterampilan Mushalla Ruang guru Ruang kepala sekolah Ruang tata usaha Banyaknya 18 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Data: dokumentasi SMP Negeri 2 Sigli, tahun 2010 Berdasarkan hasil tabel tersebut dapat dikatakan sarana dan prasarana yang ada pada sekolah SMP Negeri 2 Sigli sudah dapat digolongkan kategori ideal, walaupun belum sangat memuaskan. Gedung sekolah dapat berfungsi sebagai prasarana untuk keberhasilan belajar mengajar. B. Strategi Belajar yang Diterapkan Guru terhadap Siswa dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Sigli Salah satu tujuan pembelajaran adalah meningkatkan motivasi belajar siswa melalui berbagai proses. Baik itu dengan sistem pembelajaran, pola pembelajaran,

42 maupun metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Siswa diberikan kebebasan dalam belajar, akan tetapi guru tetap menerapkan proses belajar mengajar dengan sistem aktif. Proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli tidak menggunakan proses yang khusus dalam pembelajaran akan tetapi dalam proses belajar mengajar guru menekankan proses belajar mengajar aktif. Hal ini berarti tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli adalah tercapainya tujuan pembelajaran dan tercapainya standar kurikulum. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah seorang guru PAI di SMP Negeri 2 Sigli menyebutkan bahwa proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli berjalan lancar.2 Proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli dilakukan bertujuan untuk menjdikan proses belajar mengajar aktif dengan menekankan pada pencapaian kompetensi dasar siswa dan standar kompetensi dalam kurikulum. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli guru tidak menerapkan proses khusus akan tetapi lebih menitik beratkan kepada pencapaian tujuan proses belajar mengajar yang telah ditatapkan dalam kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu penunjuk arah (kompas) dalam

melaksanakan proses belajar mengajar. Oleh karena itu kurikulum harus mampu mengantarkan siswa dalam belajar mereka kepada arah yang lebih baik serta

Wawancara Penulis dengan Nurjauzah, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 04 November 2010

43 berkentuasan. Untuk itu penggunaan kurikulum oleh guru hendaknya mampu mengakomodir semua tingkat anak didik. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa kurikulum yang diterapkan dalam proses pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Sigli adalah kurikulum KTSP.3 Kurikulum KTSP adalah sebuah kurikulum yang menuntut kepada tingkat kompetensi guru yang cukup dalam mengelola proses belajar mengajar. Berdasarkan gambaran di atas, maka dapat dikatakan bahwa guru di SMP Negeri 2 Sigli telah menggunakan kurikulum KTSP dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa di SMP Negeri 2 Sigli guru telah menggunakan kurikulum yang tepat untuk saat ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar pelajaran PAI di SMP Negeri 2 Sigli yang berbasis KTSP guru telah menggunakan kurikulkum yang sesuai saat ini, yaitu kurikulum KTSP. Di samping itu juga penggunaan metode dalam pembelajaran juga turut mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar. Metode pembelajaran yang diterapkan harus mampu membangkitkan semangat dan motivasi belajar siswa. Setiap metode yang diterapkan harus mampu menjadikan proses belajar mengajar menjadi lancar. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa metode belajar yang sering diterapkan adalah metode ceramah dan metode diskusi.4 Metode yang tepat dalam proses pembelajaran akan mampu meningkatkan prestai belajar siswa. Untuk itu

Wawancara Penulis dengan Nurul Hafnidar, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 06 November 2010
4

Wawancara Penulis dengan Nurul Hafnidar, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 03 November 2010

44 diharapkan kepada guru untuk menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli adalah metode ceramah dan metode diskusi. Hal ini berdasarkan hasil jawaban guru pada SMP Negeri 2 Sigli tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode yang sering diterapkan dalam proses belajar mengajar adalah metode diskusi dan metode ceramah. Dalam proses pembelajaran sangat membutuhkan kepada metode yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode adalah suatu cara atau alat yang digunakan guru untuk menyampaikan materi. Sehingga metode yang digunakan guru harus mampu menjadikan proses belajar mengajar lancar. Di samping itu juga metode akan mampu mencerminkan tingkat kesuksesan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru di SMP Negeri 2 Sigli terungkap bahwa alasan guru menggunakan metode pembelajaran tersebut adalah karena mudah serta mampu meningkatkan semangat belajar siswa.5 Hal ini merupakan salah satu dari tujuan penggunaan metode dalam pembelajaran. Melihat kepada alasan yang diberikan guru dalam penggunaan metode dalam pembelajaran PAI, maka dapat dikatakan bahwa guru pada SMP Negeri 2 Sigli tersebut telah mempunyai kompetensi pedagogik dan professional yang cukup. Hal ini dibuktikan dengan tinggat penggunaan metode yang tidak terpaku pada satu

Wawancara Penulis dengan Nurul Hafnidar, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 06 November 2010

45 metode pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk meningkatkan kompetensi yang mereka miliki ke arah yang lebih baik. Di samping itu juga diperlukan penyesuaian dengan materi pembelajaran yang diterapkan. Materi pelajaran sangat mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Oleh karena itu dalam memilih materi pelajaran, hendaknya seorang harus mampu melakukan penyampian dengan berbagai cara. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa materi sangat banyak dalam pembelajaran PAI.6 Hal ini dikarenakan pembelajaran PAI terdiri dari empat bidang studi yang lain, yaitu Aqidah Akhlak, Quran Hadits, SKI dan Fiqh. Kurikulum merupakan salah satu penunjuk arah (kompas) dalam

melaksanakan prose belajar mengajar. Oleh karena itu kurikulum harus mampu mengantarkan siswa dalam belajar mereka kepada arah yang lebih baik serta berkentuasan. Untuk itu penggunaan kurikulum oleh guru hendaknya mampu mengakomodir semua tingkat anak didik. Jadi dapat disimpulkan bahwa materi yang diajarkan dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Sigli sesuai dengan yang ada di kurikulum. Di samping itu juga materi yang diajarkan dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli diharapkan mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai pendidik adalah sangat banyak, salah satunya adalah pola pembelajaran serta strategi dalam pembelajaran. Strategi adalah suatu teknik pembeljaran yang bertujuan untuk menjadikan proses belajar mengajar

Wawancara Penulis dengan Nurjauzah, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 06 November 2010

46 menjadi lancar. Di samping itu juga strategi pembelajaran bertujuan untuk memotivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa bentuk aktivitas yang dilakukan guru dalam pembelajaran adalah mengkondisikan siswa, memaparkan tujuan pembelajaran, dan membangkitkan motivasi siswa, dan lain sebagainya.7 Guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Sigli telah melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dalam melakukan usaha pengelolaan peserta didik. Hal itu dapat terlihat pada tingkat kemampuan mereka dalam membuat melakukan usaha pengelolaan peserta didik. Jadi dapat berkesimpulan bahwa aktivitas yang dilakukan sebelum mengajar oleh guru di SMP Negeri 2 Sigli adalah mengkondisikan siswa, memaparkan tujuan pembelajaran, membangkitkan motivasi belajar siswa, dan lainnya. Di samping itu juga diharpak kepada guru untuk menggunakan pre-test dan post-test dalam melaksanakan pembelajaran. Pre-test dan post-test merupakan suatu teknik evaluasi yang digunakan guru sebelum memulai pelajaran serta sesudah pembelajaran. Penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil belajar mengajar siswa hendaknya mengacu kepada apa yang diharapkan dalam sebuah kurikulum, serta menghindari penilaian yang bersifat subjektif. Penilaian yang dilakukan guru hendaknya mewakili semua aspek yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa guru jarang menggunakan pre-test dan post-test dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli. 8 Guru di SMP
7

Wawancara Penulis dengan Nurul Hafnidar, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 03 November 2010
8

Wawancara Penulis dengan Nurul Hafnidar, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 06 November 2010

47 Negeri 2 Sigli jarang melaksanakan evaluasi pre-test dan post-test dalam proses pembelajaran Agama Islam. Hal ini disebabkan oleh waktu atau kesempatan untuk melaksanakan evaluasi tersebut yang tidak ada. Di samping itu juga guru kurang memahami teknik pelaksanaan pre-test dan post-test dalam pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru di SMP Negeri 2 Sigli jarang menggunakan pre-test dan post test dalam pembelajaran Agama Islam. Pola belajar adalah suatu teknik pembelajaran yang sering diterapkan yang berfungsi untuk menjadikan proses belajar mengajar yang efektif dan ideal. Makin seirng suatu pola pembelajaran diterapkan menunjukkan bahwa pola pembelajaran tersebut lebih cocok untuk materi tersebut. Pola belajar siswa aktif dan pola belajar yang menjadikan setiap guru sebagai siswa. Pola belajar aktif menuntut siswa untuk belajar secara sempurna dan berimbang. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa pola pembelajaran yang sering diterapkan dalam pembelajaran adalah pola belajar siswa aktif. Di samping itu juga pola belajar yang menjadikan setiap siswa sebagai guru dalam proses belajar.9 Pola belajar siswa adalah teknik pembelajaran yang diterapkan yang menjadikan siswa agar mampu menerima materi pelajaran sebagaimana yang diberikan. Pola belajar siswa aktif menitik beratkan pada kompetensi siswa serta pengalaman siswa dalam belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli guru kebanyakan menerapkan pola belajar aktif dan pola belajar setiap siswa menjadi

Wawancara Penulis dengan Nurul Hafnidar, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 06 November 2010

48 guru. Di samping itu juga diharpak kepada guru untuk menyiapkan RPP dalam pembelajaran. Program pengajaran adalah sebuah kerangka pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Program pengajaran disebutkan RPP yang termuat didalamnya lamanya waktu pelaksanaan, teknik pelaksanaan, teknik evaluasi, model

pembelajaran dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa persipan program pengajaran karena itu merupakan sebuah kewajiban yang harus ada.10 Guru di SMP Negeri 2 Sigli telah mengetahui bahwa RPP merupakan suatu hal yang perlu dipersiapkan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Melihat persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran Agama Islam di SMP Negeri 2 Sigli, maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut telah melaksanakan tugas dan kewajiban mereka sesuai dengan apa yang diinginkan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru Agama di SMP Negeri 2 Sigli menyiapkan program pengajaran dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun RPP adalah lamanya waktu pembelajaran yang akan dilakukan. Jumlah jam pelajaran sangat menentukan kesuksesan penyampaian materi yang disampaikan. Lamanya jam pelajaran menentukan biasanya menentukan efektif proses pembelajaran. Biasanya untuk pelajaran Agama dalam seminggu paling lama 8 jam tatap muka.

1 10

Wawancara Penulis dengan Nurul Hafnidar, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 04 November 2010

49 Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa lamanya waktu pembelajaran Agama Islam di SMP Negeri 2 Sigli adalah 8 Jam perminggu. 11 Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran Agama untuk pembelajaran terdiri dari pelajaran SKI, Fiqh, Aqidah Akhlak, dan Quran Hadits. Dalam proses pembelajaran di MTsN Sigli jumlah jam pelajaran paling lama di dominasi oleh jam pelajaran eksakta. Sedangkan untuk pelajaran Agama dalam seminggu paling lama adalah 8 jam. Hal ini akan menjadi sedikit hambatan atau kendala dalam proses pembelajaran, karena materi pelajaran Agama sangat banyak dan luas. Sehingga membutuhkan kompetensi guru yang cukup dalam mengelola proses pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa Lama waktu dalam mengajar PAI dengan sistem KBK adalah 8 jam dalam seminggu. Untuk itu diharapkan dalam proses pembelajaran guru dapat menggunakan sistem evaluasi yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Evaluasi adalah suatu teknik untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Evaluasi juga dapat menjadi tolak ukur serta upaya perbaiki yang dilakukan guru dalam pembelajaran. Penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil belajar mengajar siswa hendaknya mengacu kepada apa yang diharapkan dalam sebuah kurikulum, serta menghindari penilaian yang bersifat subjektif. Penilaian yang dilakukan guru hendaknya mewakili semua aspek yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa sistem evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli adalah evaluassi sumatif.12

1 11

Wawancara Penulis dengan Nurul Hafnidar, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 06 November 2010
1 12

Wawancara Penulis dengan Nurul Hafnidar, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 06 November 2010

50 Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada akhir semester. Hal ini untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menguaai materi selama kurang lebih 6 bulan. Dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli guru telah melaksanakan evaluasi sumatif dalam pembelajaran. Seharusnya seorang guru yang mempunyai kompetensi yang cukup dalam pembelajaran adalah melaksanakan evaluasi formatif terlebih dahulu sebelum melaksanakan evaluasi sumatif. Sehingga penggabungan nilai yang diperoleh pada evaluasi formatif akan dapat menjadi tolak ukur pada evaluasi sumatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem evaluasi yang diterapkan guru dalam pembelajaran Agama Islam di SMP Negeri 2 Sigli adalah evaluasi sumatif. Pendekatan dalam sebuah pembelajaran adalah suatu hal yang perlu diperhatikan dan memegang peran penting. Karena dengan pendekatan yang dilakukan guru akan memberikan dampak yang baik terhadap proses pembelajaran itu sendiri, misalnya akan membangkitkan minat belajar siswa, memotivasi mereka, menggairahkan mereka, meningkatkan kerjasama antar siswa, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa pendekatan yang dilakukan guru dalam menerapkan evaluasi pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Sigli adalah pendekatan individual, kolektivitas, dan bertujuan.13 Pendekatan yang dilakukan guru dalam penerapan evaluasi dan pembelajaran dapat berdampak positif terhadap siswa dan guru itu sendiri. Dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli guru telah menggunakan beberapa pendekatan antara lan pendekatan individual, kolektivitas,
1 13

Wawancara Penulis dengan Nurzaujah, S.Ag (Guru PAI), Tanggal 04 November 2010

51 dan bertujuan. Hal ini merupakan pendekatan yang akan mampu memberikan dampak yang sangat baik terhadap motivasi serta meningkatkan minat belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa di SMP Negeri 2 Sigli guru telah menggunakan pendekatan yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu pendekatan individual, kolektivitas, dan bertujuan. Berdasarkan gambaran tentang hasil wawancara di atas, maka dapat dikatakan bahwa kondisi proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli telah berjalan lancar. Hal ini dapat dilihat pada proses pembelajaran PAI di SMP tersebut, penggunaan pendekatan dalam pembelajaran, dan lain sebagainya. C. Efek Penerapan Strategi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Setiap siswa mempunyai persepsi yang berbeda terhadap kompetensi yang dimiliki oleh guru. Baik itu kompeteni pedagogik, personal, profeional, maupun sosial. Kompetensi tersebut merupakan salah satu hal yang harus di dukung oleh tingkat kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Bahkan juga dituntut untuk mampu menguasai media pembelajaran, sehingga siswa akan termotivasi dalam belajar mereka. Di samping motivasi yang perlu ditumbuh kembangkan dalam dunia pendidikan, juga diharapkan membentuk perepsi siswa terhadap guru tersebut harus baik. Di samping itu juga hal ini di dukung oleh persepsi siswa terhadap teknik pembelajaran yang dilaksanakan guru di SMP Negeri 2 Sigli dalam menyampaikan materi di depan kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini. Tabel 3.5 Tanggapan Siswa terhadap Teknik Penyampaian Pelajaran oleh Guru Agama di Depan Kelas

52

No Alternatif Jawaban 1. Sangat menarik 2. 3. 4. Menarik Kurang menerik Tidak menarik Jumlah

Frekuensi 19 15 5 1 40

Persentase (%) 47,5 % 37,5 % 12,5 % 2,5 % 100

Siswa mempunyai tanggapan yang berbeda-beda tehadap teknik penyampaian materi di depan kelas oleh guru Agama di SMP Negeri 2 Sigli. Adapun persepsi siswa tersebut terdiri dari sangat menarik, menarik, kurang menarik, dan tidak menarik. Akan tetapi sebahagian besar siswa beanggapan bahwa teknik penyampaian materi yang disampaikan guru agama di depan kelas sangat menarik. Hal ini disebabkan oleh metode yang digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang menekankan pada metode ceramah, sehingga siswa hanya sebagai pendengar saja. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang menjawab sangat menarik sebanyak 47,5 %, dan siswa yang menjawab menarik sebanyak 37,5 %. Ada juga sebahagian siswa menjawab kurang menarik sebanyak 12,5 %, dan tidak menarik sebanyak 2,5 %. Kesemua pendapat yang diungkapkan oleh siswa mempunyai alasan dan argument. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa mempunyai persepsi terhadap teknik penyampaian materi pelajaran oleh guru Agama di SMP Negeri 2 Sigli dengan persepsi sangat menarik. Hal ini didukung oleh sikap siswa dalam memperhatikan pelajaran Agama saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini:

53

Tabel 3.6. Perhatian Siswa terhadap Pelajaran Agama Selama Ini No 1. Terfokus 2. 3. 4. Alternatif Jawaban Frekuensi 24 5 10 Jumlah 1 40 Persentase (%) 60 % 12,5 % 25 % 2,5 % 100

Kurang fokus Tidak fokus Biasa saja

Dari tabel di atas, jelas terlihat bahwa siswa terfokus dalam belajar mereka. Hal ini dapat dilihat bahwa mereka mempunyai perhatian yang serius terhadap materi yang disampaikan guru dalam proses belajar mengajar. Sehingga hal tersebut dibutuhkan keahlian guru untuk mengelola proses pembelajaran sebaik mungkin agar peserta didik memperoleh hasil pembelajaran yang memuaskan. Sehingga dengan demikian siswa akan memahami dan mengerti tujuan pembelajaran yang dilaksanakan guru tersebut. Dengan demikian siswa akan mudah mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah tersebut. Untuk mengetahui apakah siswa paham terhadap materi yang disampaikan guru di dalam kelas dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.7. Paham Tidak terhadap Pelajaran Agama yang Dijelaskan oleh Guru No Alternatif Jawaban 1. Sangat paham 2. 3. 4. Paham Kurang paham Tidak paham Jumlah Frekuensi 8 21 10 1 40 Persentase (%) 20 % 52,5 % 25 % 2,5 % 100

54 Berdasarkan gambaran di atas, maka dapat dikatakan bahwa siswa paham terhadap materi yang disampaikan guru dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli. Oleh karena itu dibutuhkan tingkat profesionalisme guru yang tinggi dalam mengelola proses belajar mengajar, termasuk melakukan pendekatan dalam proses belajar mengajar. Di samping pendekatan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar, diharapkan kepada guru untuk menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar. Metode merupakan sebagai jalan untuk menjalankan sesuatu hal yang dilakukan manusia. Metode merupakan suatu hal urgen untuk menjadikan sesuatu itu berfungsi. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran atau penerapan sesuatu hal hendaknya menggunakan metode yang cocok dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam proses pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Sigli guru telah menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam penerapan pembelajaran PAI sangat menentukan keberhasilan pelaksanaannya di dalam kelas. Sehingga dengan demikian siswa mempunyai persepsi yang bermacam ragam terhadap pelaksanaannya di dalam kelas. Untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap metode yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.8. Tanggapan Siswa terhadap Metode yang Dilakukan oleh Guru Agama No Alternatif Jawaban 1. Sangat bagus Frekuensi 25 Persentase (%) 62,5 %

55 2. 3. 4. Bagus Kurang bagus Tidak bagus Jumlah 8 2 5 40 20 % 5% 12,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa mempunyai berbagai perspsi terhadap metode yang digunakan guru di dalam kelas. Ada sebahagian siswa yang menjawab sangat bagus sebanyak 62,5%. Hal ini dikarenakan siswa tidak perlu melakukan apa-apa hanya guru yang bercerita (ceramah) siswa hanya mendengarkan saja, bahkan ada siswa yang duduk di belakang mereka tidur- tiduran di atas bangku. Di samping itu ada juga siswa yang menjawab bagus sebanyak 20 %. Hal ini menunjukkan persepsi siswa tentang metode yang diterapkan guru sudah baik akan tetapi masih membutuhkan kepada peningkatan teknik pelaksanaannya di lapangan. Dari tabel tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa mempunyai persepsi terhadapmetode yang digunakan guru di depan kelas dalam menyampaikan materi terhadap pelajaran Agama di SMP Negeri 2 Sigli dengan persepsi yang sangat bagus. Oleh karena itu diharapkan kepada guru dalam mengelola proses belajar mengajar di dalam kelas hendaknya memperhatikan sikap dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Sehingga dengan demikian siswa akan mempunyai tanggapan yang baik terhadap guru tersebut. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap guru agama ketika berlangsungnya proses belajar mengajar di dalam kelas dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.9. Tanggapan Siswa terhadap Guru Agama Ketika Berlangsung Proses Belajar Mengajar

56

No 1. Senang 2. 3. 4.

Alternatif Jawaban

Frekuensi 6 32 2 40

Persentase (%) 15 % 80 % 5% 100

Kurang senang Tidak senang Senang senang. Jumlah

Suatu sikap siswa yang timbul dalam melihat dan menjalani proses belajar mengajar di dalam kelas menentukan kelancaran proses belajar mengajar. Hal ini tentunya akan menjadi perhatian guru dalam mengadakan evaluasi terhadap dirinya dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Sikap senang siswa terhadap apa yang telah dilakukan dalam proses belajar mengajar mencerminkan bahwa guru terebut dalam proses belajar mengajar mengalami kelancaran. Begitu juga sebaliknya. Dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa kebanyakan siswa menjawab kurang senang terhadap prose belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru di SMP Negeri 2 Sigli dengan persentase 80 %. Hal ini disebabkan oleh siswa yang bosan terhadap metode yang dilaksanakan serta tingkat penguasaan kelas oleh guru tersebut. Sehingga timbul perspsi siswa yang bermacam-macam terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan guru terebut. Berdasarkan hasil jawaban siswa SMP Negeri 2 Sigli dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kurang senang terhadap proses belajar mengajar yang disampaikan guru di dalam kelas. Begitu juga halnya seorang guru dalam proses belajar mengajar hendaknya mengedepankan suatu sikap sebagai salah seorang yang mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi diantara siswa dan guru itu sendiri. Sehingga dengan

57 demikian siswa akan mempunyai persepsi yang baik terhadap guru dalam proses belajar mengajar. Karena pada dasarnya setiap manusia yang hidup mempunyai permasalahan dalam hidup mereka, sehingga mereka butuh penanganan segera terhadap permasalahan yang mereka alami. Untuk mengetahui apakah guru di SMP Negeri 2 Sigli mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di sekolah walaupun keadaan tersebut sangat rumit? Jawabannya dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.10. Pendapat Siswa terhadap Guru Agama dalam Penyelesaian Masalah yang Rumit No Alternatif Jawaban 1. Diacuhkan saja 2. 3. 4. Dijawab asal-asal Ditunda Dijawab dan dipertimbangkan Jumlah Frekuensi 18 10 10 2 40 Persentase (%) 45 % 25 % 25 % 5% 100

Dalam proses belajar mengajar hendaknya seorang guru menjadi seorang solutor terhadap permasalahan yang terjadi di sekolah maupuin di luar kelas. Hal ini dikarenakan guru merupakan sosok panutan siswa di dalam kelas. Oleh karena itu diharapkan guru mempunyai kompetensi yang cukup untuk memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas walaupun masalah tersebut kadang kadang sangat rumit. Berdasarkan gambaran tabel di atas, dapat dikatakan bahwa guru kurang mampu menjadi salah seorang solutor terhadap permasalahan yang rumit yang dialami siswa. Sehingga dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut mempunyai kompetensi yang rendah dalam mengelola proses belajar mengajar. Hal

58 ini dibuktikan dengan jawaban siswa yang menjawab bahwa guru tersebut sering mengacuhkan pertanyaan yang disampaikan siswa sebanyak 45 %. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa guru Agama di SMP Negeri 2 Sigli sering mengacuhkan permasalahan yang terjadi diantara siswa. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa guru terebut kurang menguasai kompetensi personal dalam pembelajaran. Di samping itu juga siswa mempunyai perspsi yang berbeda terhadap guru agama dalam memberikan hukuman terhadap siswa yang malas di sekolah. Hal ini disebabkan oleh sudut pandang siswa yang bermacam macam dalam melihat bentuk hukuman yang diberikan guru terebut. Sehingga dengan demikian akan melahirkan perspsi yang berbeda pula dalam melihat bentuk hukuman yang dilaksanakan guru itu sendiri. Untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap hukuman yang diberikan kepada siswa yang mempunyai permasalahan di sekolah, dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.11. Tanggapan Siswa terhadap Guru Agama yang Memberikan Hukuman bagi Siswa Pemalas No 1. 2. 3. 4. Alternatif Jawaban Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Jumlah Frekuensi 7 15 14 4 40 Persentase (%) 17,5 % 37,5 % 35 % 10 % 100

59 Berdasarkan gambaran tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa mempunyai persepsi yang baik terhadap hukuman yang diberikan guru terhadap siswa yang malas di dalam kelas. Hal ini dapat dilihat pada persentase jawaban siswa yang setuju terhadap hukuman yang diberikan guru terhadap teman mereka yang malas, sehingga dapat dibuktikan dengan persentase 37,5 %. Jadi secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa siswa mempunyai sikap setujua terhadap hukuman yang diberikan guru terhadap siswa yang malas dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Sigli. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk motivasi yang dilakukan guru terhadap siswa, sehingga dengan demikian siswa akan termotivasi dalam belajar mereka. Untuk mengetahui apakah dengan adanya motivasi yang diberikan guru dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa? Jawabannya dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.12. Dengan Adanya Motivasi, Siswa Mengalami Peningkatan atau Tidak terhadap Minat Belajar No 1. Ya 2. 3. 4. Tidak Biasa saja Menurun Jumlah Alternatif Jawaban Frekuensi 8 10 21 1 40 Persentase (%) 20 % 25 % 52,5 % 2,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang mengalami peningkatan prestasi mereka dalam belajar setelah adanya motivasi yang diberikan oleh guru mereka. Hal ini menjadi tanda tanya pada diri sendiri, apakah motivasi

60 yang diberikan oleh kurang sesuai dengan siswa atau guru kurang mampu menggunakan motivasi yang sesuai dengan siswa. Padahal dengan motivasi yang diberikan guru dalam proses belajar mengajar harus mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa terhadap pelajaran agama yang disampaikan guru di SMP Negeri 2 Sigli. Lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel 3.13. Paham Tidak terhadap Pelajaran Agama yang Dijelaskan Oleh Guru No 1. 2. 3. 4. Paham Kurang paham Tidak paham Jumlah Alternatif Jawaban Sangat paham Frekuensi 8 10 21 1 40 Persentase (%) 20 % 25 % 52,5 % 2,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru Agama dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk menganalisa proses pembelajaran yang dilakukan selama ini. Analisa yang dilakukan guru termasuk kepada tingkat kedisiplinan yang dilakukan selama ini. Baik itu yang menyangkut kedisiplinan siswa maupun kedisiplinan guru itu sendiri dalam masuk untuk mengajar siswa di dalam kelas. Sehingga dengan demikian siswa akan mempunyai semangat serta tanggung jawab terhadap proses pembelajaran yang dilakukan selama ini. Karena dengan disiplin

61 yang diterapkan diharapkan siswa akan lebih menghargai waktu dan dengan waktu terebut akan mampu meningkatkan efektifitas pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap kedisiplinan yang diterapkan dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel 3.14. Pendapat tentang kedisiplinan tentang guru agama dalam mengajar No Alternatif Jawaban 1. Sangat disiplin 2. 3. 4. Biasa saja Kurang disiplin Tidak disiplin Jumlah Frekuensi 21 10 8 1 40 Persentase (%) 52,5 % 25 % 20 % 2,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa di SMP Negeri 2 Sigli mempunyai disiplin yang tinggi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini. Sehingga dengan demikian pada dasarnya siswa sangat mudah dalam menerima transfer yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui bagaimana siswa menanggapi pelajaran yang ditransfer oleh guru dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru Agama di SMP Negeri 2 Sigli dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.15. Cara Siswa Menanggapi Pelajaran yang Ditransfer oleh Guru Agama No Alternatif Jawaban 1. Sangat mudah Frekuensi 10 Persentase (%) 25 %

62 2. 3. 4. Tidak mudah Kurang mudah Biasa saja Jumlah 21 8 1 40 52,5 % 20 % 2,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa kurang mudah dalam menanggapi pelajaran yang ditransfer oleh guru Agama di SMP Negeri 2 Sigli. Hal ini perlu menjadi perhatian oleh guru dalam proses pembelajaran untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan selama ini sesuai dengan teknik pembelajaran atau tidak, atau kompetensi yang mereka miliki masih rendah, dan lain sebagainya. Di samping itu juga guru harus mampu melakukan motivasi belajar siswa, sehingga dengan demikian siswa akan termotivasi dalam belajar mereka. Dengan motivasi yang dilakukan guru dapat meningkatkanprestasi belajar siswa. Untuk mengetahui apakah motivasi yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa? Lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.16. Motivasi yang Dilakukan Guru Dapat Tidaknya Meningkatkan Prestasi Belajar No 1. Ya 2. 3. 4. Tidak Kadang-kadang Biasa saja Jumlah Alternatif Jawaban Frekuensi 10 21 8 1 40 Persentase (%) 25 % 52,5 % 20 % 2,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa motivasi yang dilakukan guru selama ini dalam proses belajar mengajar pelajaran Agama selama ini tidak

63 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini perlu ditelusuri apakah motivasi belajar yang diterapkan selama ini sesuai dengan kondisi dan lingkungan siswa, atau guru kurang mampu memotivasi belajar siswa. Sehingga dengan demikian siswa menjadi kurang termotivasi dalam belajar mereka. Padahal motivasi merupakan salah satu hal yang perlu ditumbuh kembangkan dalam proses belajar mengajar. Di samping itu juga guru harus mampu memanfaatkan waktu untuk mengakomodir proses pembelajaran. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan waktu oleh guru agama dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli, dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.17. Pemanfaatan Waktu oleh Guru Agama dalam Pembelajaran No Alternatif Jawaban 1. Sangat efektif 2. 3. 4. Efektif Kurang efektif Tidak efektif Jumlah Frekuensi 10 21 8 1 40 Persentase (%) 25 % 52,5 % 20 % 2,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa guru di SMP Negeri 2 Sigli efektif dalam memanfaatkan waktu dalam pembelajaran agama. Akan tetapi hal tersebut belum mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain pemanfaatan waktu oleh guru dalam mengelola proses pembelajaran, juga harus didukung oleh cara guru dalam mengajar di dalam kelas. Untuk mengetahui bagaimana cara guru mengajar di kelas pada SMP Negeri 2 Sigli dapat dilihat tabel berikut ini.

64 Tabel 3.18. Cara Guru Agama Mengajar di Kelas No Alternatif Jawaban 1. Sangat baik 2. 3. 4. Baik Tidak baik Kurang baik Jumlah Frekuensi 21 10 8 1 40 Persentase (%) 52,5 % 25 % 20 % 2,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa cara guru agama mengajar di SMP Negeri 2 Sigli sudah baik. Alkan tetapi yang menjadi permasalahan kenapa prestasi belajar siswa belum mengalami peningkatan? Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.19. Prestasi yang diperoleh siswa dalam pembelajaran PAI No 1. 2. 3. 4. Sangat baik Baik Tidak baik Kurang baik Jumlah Alternatif Jawaban Frekuensi 10 8 21 1 40 Persentase (%) 25 % 20 % 52,5 % 2,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prosespembelajaran yang diterapkan di SMP Negeri 2 Sigli belum mampu meningkatkan prestasi yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran di SMP negeri 2 Sigli tersebut. Padahal dalam proses pembelajaran diharapkan siswa memperoleh prestasi yang

menggembirakan serta memuaskan siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran.

65 Untuk mengetahui apakah guru agama di SMP Negeri 2 Sigli menggunakan media pembelajaran (alat peraga) dalam proses pembelajaran, dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel 3.20. Menggunakan Tidak Guru Agama Alat Peraga dalam Pembelajaran PAI No 1. Ya 2. 3. 4. Tidak Kadang-kadang Kurang tahu Jumlah Alternatif Jawaban Frekuensi 10 21 8 1 40 Persentase (%) 25 % 52,5 % 20 % 2,5 % 100

Alat peraga merupakan salah satu media pembelajaran yang dalam pelaksanaannya membutuhkan kreatifitas yang tinggi serta mampu mengaplikasikan materi dalam bentuk yang real. Sehingga dengan demikian siswa akan termotivasi dalam belajar mereka. Di samping itu juga alat peraga merupakan salah satu media yang mendukung peningkatan prestasi belajar siswa. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat guru Agama di SMP Negeri 2 Sigli kurang mampu menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran. Hal inidapat dilihat pada hasil jawaban siswa yang menjawab bahwa guru tidak menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran PAI di SD tersebut. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa guru di SMP Negeri 2 Sigli tidak menggunakan alat peraga dalam proses belajar mengajar PAI. Setiap penerapan sistem pembelajaran yang baik mempunyai efek yang sangat baik terhadap segala

66 tindak tanduk dan tingkah laku siswa. Baik itu terhadap kreatifitas siswa dalam belajar dan lain sebagainya. Begitu juga kompetensi yang dimiliki oleh guru akan berdampak pada proses pembelajaran. Di samping itu siswa juga akan mempunyai persepsi yang berbeda dalam melihat kesesuaian antara nilai yang diperoleh dalam pembelajaran dengan nilai yang di dapat setelah evaluasi dilaksanakan. Tabel 3.21. Pendapat siswa tentang kesesuaian antara prestasi dengan nilai yang diperoleh siswa No Alternatif Jawaban 1. Sangat memuaskan 2. 3. 4. Memuaskan Kurang memuaskan Tidak memuaskan Jumlah Frekuensi 10 21 8 1 40 Persentase (%) 25 % 52,5 % 20 % 2,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa di SMP Negeri 2 Sigli mempunyai persepsi yang memuaskan antara nilai yang mereka peroleh dengan prestasi yang mereka dapat dalam proses pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Sigli. Hal ini didasari atas kesesuaian antara nilai yang diperoleh dalam pembelajaran dengan prestasi yang didapat setelah adanya evaluasi. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa siswa mempunyai persepsi yang yang memuaskan terhadap nilai yang diperoleh dalam pembelajaran dengan nilai yang di dapat dalam evaluasi. Setiap penerapan sistem pembelajaran yang baik mempunyai efek yang sangat baik terhadap segala tindak tanduk dan tingkah laku siswa. Baik itu terhadap kreatifitas siswa dalam belajar dan lain sebagainya. Begitu juga kompetensi yang dimiliki oleh guru akan berdampak pada proses pembelajaran. Di samping itu siswa

67 juga akan mempunyai persepsi yang berbeda dalam melihat kesesuaian antara nilai yang diperoleh dalam pembelajaran dengan nilai yang di dapat setelah evaluasi dilaksanakan. Begitu juga halnya dengan skor yang mereka peroleh dalam pelaksanaan evaluasi. Tabel 3.22. Skor Siswa Peroleh terhadap Hasil Belajar Siswa No Alternatif Jawaban 1. Sangat memuaskan 2. 3. 4. Memuaskan Kurang memuaskan Tidak memuaskan Jumlah Frekuensi 10 21 8 1 40 Persentase (%) 25 % 52,5 % 20 % 2,5 % 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa di SMP Negeri 2 Sigli mempunyai persepsi yang memuaskan terhadap skor nilai yang mereka peroleh dalam proses pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Sigli. Hal ini didasari atas kesesuaian antara nilai yang diperoleh dalam pembelajaran dengan prestasi yang didapat setelah adanya evaluasi. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa siswa mempunyai persepsi yang memuaskan terhadap skor nilai yang mereka peroleh dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli. D. Usaha yang Dilakukan Guru untuk Mengembangkan Belajar Siswa Secara Efektif Setiap pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah mempunyai tujuan. Baik itu tujuan secara umum maupun tujuan secara khusus. Tujuan umum dan khusus tersebut terdapat dalam indikator pembelajaran. Begitu juga halnya pelaksanaan pembelajaran Agama di tingkat SD mempunyai tujuan, yaitu

68 supaya siswa dapat memahami dan menghayati, serta mengamalkan nilai nilai yang terdapat dalam pelajaran Agama. Proses pembelajaran Agama yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sigli adalah suatu proses yang dilaksanakan untuk memberikan gambaran tentang Agama Islam yang baik dan benar. Sehingga dengan demikian ke depan diharapkan siswa akan mampu mengaplikasikan segala apa yang dikatehui dalam keseharian mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan diajarkan Agama Islam di SMP Negeri 2 Sigli adalah memberikan wawasan pengetahuan Agama Islam yang baik dan benar terhadap peserta didik.14 Begitu juga halnya dalam memilih materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru agama di dalam kelas. Materi pelajaran merupakan seperangkat bahan yang harus diajarkan kepada siswa melalui proses pembelajaran. Materi pelajaran telah ditentukan dalam kurikulum, sehingga dibutuhkan kreatifitas seorang guru untuk menentukan teknik serta strategi maupun metode yang akan digunakan. Melihat kepada hasil wawancara dengan guru di SMP Negeri 2 Sigli, maka dapat dikatakan bahwa guru telah melakukan usaha yang baik untuk memberikan pemahaman serta pembelajaran kepada anak didik. Sehingga dengan demikian anak didik akan mampu menyerap materi yang akan disampaikan. Hal ini merupakan salah satu bentuk untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dengan mempertibangkaan karaktersitik siswa.

1 14

Wawancara dengan Ibrahim, S.Ag (guru PAI) pada tanggal 02 November 2010

69 Jadi dapat disimpulkan bahwa cara guru memilih dan menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dengan pertimbangan karakteristik disesuaikan dengan usia siswa melalui berbagai cara. Di samping itu juga diharapkan kepada guru untuk menentukan topic pembelajaran yang sesuai dengan kehidupan siswa dalam keseharian. Topik sebuah masalah atau materi yang akan disampaikan kepada siswa hendaknya dapat merangsang semangat siswa untuk belajar lebih giat di sekolah. Oleh karena itu seorang guru yang profeional harus mampu melakukan hal tersebut. Guru di SMP Negeri 2 Sigli telah melakukan suatu usaha yang baik dalam menentukan topik pelajaran yang berhubungan dengan alam realita. Hal ini dapat dilakukan seperti melakukan proses belajar mengajar sambil bermain. Melakukan program remedial, dan lain sebagainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru di SMP Negeri 2 Sigli telah melakukan usaha untuk meningkatkan pemilihan topic yang sesuai dengan materi dalam pengaplikasian di lapangan adalah dengan berbagai cara. Untuk itu diharapkan kepada siswa dalam proses belajar mengajar mengerti terhadap apa yang disampaikan guru dalam proses belajar mengajar. Pendekatan dalam sebuah pembelajaran adalah suatu hal yang perlu diperhatikan dan memegang peran penting. Karena dengan pendekatan yang dilakukan guru akan memberikan dampak yang baik terhadap proses pembelajaran itu sendiri, misalnya akan membangkitkan minat belajar siswa, memotivasi mereka, menggairahkan mereka, meningkatkan kerjasama antar siswa, dan lain sebagainya. Dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli guru telah menggunakan beberapa pendekatan antara lan pendekatan individual, kolektivitas, dan bertujuan.

70 Hal ini merupakan pendekatan yang akan mampu memberikan dampak yang sangat baik terhadap motivasi serta meningkatkan minat belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa di SMP Negeri 2 Sigli guru telah menggunakan pendekatan yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu pendekatan individual, kolektivitas, dan bertujuan. Program pengajaran adalah sebuah kerangka pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Program pengajaran disebutkan RPP yang termuat didalamnya lamanya waktu pelaksanaan, teknik pelaksanaan, teknik evaluasi, model

pembelajaran dan lain sebagainya. Melihat persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran Agama Islam di SMP Negeri 2 Sigli, maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut telah melaksanakan tugas dan kewajiban mereka sesuai dengan apa yang diinginkan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru Agama di SMP Negeri 2 Sigli menyiapkan program pengajaran dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Program pengajaran adalah sebuah kerangka pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Program pengajaran disebutkan RPP yang termuat didalamnya lamanya waktu pelaksanaan, teknik pelaksanaan, teknik evaluasi, model pembelajaran dan lain sebagainya. Guru di SMP Negeri 2 Sigli menyiapkan RPP untuk satu pokok bahasan. Hal ini sangat tergantung kepada luas tidaknya pokok bahasan tersebut. Akan tetapi secara umum perpokok bahasan membutuhkan waktu 2 x 45 menit atau sekali pertemuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru di SMP Negeri 2 Sigli menyiapkan

71 RPP untuk setiap kali pertemuan 1 pokok bahasan. Di samping itu juga pola pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan. Pola belajar adalah suatu teknik pembelajaran yang sering diterapkan yang berfungsi untuk menjadikan proses belajar mengajar yang efektif dan ideal. Makin seirng suatu pola pembelajaran diterapkan menunjukkan bahwa pola pembelajaran tersebut lebih cocok untuk materi tersebut. Pola belajar siswa adalah teknik pembelajaran yang diterapkan yang menjadikan siswa agar mampu menerima materi pelajaran sebagaimana yang diberikan. Pola belajar siswa aktif menitik beratkan pada kompetensi siswa serta pengalaman siswa dalam belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli guru kebanyakan menerapkan pola belajar aktif dan pola belajar setiap siswa menjadi guru. Hal itu juga perlu didukung oleh metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang diterapkan harus mampu membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Setiap metode yang diterapkan harus mampu menjadikan proses belajar mengajar lancar. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli adalah metode ceramah dan metode diskusi. Hal ini berdasarkan hasil jawaban guru pada SMP Negeri 2 Sigli tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru pada SMP Negeri 2 Sigli sering menerapkan metode diskusi dan metode ceramah dalam pembelajaran. Di samping itu juga diperlukan cara membimbing siswa secara aktif dalam pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar dewasa ini guru diharapkan mampu menjadikan peserta didik aktif. Sehingga dengan demikian diharapkan kepada guru

72 untuk mempunyai kompetensi yang cukup dalam mengelola proses pembelajaran. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru tersebut termasuk kompetensi pedagogik, personal, profesional, dan kompetensi sosial. Dalam pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli telah melaksanakan dan membimbing siswa untuk belajar secara aktif. Adapun cara yang telah dilakukan guru tersebut merupakan sebuah cara yang tepat walaupun belum sempurna, yaitu mengaitkan materi yang sedang diajarkan dengan alam sekitar atau lingkungan siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa cara guru untuk membimbing siswa belajar aktif adalah mengaitkan materi yang sedang diajarkan dengan alam sekitar atau lingkungan siswa. Hal ini juga harus didukung oleh lamanya jam pelajaran yang diberikan kepada guru untu mengelola pembelajaran terebut. Jumlah jam pelajaran sangat menentukan kesuksesan penyampaian materi yang disampaikan. Lamanya jam pelajaran menentukan biasanya menentukan efektif proses pembelajaran. Biasanya untuk pelajaran Agama dalam seminggu paling lama 4 jam tatap muka. Dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli jumlah jam pelajaran paling lama di dominasi oleh jam pelajaran eksakta. Sedangkan untuk pelajaran Agama dalam seminggu paling lama adalah 2 jam. Hal ini akan menjadi sedikit hambatan atau kendala dalam proses pembelajaran, karena materi pelajaran Agama sangat banyak dan luas. Sehingga membutuhkan kompetensi guru yang cukup dalam mengelola proses pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah jam pelajaran Agama dalam seminggu adalah 2 jam atau sekali pertemuan. Di

73 samping itu juga dibutuhkan sarana pendukung pembelajaran, yaitu penggunaan media peraga. Media peraga merupakan salah satu faktor pendukung yang memegang peran penting dalam menyampaikan materi kepada siswa. Karena dengan media peraga siswa mampu menerima materi secara sempurna. Hal ini dikarenakan dengan media peraga siswa langsung dapat melihat secara nyata materi yang disampaikan tanpa perlu mereka-reka (menduga). Dalam prosess belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli, guru telah menggunakan media pembelajaran yang dapat mendukung proe belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran Agama. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sehingga dengan demikian akan membantu kelancaran proses pembelajaran. Jadi dapat berkesimpulan bahwa guru di SMP Negeri 2 Sigli telah menggunakan media pembelajaran yang terdiri dari gambar dan praktek yang dilakukan oleh siswa terhadap materi yang diajarkan guru. Selain hal tersebut di atas, hendaknya seorang guru untuk menerapkan sistem evaluasi sejak dini, yaitu melakukan pre-test dan post-test pada setiap kali pembelajaran. Pre test dan post- test merupakan suatu teknik evaluasi yang digunakan guru sebelum memulai pelajaran serta sesudah pembelajaran. Penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil belajar mengajar siswa hendaknya mengacu kepada apa yang diharapkan dalam sebuah kurikulum, serta menghindari penilaian yang bersifat subjektif. Penilaian yang dilakukan guru hendaknya mewakili semua aspek yang diharapkan dalam proses belajar mengajar.

74 Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI Hj. Nursiah pada tanggal 29 September 2010 terungkap bahwa guru di SMP Negeri 2 Sigli jarang melaksanakan evaluasi pre-test dan post-test dalam proses pembelajaran Agama Islam. Hal ini disebabkan oleh waktu atau kesempatan untuk melaksanakan evaluasi tersebut yang tidak ada. Di samping itu juga guru kurang memahami teknik pelaksanaan pre-test dan post-test dalam pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru di SMP Negeri 2 Sigli jarang menggunakan pre-test dan post test dalam pembelajaran Agama Islam. Di samping itu juga dibutuhkan sistem evaluasi yang tepat dan benar dalam mengevaluasi hasil belajar siswa. Evaluasi adalah suatu teknik untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Evaluasi juga dapat menjadi tolak ukur serta upaya perbaiki yang dilakukan guru dalam pembelajaran. Penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil belajar mengajar siswa hendaknya mengacu kepada apa yang diharapkan dalam sebuah kurikulum, serta menghindari penilaian yang bersifat subjektif. Penilaian yang dilakukan guru hendaknya mewakili semua aspek yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli guru telah melaksanakan evaluasi sumatif dalam pembelajaran. Seharusnya seorang guru yang mempunyai kompetensi yang cukup dalam pembelajaran adalah melaksanakan evaluasi formatif terlebih dahulu sebelum melaksanakan evaluasi sumatif. Sehingga penggabungan nilai yang diperoleh pada evaluasi formatif akan dapat menjadi tolak ukur pada evaluasi sumatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem evaluasi

75 yang diterapkan guru dalam pembelajaran Agama Islam di SMP Negeri 2 Sigli adalah evaluasi sumatif. E. Analisis Data dan Pembuktian Hipotesis 1. a. memotivasi siswa Dalam proses belajar mengajar di sekolah sangat diperlukan sebuah strategi pembelajaran. Karena strategi pembelajaran dapat meningkatkan serta memperlancar proses pembelajaran. Di samping itu juga strategi pembelajaran dapat memotivasi belajar siswa. Untuk itu diharapkan kepada guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang tepat. Penerapan strategi pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena motivasi dalam pembelajaran akan menjadikan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh setiap lembaga pendidikan. Tanpa strategi pembelajaran yang tepat, maka motivasi belajar siswa tidak akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk meningkatkan penerapan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Karena dengan strategi yang tepat akan mampu meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran. Untuk itu guru harus mampu memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. b. Tentang penerapan strategi belajar yang tepat Analisis Tentang penerapan strategi belajar dalam

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

76 Penerapan sebuah strategi dalam pembelajaran akan memberikan dampak tersendiri terhadap pembelajaran tersebut. Begitu juga halnya penerapan strategi belajar dalam proses pembelajaran PAI akan memberikan dampak terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini perlu didukung oleh tingkat kemampuan guru dalam menerapkan strategi belajar itu sendiri. Apabila guru kurang mampu menggunakan strategi belajar dalam

pembelajaran PAI secara benar, maka sudah pasti prestasi belajar siswa yang diperoleh akan menurun serta merosot. Untuk itu diharapkan kepada untuk menggunakan strategi belajar dengan benar dan tepat. 2. a. Pembuktian Hipotesis Penerapan strategi pembelajaran PAI di SMP

Negeri 2 Sigli tidak dapat memotivasi belajar siswa. Hipotesis yang mengatakan bahwa penerapan strategi pembelajaran PAI di

SMP Negeri 2 Sigli tidak dapat memotivasi belajar siswa. tidak terbukti adanya. Hal ini dapat dilihat dengan motivasi yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran siswa dapat memperlancar proses pembelajaran. Di samping itu juga guru telah menerapkan strategi pembelajaran yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penerapan strategi pembelajaran di SMP Negeri 2 Sigli dapat memotivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI. b. Dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 2

Sigli siswa tidak mampu menerapkan strategi belajar yang mampu meningkatkan prestasi belajar PAI

77 Hipotesis yang mengatakan bahwa dalam proses belajar mengajar di SMP

Negeri 2 Sigli siswa tidak mampu menerapkan strategi belajar yang mampu meningkatkan prestasi belajar PAI tidak benar adanya. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang puas terhadap prestasi yang mereka peroleh, di samping itu juga strategi pembelajaran yang diterapkan guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan kepada hipotesis di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa penerapan strategi pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Sigli dapat memotivasi belajar siswa, dan dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sigli guru mampu menerapkan strategi belajar yang mampu meningkatkan prestasi belajar PAI.

Вам также может понравиться