Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Penyakit diabetes melitus atau yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat kadar glukosa darah (GD) yang tinggi (hiperglikemia). Kadar GD yang tinggi ini disebabkan jumlah hormon insulin kurang atau jumlah insulin cukup tetapi kurang efektif (resistensi insulin). Diabetes melitus merupakan salah satu penyakti degeneratif yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu faktor yang dianggap bertanggung jawab terhadap peningkatan ini adalah gaya hidup yang kurang sehat, seperti makan berlebihan, kurang aktifitas fisik dan stres. Diabetes melitus mengakibatkan berbagai komplikasi akut maupun kronik yang dapat mengenai berbagai jaringan dan organ tubuh. Komplikasi akut diabetes melitus dapat berupa ketoasidosis diabetik, koma hiperosmolar hiperglikemik non ketokik, asidosis laktat, hipoglikemik iatrogenik akibat reaksi insulin atau syok insulin, dan infeksi akut. Sedangkan komplikasi kronis diabetes melitus dapat berupa kelainan pada organ mata (retinopati diabetik), ginjal (nefropati diabetik), syaraf (neuropati diabetik), penyakit pembuluh darah koroner dan perifer, infeksi kronik dan ulkus kaki diabetik. Pengobatan diabetes melitus dapat dilakukan secara medis dengan obatobatan modern dan suntikan tetapi karena tingginya biaya pengobatan cara medis ini terkadang sulit dilakukan. Diabetes melitus juga dapat diatasi dengan pengobatan alami dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat. Tanaman berkhasiat obat dapat diperoleh dengan mudah, dapat dipetik langsung untuk pemakaian segar atau dapat dikeringkan. Oleh karena itu, pengobatan tradisional dengan tanaman obat menjadi langkah alternatif untuk mengatasinya. Bawang putih (Allium sativum) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang telah banyak dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di berbagai belahan dunia baik sebagai bahan makanan ataupun obat. Umbi-umbian berwarna putih ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu komponen bumbu

masakan. Bahkan penggunaannya sebagai pengobatan alternatif telah dikenal sejak jaman nenek moyang. Namun demikian data ilmiah yang mendukung pemakaian bawang putih pada suatu penyakit tertentu relatif belum lama dikenal. Sejauh ini bawang putih diketahui mengandung senyawa organosulfur yang memiliki berbagai khasiat seperti antidiabetes, anti mikroba, anti bakterial, menurunkan kolesterol, mengobati jantung koroner, antisklerotik, antithrombotik, common cold, antioksidan. Efek antioksidan bawang putih dapat menurunkan peroksidasi lemak dan secara tidak langsung meningkatkan sintesis NO (nitric oxide) sehingga menghambat produksi AGEPs (advanced glycation end product). Pada penderita DM biasanya juga terjadi peningkatan asam lemak bebas dalam darah dan kadar asam lemak bebas sejalan dengan naik turunnya kadar glukosa dalam darah. Pada beberapa penelitian memperlihatkan terjadi

peningkatan kadar asam lemak bebas dalam darah pada penderita DM tersebut. Dengan adanya kadar asam lemak bebas yang tinggi dalam darah, maka dapat mengurangi sensitivitas jaringan terhadap insulin sehingga salah satu penyebab DM adalah kelainan metabolisme lemak yang berakibat tingginya kadar asam lemak bebas dalam darah. Pada penderita DM sering juga didapati kadar kolesterol dalam darahnya tinggi (hiperkolesterolemia). Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian ekstrak dauh inai (Lawsonia inermis Linn.) terhadap penurunan kadar glukosa, kolesterol total, dan trigliserida pada darah mencit yang telah diinduksi dengan aloksan tetrahidrat. B. Perumusan Masalah Rumusan masalah yaitu: apakah ekstrak etanol 70% bawang putih (Allium sativum) mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus novergicus) jantan?

C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol 70% bawang putih (Allium sativum) mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus novergicus) jantan.

D. Manfaat Penelitian 1. Aspek teoritis Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai efek ekstrak etanol 70% bawang putih (Allium sativum) mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus novergicus) jantan. 2. Aspek aplikatif a. Penelitian ini dapat dijadikan data awal untuk uji preklinis selanjutnya pada hewan yang tingkatannya lebih tinggi sampai kepada uji klinis pada manusia. b. Sebagai alternatif pilihan pengganti obat-obat kimia jika hasil penelitian ini dapat menunjukkan efek penurunan kadar glukosa darah yang bermakna. c. Sebagai pilihan obat untuk mengobati pasien dengan

hiperkolesterolemia dan hiperglikemia.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental, dengan menggunakan metode pre and post test control group design. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember tahun 2012 di Laboratorium Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah bawang putih (Allium sativum) yang diperoleh di daerah Pontianak, Kalimantan Barat. D. Hewan Uji Penelitian menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, dengan usia kurang lebih 2-3 bulan dengan berat badan 150-200 gram. E. Besar Sampel Besar sampel pada penelitian ini adalah 25 tikus yang dibagi dalam 5 kelompok.
F. Kriteria Restriksi

1. Kriteria inklusi a. Tikus putih jantan. b. Sehat dan mempunyai aktivitas normal. c. Berumur 2-3 bulan. d. Berat badan 150-200 gram. 2. Kriteria eksklusi a. Tikus sakit saat penelitian berlangsung. b. Tikus mati saat penelitian berlangsung.

G. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ekstrak bawang putih (Allium sativum). 2. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kadar glukosa darah. 3. Variabel luar a. Terkendali : Makanan, Penyakit pankreas, Umur dan berat badan, Jenis kelamin (hormonal), strain. b. Tidak terkendali : Stres dan faktor genetik H. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Ekstrak bawang putih (Allium sativum) Ekstrak buah belimbing wuluh adalah buah belimbing wuluh yang telah dikeringkan kemudian diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan cairan penyari yaitu etanol 70%. 2. Kadar glukosa darah Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan mengambil darah tikus putih (Rattus norvegicus) sebanyak 1 ml kemudian dihitung kadar glukosa darahnya dengan metode enzimatik. I. Alat dan Bahan 1. Alat yang digunkan a. Spuit b. Mikrokapiler c. Tabung reaksi 5 ml d. Pipet pasteur, pipet berskala e. Spuit needle feeding f. Alat dan tabung sentrifuge g. Perangkat pereaksi glukosa h. Spektrofotometer 2. Bahan yang digunakan a. Buah belimbing wuluh b. GOD PAP reagen

c. Aloksan monohydrat d. Alkohol 70% e. Aquadest J. Cara Kerja K. Rancangan Penelitian -

Вам также может понравиться