Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Makna Leksikal
Makna suatu kata sebelum mengalami proses perubahan bentuk. Makna leksikal sering juga disebut makna kamus, makna yang sebenarnya. Contoh: Ibu,lari,sepeda,sapu
Makna yang sudah mengalami proses gramatikalisai,seperti pengimbuhan, pengulangan, atau pemajemukan. Makan gramatikal serig juga disebut makna struktural Contoh: Menyapu : Sedang melakukan pekerjaan.
Makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotasi tidak mengalami perubahan makna. Contoh: Babi ngepet : Nama hewan. Merah : Warna seperti darah. Ular : Binatang berjalar, tidak berkaki, kulitnya bersisik.
D. MAKNA KONOTASI
Makna yang mengalami perubahan dari makna asalnya dan sering pula disebut makna kiasan. Contoh: Hitam : identik dengan hal negatif Perbandingan antara denotasi dan konotasi
Kata
Menyebut Berpaling Denotasi Mengucap Melihat ke arah lain Konotasi Berdzikir Lupa,ingkar
Cuci
Mencuci pakaian
Penyempitan makna terjadi apabila sebuah kata yang pada mulanya mempunyai makna yg luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna. Contoh:
Kata Madrasah Makna Asal Sekolah Makna Sekarang Sekolah Agama islam
Ameliorasi berasal dari bahasa latin melor yang artinya lebih baik. Ameliorasi adalah pererubahan makna kata yang nilainya lebih tinggi dari makna asalnya. Contoh:
Kata Wanita Makna Asal Sama dengan perempuan Makna Sekarang Lebih tingi derajatnya dari perempuan
Peyorasi berasal dari bahasa latin pejor artinya jelek. Peyorasi adalah perubahan makna kata yang nilainya dirasa lebih rendah dari makna asalnya. Contoh:
Kata Gerombolan Makna Asal Orang-orang yg berkelompok Makna Sekarang Pengacau
Sinestesia adalah perubahan makna yang terjadi akibat pertukaran tanggapan dua indra yang berbeda. Contoh: Kata-katanya sungguh pedas di telinga.
Kata Umum dan Kata Khusus a. Kata umum disebut juga hipernim/superordinat. Kata umum adalah kata yang ruang lingkup maknanya mencangkup hal-hal umum dan
mencangkup aspek-apek yang lebih luas. b. Kata khusus disebut juga hiponim/subordinat. Kata khusus adalah kata yang ruang lingkup maknanya mencangkup hal-hal sempit atau hanya meliputi aspek-aspek tertentu.
Contoh:
Kata Umum
Melihat
Buah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penempatan hubungan antar kata umum dan kata khusus adalah sebagai berikut:
a. Kata umum cakupanya lebih luas dan lebih abstrak.
Sementara itu,kata khusus lebih sempit dan konkret. b. Hubungan antar kata umum dan kata khusus bersifat relatif. Contohnya, jika dikaitkan dengan makanan,soto merupakan hiponim. Akan tetapi , jika dikaitkan dengan soto betawi,soto babat,dan soto ayam, soto merupakan hipernim.
Sinonim diartikan sebagai kata-kata yang maknanya sama atau hampir sama. Suatu kata bersinonim dengan kata lainya apabila kata-kata tersebut maknanya dapat saling menggantikan di dalam kalimat. a. Ini hari yang istimewa buat Ruli b. Ini hari yang istimewa bagi Ruli Namun demikian, kata buat dan bagi tidak selalu bersinonim.
Contohnya:
a. Perbuatan itu sungguh tidak terpuji
Kedua kalimat tersebut membuktikan bahwa kata perbuatan dan pembagian tidak dapat saling menggantikan karena maknanya berbeda. Dengan begitu, kedua kata tersebut bukan merupakan sinonim. Dalam suatu kalimat, sebuah kata dapat bersinonim,tetapi dalam kalimat lainnya,belum tentu bersinonim.
Damai
Efek Orisinil
Aman,tentram,tenang
Akibat,pengaruh Asli,tulen
Antonim diartika sebagai kata-kata yang maknanya berbeda atau berlawanan. Adapun jenis-jenis antonim sebagai berikut: a. Antonim kembar, yaitu antonim yang mlibatkan pertentangan anatara dua kata. Cirinya, penyangkalan terhadap salah satunya berarti penegasan terhadap pasanganya b. Antonim majemuk, yaitu antonim yang melibatkan pertentangan antara banyak kata. Cirinya, penyangkalan terhadap salah satu kata berarti penegasan terhadap kata lainya. Contohnya, bila di katakan ina tidak suka nasi goreng maka dalam klalimat tersebut terkandung pengertian bahwa ina suka soto ayam,ina suka pecel lele, atau ina suka sate kambing dan sebagainya.
c. Antonim gradual, yaitu pertentanan anatara dua kata dengan melibatkan tingkatan antara. Cirinya penyangkalan terhadap suatu kata, tidak berarti penegasan terhadap kata lainya. d. Antoim relasional, yaitu petentangan antara duah buah kata yang kehadiranya salingf berhubungan. e. Antonim hierarki, yaitu pertentangan antara kat0kata yang maknanya berada dalam posisi betingkat. Jenis antonim ini mempumyai kriteria khusus, yakni tingkat. Kriteria ini menjadi pembeda dari jenis antonim majemuk.
Kata Absen Bahagia Cinta Dangkal Ecer Labil Gagal Pagi Ofensif Tandus Vertikal Wangi halal
Lawan Kata (antonim) Hadir Sedih Benci Dalam Grosir Stabil Berhasil Senja Defensif Subur Horizontal Bau haram
Homonim berasal dari kata homas yg berarti sejenis atau sama, sedangkan onuma berarti nama. Jadi homonim adalah kata-kata yg bentuk dan cara pelafalanya sama, tetapi maknanya beda. Contoh:
Buku itu masuk jajaran best-seller (lembar kertas yang berjlid) b. Halaman - Ibu sedang menyapu di halaman (pekarangan rumah) - Silakan baca halaman enam puluh (muka dari lembaran buku) c. Kecapi - Gadis itu mahir dalam memainkan kecapi (alat musik) - Aku lebih suka kecapi dari pada duku (buah)
D.Homograf
Homograf adalah kata yang tulisanya sama, tetapi pelafalanya dan maknanya berbeda. Contoh: a.Mental
Homofon adalah kata yang cara pelafalanya sama,tetapi penulisan dan maknanya beda. Contoh: bank,bang - Tolong setorkan uang ini ke bank. - saya pesan satu porsi,bang.
F. Polisemi
Suatu kata yang memiliki banyak makna. Contoh kata yang berpolisemi diantaranya sebagai berikut : 1. Bunga Rini lebih suka bunga mawar dari pada melati. 2. Duduk Para murid itu duduk menyimak guru mereka.