Вы находитесь на странице: 1из 5

Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total.

45 sampai 60% darah terdiri atas sel-sel darah terutama eritrosit. Leukosit dan trombosit walaupun secara fungsional sangat esensial, hanya merupakan sebagian kecil saja dari darah secara keseluruhan. Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi, pengatur suhu dan pemelihara keseimbangan cairan, asam dan basa. Eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam darah. Sel-sel ini mampu mengangkut oksigen secara efektif tanpa meninggalkan pembuluh darah serta cabang-cabangnya. Sebaliknya dalam darah hanya melintas saja. Trombosit melakukan fungsinya pada dinding pembuluh darah, sedangkan trombosit yang ada dalam sirkulasi tidak mempunyai fungsi khusus.

1. Pemeriksaan Eritrosit Eritrosit mengangkut hemoglobin, sedangkan hemoglobin mengangkut oksigen. Banyaknya oksigen yang diterima oleh jaringan bergantung pada kadar dan fungsi hemoglobin yang tersedia, pola aliran darah yang efektif, dan keadaan jaringan serta cairan yang menerima oksigen itu. Tiga variabel utama yang berkaitan dengan hal ini adalah kadar hemoglobin dalam darah yang dinyatakan dalam gram Hb/dl darah; bagian dari darah yang mengandung eritrosit dinyatakan sebagai hematokrit atau persen eritrosit dalam seluruh volume darah, dan jumlah absolut eritrosit dalam darah. Dengan menggunakan unit Internasional (SI), jumlah ini dinyatakan sebagai jumlah eritrosit per liter darah. CARA MANUAL 1) Hemoglobin Kadar hemoglobin ditentukan dengan mengukur absorpsi larutan hemoglobin yang berwarna pada panjang gelombang 540 nm. Untuk keperluan ini eritrosit harus dihancurkan sehingga hemoglobin bisa terlepas, kemudian setiap bentuk molekul hemoglobin (oksihemoglobin, deoksihemoglobin, methemohemoglobin,

karboksihemoglobin dirubah menjadi satu bentuk yang stabil. Cara yang paling banyak digunakan adalah cara dengan mengubah

hemoglobin menjadi sianmethemoglobin, sebab reagens dan alat untuk mengukurnya dapat dikontrol terhadap suatu larutan standar yang stabil. Keterbatasan teknik ini, seperti umumnya yang terjadi adalah dalam hal pengenceran sampel secara akurat dan pembuatan reagens serta kalibrasi instrument secara teliti. Untuk pria dewasa kadar normal hemoglobin berkisar antara 13,5-18 gr/dl, untuk wanita dewasa 1216g/dl. Kadar hemoglobin dapat diperkirakan dengan menentukan berat jenis darah. Cara yang kasar ini sering dipakai untuk menentukan apakah seseorang boleh menjadi donor darah atau tidak. Untuk menentukan hal ini tidak diperlukan angka mutlak, tetapi cukup ditetapkan nilai minimum saja dimana donasi darah tidak membahayakan yang bersangkutan. Nilai ini adalah 1.053 pada wanita yang sesuai dengan kadar hemoglobin kurang lebih 12,5 gr/dl, dan 1.005 untuk pria yang sesuai dengan kadar hemoglobin 13,5 gr/dl. Cara ini dilakukan dengan menjatuhkan setetes darah ke dalam larutan CuSO4 dengan berat jenis 1.053-1.055. Bila tetes darah naik sampai ke permukaan, berarti berat jenisnya lebih rendah. Hasil pemeriksaan menjadi tidak tepat bila CuSO4 berubah berat jenisnya, baik karena kontaminasi maupun karena penguapan, atau bila ada sesuatu disamping hemoglobin yang merubah berat jenis darah. Protein myeloma, globulin abnormal yang lain dan obat kontras sinar-X adalah beberapa di antara zat yang menggangu.

2) Hematokrit Hematokrit dapat diukur dengan menggunakan darah vena atau darah kapiler dengan teknik makro ataupun mikro. Dengan cara Wintrobe yang klasik darah vena yang telah dicampur antikoagulan dimasukkan ke dalam tabung yang panjangnya 100 mm, kemudian disentrifus dengan kecepatan 2260 g selama 30 menit. Volume eritrosit

dan plasma dapat dibaca langsung pada tanda millimeter pada dinding tabung. Cara ini kurang sesuai untuk rutin. Pada cara mikro tabung kapiler yang panjangnya 7cm dan diameter 1mm diisi dengn darah vena atau darah kapiler. Tabung kapiler ini disentrifus dengan kecepatan 10.000 g selama 4-5 menit dan perbandingan plasma dengan eritrosit diukur dengan menggunakan alat ukur berkala khusus. Cara mikro ini cepat dan mudah tetapi daya sentrifugal sentrifus harus dikontrol dan posisi tabung pada saat membaca dengan skala harus tepat. Kedua teknik memungkinkan kita memperkirakan volume leukosit dan trombosit yang menyusun buffy coat di antara eritrosit dan plasma. Plasma harus pula diamati terhadap adanya ikterus atau hemolisis.

CARA AUTOMATIK Cara automatik memungkinkan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin diukur dengan cepat dan teliti. Hemoglobin ditentukan secara tidak langsung dengan mengolah data jumlah dan volume eritrosit, konduktivitas elektrik dan variabel lain yang ditunjukkan oleh instrumen. Automatisasi tidak menghilangkan kesulitan mengenai pengenceran dan standardisasi alat, tetapi cara ini meningkatkan kecepatan pemeriksaan dan ketelitian dibanding cara manual. Karena penghitungan eritrosit secara automatis ini mempunyai ketepatan tinggi dan kalkulator elektrik merupakan bagian dari instrument, penghitungan nilai eritrosit rata-rata dapat dilakukan sebagai pemeriksaan rutin.

MORFOLOGI Dengan cara memeriksa sediaan apus yang diwarnakan dapat diperoleh banyak informasi diagnostik. Eritrosit normal berbentuk cakram bikonkav dengan diameter 6-8m. Eritrosit pada sediaan apus menunjukkan warna

kemerah-merahan karena mengandung hemoglobin. Bagian tepi dari sel ini berwarna lebih gelap karena bagian ini mengandung lebih banyak hemoglobin dari pada bagian tengah yang lebih tipis. Sel yang normal berwarna merah muda yang berangsur-angsur menjadi lebih pucat pada bagian tengah. Pada sediaan apus darh normal semua sel menunjukkan volume, bentuk, dan warna yang sama. 2. Pemeriksaan Leukosit Darah tepi mengandung leukosit yang jumlahnya berkisar antara 450011000 sel/mm3. Granulosit matang, limfosit dan monosit merupakan populasi leukosit normal, tetapi dalam darah tepi, mungkin pula ditemukan beberapa sel dengan inti yang hampir matang. Leukosit berada dalam darah untuk melintas saja menuju ke lokasi lain; mereka tidak mempunyai fungsi dalam pembuluh darah.

TEKNIK PEMERIKSAAN Leukosit dibedakan dari eritrosit karena leukosit itu berinti. Pada hitung sel, jumlah sel berinti dianggap sebagai jumlah leukosit. Bila dalam darah tepi dijumpai banyak eritrosit berinti, hitung leukosit tadi harus dikoreksi, tetapi biasanya hitung leukosit tadi harus dikoreksi, tetapi biasanya hitung leukosit dapat dilakukan dengan mudah. Hitung jenis leukosit menyatakan persentase berbagai jenis leukosit yang ada dalam darah. Hitung jenis ini sering kali diabaikan bila jumlah leukosit normal, dan tidak ada kelainan hematologic baik klinis maupun laboratories. Namun demikian, banyak kelainan seperti keganasan, inflamasi dan kelainan imunologik menyebabkan perubahan persentase ini, walaupun jumlah sel dalam batas normal. Seperti halnya pada eritrosit, pada hitung jumlah leukosit sampel yang digunakan sangat sedikit dan ada kemungkinan kesalahan dalam pengenceran dan sampling. Karena darah mengandung lebih sedikit leukosit dibanding eritrosit, pengencerannya lebih kecil dan volume sampel yang digunakan lebih

besar. Hampir semua laboratorium besar menggunakan cara automatik untuk hitung leukosit, baik dengan cara menghitung partikel secara elektronik maupun dengan prinsip pembauran cahaya. Cara manual dengan menggunakan hemositometer masih tetap dapat dipercaya bila dilakukan dengan teliti. Pemeriksaan sediaan apus masih merupakan cara yang disukai untuk melakukan hitung jenis, tetapi cara automatik sekarang mulai dapat diterima . Ada dua cara pendekatan yang digunakan. Pada salah satu cara, program computer untuk mengenal gambaran sel dihubungkan dengan lensa yang memeriksa sediaan apus yang telah diwarnakan. Cara ini pada dasarnya sama dengan pemeriksaan sediaan apus dengan mata dan otak manusia. Penghitungan biasanya dilakukan terhadap 100, 200, atau 500 sel.

3. Darah Lengkap
1) Volume Darah

Volume total darah tidak diukur secara langsung, volume ini dihitung dengan menggunakan dasar pengenceran. Bila sejumlah tertentu zat yang mudah larut (suatu indicator) dimasukkan ke dalam pelarut yang volumenya tidak diketahui, maka volume pelarut ini dapat ditentukan dengan mengukur kadar indikator dalam volume tertentu campuran pelarut dengan indikator tadi. Sebagai contoh, 2 tetes zat warna merah tua yang dimasukkan ke dalam secangkir air akan memberikan warna lebih merah daripada 2 tetes yang sama tetapi dimasukkan ke dalam satu ember air. Mengukur volume darah tentu saja lebih sulit daripada membutuhkan zat warna ke dalam satu ember air. Indikator untuk keperluan ini harus dapat diukur dengan mudah, harus mudah berdifusi ke dalam setiap kompartemen

Вам также может понравиться