Вы находитесь на странице: 1из 5

Layanan Kesehatan di Era Informasi

Belajar Jadi Pasien Cerdas


Saat sakit banyak di antara kita menelusuri dunia maya untuk mencari jawaban. Tentunya, kita akan menjumpai timbunan informasi tak semuanya dapat dipercaya. Di sisi lain, saat berhadapan dengan dokter kita jadi lumpuh, ingin cepat sembuh dan menganggap dokter setengah dewa. Times Health November 2007, memuat curhat Scott Haigh, seorang ortopedis di New York. Judulnya cukup catchy, When the Patient is a Googler. Sang pasien mendatangi dokter dengan informasi-informasi setengah matang tentang apa yang ia sangka penyakitnya. Belum lagi ia mempersenjatai diri tentang segala informasi tentang Scott semua makalah yang pernah ia tulis sampai-sampai dimana dokter itu tinggal. Tentu saja semua ia peroleh dari mesin pencari Google. Scott menilai pasien itu cukup mengesalkan. Ia merasa informasi yang pasien terima itu banyak yang salah. Bahkan istilah-istilah yang diungkapkan tidak tepat. Sebagai ortopedis, ia merasa tidak berbuat banyak untuk pasiennya yang jago google itu. Semua diagnosanya akan di-counter dengan informasi-informasi instan. Akhirnya ia mengusir pasiennya secara halus dengan menyebut nama dokter lain yang agaknya bisa menangani pasien dengan tipe ini. Hm.. itu di Amerika. 4 tahun yang lalu. Bagaimana dengan Indonesia? Tanpa sengaja saya terlibat pembicaraan serius dengan seorang ibu di sebuah ruang tunggu dokter anak di Selatan Jakarta baru-baru ini. Anaknya tampak lincah bermain walau batuk-batuk sedikit. Dia memilih dokter A untuk mengobati anaknya. Kenapa? Karena obatnya paten dan batuk anak saya cepat sembuh. Banyak kok pasiennya, katanya meyakinkan. Tidak ada yang salah dengan sikap ibu tadi. Ia hanya ingin anaknya cepat sembuh. Apakah ada yang salah dengan keinginan tadi? Ia percaya pada dokter dan obat hampir 100%. Sebagian besar pasien di Indonesia masih melihat dokter setengah dewa. Pulang dari dokter pasien harus membawa sekantung obat. Dengan itu pasien merasa berharga. Hal yang cukup aneh di sini bila keluar dari ruang dokter tidak membawa obat apa pun. Kebiasaan ini menjadi catatan buat para dokter di Indonesia. Secara tegas Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) menegaskan bahwa penggunaan obat harus dilakukan secara rasional (rational use of drugs) berarti pasien menerima obatobatan sesuai dengan penyakit mereka, dalam dosis yang dibutuhkan setiap individu, dalam jangka waktu tertentu, dengan harga termurah bagi mereka dan komunitasnya. Tentunya untuk menilai apakah obat yang diberikan kepada kita atau keluarga rasional atau tidak seorang pasien harus mempunyai pengetahuan yang cukup dan berdasar. Baik dokter maupun pasien di Indonesia akan menghindari ironi seperti yang tercipta dalam ruang praktek dr. Scott Haig tadi bukan?

Kursus Kesehatan Dasar Kebutuhan masyarakat akan informasi yang benar tentang kesehatan disadari oleh dr. Purnamawati Spak Mped. Menurut dokter spesialis anak yang telah lama berkecimpung dalam pendidikan kesehatan masyarakat itu pasien yang bijak dan cerdas akan membuat layanan kesehatan semakin baik. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dan tidak bisa menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan saja. Kebiasaan pasien yang minta obat ces-pleng di Indonesia membuat dokter pun terbiasa dengan penggunaan obat yang menurutnya, kurang rasional. Tentu kebiasaan pasien yang manja ini harus dirubah. Bukan hanya itu, pada pada anak-anak hal ini dapat berakibat fatal. Mereka akan mengkonsumsi obat-obatan yang tidak perlu sejak mereka masih belia. Master kesehatan anak lulusan Australia ini pun mencoba memberikan edukasi pada pasiennya di ruang praktek. Namun ia merasa itu tidak cukup. Waktu yang dibutuhkan untuk mengubah pola pikir cukup lama. Akhirnya, saat ia pensiun sebagai dosen dari sebuah fakultas kedokteran 2003 ia pun mulai mencari terobosan. Saya pikir sekolah buat dokter sudah banyak, sekolah buat pasien, belum ada. Padahal kalau pasiennya pintar, dokternya pasti senang, katanya Bersama beberapa orang tua yang betul-betul peduli pada kesehatan anak mereka, kegiatan bincang-bincang di tempat praktek ini pun dikembangkan dengan materi yang lebih terstruktur. Akhirnya, terbentuklah semacam kursus kesehatan anak untuk orang tua. Kursus ini dinamakan Pendidikan Kesehatan Anak untuk Orang Tua (PESAT). Satu angkatan memakan waktu 6 bulan. Hasil-hasilnya kembali disebarluaskan melalui sebuah mailinglist sehat @yahoogroups.com dan web mereka milissehat.web.id Gerakan Pesat yang ia kembangkan bersama dokter-dokter muda ini semakin berkembang dari tahun ke tahun. Banyak perusahaan menyewa tenaga mereka untuk mengedukasi karyawan dan client terkait pasien safety. 2007 dibantu WHO gerakan ini membuat klinik sendiri yang dioperasikan dokter-dokter muda. Tentu saja perkembangan ini disambut gembira oleh Wati. Ia merasa senang semakin lama semakin banyak orang yang betul-betul peduli terhadap kesehatan mereka dengan pemahaman yang benar. Sebagai tenaga medis, saya butuh pasien yang cerdas, yang bijak, yang well informed. Pasien yang paham makna konsultasi medis ke dokter, ungkapnya. Purnamawati mengungkapkan saat sesorang pergi ke dokter tujuannya untuk konsultasi bukan sekadar meminta obat. Maknanya, dalam konsultasi terdapat perundingan antara pasien dan dokter untuk mencari penyebab penyakit. Penanganan ditentukan bersama-sama antara pasien dan dokter yang mengedepankan keselamatan pasien. Bukan pemberian obat-obatan yang tidak perlu. Layanan kesehatan yang terbaik adalah layanan kesehatan yang cost effective.

Artinya, layanan yang mengedepankan unsur safety bukan hanya semata keampuhannya saja, tandasnya. Dokter yang sudah menerbitkan beberapa handbook tentang kesehatan anak ini mengatakan ia selalu mengajak setiap orang jangan memperlakukan diri sebagai pasien. Sebab pasien itu konotasinya pasif dan pasrah. Kita sebaiknya memposisikan diri sebagai klien, sebagai konsumen. Sebab disitu ada kemitraan, dan ada proses pengambilan keputusan bersama-sama, katanya. Gejala Bukan Penyakit Dalam satu sesi konsultasi dengan dokter, seorang pasien harus mempunyai informasi yang cukup untuk memperoleh penanganan yang memuaskan. Satu pegangan yang penting dalam menelusur informasi tentang gangguan kesehatan adalah pemahaman bahwa gejala tidak sama dengan penyakit. Gejala justru ibarat alarm ada sesuatu yang salah yang sedang terjadi. Gejala merupakan penuntun mencari akar permasalahan menuntut ke arah suatu diagnosis, ungkapnya. Dengan pengertian ini otomatis kita tidak akan menuntut seorang dokter untuk menuliskan resep obat ampuh, sebab menghilangkan gejala belum tentu sampai ke sumber penyakit. Ilmu kedokteran terus berkembang sayangnya banyak informasi yang tidak sampai ke masyarakat. Padahal menurut Purnamawati tanpa paparan terhadap informasi yang obyektif ada tendensi untuk tetap berpegang erat pada tradisi dan kebiasaan, sehinga mengobat tidak based evidence. Satu contoh yang sering Purnamawati kemukakan adalah penyakit flu pada anak. Ketika anak deman, batuk, pilek, langsung diberi obat. Padahal itu semua gejala. Kebanyakan penyebab batuk, pilek adalah infeksi virus dan itu tidak ada obatnya. Virus hanya bisa diperangi oleh sistem kekebalan tubuh. Saat itu terjadi yang dibutuhkan anak adalah berikan waktu, kemudian observasi perilakunya dan beri minum lebih banyak dari biasanya. Nah, kebijakan-kebijakan seperti itu akan muncul setelah orang tua atau konsumen kesehatan sadar mereka harus menguasai pengetahuan dasar kesehatan. Pasien yang cukup punya pengetahuan tentang kesehatan pastinya akan banyak bertanya lebih dalam tentang diagnosa penyakit. Pertanyaan pertanyaan yang berdasarkan pada pengetahuan ini tentunya akan membantu dokter untuk lebih banyak mencari informasi dan dapat menentukan tindakan yang tepat bagi si pasien. Bekerjasama dengan pasien cerdas merupakan suatu team work yang menyenangkan dan dari sisi profesionalisme , memuaskan, tandas dokter wati.

BOX I

Situs kredibel untuk Kesehatan Anda


Kalau kita menjadi pasien yang well-informed tentunya kita harus mempunyai sumber

informasi yang kredible. Kalau kita memakan informasi sampah, alih-alih dokter akan menghormati kita sebagai partner, bisa-bisa kita diusir dari tempat prakteknya. Berikut beberapa web yang pantas ditelusuri dari Indonesia dan luar negeri yang cukup bermanfaat untuk ditelusuri: www.WHO.int Website ini adalah situs resmi World Health Organization, badan kesehatan dunia bagian dari Perserikatan bangsa-bangsa (PBB). Situs ini bukan hanya berisi informasi resmi organisasional, namun juga memberikan panduan untuk penanganan- penangan penyakit yang cukup aktual. Click-lah WHO guidelines untuk mengetahui penanganan dengan standar internasional tentang penyakit pada anak, penyakit kronis, gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi dan banyak lagi. http://www.idai.or.id/ Website ini adalah situs resmi IDAI adalah Ikatan Dokter Anak Indonesia. Web ini akan memberikan informasi update mengenai penanganan kesehatan anak, imunisasi, perlindungan anak, rekomendasi serta statemen resmi tentang perkembangan kesehatan anak di Indonesia. Web ini akan memberikan Anda informasi yang benar dan resmi dari pemerintah. www. aap.org Website ini merupakan situs dari American Academy of Pediatrics (AAP) organisasi profesional dokter anak di Amerika yang berisi guidelines, penangangan kesehatan praktis, untuk anak sampai remaja. American Academy of Pediatrics sudah lama menjadi rujukan dokter-dokter anak seluruh dunia untuk menentukan standar kesehatan mereka. www. mayoclinics.com Website ini merupakan situs rujukan kesehatan yang cukup lengkap di Amerika Serikat. Berisikan penelitan terbaru, trend penanganan kesehatan praktis, resep sehat dan sebagainya. Dengan mengklik health information di situs ini Anda akan dapat menemukan trend terbaru dalam pengobatan di dunia. Mayo clinics sendiri merupakan klinik swasta yang dikenal sejak tahun 1800-an yang menyatukan ribuan dokter di dunia. www.webmd.com Merupakan portal kesehatan yang cukup popular di Amerika Serikat dan diganjar berbagai penghargaan karena kelengkapan dan informasi-informasinya tentang kesehatan yang cukup lengkap dan terpercaya. .Pernah masuk sebagai situs yang direkomendasikan oleh Times magazines sebagai 25 Sites We Cant Live Without di antara situa terpecaya lainnya seperti National Geographic dan BBC. Co.Uk.

BOX II

Ciri Penggunaan Obat Tidak Rasional


Menurut dr. Purnamawati Sp Ak. MpEd terdapat lima bentuk penggunaan obat tidak rasional. Pertama, polypharmacy, pemberian beberapa obat sekaligus pada saat bersamaan. Kedua, penggunaan antibiotika yang berlebihan. Ketiga, pemberian resep obat non generik yang tinggi. Keempat, pemberian obat injeksi yang sebetulnya tidak perlu dengan injeksi. Kelima, pemberian obat-obat yang sebetulnya tidak perlu seperti vitamin dan suplemen.

Вам также может понравиться

  • Nasionalisme Fashion
    Nasionalisme Fashion
    Документ5 страниц
    Nasionalisme Fashion
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Perang Cyber
    Perang Cyber
    Документ5 страниц
    Perang Cyber
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Nancy Margaretha
    Nancy Margaretha
    Документ5 страниц
    Nancy Margaretha
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Merpati
    Merpati
    Документ11 страниц
    Merpati
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Kencan Lewat Pandangan Mata
    Kencan Lewat Pandangan Mata
    Документ5 страниц
    Kencan Lewat Pandangan Mata
    Siska Widyawati
    100% (1)
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Документ6 страниц
    Bahasa Indonesia
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Handry Satriago CEO GE Indonesia Profiler
    Handry Satriago CEO GE Indonesia Profiler
    Документ5 страниц
    Handry Satriago CEO GE Indonesia Profiler
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Garam
    Garam
    Документ6 страниц
    Garam
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Kamera Polaroid
    Kamera Polaroid
    Документ6 страниц
    Kamera Polaroid
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Animas I
    Animas I
    Документ5 страниц
    Animas I
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Mereka Yang Memilih Sendiri-Final Check
    Mereka Yang Memilih Sendiri-Final Check
    Документ4 страницы
    Mereka Yang Memilih Sendiri-Final Check
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Merajut
    Merajut
    Документ5 страниц
    Merajut
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет
  • Ind Mengajar
    Ind Mengajar
    Документ11 страниц
    Ind Mengajar
    Siska Widyawati
    Оценок пока нет