Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hati Tabel 1.

Pengamatan Preparat Analisis Histopatologi (Organ : Hati) Parameter Warna Ukuran Tanda Hitam Karakter Khusus Kontrol Coklat Muda Normal Ada Permukaan Utuh Patologis Merah Tua Tidak Normal (Membengkak) Banyak Nekrosis, Permukaan masih utuh

Dokumentasi

Pada hasil pengamatan pada hati yang normal/control pada jaringan hati ikan mas, belum terjadi perubahan. Warna terlihat coklat muda, ukuran hati masih normal dan terjadi nekrosis, karena bintik hitam masih tersebar di permukaan jaringan. Struktur sel masih padat dan tidak rusak. Pada pengamatan preparat hati patologis, terjadi perubahan struktur jaringan hati. Perubahan struktur jaringan sel hati yang disebabkan oleh zat kimia yang bersifat racun antara lain perlemakan hati, nekrosis dan sirosis (Lu, 1995). Gambar tersebut memperlihatkan kerusakan sel hati ikan mas. Kerusakan berat sel hati adalah kematian sel atau sering disebut nekrosis. Necrosis menggambarkan keadaan dimana terjadi penurunan aktivitas jaringan yang ditandai dengan hilangnya beberapa bagian sel satu demi satu dari satu jaringan sehingga dalam waktu yang tidak lama akan mengalami kematian. Necrosis dapat terjadi karena denaturasi protein plasma, dan pemecahan oraganel sel. Dapat juga disebabkan karena terinfeksi bakterial sehingga menyebabkan terakumulasinya sel darah putih.

Pada sel hati, kongesti didahului dengan pembengkakan sel hati dimana sel hati membesar yang mengakibatkan sinusoid menyempit sehingga aliran darah terganggu. Kongesti adalah terjadinya pembendungan darah pada hati yang disebabkan adanya gangguan sirkulasi yang dapat mengakibatkan kekurangan oksigen dan zat gizi. b. Insang Tabel 2. Pengamatan Preparat Analisis Histopatologi (Organ :Insang) Parameter Warna Ukuran Tanda Hitam Karakter Khusus Kontrol Merah Cerah Normal Tidak Ada Lamela penuh dan tersusun teratur Patologis Merah Pucat/Tua Lebih Besar (Bengkak) Tidak Ada Lamela Beraturan (Hiperplasia, hipoplasia, dan kongesti)

Dokumentasi

Pada hasil pengamatan kontrol pada jaringan insang ikan mas, belum terjadi perubahan. Susunan lamela masih teratur, warna masih terlihat merah segar, ukuran normal. Ukuran lamela sama besar dan tidak terlihat kerusakan disetiap lamela. Namun, terjadi perbedaan yang signifikan pada pengamatan preparat patologis jaringan insang ikan mas. Terjadi sejumlah kerusakan jaringan pada lamela primer dan lamela sekunder ikan, dimana terjadi hiperplasia, dan pembendungan darah (kongesti) di sebagian tempat. Hiperplasia gill lamela adalah pertambahan ukuran (hiperplasia) lamela insang akibat peningkatan jumlah sel. Nekrosis juga terjadi di sejumlah tempat yaitu hilangnya sejumlah sel, dimana terjadi penurunan aktivitas jaringan yang ditandai dengan hilangnya beberapa bagian sel satu demi satu dari satu jaringan sehingga dalam waktu yang tidak lama akan mengalami kematian.

Kongesti pada lamela insang karena pembendungan darah yang disebabkan adanya gangguan sirkulasi yang dapat mengakibatkan kekurangan oksigen. Pada insang, kongesti didahului dengan pembengkakan sel dimana sel membesar yang mengakibatkan sinusoid menyempit sehingga aliran darah terganggu. Hal ini menyebabkan terjadinya pembendungan darah pada beberapa tempat (Ressang, 1984). Insang berfungsi sebagai alat pernafasan pada ikan, dan lamela adalah tempat pertukaran oksigen. Jika terjadi kerusakan pada lamela tersebut, akibatnya peredaran darah ikan terganggu, dan terjadi pembendungan darah. Kerusakan ini lama-lama akan menyebabkan gangguan sirkulasi yang dapat menyebabkan kekurangan suplai oksigen untuk ikan. Hal ini lama-lama akan menyebabkan efek letal pada ikan karena terganggunya sistem pernafasan ikan. Tabel 3. Pengamatan Preparat Analisis Histopatologi (Organ :Insang) Parameter Warna Ukuran Tanda Hitam Karakter Khusus 7,5 ppm Merah Cerah Normal Tidak Ada Lamela penuh dan tersusun teratur 10 ppm Merah Tua Lebih Besar (Bengkak) Ada Lamela Berantakan

Dokumentasi

Pada hasil pengamatan insang dengan konsentrasi 7,5 ppm terlihat perubahan warna menjadi merah cerah, namun ukuran hati masih tetap normal dan tidak terdapat nekrosis. Tanda/ bintik hitam pada insang terlihat jelas dan lamelanya penuh tersusun secara teratur. Pada hasil pengamatan dengan konsenntarsi 10 ppm, warna hati menjadi merah tua dengan ukuran insang yang semakin besar (membengkak), tidak terdapat nekrosis namun tetap terdapat bercak-bercak/ bintik hitam dan bentuk susunan lamela tampak berantakan.

c. Ren (Ginjal) Tabel 4. Pengamatan Preparat Analisis Histopatologi (Organ : Ren) Parameter Warna Ukuran Tanda Hitam Karakter Khusus Kontrol Merah Pudar Normal Tidak Ada Terdapat ruang disekitar organ Patologis Merah Tua Tidak Normal Ada Rusak dan membelah (Hiperplapsia)

Dokumentasi

Pada hasil pengamatan kontrol pada ginjal belum terjadi perubahan. Seperti warna masih terlihat jelas, namun ukuran ginjal terlihat besar, terdapat noktan/necrosis dan ren (ginjal) masih terlihat normal. Ukuran glomerulus dan kapsul bowman normal dimana tanda hitam masih terdapat di semua jaringan. Bentuk glomerulus tersebut masih bulat. Pada preparat ginjal patologis, berdasarkan hasil pengamatan keadaan ginjal yang telah diuji patologis dengan bahan toksik, memperlihatkan kondisi dengan banyak kerusakan dimana warna jaringan merah, dan ukuran glomerulus berubah menjadi lonjong. Kerusakan ini berupa hyperplasia yaitu pertambahan ukuran di mana karena adanya penyumbatan akibat pemberian bahan toksik, sebelumnya hyperplasia terjadi karena adanya penambahan jumlah volume akibat adanya penyumbatan antar permukaan glomerulus.

d. Intestinum (Usus) Tabel 5. Pengamatan Preparat Analisis Histopatologi (Organ : Intestinum) Parameter Warna Ukuran Kontrol Merah Normal Merah Membengkak Patologis

Tanda Hitam Karakter Khusus

Ada Bentuk Lonjong

Ada Pembengkakan (Hiperplapsi)

Dokumentasi

Pada pengamatan preparat usus ikan mas dengan kontrol, tidak terjadi kerusakan sejumlah jaringan. Namun, pada gambar terlihat warna tampak merah , ukuran usus normal dan padat sehingga memadati ruangan jaringan usus, terdapat bintik/tanda hitam. Sel juga masih tersebar di seluruh permukaan dan tidak tampak terjadinya necrosis serta rongga masih terlihat jelas. Pengamatan preparat usus dengan patologis, terlihat perubahan struktur jaringan pada usus ikan. Perubahan struktur jaringan pada usus ditandai dengan terlihatnya kerusakan sejumlah sel pada vili-vili usus, namun warna terlihat merah cerah, dan perubahan yang signifikan terjadi dimana permukaan menjadi lebih renggang serta ukurannya membengkak, tidak padat seperti preparat pada usus normal/kontrol (rongga menyusut).

Вам также может понравиться