Вы находитесь на странице: 1из 33

GROUP 4

Sindroma hiperaktivitas mrpkn istilah gg kekurangan perhatian menandakan gg2sentral yg trdpt pd anak2, yg sampai saat ini dicap sbg menderita hiperaktivitas, hiperkinesis, kerusakan otak minimal atau disfungsi serebral minimal. (Nelson, 1994) Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. (Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya Mengatasi Problem Anak Sehari-hari) Hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. (Sani Budiantini Hermawan, Psi.,)

akibat

dari gangguangangguan di dalam neurokimia atau neurofisiologi susunan syaraf pusat. faktor genetik, pembuahan ataupun racun, bahayabahaya yang diakibatkan terjadinya prematuritas atau immaturitas, maupun rudapaksa, anoksia atau penyulit kelahiran lainnya. Sampai sekarang tidak ada satu atau beberapa faktor penyebab pasti yang tidak dapat diperlihatkan.

Tdk

mau diam Gelisah dan resah Mudah dialihkan perhatiannya Impulsif Mdh bertindak tanpa memikirkan akibatnya Scra kronik mereka mengalami kegagalan dlm mlksanakan tgs akademiknya

Anak

yang mengalami hiperaktivitas dilaporkan memperlihatkan jumlah gelombang-gelombang lambat yang bertambah banyak pada elektorensefalogram mereka, EEG yang dianalisis oleh komputer akan dapat membantu di dalam melakukan penilaian tentang ketidakmampuan belajar pada anak itu.

Diagnosis

sekunder- gangguan konduksi, depresi dan penyakit ansietas. - Pencapaian akademik kurang, gagal di sekolah, sulit membaca dan mengerjakan aritmatika (sering kali akibat abnormalitas konsentrasi). - Hubungan dengan teman sebaya buruk (sering kali akibat perilaku agresif dan kata-kata yang diungkapkan).

penggunaan

psikostimulan, modifikasi perilaku, pendidikan orang tua, dan konseling keluarga

Kaji riwayat keluarga melalui wawancara atau genogram. Data yang dapat diperoleh apakah anak tersebut lahir premature, berat badan lahir rendah, anoksia, penyulit kehamilan lainnyan atau ada faktor genetik yang diduga sebagai penyebab dari gangguan hiperaktivitas pada anak. Kaji riwayat perilaku anak. Riwayat perkembangan, dimana dulu seorang bayi yang gesit, aktif dan banyak menuntut, yang mempunyai tanggapan tanggapan yang mendalam dan kuat, dengan disertai kesulitan kesulitan makan dan tidur, kerap kali pada bulan bulan pertama kehidupannya, sukar untuk menjadi tenang pada waktu akan tidur serta lambat untuk membentuk irama diurnal. Kolik dilaporkan agak umum terjadi pada mereka. Laporan guru tentang permasalahan permasalahan akademis serta tingkah laku di dalam kelas.

Riwayat perkembangan, dimana dulu seorang bayi yang gesit, aktif dan banyak menuntut, yang mempunyai tanggapan tanggapan yang mendalam dan kuat, dengan disertai kesulitan kesulitan makan dan tidur, kerap kali pada bulan bulan pertama kehidupannya, sukar untuk menjadi tenang pada waktu akan tidur serta lambat untuk membentuk irama diurnal. Kolik dilaporkan agak umum terjadi pada mereka. Laporan guru tentang permasalahan permasalahan akademis serta tingkah laku di dalam kelas.

Resiko cedera b.d aktifitas yang berlebihan Kerusakan interaksi sosial b.d dijahui teman Resiko tinggi penatalaksanaan program terapeutik tidak efektif b.d rasa bermain yang tinggi Resiko tinggi kekerasan b.d tidak mampu mengendalikan diri

Diagnosa

1 : Resiko cedera b.d aktifitas yang berlebihan Tujuan : Anak terhindar dari cidera Anak dalam keadaan aman

Kaji keadaan lingkungan sekitar anak Obervasi prilaku anak Beri ruang yang luas untuk anak melakukan aktifitas Jauhkan dari benda benda yang berbahaya, seperti pisau, gunting, garpu, penggaris besi dll. Ajarkan keluarga mengenai bahaya yang mungkin dapat terjadi pada anak Anjurkan keluarga untuk memiliki peralatan luka yang sederhana, seperti betadin, kapas, plester, kasa Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat stimulan

Latih kefokusan anak Sabar Bangkitkan kepercayaan diri anak Kenali arah minatnya Minta anak bicara Sediakan struktur kegiatan harian Beri obat stimulans sesuai instruksi.

Didik dan bantu orang tua dan anggota keluarganya. Berkolaborasi dengan guru dan libatkan orang tua.

Dorong orang tua untuk menjamin bahwa guru dan perawat sekolah mengetahui tentang nama, dosis dan waktu minum obat. Pastikan bahwa anak mendapatkan evalusi dan bimbingan akademik yang diperlukan. Memasukkan anak dalam kelas pendidikan khusus sering kali diperlukan. Pantau kemajuan dan respons anak terhadap pengobatan. Rujuk ke spesialis perilaku dan orang tua untuk mengembangkan dan mengimplementasikan rencana perilaku.

Prestasi di sekolah meningkat, dibuktikan oleh

nilai dan tugas-tugas yang diselesaikan anak. Perilaku anak semakin baik menurut penilaian guru dan orang tua. Anak menunjukkan hubungan yang positif dengan teman sebaya.

Child

Abuse didefinisikan sebagai tindakan mencederai oleh seseorang terhadap orang lain. U.S Departement of Health, Education and Wolfare sebagai kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan penelantaran terhadap anak dibawah usia 18 tahun yang dilakukan oleh orang yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak, sehingga keselamatan dan kesejahteraan anak terancam.

Emotional

Abuse Physical Abuse Neglect Sexual Abuse

Stress

yang berasal dari anak. Fisik berbeda, Mental berbeda Temperamen berbeda Tingkah laku berbeda Anak angkat

Stress

keluarga. Kemiskinan dan pengangguran, Mobilitas, isolasi, dan perumahan tidak memadai Perceraian Anak yang tidak diharapkan,

Stress

berasal dari orangtua Rendah diri Waktu kecil mendapat perlakuan salah, Harapan pada anak yang tidak realistis

Akibat pada fisik anak (lecet, hematom, luka bakar, patah tulang, sekuel/kecacatan, kematian Akibat pada tumbuh kembang anak a. Pertumbuhan fisik anak pada umumnya kurang dari anak2 sebayanya yang tidak mendaapat perlakuan salah. b. Perkembangan kejiwaan juga mengalami gangguan, yaitu: 1. Kecerdasan 2. Emosi 3. Konsep diri 4. Agresif 5. Hubungan sosial

Akibat penganiayaan seksual

Menurut

elfer dan Kempe dalam Pillitery Orang tua memiliki potensi untuk melukai anak-anak. Menurut pandangan orang tua anak terlihat berbeda dari anak lain. Adanya kejadian khusus stressor

mengalami

gangguan belajar, retardasi mental, gangguan perkembangan temasuk perkembangan bahasa, bicara, motorik halusnya Gg. konsep diri dan hubungan sosial

melakukan

pendidikan kesehatan tentang child abuse dan mengidentifikasi resiko terjadinya child abuse.

bicaralah dahulu dengan orang tua tanpa disertai anak, kemudian menginterview anak. 1. Identifikasi orang tua yang memiliki anak yang ditempatkan di rumah orang lain atau saudaranya untuk beberapa waktu. 2. Identifikasi adanya riwayat abuse pada orang tua di masa lalu, depresi, atau masalah psikiatrik. 3. Identifikasi situasi krisis yang dapat menimbulkan abuse 4. Identifikasi bayi atau anak yang memerlukan perawatan dengan ketergantungan tinggi (seperti prematur, bayi berat lahir rendah, intoleransi makanan, ketidakmampuan perkembangan, hiperaktif, dan gangguan kurang perhatian)

5.

Monitor reaksi orang tua observasi adanya rasa jijik, takut atau kecewa dengan jenis kelamin anak yang dilahirkan. 6. Kaji pengetahuan orang tua tentang kebutuhan dasar anak dan perawatan anak. 7. Kaji respon psikologis pada trauma 8. Kaji keadekuatan dan adanya support system 9. Situasi Keluarga

Kerusakan pengasuhan b.d. usia muda terutama remaja, kurang pengetahuan mengenai pemenuhan kesehatan anak dan ketidakadekuatan pengaturan perawatan anak. Kapasitas adaptif: penurunan intracranial b.d cedera otak Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan memasukkan, mencerna, dan mengabsorpsi makanan karena faktor psikologis. Resiko keterlambatan perkembangan b.d kerusakan tak akibat kekerasan.

Dx

I : Kerusakan pengasuhan b.d. usia muda terutama remaja, kurang pengetahuan mengenai pemenuhan kesehatan anak dan ketidakadekuatan pengaturan perawatan anak. Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan maka orangtua akan menujukan disiplin yang konstruktif, mengidentifikasi cara yang efektif untuk mengungkapkan marah atau frustasi yang tidak membahayakan anak

Dukung pengungkapan perasaan - Bantu orangtua mengidentifikasi deficit atau perubahan menjadi orangtua - Berikan kesempatan interaksi yang sering untuk orangtua atau anak - Keterampilan model peran menjadi orangtua

Вам также может понравиться