Вы находитесь на странице: 1из 4

Pembubaran BP Migas oleh MK

Latar Belakang

BP Migas adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 16 Juli 2002 sebagai pembina dan pengawas kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di dalam menjalankan kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan pemasaran migas Indonesia. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya kontraktor yang memanipulasi perhitungan, yang merugikan negara sebesar 1,7 milyar US $ (sekitar 16,1 trilyun rupiah). Yang ingin mempertahankan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) berargumentasi, bahwa ini adalah produk reformasi, untuk memperbaiki sistem yang dilakukan di masa Orde Baru. Sebelumnya Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang putusan terhadap permohonan uji materi UU Migas (minyak dan gas). Dalam putusan tersebut, MK menyatakan bahwa keberadaan BP migas menyalahi kontitusi.Mengabulkan

permohonan pemohon untuk sebagian. Pasal 1 angka 23, Pasal 4 ayat (3), Pasal 41 ayat (2), Pasal 44, Pasal 45,Pasal 48 ayat (1), Pasal 59 huruf a, Pasal 61, dan Pasal 63 UndangUndang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. Maka Mahkamah Konstitusi, pada hari Selasa (13/11/2012), memutuskan bahwa Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau BP Migas bertentangan dengan UUD 1945, ternyata inskonstitusional. Keputusan tersebut berdampak pada pembubaran badan tersebut saat Mahkamah Konstitusi memutuskan uji materi UU Migas. Putusan MK bersifat final dan mengikat. Tidak boleh ada lembaga lain

yang dapat membatalakannya, yaitu dalam putusan MK NO.36/PUU-X/2012 yang telah resmi membubarkan BP Migas. Alasan pembubaran BP Migas adalah: 1. Mahkamah Konstitusi (MK) menilai BP Migas yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 (tentang Minyak dan Gas Bumi) bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum sehingga harus dibubarkan. 2. MK juga menilai UU Migas tersebut membuka liberalisasi pengelolaan migas karena sangat dipengaruhi pihak asing. Pola unbundling yang memisahkan kegiatan hulu dan hilir ditengarai sebagai upaya pihak asing untuk memecah belah industri migas nasional sehingga mempermudah penguasaan. 3. Untuk mengisi kekosongan hukum sementara ini, kewenangan BP Migas akan dijalankan oleh Pemerintah cq (casu quo atau dalam hal ini) Menteri ESDM/BUMN.

Pembahasan Utilitarisme adalah faham atau aliran dalam filsafat moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan (the principle of utility) sebagai prinsip moral yang paling mendasar. Dengan prinsip kegunaan dimaksudkan prinsip yang menjadikan kegunaan sebagai tolok ukur pokok untuk menilai dan mengambil keputusan apakah suatu tindakan itu secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Tindakan yang secara moral benar adalah tindakan yang berguna. Suatu tindakan dinilai berguna kalau akibat tindakan tersebut, secara keseluruhan, dengan memperhitungkan semua phak yang terlibat dan tanpa membeda-bedakan, membawa akibat baik berupa keuntungan atau kebahagiaaan yang semakin besar bagi semakin banyak orang. The greatest good to the greatest number. Faham ini menyatakan bahwa di antara semua tindakan yang kita ambil atau di antara semua peraturan yang kita pegang, yang dapat dibenarkan secara moral adalah tindakan atau peraturan yang, sejauh dapat kita perhitungkan, akan paling

memajukan kepentingan banyak orang, paling menguntungkan atau paling membawa kebahagiaan mereka. Migas merupakan hal yang krusial bagi masyarakat Indonesia, apalagi Indonesia masih dalam taraf negara berkembang, untuk itu dalam pengelolaanya harus langsung dikelola oleh negara karena misinya tidak hanya keuntungan bagi negara tetapi untuk sosial masyarakat. Berdasarkan teori utiliarisme di atas keputusan pembubaran BP Migas merupakan keputusan etis karena BP Migas tersebut membuka liberalisasi pengelolaan migas karena sangat dipengaruhi pihak asing, kurang membela kepentingan masyarakat dan lingkungan, sehingga hal tersebut membawa manfaat, menyangkut bukan saja keseluruhan dan juga lingkungan di masa datang. Apabila BP Migas masih dipertahankan dengan berbagai kontrak pengeksploran dengan pihak asing, maka International Energy Agency memprediksi, pada 2025 Asean terutama indonesia akan mengalami penurunan surplus eksport minyak dan gas. Sedang Amerika, yang saat ini paling besar mengkonsumsi energi, minyak dan gas bersama dengan China, justru tahun 2035 akan mengalami surplus dan menjadi negara eksportir minyak dan gas, seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan dan cadangan-cadangan ladang Minyak di AS yang belum dieksplorasi. "Amerika memiliki masa depan cerah di bidang Energi. Sedangkan kita dibayangi oleh masa depan buram supply energi masa depan. Karena itu, pembubaran BP Migas ini setidaknya bisa menjadi entry point perbaikan tata kelola hulu perminyakan dan gas di Indonesia, perbaikan kinerja dan transparansi harus segera diperbaiki untuk kepentingan masyarakat banyak. satu dua orang melainkan masyarakat secara

DAFTAR PUSTAKA

http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?p=97361169 http://teguhtimur.com/2012/11/16/inilah-misteri-di-balik-uu-migas-222001/ http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/369117-fakta-tokoh-di-balik-putusanpembubaran-bp-migas http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2012/11/14/8500.html http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2315167-minyak-dan-gasbumi/#ixzz2Cw7NSAzj

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1926889/bp-migas-bubar-saham-migas-tak-terpengaruh

Вам также может понравиться