Вы находитесь на странице: 1из 6

Jumat, 7 Januari 2011 Written by: Firra Amier

Lo mau kemana, Ndien? Buru-buru amat? kulirik Andien, teman kantor sekaligus sahabatku yang kelihatan sangat buru-buru.. Gue ada janjian sama sepupu gue, Ka. You know lah, urusan masa depannya dia, mamanya ngasih tanggung jawab ke gue sih. Oh so annoying sebenarnya, anaknya tuh manjaaaaaa tapi ya gimana lagi. Siip, umphh, gue duluan yah Tikaa sayang.. Sedikit cipika-cipiki dan Andien pun berlalu dari pandangan gue. Lunch, baby?? Sebuah pesan singkat dari Arya, tunanganku tersayang. Gimme 20 minutes, darl.. Masih ada yang belum beres.. Takut bos ngamuk.. MMUAAHHH J Kubalas sms Arya dan mulai melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Pikiranku sedikit berpindah topik dari tumpukan pekerjaan yang harus kuselesaikan hari ini. Hai, kenalkan.. Aku Tika, Putri Cantika AsmaSoebrata. Anak pertama dan satu-satunya. Punya mama dan papa terbaik di muka bumi, sahabat paling klop, pekerjaan impian dan tunangan super duper ganteng. Sounds perfect, right? Oyess, hidupku memang perfect J and thats why, everyday I thank God, tapi aku tidak lahir dengan semua kesempurnaan yang ada saat ini, dulu karir papa belum sehebat sekarang. Ponselku bergetar membuyarkan lamunan. Ada nama mama tertera di layar. Ya mama sayang? Cantik ada dimana? Aku lagi Di kantor mam. Lotta things to do, padahal udah laperrr banget Istirahatlah dulu, have your lunch. Mama mau bikin Chesse cake loh cantik, ada resep baru..

Ada jeda dalam ucapan mama. Ma??? Eh iya cantik.. Kamu pulang cepat hari ini yaa, temenin mama bikin chesse cake. Papamu ada dinas luar kota Oyah? Kok papa nggak bilang sama aku, Ma? Mama juga baru dikasitau tadi. Mendadak katanya Oh, Ill try to go home earlier ya mam.. mmmuuaahhh, gotta go Yess Cantik, dont forget your lunch.. Mmmuah love youu too Papa keluar kota, AGAIN? Well, untung baru sekarang papa sesibuk ini, aku nggak bisa membayangkan kalau kesibukan papa terjadi pas aku masih sekolah. How Im gonna miss him at home. Sudah jam dua, aku meminta Arya menjemput. Well, jujur saja aku ingin kabur dari pekerjaan dan pergi makan yang jauh bersamanya. And there we are, kami Ke Bandung, hanya untuk makan siang yang mungkin akan jadi makan malam. GILA? Yess we are. Bandung is like my second home. Masa kuliah S1 ku dihabiskan di salah satu perguruan tinggi negeri disini. Sedangkan bagi Arya, Bandung is his lovely hometown. Orang tuanya berasal dari Bandung, dua-duanya. Nggak heran sih akhirnya produk yang dihasilkan semanis Arya.. Hahahaha, people said hes lucky getting me, but I think I am much more lucky to get him. Makan dimana? Tanya Arya sembari melirik sebentar ke arahku, tangan kirinya kini berpindah menggengam tanganku. Mobil kami masih melaju menyusuri sepanjang jalanan Dago. Have no idea. Kita udah nyoba semua disini.. Anyway Im so hungry, so make it quick. You decide aku merapatkan tubuhku kearahnya, mengecup bibirnya.. konsentrasinya sedikit buyar, womans trick.. hahaha Mmm, I know where we should go then.. Arya melaju lebih cepat kali ini. Kami berhenti di sebuah garden caf yang sedikit asing di mataku.. Kok gw baru tau tempat ini ya?

Brand new baby.. soft openingnya baru sebulan lalu. Kamu inget Rio? Aku memberi anggukan He recommended this place couple of days ago.. look nice. Hope it taste nice too. Awas kalo enggak.. Arya mencium keningku sebentar.. lalu meggamit lenganku. Kami disambut beberapa pelayan garden caf yang tampil dengan warna hijau yang sejuk dimata.. Mau makan di caf depan atau vip room? VIP ROOM? Aku sedikit kaget. Lalu melirik dengan tatapan OH-JADI-INI-TUJUANUTAMA-NGAJAK-GW-KESINI ke arah Arya. Dia tertawa nakal saat aku menonjok perutnya lembut.. VIP for sure Arya buru-buru menjawab sebelum aku sempat bicara. Boy oh boy. Ruang VIP ada di bagian dalam garden caf ini, well jangan membayangkan yang enggakenggak. Yess we see most couple choose this room, tapi toh tempatnya memang khusus berdua dengan sekat. Tapi sekat itu tetap bisa kelihatan dari luar, so dont hope wild things can happen here.. haha.. ruang VIP kami bernomor tujuh, terletak paling pojok.. Di koridor caf, Arya bercerita dengan antusias tentang rencana masa depan kami. Well, I wanna marry this man. Tapi rencana boleh dibuat, aku nggak mau mendahului Tuhan. Apa saja bisa terjadi, karena itu aku gak mau terlalu antusias. I love you, kamu tau.. aku berjanji akan selalu bikin kamu bahagia. Aku berjanji akan melakukan apapun yang bikin kamu tersenyum bahagia. I will never make you cry, I promise Bisiknya tiba-tiba. Dia mencium bibirku lembut saat kami duduk di ruang yang kami pesan. I love kissing him so much, thats why aku membalas ciumannya. Lebih lembut dan lebih dalam I love you too baby.. Arya secara sangat mengejutkan mengeluarkan sebuah kotak. AND DINGDIRINGDINGGG. Aku baru saja dilamar, beberapa kejutan kecil muncul setelahnya, dan aku baru tahu Arya sudah mempersiapkan semuanya dari kemarin-kemarin, termasuk pilihan ruangan paling pojok ini.. Then, another surprised come ********

Mama udah bilang, even how sweet that guy is.. Kamu jangan sampai ngasih hati kamu seratus persen. Mama nggak nyangka Arya tega ngelakuin ini ke kamu, Cantik. Kalian sudah sejak lama sama-sama. Dan that girl, hmm Kamu kurang hati-hati memilih sahabat Aku terdiam di depan tivi dengan kaos oblong dan tampang paling jelek yang mungkin pernah dilihat orang. Im in mess, setidaknya itulah pendapat mama. Arya? Yess, lima bulan berselang lamaran di garden caf waktu itu. Hes now with Andien. They going somewhere, I dont know, and even if I do. I dont wanna remember it. Sayang.. anak mama paling cantik sedunia.. kita ke salon yuk, udah lama loh kamu nggak salon-an sama mama.. Apalagi entar malam papa ngajak kita makan malam.. Aku melirik sebentar ke arah mama. Lalu kembali sibuk memandang siaran tivi. Pokoknya mama sama papa maksa, kita harus ke salon siang ini.. Terus Cantik ikut papa sama mama dinner nanti malam. Ya kan pah? Papa yang melintas di hadapan kami mengangguk setuju. What can I say, I never wanna see my moms sad, aku tidak suka segala sesuatu yang mengakibatkan mama sedih. Lebih baik aku saja, lebih baik aku mengorbankan semua rasa nyamanku daripada membantah atau melihat mama sedih. Termasuk akhirnya ikut creambath di salah satu salon langganan mama. You know what, sebenarnya aku tidak suka dengan salon langganan mama ini. Entah darimana semua orang disini tau update berita kehidupan orang lain, yang bukan selebriti sekalipun. Dan bisa ditebak, berita putusnya pertunanganku dengan Arya ternyata sudah menjadi konsumsi publik. Satu demi satu pegawai yang menangani rambut hingga kaki kami berpendapat. Mulai dari umpatan kepada Arya dan Andien, hingga berbagai versi ucapan turut bersedih dan nasehat-nasehat agar aku kuat. Bahkan dengan lucunya, salah satu pegawai disitu memberi nasehat sembari berurai air mata. Tapi, aku tidak menangis, sedikitpun. Itu sebuah janji. Are you okay, darling? Mama menggenggam tanganku di sela-sela manicure kami. Aku mengangguk dan tersenyum.. Mom.. Yess cantik? Pernahkan mama membayangkan papa dengan orang lain? Ninggalin mama dan pergi dengan

perempuan lain? Mama terlihat berpikir sebentar, lalu dengan mantap menjawab.. I cant imagine it darl.. Mama sama papa berpuluh-puluh tahun bersama tanpa masalah, mengikir hidup dari susah sampai senang sama-sama, Even when your dad couldnt buy us food. Mama setia disamping papa kamu, you know why? Because I love him so much. Mama nggak bisa ngebayangin papa kamu ninggalin mama, cantik.. Aku menarik nafas panjang mendengar penjelasan mama, begitupun aku. Aku nggak bisa membayangkan mama tanpa papa.. Maka kubiarkan Andien mengambil Arya, cowok yang (aku yakin) dia suka sejak di bangku kuliah yang lebih memilihku. Maka kubiarkan semua orang memandangku dengan tatapan iba. Dan kubiarkan kebahagiaanku kalah, demi mama. Kamu GILA! Nggak aku nggak bisa ngelakuin yang kamu minta.. Pleaseeee if you love me Aku mengiba dan menangis.. Arya menarikku, memeluk dan mencium keningku.. Easy baby easy.. Pasti ada jalan lain.. Tapi bukan yang ini, bukan seperti rencana kamu. Aku nggak mau sama orang lain. I told you, its only you. Always you.. Nggak ada cara lain.. nggak ada Baby.. I dont know and I cant think.. Baby please if you love me. Please.. I cant baby I cant.. Apa yang kamu minta terlalu berat, I cant. please stop crying, I hate to see you cry.. Dan sekali ini aku melihat Arya menangis dan mengiba kepadaku, untuk tidak meminta apa yang aku mau. Aku sudah gila, karena kesempurnaan yang aku punya seperti kabur. Keluarga yang aku kira bahagia mulai menunjukkan tanda kehancuran. Dan mama, aku nggak mau mama terluka, sedikitpun. Biar aku saja. Dan aku berjanji aku gak akan menangisi keputusanku. Jadi kuminta Arya menggoda Andien, mengajaknya pergi dari papaku. Aku rela meskipun itu berarti aku harus kehilangan Arya. Pikiran gila yang tiba-tiba muncul beberapa hari setelah Arya melamarku di Garden caf, tempat aku melihat Andien bergelayut mesra di pelukan papa.

Karena aku nggak suka ngeliat mama menangis. Karena aku nggak mau mama yang tak bisa tanpa papa menangis karena papa diambil Andien, wanita lain. Sahabatku sendiri.. Lebih baik aku yang terluka. -End-

Вам также может понравиться