Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MEKANISME PMMC (PERMANENT MAGNET MOVING COIL) 4. GALVANOMETER BALISTIK 5. GALVANOMETER SUSPENSI 6. SENSITIVITAS GALVANOMETER
1. MACAM-MACAM GALVANOMETER Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial yang relative kecil. Galvanometer tidak dapat mengukur kuat arus dan beda potensial yang relative besar karena keterbatasan dari komponen-komponen internalnya. Macam-macam galvanometer, antara lain : 1. Galvanometer tangen Galvanometer tangen adalah alat ukur awal yang digunakan untuk pengukuran arus listrik. Ia bekerja dengan menggunakan jarum kompas untuk membandingkan medan magnet yang dihasilkan oleh arus tidak diketahui oleh medan magnet Bumi. Ia mendapat namanya dari prinsip operasi, hukum tangen magnetisme, yang menyatakan bahwa persoalan dari sudut jarum kompas membuat sebanding dengan rasio kekuatan dari dua bidang tegak lurus magnet. Ini pertama kali dijelaskan oleh Claude Pouillet pada tahun 1837.
Gambar 1. Galvanometer tangent 2. Galvanometer balistik Galvanometer balistik umumnya digunakan untuk mengukur fluksi magnet, dimana galvanometer ini bekerja menggunakan prinsip dArsonval dan dirancang khusus dengan kepekaan tinggi.
3. Galvanometer suspensi Galvanometer suspensi digunakan untuk pengukuran-pengukuran laboraturium sensitivitas tinggi tertentu jika keindahan instrumen bukan merupakan masalah dan portabilitas bukan menjadi prioritas. Prinsip kerja galvanometer ini yaitu mekanisme kumparan putar magnet permanen (PMMC).
Gambar 3. Galvanometer Suspensi 4. Galvanometer Astatic Galvanometer ini dikembangkan oleh Leopoldo Nobili. Tidak seperti galvanometer kompas jarum, glvanometer astatic ini memiliki dua jarum magnetik sejajar satu sama lain, tetapi dengan kutub magnet terbalik. Perakitan jarun ditangguhkan oleh benang sutra dan tidak memiliki momen dipol magnetik. Hal ini tidak dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Jarun yang lebih rendah di dalam kumparan akan dibelokkan oleh medan magnet yang diciptakan oleh arus yang lewat.
Gambar 4. Galvanometer Astatic 5. Galvanometer Refleksi Cermin Galvanometer refleksi cermin adalah gavanometer yang sangat sensitif. Galvanometer yang digunakan pada kepekaan tinggi seperti ini menggunakan sistem refleksi cahaya. Alat penunjuk (pointer) yang digunakan berupa cermin pemantul yang dipasang pada bagian yang berputar. Berkas cahaya dipantulkan dari cermin tersebut kemudian diproyeksikan pada sebuah kaca buram yang mempunyai garis-garis skala pembagi.
2. TORSI DAN DEFLEKSI PADA GALVANOMETER Torsi merupakan kemampuan gaya yang dapat menghasilkan suatu perputaran terhadap suatu poros sumbu putarnya. Pada galvanometer, torsi ini dipengaruhi oleh kerapatan fluks (garis gaya medan magnet), luas efektif kumparan, arus yang mengalir pada kumparan, jumlah lilitan pada kumparan. Persamaan untuk torsi pada galvanometer dapat ditulis sebagai berikut : T=BxAxIxN dimana : T = torsi (Nm) B = kerapatan fluks (Wb/m2) A = luas efektif kumparan (m2) I = arus di dalam kumparan (A) N = jumlah lilitan kumparan Defleksi merupakan besarnya simpangan jarum pada galvanometer. Besarnya sudut defleksi pada galvanometer biasanya diukur dalam radian dan milimeter. Untuk menghitung kuantitas pengosongan muatan, defleksi diukur dalam radian. Sedangkan untuk menghitung besarnya sensitivitas, defleksi diukur dalam milimeter (mm). MEKANISME PMMC (PERMANENT MAGNET MOVING COIL) Mekanisme kumparan putar magnet permanen ( PMMC), dan konstruksi PMMC dan bagianbagiannya ditunjukkan pada gambar 6.
Gambar 6. Mekanisme PMMC Prinsip kerja : Jika ada arus yang mengalir di dalam kumparan, akan timbul torsi elektromaknetik yang menyebabkan berputarnya kumparan, dan torsi ini akan diimbangi torsi mekanis dari pegaspegas pengatur yang diikat pada kumparan. Kesetimbangan torsi-torsi dan posisi sudut kumparan putar, dinyatakan oleh jarum penunjuk terhadap referensi tertentu, yang disebut skala. Menurut hukum dasar eletromaknetik , persamaan untuk torsi adalah : T=BxAxIxN dimana : T = torsi (Nm) B = kerapatan fluks (Wb/m2) A = luas efektif kumparan (m2) I = arus di dalam kumparan (A) N = jumlah lilitan kumparan
AU KD2 pfisikafkipuns Page 4
Karena kerapatan fluksi dan luas kumparan merupakan parameter-parameter konstan untuk sebuah instrumen, maka torsi berbanding lurus dengan arus I ( T ~ I ). Torsi menyebabkan defleksi jarum ke keadaan mantap, dimana torsi diimbangi oleh torsi pegas pengontrol. Perencana hanya dapat mengubah nilai torsi pengatur dan jumlah lilitan kumparan untuk mengukur arus skala penuh. Umumnya luas kumparan praktis 0,5 2,5 cm2, kerapatan fluksi untuk instrumen modern 1500 5000 gauss ( 0,15 0,5 Wb / m2 ). 3. GALVANOMETER BALISTIK Galvanometer balistik umumnya digunakan untuk mengukur fluksi magnet, dimana galvanometer ini bekerja menggunakan prinsip dArsonval dan dirancang khusus untuk pemakaian selama 20-30 sekon dengan kepekaan tinggi. Mekanisme prinsip dArsonval adalah sebagai berikut :
Gambar 7. Mekanisme dArsonval 1. Sebuah magnet permanen berbentuk sepatu kuda dengan potongan-potongan besi lunak menempel padanya. 2. Antara potongan-potongan tersebut, terdapat sebuah silinder besi lunak yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet yang homogen. 3. Kumparan yang dililitkan pada sebuah kerangka logam ringan dan dipasang sedemikian rupa hingga dapat berputar bebas di celah udara. 4. Jarum penunjuk dipasang dibagian atas kumparan, bergerak sepanjang skala yang sudah dibagi-bagi dan menunjukkan defleksi sudut kumparan yang berarti juga menunjukkan arus melalui kumparan. 5. Bentuk Y adalah pengatur nol ( zero adjust ) dan dihubungkan ke ujung tetap pegas pengatur depan. 6. Sebuah pasak eksentrik ( pin ) yang menembus kotak instrumen yang memegang bagian Y , sehingga posisi nol jarum dapat diatur dari luar. 7. Dua pegas konduktif dari fosfor-perunggu biasanya berkekuatan sama, yang menghasilkan gaya terkalibrasi untuk melawan torsi kumparan putar dan prestasi pegas yang konstan dibutuhkan untuk mempertahankan ketelitian instrumen. 8. Ketebalan pegas diperiksa secara teliti untuk mencegah kondisi pegas yang permanen (eksitasinya hilang ). Arus dialirkan dari dan ke kumparan melalui pegas-pegas penghantar. 9. Keseluruhan sistem yang berputar dibuat setimbang statis oleh tiga buah beban kestimbangan untuk semua posisi defleksi, seperti ditunjukkan pada gambar 8.
Gambar 8. Kesetimbangan posisi defleksi 10. Jarum, pegas dan titik putar ( pivot ) dirakit ke peralatan kumparan dengan menggunakan alas titik putar dan ditopang oleh bantalan jewel ( jewel bearing ), seperti ditunjukkan pada gambar 9. Jewel berbentuk V ditunjukkan pada gambar 9(a) digunakan secara umum pada bantalan-bantalan instrumen dan mempunyai gesekan paling kecil diantara semua bantalan.
4. GALVANOMETER SUSPENSI Galvanometer suspensi adalah jenis alat ukur yang merupakan cikal bakal atau dasar dari alat-alat ukur arus searah yang menggunakan kumparan gerak (moving coil) bagi sebagian besar alat-alat ukur arus searah yang digunakan hingga saat ini. Skema untuk galvanometer suspensi adalah sebagai bertikut :
Gambar 10. Mekanisme kumparan putar magnet permanen Prinsip kerja dari galvanometer suspensi menggunakan mekanisme kumparan putar magnet permanen. Mekanismenya adalah sebagai berikut : 1. Sebuah kumparan kawat halus digantung di dalam medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah magnet permanen. Berdasarkan hukum gaya elektromagnet, jika dialiri arus listrik , maka kumparan tersebut akan berputar ( arus listrik mengalir dari dan ke kumparan melalui sebuah gantungan yang terbuat dari serabut halus dan keelastisan serabut tersebut menghasilkan suatu torsi yang akan melawan perputaran kumparan ). 2. Kumparan akan terus berdefleksi sampai gaya elektromagnetnya mengimbangi torsi mekanis lawan dari gantungan. Dengan demikian defleksi kumparan merupakan ukuran untuk arus yang dibawa kumparan tersebut. 3. Sebuah cermin dipasang pada kumparan yang berfungsi untuk memantulkan seberkas cahaya, sehingga sebuah bintik cahaya yang sudah diperkuat bergerak diatas skala pada suatu jarak dari instrumen dan efek optiknya adalah sebuah jarum penunjuk yang panjang dengan massa nol.
5. SENSITIVITAS GALVANOMETER 1. Sensitivitas arus (current sensitivity) Sensitivitas arus yaitu perbandingan antara simpangan jarum penunjuk galvanometer (defleksi galvanometer) terhadap arus listrik yang menghasilkan penyimpangan tersebut atau defleksi tersebut. Besarnya arus listrik biasanya dalam orde mikro ampere (A). Sedangkan besanya simpangan atau defleksi dalm orde millimeter (mm). Jadi untuk galvanometer yang tidak dikalibrasi dalam millimeter, defleksi harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam millimeter. Sensitivitas ini Keterangan : d = defleksi galvanometer I = arus listrik = sensitivitas arus
2. Sensitivitas tegangan (voltage sensitivity) Sensitivas tegangan ialah perbandingan antara simpangan jarum penunjuk galvanometer (defleksi galvanometer) terhadap tegangan listrik yang menghasilkan penyimpangan tersebut atau defleksi tersebut. Simpangan ini dirumuskan : Keterangan : d = defleksi galvanometer V = tegangan listrik = sensitivitas arus
3. Sensitivitas mega-ohm (mega-ohm sensitivity) Sensitivitas mega-ohm yaitu hambatan atau resistensi dalam mega-ohm yang dihubungkan secara seri dengan galvanometer untuk menghasilkan defleksi atau simpangan jarum penunjuk galvanometer sebesar satu bagian skala bilamana tegangan yang dipasang pada rangkaian tersebut sebesar 1Volt. Karena besarnya hambatan ekivalen dari galvanometer yang terhubung paralel dapat diabaikan bila dibandingkan dengan besarnya tahanan megaohm yang dipasang seri dengan galvanometer tersebut, maka arus yang masuk sama dengan 1/R A. Sensitivitas ini dapat dirumuskan Keterangan : d = defleksi galvanometer I = arus listrik = sensitivitas arus = sensitivitas mega-ohm
4. Sensitivitas balistik Sensitivas balistik ini hanya ditemukan pada galvanometer balistik. Sensitivitas balistik adalah perbandingan antara simpangan maksimal (defleksi maksimal) pada galvanometer terhadap jumlah muatan listrik yang menghasilkan simpangan tersebut. Ini dapat dirumuskan
DAFTAR PUSTAKA Anhar. 2012. Pengukuran Listrik. Riau : Universitas Riau Press. Brigitta Dian Puteri. 2012. Prinsip Kerja Galvanometer dalam http://www.scribd.com/ doc/86060666/Prinsip-Kerja-Galvanometer diakses pada tanggal 16 Oktober 2012. Cooper, D, William. 1985. Instrumentasi elektronik dan teknik pengukuran. Jakarta: Erlangga. Fahmi Yusuf Ade Suryana. 2010. Makalah Alat Ukur Galvanometer dalam http:// fahmieinsteinpefsi.blogspot.com/2010/11/makalah-alat-ukur-galvanometer_25.html diakses pada tanggal 22 Oktober 2012. Haryo Ecs. 2011. Galvanometer dalam http://www.scribd.com/doc/75099637/ Galvanometer diakses pada tanggal 22 Oktober 2012. Indawani, Putri. 2012. Galvanometer dalam http://smart-fisika.blogspot.com/2012/01/ galvanometer.html diakses pada tanggal 30 Oktober 2012. Krishna, Shiva. 2012. Galvanometers Spot Reflecting Panels Meters dalam http://www.indiamart.com/texla-scientific-instruments/galvanometers-spot-reflectingpanel-meters.html diakses pada tanggal 30 Oktober 2012. S.O.D Limbong. 2012. Modul III Pengukuran Besaran Listrik. Pusat pengembangan bahan ajar-UMB. Waldi. 2006. Torsi dan Defleksi Galvanometer dalam http://melidapolban.blogspot.com /2006/07/torsi-dan-defleksi-galvanometer.html diakses pada tanggal 29 Oktober 2012.