Вы находитесь на странице: 1из 28

Asuhan Keperawatan ( Askep ) Pada Klien Anak Dengan Gastroenteritis ( GE )

Keolompok 1 Beni rispan Eneng tianhaerani Yeni septiani M irfan

Pengertian Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.

Etiologi
1. Makanan dan Minuman Kekurangan zat gizi, kelaparan (perut kosong) 2. Tidak tahan terhadap makanan tertentu (Protein, Hidrat Arang, Lemak) yang dapat menimbulkan alergi. 3. Keracunan makanan 4. Infeksi atau Investasi Parasit (Bakteri, virus, dan parasit )

Lanjutan....
5. Jamur (Candida Albicans) 6. Infeksi diluar saluran pencernaan yang dapat menyebabkan Gastroenteritis, misalnya Encephalitis (radang otak) dan radang paru. 7. Perubahan udara 8. Faktor Lingkungan

Patofisiologi
Makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme infeksi pada mukosa usus gangguan osmotik (makanan yang tidak dapat diserap) tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus isi rongga usus berlebihan timbul diare

Manifestasi Klinis
Secara Subjektif Muntah muntah Nafsu makan berkurang Nyeri perut Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair Perasaan haus Berat badan menurun Badan terasa lemah

Secara Objektif Suhu tubuh meningkat Mata cekung Lidah dan bibir kering Tulang pipi menonjol Turgor kulit menurun dan suara serak Frekuensi nafas cepat dan dalam Tekanan darah menurun atau tidak terukur Nadi cepat Gelisah Sianosis dan extremitas dingin

Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan laboratorium. 1. Pemeriksaan tinja. 2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa. 3. Pemeriksaan kimiawi darah (ureum,kretinin), kadar elektrolit darah (natrium, kalium, klorida, folat), analisa gas darah.

4. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum Untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kuantitatif, terutama dilakukan pada klien diare kronik. 5. Pemeriksaan radiologis

Penatalaksanaan Medis
1. Pemberian cairan. - Cairan per oral. - Cairan parenteral. 2. Diatetik Pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan. 3. Obat-obatan - Obat anti sekresi. - Obat anti spasmolitik. - Obat antibiotik.

Data Subjektif PENGKAJIAN 1. Identitas Klien dan Orang Tua 2. Keluhan Utama Klien mengalami peningkatan frekuensi BAB . Alasan masuk rumah sakit : Terjadi perubahan BAB yaitu frekuensi BAB lebih dari normal dengan konsistensi encer.

3. Riwayat Kesehatan - Riwayat Kesehatan Sekarang P : Apa yang menyebabkan gejala ? Apa saja yang dapat mengurangi atau memperberat Q : Bagaimana gejala dirasakan, nampak atau terdengar R : Di mana gejala terasa , Apa menyebar S : Seberapakah keparahan dirasakan T : Kapan gejala mulai timbul . Seberapa sering gejala terasa . Apa tiba-tiba atau bertahap

- Riwayat Kesehatan Dahulu 1. Prenatal Care Pemeriksaan kehamilan, Keluhan selama hamil, Riwayat, Kenaikan BB selama hamil, Imunisasi TTGolongan darah ibu, Golongan darah ayah. 2. Natal Tempat melahirkan, Lama dan jenis persalinan, Penolong Persalinan, Cara untuk memudahkan persalinan, Komplikasi waktu lahir.

3. Post natal kondisi bayi (BB, PB) Apakah anak mengalami problem - Riwayat Kesehatan Keluarga 4. Riwayat Imunisasi 5. Riwayat Tumbuh kembang 6. Riwayat Nutrisi - Pemberian ASI - Pemberian Susu Formula 7. Riwayat Psikososial Apakah anak Tinggal di, Lingkungan berada di, Rumah dekat, Hubungan antar anggota keluarga, Pengasuh Anak

8. Riwayat Spiritual Support sistem dalam keluarga, Kegiatan Keagamaan 9. Reaksi Hospitalisasi Pengalaman Keluarga tentang sakit dan rawat inap

10. Aktivitas Sehari-hari a. Nutrisi : Mual, muntah, anoreksia, penurunan BB b. Eliminasi : BAB lebih dari 4 kali sehari dengan konsistensi cair. Konsistensi BAK sedikit dan jarang. c. Istirahat tidur Pola tidur dan istirahat terganggu karena ada rasa tidak nyaman pada abdomen, terjadi kelemahan. d. Aktivitas : Terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya distensi abdomen.

Data Objektif Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan psikologis Keadaan umum tampak lemah Kesadaran composmentis sampai koma Suhu tubuh tinggi Nadi cepat dan lemah Pernapasan agak cepat dan dalam.

2. Pemeriksaan Sistemik Inspeksi a. Wajah Mata cekung, lidah dan mulut kering, tulang pipi menonjol, ubun-ubun besar, bayi rewel b. Rongga mulut Simetris, mulut dan bibir kering, warna mukosa c. Abdomen Permukaan perut/abdomen : Adanya distensi abdomen Bentuk perut : Kembung Gerakan dinding abdomen

Perkusi Adanya distensi abdomen, pembesaran abdomen, Palpasi Abdomen : Turgor kulit kurang elastis, nyeri tekan di abdomen Lambung : Dilatasi lambung Auskultasi Terdengarnya bising usus, bunyi peristaltic usus mengeras.

Pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan tinja Darah lengkap Duodenum intubation yaitu untuk mengetahui penyebab secara kuantitatip dan kualitatif.

DIAGNOSIS YANG MUNGKIN MUNCUL Defisit volume cairan dan elektrolit


kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual dan muntah. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen

INTERVENSI
Dx1 : Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan. Tujuan . Dalam waktu 2x24 jam devisit cairan dan elektrolit teratasi Kriteria hasil Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab, balan cairan seimbang.

Intervensi 1. Observasi tanda-tanda vital. 2. Observasi tanda-tanda dehidrasi. 3. Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak 4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi cairan 5. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium.

Dx2 : Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual dan muntah. TujuanDdalam waktu 2x24 jam Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi Kriteria hasil Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual,muntah tidak ada.

Intervensi a. Kaji penyebab mual dan muntah b. Kaji kebiasaan makan pasien c. Jelaskan pentingnya nutrisi untuk keperluan tubuh d. Anjurkan pasien untuk makan sedikit demi sedikit tapi sering e. Kolaborasi: beri obat penambah nafsu makan/multivitamin

Dx 3 : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen Tujuan : Dalam waktu 2x24 jam nyeri dapat teratasi Kriteria hasil : Nyeri dapat berkurang / hiilang, ekspresi wajah tenang. Intervensi 1. Observasi tanda-tanda vital. 2. Kaji tingkat rasa nyeri. 3. Atur posisi yang nyaman bagi klien. 4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi analgetik sesuai

Вам также может понравиться