Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh : Gilang Kukuh Megantoro Kristyawan Hendri Atmono Leonita Budi Utami
pendahuluan
Penatalaksanaan anastesi pada pediatri sedikit berbeda bila dibandingkan dengan dewasa. karena adanya perbedaan mendasar antara anak dan dewasa, perbedaan anatomi, fisiologi, respon farmakologi dan psikologi.
pembahasan
Anestesi yunani An tidak dan estesia rasa berarti hilangnya rasa atau sensasi Anestesi secara teknik pengurangan nyeri sewaktu pembedahan Anestesi pada bayi dan anak berbeda dengan anestesia pada orang dewasa, karena mereka bukanlah orang dewasa dalam bentuk mini.
Neonatus : < 30 hari Infants : 1 12 bulan Children : 1 12 tahun ANATOMI & FISIOLOGI ANATOMI Ventrikel kiri belum sempurna Kanulasi arteri & vena sulit Kepala dan lidah besar Lubang hidung sempit Laring terletak anterior & cephalad Epiglotis panjang Trakea & leher pendek Adenoid & tonsil besar Otot diafragma & intercostal lemah Resistan terhadap aliran udara > tinggi
Ada 5 perbedaan mendasar anatomi dari airway pada anak-anak dan dewasa.
1. Pada anak-anak, kepala lebih besar, dan lidah juga lebih besar 2. Laring yang letaknya lebih anterior 3. epiglottis yang lebih panjang 4. Leher dan trache yang lebih pendek daripada dewasa 5. Cartilago tiroid yang terletak berdekatan dengan airway
Fisiologi Cardiac output tergantung heart rate Heart rate > cepat Tekanan darah > rendah RR > cepat Kompliance paru > rendah Kompliance dinding dada > besar Rasio total permukaan tubuh & BB > besar Kandungan air > besar
Alveolar ventilation
FRC
100-150
27-30
60
30
Konsumsi Oxygen
6-8
Tekanan Umur Preterm 1000g Baru lahir 6 bulan 2 tahun Heart Rate Systolic 130-150 110-150 80-150 85-125 45 60-75 95 95
Tekanan Diastolic 25 27 45 50
4 tahun
8 tahun
75-115
60-110
98
112
57
60
1.1. Premedikasi pada anak - memberikan penjelasan pada pasien dan keluarganya - untuk memisahkan sang pasien dari orang tuanya dengan tenang pada saat akan dilakukan operasi - penggunaan obat-obatan analgesi dan hipnotik
1.2. Cara Pemberian Obat - Cara Oral Hal-hal yang perlu diperhatikan berupa jumlah obat , onset, durasi, tingkah laku selama penyembuhan, interaksi dengan obat lain, dan efek samping.
Keterangan : IM : Intra Muscular IV : Intra Vena TD : Tekanan Darah
Nama Obat
Benzodiazepin
Agen
Midazolam Diazepam
Cara Pemberian
Oral Nasal
Dosis
Onset (menit)
Efek
Depresi system
pernafasan, eksitasi
postoperative
eksitasi Dissosiatif Ketamin Oral IM 3-8mg/kgBB 2-5mg/kgBB 10-15 2-5 Eksitasi Meningkatkan
TD,
intra
tekanan
cranial
Meperidin
Fentanil
IM
Oral
0,5-1 mg/kgBB
10-15 g/kgBB
15-30
5-15
pernafasan
Depresi system
pernafasan
Barbiturat
Pentobarbital Tiopental
Oral Rectal
3mg/kgBB 30mg/kgBB
60 5-10
Eksitasi postoperative yang memanjang Depresi system pernafasan, Eksitasi postoperative yang memanjang
Antikolinergik
Atropin Scopolamin
Oral IM
20g/kgBB 20g/kgBB
15-30 5-15
IV
IM
10-20g/kgBB 30
20g/kgBB 15-30
Rasa gembira
halusinasi
H2 Antagonis
Cimetidine
Oral
7,5mg/kgBB
60
Ranitidine
Oral
2 mg/kgBB
60
Cara Nasal Cara Rektal Cara Intramuskular dan Subkutan Cara Sublingual
1.3. Puasa - refluks gaster yang sering terjadi pada anak yang tidak dipuasakan, akhinya puasa menjadi suatu persiapan pre operasi
Pasien sehat
Minimum 2 jam
Pasien sakit
Operasi emergensi
Minimum 4 jam
Penganganan (pasang NGT, dll) tersendiri
Susu
Padat
Operasi elektif
Operasi emergensi
Penanganan tersendiri
Pemantauan
Pernafasan : Stetoskop prekordial, Pada nafas spontan ( gerak dada dan bag reservoir),Warna ekstremitas Sirkulasi : Stetoskop perikordial, Perabaan nadi, EKG dan CVP Suhu : Rektal Perdarahan Air Kemih : Isi dalam kantong air kemih
PENGAKHIRAN ANESTESIA
Pembersihan lendir dalam rongga hidung dan mulut dilakukan secara hati-hati. Pemberian O2 100% selama 5-15 menit setelah agent dihentikan. Bila masih ada pengaruh obat pelumpuh obat non-depol, dapat dilakukan penetralan dengan neostigmin (0,04 mg/kg) bersama atropin (0,02 mg/kg). Kemudian dilakukan ekstubasi.
KESIMPULAN
Anestesi pada pediatri merupakan hal yang lain dari biasanya. Karena mereka bukanlah merupakan miniatur orang dewasa sehingga dalam melakukan tindakan anestesi diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dan teliti dalam manajemennya. Perhatian khusus sangat diperlukan mengingat perbedaan anatomi, fisiologi dan farmakologi pada neonatus. Jadi sebelum dilakukan tindakan anestesi haruslah dipertimbangkan faktor sistem pernafasan, sirkulasi, ginjal, dan heparnya.