Вы находитесь на странице: 1из 11

KASUS MALPRAKTIK PADA KAMAR OPERASI

Pembimbing: dr. Wawan M., SpBS Penyusun : 1. Arief Zamir 2. Tanti W.I 3. Fildzah D.S 4. Spica A. 5. Cendri

RS. ANGKATAN UDARA DR. ESNAWAN ANTARIKSA

Seorang pasien menjalani suatu pembedahan di sebuah kamar operasi. Pembiusan dilakukan oleh dokter anestesi, sedangkan operasi dipimpin oleh dokter ahli bedah tulang (orthopedi). Operasi berjalan lancar. Namun, tiba-tiba pasien mengalami kesulitan bernafas. Bahkan setelah operasi selesai dilakukan, pasien tetap mengalami gangguan pernapasan sehingga tidak sadarkan diri. Akibatnya, ia harus dirawat terus menerus di ruang perawatan intensif dengan bantuan mesin pernapasan (ventilator).

CASE

Setelah di teliti lebih lanjut, ternyata didapatkan bahwa ada kekeliruan dalam pemasangan gas anestesi (N2O) yang dipasang pada mesin anestesi. Seharusnya gas N2O, ternyata yang diberikan gas CO2. Pemberian CO2 pada pasien tentu mengakibatkan tertekannya pusat-pusat pernapasan sehingga proses oksigenasi menjadi sangat terganggu, pasien jadi tidak sadar dan akhirnya meninggal.

Ditinjau dari UndangUndang

Jika kelalaian dokter tersebut terbukti merupakan tindakan medik yang tidak memenuhi SOP yang lazim dipakai, melanggar Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, maka dokter tersebut dapat terjerat tuduhan malpraktik dengan sanksi pidana

ANALISA KASUS

Pasal 359 Tentang kelalaian yang mengakibatkan celaka atau bahkan hilangnya nyawa orang lain. Pasal 360 Tentang kelalaian yang mengakibatkan terancamnya keselamatan jiwa seseorang dapat diancam dengan sanksi pidana Pasal 361 Tentang kelalaian yang mengakibatkan terancamnya keselamatan jiwa dan atau hilangnya nyawa orang lain maka dapat dilakukan pemberatan sanksi pidana dan pencabutan hak menjalankan pencaharian

Ditinjau dari KUHP

ANALISIS KASUS

Pasal 1365 KUHPerdata tentang Perbuatan Melawan Hukum yang menyatakan bahwa Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.

Ditinjau dari KUHPerdata

Pasal1366 KUHPerdata bahwa setiap orang bertanggung jawab bukan hanya atas kerugian yang disebabkan perbuatan melainkan juga atas kerugian yang disebabkan kelalaian atau kesembronoan Pasal1367 KUHPerdata bahwa seseorang tidak hanya bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri, melainkan juga atas kerugian yang disebabkan perbuatan orangorang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan barang-barang yang berada dibawah pengawasannya.

ANALISIS KASUS

Ditinjau dari UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal

1 2 3 4 5 12 13 32 37 46

ANALISIS KASUS

Ditinjau dari UU Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999

Pasal 4 Pasal 7 Pasal 62

ANALISIS KASUS

Solusi

Solusi: Pencegahan malpraktek dilakukan dengan melakukan perbaikan sistem, mulai dari pendidikan hingga ke tatalaksana praktek kedokteran. - pembenahan majemen rumah sakit - meningkatkan ketelitian dalam menjalankan profesi kedokteran - memperdalam segala macam pengetahuan tentang berbagai macam tindakan pelayanan kesehatan

Kesimpulan

Pasien ini pada awalnya hanya mengalami masalah pada tulangnya pada akhirnya harus menghembuskan nafasnya untuk terakhir kalinya hanya karena kesalahan pemberian gas saat operasi. Kelalaian fatal ini terjadi karena: Kurang teliti dari dokter ataupun petugas kesehatan lainnya dalam pemberian pelayanan kesehatan Manejemen rumah sakit yang kurang tertata baik Pendidikan yang dimiliki petugas yang mungkin masih minim

Вам также может понравиться