Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1.2
1.2.1 Maksud
pertambangan pada tambang pasir ini yaitu agar mahasiswa bisa lebih mengetahui dan memahami mengenai peluang atau potensi usaha di sektor pertambangan khususnya tambang pasir yang di Bandung. 1.2.2 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : Mengetahui wilayah yang berpotensi tambang pasir pada sektor
pertambangan di Bandung. Mengetahui dampak positif dan negatif dari kegiatan tambang pasir di Bandung Mengetahui persyaratan yang diperlukan untuk membuka usaha tambang pasir dalam sektor pertambangan daerah.
2.1 Orientasi
Tambang pasir besi sebagai salah satu sektor pertambangan daerah di kabupaten Bandung Barat memiliki 60 % dari cadangan pasir besi di Bandung. Namun dari segi produksi Kabupaten Bandung Barat ini menempati posisi pertama dengan jumlah produksi mencapai 174.000 ton/hari dan peringkat kedua ditempati oleh Kabupaten Bandung Selatan dengan jumlah produksi sebesar 168.000 juta ton. Pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan tambang pasir yang berada didaerah tersebut dilakukan terhadap konsumen luar daerah seperti kabupaten Purwakarta, Cimahi, bandung dan sekitarnya dengan harga yang relatif tinggi dan tentunya memiliki nilai tambah. Jika melihat uraian dari pernyataan diatas Kabupaten Bandung Barat lebih mementingkan untuk memasarkan pasir besi hasil produksinya ke luar daerah dibandingkan untuk memanfaatkannya untuk kebutuhan dalam daerah seperti hal nya di daerah Padalarang, Soreang, Majalaya dan sekitarnya. Terbukti saat ini pasir besi yang berada di daerah Padalarang dan Majalaya hampir mencapai 75 % di pasarkan di Kota Bandung dan Kabupaten Cimahi bahkan luar kota seperti Purwakarta sekalipun, sedangkan sisanya untuk kebutuhan dalam daerah seperti untuk pembangunan jalan, pendirian bangunan dan lainnya. Hal ini sungguh ironis padahal Kabupaten Bandung Barat ini merupakan daerah yang sangat luas dan memiliki potensi besar pada sektor pertambangan khususnya tambang pasir besi dengan dengan keadaan penduduk yang masih
membutuhkan bahan konstruksi yang berkualitas baik untuk sarana maupun prasarana yaitu yaitu pembangunan daerah namun dengan kebijakan pemerintah daerah yang memang mementingkan kesejahteraan masyarakatnya tidak sepantasnya Kabupaten bandung Barat tersebut dikatakan sebagai krisis bahan konstruksi dan kaya produksi.
No Jenis Biaya 1 Biaya Penggalian dan Pemuatan Pasir 3 Biaya Operasi Alat Pendukung 6 Biaya Reklamasi + K3 7 Biaya Sarana prasarana 8 Biaya Comdev 10 Biaya Umum, Adm, dan Penjualan 11 Royalty 3 % Total Biaya Penambangan
Biaya (Rp/BCM) 11.500 4.500 1.000 1.500 2.000 1.500 3.450 25.450
a. Biaya Pengurusan Perijinan - Penetapan koordinat/searching - Penetapan cadangan wilayah - Pencetakan peta informasi wilayah pertambangan - Uang jaminan kesungguhan - perijinan pemerintah b. Biaya Penyelidikan Umum dan Ekplorasi c. Biaya Studi Kelayakan d. Biaya AMDAL Area Studi Biaya Ganti Rugi Lahan per ha Biaya Pembuatan Jalan Angkut per km Iuran Tetap
Satuan 1.100.000 2.500.000 1.000.000 10.000.000 7.500.000 1.200.000 6.800.000 15 ha 609,60 600.000.000 100
b.
Kendala Penambangan (Eksploitasi). Penambangan merupakan kegiatan inti setelah didapatkannya perijinan,
hal tersebut karena terdapat beberapa kegatan yang harus memerluakan biaya atau ongkos maupun tenaga yang besar. Misalnya kebutuhan peralatan pembongkaran over burden atautanah penutup untuk mendapatkan bahan galian yang dalam hal ini adalah pasir besi memerlukan loader atau backhoe, alat tersebut jika perusahan tidak memilikinya maka perusahaan harus membeli atau meminjam dengan biaya yang besar. Peminjaman alat tersebut akan memberikan penanggungan yang besar pula jika alat mengalami kerusakan. Selain kendala alat, kendala teknis dan operating juga akan mempengaruhi terhadap ongkos produksi. Jika teknik atau metoda penambangan tidak dipersiapkan terlebih dahulu, maka akan terjadi kesalahan pembuangan tanah penutup yang akan menyebabkan longsor, hal tersebut karena operator yang tidak handal atau hal lain sebagainya. c. Kendala Pemasaran Produk yang telah ditambang berupa pasir besi ini kemudian dipasarkan. Pemasaran ini tidak akan selalu berjalan dengan baik, pasti terdapat beberapa kendala seperti turunnya harga pasir besi karena semakin banyak penjualan pasir besi di pasar. Semakin banyak produsen yang memproduksi pasir besi dengan kualitas yang sama maka akan semakin banyak pula pesaing yang menjadikan nilai atau harga penjualan menjadi semakin menurun. 2.3.2 Potensi Pasir Besi Potensi pasir besi di Kabupaten Bandung Barat dengan cadangan sebesar 3,8 % dan merupakan peringkat pertama ini merupakan salah satu aset daerah yang semestinya dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Hal tersebut karena
3.1.2 Persaingan Dimana ada pasar, maka tentunya ada penjual dan ada pembeli. Persaingan dalam perdangangan dipasar merupakan hal yang sangat umum, hal tersebut karena persaingan merupakan hal yang sangat mendominasi dalam kegiatan perdagangan pada perekonomian untuk meningkatkan mutu dan menjalankan standal perjualan atau pembelian dalam pasar. Pada sektor pertambangan khususnya dalam bidang tambang pasir besi, mendapatan pesaing itu sangatlah mudah. Hal tersebut dipicu karena produk yang sangat familiar yang dibutuhkan banyak oleh konsumen dengan harga produksi relatif lebih rendah, teknologi yang digunakan tidak terlalu
mengeluarkan ongkos banyak, alat yang digunakan masih standar biasa jika
keadaan seperti itu yang diminati para investor atau pemilik tambang bahkan perusahaan sekalipun bila dibandingkan dengan tambang lain ini yang lebih besar tingkat kesulitan dan perlu mengeluarkan ongkos besar pula. Perusahaan tambang pasir besi yang berada di Kabupaten Bandung Barat itu sendiri sangatlah besar dengan kapasitas produksi sebesar 174.000 ton/hari oleh beberapa perusahaan daerah (pemerintah daerah) maupun perusahaan swasta yang dikelola oleh investor dalam maupun luar kota dan individu. Banyaknya pemilik perusahaan tambang pasir besi didaerah tersebut akan mengakibatkan persaingan dagang untuk menarik konsumen agar membeli produknya dan tentunya tetap menghasilkan provit yang menguntungkan perusahaan. Pesaing yang dalam hal ini produktor tambang pasir tersebut, berlomba untuk menarik konsumen da menjadikannya pelanggan tetap yang tidak tertarik oleh produk dari perusahaan lain. Hal tersebut dilakukan dengan cara memberikan pelayanan dengan baik seperti mengurangi keuntungan perusahaan dengan mengurangi harga pasir besi pada pelanggan atau memotong ongkos pengiriman bila terjadi pemesanan atau pelayanan lainnya. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan tambang pasir besi di Kabupaten Bandung Barat ini telah dinilai oleh konsumen dengan baik, karena kualitas produk dan pelayanan produsen ke konsumen baru ataupun pelanggan sangat sesuai dengan prosedur perdagangan yang seharusnya, yaitu tidak selalu mementingakan provit perusahaan melainkan pula kepuasan konsumen terhadap kualitas pasir besi dan pelayanan konsumen. Sehingga tidak aneh lagi daerah lain yang memiliki kualitas dan kuantitas pasir yang rendah memberikan pernyataannya bahwa produsen yang memproduksi pasir besi di daerah kabupaten bandung Barat ini telah menjadi pesaing yang sulit untuk di rebut pelanggannya.
3.2 Produk
Pasir besi sebagai salah satu produk dari sektor pertambangan daerah di kabupaten Bandung Barat memiliki 60 % dari cadangan pasir besi di Bandung dengan jumlah produksi mencapai 174.000 ton/hari. Pasir besi yang dihasilkan oleh daerah tersebut memiliki kualitas yang sangat baik untuk keperluan pembangunan daerah luar maupun dalam. Selain kualitasnya, maka kuantitas yang diilikinyapun sangatlah besar, secara keseluruhan daerah tersebut memiliki
potensi pasir besi seluas 908 ha. Luas daerah tersebut telah atau sedang dilakukan eksploitasi sebesar 62 % dan masih berupa cadangan sebesar 38 %. Keadaan tersebut membuat banyak investor asing atau daerah yang ingin mengeksploitasi cadangan lainnya.
3.3 Produksi dan Organisasi 3.4 Keuangan 3.5 Alternatif Pilihan Utama
4.1
Generik Strategi
4.2
Pendekatan
BAB V KESIMPULAN