Вы находитесь на странице: 1из 7

NILAI DAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA

8.1 DEFENISI Nilai merupakan cirri sentral dari system kepercayaan seseorang individu karena kualitas kepercayaan mereka. Nilai adalah sesuatu yang berharga baik menurut standar logika (benar salah), estetika (bagus buruk), etika (adil/layak tidak adil / tidak layak), dan hukum (sah tidak sah) serta menjadi acuan dan atau system keyakinan diri maupun kehidupan. Nilai keluarga merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan yang terdapat dalam keluarga (Muwarni, 2007). Fungsi afektif keluarga adalah fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikosial, saling mengasah dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung, (Friedman,1986) 8.2 KESENJANGAN DI DALAM SISTEM NILAI Nilai yang dianut suatu kelompok ada kalanya mengalami konflik akibat kesenjangan yang terjadi di dalam sistem nilai tersebut. Adapun konflik nilai itu adalah sebagai berikut: Bermacam-macam Nilai Sosial Dalam masyarakat kebanyakan masih berpegang teguh pada nilai dan norma yang tradisisonal namun sebagian individu dan kelompok yang lain tidak dapat menerima dan lebih memilih seperangkat nilai dan norma yang baru. Konflik Nilai Kultural Antara Kultur Dominan Dan Subkultural Ketika keluarga dianggap sebagai pelaku perantara antara budaya saat terjadi ketimpangan dalam nilai yang dianut oleh keluarga dan masyarakat dapat menimbulkan konflik nilai, yang mana meningkatkan stres dalam keluarga sebagai sebuah system dan secara negative mempengaruhi anggota keluarga.

Konflik Nilai Antara Generasi Keluarga terdiri dari individu dari beberapa generasi, setiap generasi membawa nilai yang dibawa oleh generasinya masing masing kedalam keluarga. Contoh : kakek / nenek yang memegang nilai tradisional dan nilai modern, anak memegang nilai modern maka konflik akan sulit terhindari, khususnya pada keluarga luas / keluarga dengan anak adolesen.

8.3 ORIENTASI NILAI UTAMA Prestasi individu dan produktivitas Individualism merupakan satu falsafah yang mempunyai pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan

bertanggungjawab dan kebebasan sendiri. Materialism Etika kerja Pendidikan Persamaan hak Orientasi masa depan Efisiensi, ketentraman dan kepraktisan Rasionalitas Kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan Melakukan orientasi Toleransi terhadap perbedaan

8.4 NILAI KELUARGA System nilai keluarga dianggap sangat mempengaruhi nilai pokokyang ada di dalam masyarakat selain itu nilai keluarga juga dapat dipengaruhi oleh nilai subkultural dalam keluarga itu sendiri.

Sebuah nilai dari keluarga dan system keyakinan membentuk pola tingkah laku seseorang dalam menghadapi masalah yang diahadapi oleh keluarga. Variabel Utama Yang Mempengaruhi Sistem Nilai Keluarga Kelas sosial Budaya Latar belakang agama Tingkat alkulturasi dengan kebudayaan yang dominan Tahap perkembangan Idiosinkrasi (keadaan tidak normal / tidak sesuai) keluarga dan pribadi

8.5 DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA UNTUK NILAI KELUARGA Nilai-nilai yang dianut dalam keluarga berpengaruh terhadap persepsi dan manajemen keluarga terhadap masalah, termasuk masalah kesehatan. Begitu pula dengan koping keluarga dalam menghadapi suatu permasalahan. Sehingga nantinya akan muncul diagnosa koping tidak efektif. 8.6 PENTINGNYA FUNGSI AFEKTIF DAN KOMPONEN FUNGSI AFEKTIF Fungsi afektif ini merupakan sumber kebahagiaan dalam keluarga. Keluarga memberikan kasih sayang dan rasa aman. Perhatian diantara anggota keluarga, membina kedewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam memenuhi fungsi afektif adalah: a. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dang dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan meningkat yang pada akhiranya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal dasar dalam memberi hubungan dengan orang lain diliar keluarga atau masyarakat.

b. Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang positif maka fungsi afektif akan tercapai. c. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru. Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tuan harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut 8.7 FUNGSI AFEKTIF DALAM KELUARGA Frieadman (1986) juga mengidentifikasi fungsi afektif keluarga yaitu: 1. Memberikan perlindungan psikologis. 2. Menciptakan rasa aman. 3. Mengadakan interaksi. 4. Mengenal identitas individu 8.8 DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA Sebelum menentukan diagnosa keprawatan mengenai fungsi afektif terlebih dahulu kita mengumpulkan data yang bertujuan untuk: 1. Memperoleh gambaran tentang fungsi afektif dalam kelurga 2. Mengkaji masalah-masalah keperawatan yang berkaitan dengan fungsi afektif keluarga 3. Menentukan intervensi yang tepat pada keluarga dengan gangguan fungsi afektif 4. Membantu meningkatkan fungsi afektif keluarga Masalah yang Muncul untuk Fungsi Afektif Keluarga yang Berubah 1. Gangguan proses keluarga Yaitu keadaan dimana sebuah keluarga yang normalnya berfungsi secara efektif mengalami disfungsi.

Contoh: Keluarga dalam keadaan stress dpt mengabaikan kebutuhan psikologis. 2. Gangguan menjadi orang tua. Yaitu bila kemampuan dari figur pengasuhan untuk menciptakan lingkungan yang meingkatkan pertumbuhan dan perkembangan manusia lain yang optimal menjadi lemah. Contoh: Keluarga dg ibu yang dominan, ayah yg pasif, tidak memperbolehkan anak LK pisah dari keluarga. 3. Potensial gangguan menjadi orang tua. Definisi sama seperti diatas, kecuali bahwa potensial ditambahkan pada menjadi lemah. Contoh: seorang anak LK kelas 5 yang selalu dikendalikan oleh ibunya, kemungkinan mengalami masalah ketika mencapai masa remaja . 4. Berkabung yang disfungsional. Yaitu proses maladaptif yang terjadi bila kesedihan bertambah dalam sehingga orang tersebut tidak berdaya dan memperlihatkan respon emosional yang berlebihan. Contoh: Penyangkalan terhadap kematian anggota keluarga. 5. Koping keluarga tidak efektif, melemah Yaitu bila dukungan, bantuan, kenyamanan atau dorongan keluarga yang melemah bisa mengubah kompetensi anggota keluarga dalam melakukan tugas adaptif. Contoh: ibu (pengasuh utama) dirawat di RS selma seminggu karena menjalani operasi. Suami (ayah) telah berupaya memberikan perhatian dan cinta pada anak-anak tetapi mereka benci karena ibu jauh dari mereka. 6. koping keluarga tidak efektif, tidak mampu Yaitu bila perilaku satu anggota keluarga atau lebih yang menjadikan keluarga tidak mampu beradaptasi secara terapeutik terhadap masalah kesehatan yang ada.

Contoh: di keluarga, suami dan istri (keduanya menikah kembali) memiliki dua orang anak (satu anak laki2 berumur 10 tahun hasil perkawinan pertama dari suami, seorang anak perempuan berumur 5 tahun hasil perkawinan pertama dari istri). Anak laki2 tersebut diberi sebutan pembuatan keributan dalam keluarga dan diluar rumah dinamakan demikian. Sedangkan anak perempuan mendapat sebutan anak manis, perbandingan perbedaan kepribadian anak ini dilakukan bila kedua orang tua marah kepada anak laki2nya. 7. Potensial terjadinya kekerasan. Performa peran berubah. Harga diri rendah. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Contoh: masalah ini bisa terjadi pada situasi tertentu dimana kebutuhan psikosossial anggota keluarga tidak dipenuhi secara adekuat.

DAFTAR PUSTAKA

Alzam, Faisal. 2008. Askep Keluarga. Diakses melalui http://myflazer.blogspot.com pada tanggal 9 November 2010. Anonim. 2010. Konsep Keluarga. Diakses melalui http://askep-askeb.cz.cc pada tanggal 9 November 2010. Friedman, Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.

Вам также может понравиться

  • Format Sbar 2
    Format Sbar 2
    Документ1 страница
    Format Sbar 2
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • Teknik Pengumpulan Data
    Teknik Pengumpulan Data
    Документ10 страниц
    Teknik Pengumpulan Data
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    100% (1)
  • Format Sbar 2
    Format Sbar 2
    Документ1 страница
    Format Sbar 2
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • Nabi Adam A
    Nabi Adam A
    Документ6 страниц
    Nabi Adam A
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • Makalah 9
    Makalah 9
    Документ16 страниц
    Makalah 9
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • Teknik Pernapasan Buteyko
    Teknik Pernapasan Buteyko
    Документ9 страниц
    Teknik Pernapasan Buteyko
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • Makalah 16
    Makalah 16
    Документ18 страниц
    Makalah 16
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • Tugas I, 2,3
    Tugas I, 2,3
    Документ5 страниц
    Tugas I, 2,3
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • Jatuh Pada Lansia
    Jatuh Pada Lansia
    Документ15 страниц
    Jatuh Pada Lansia
    Najat Binti Sukarnawadi
    Оценок пока нет
  • Makalah 5
    Makalah 5
    Документ11 страниц
    Makalah 5
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • Konseeeeeep Stres
    Konseeeeeep Stres
    Документ23 страницы
    Konseeeeeep Stres
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • Konseeeeeep Stres
    Konseeeeeep Stres
    Документ23 страницы
    Konseeeeeep Stres
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • Eiyo
    Eiyo
    Документ1 страница
    Eiyo
    Ihsanul Lukman
    Оценок пока нет
  • ASKEP Eritroderma
    ASKEP Eritroderma
    Документ12 страниц
    ASKEP Eritroderma
    Angel
    Оценок пока нет
  • Bab 3
    Bab 3
    Документ72 страницы
    Bab 3
    InTan PermaTasari PutribaTanang
    Оценок пока нет
  • INTISARI - PDF Kekerasan
    INTISARI - PDF Kekerasan
    Документ31 страница
    INTISARI - PDF Kekerasan
    Dodi Story
    Оценок пока нет