Вы находитесь на странице: 1из 4

Laboratorium Kimia Analisa Departemen Teknik Kimia FT USU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Percobaan 4.1.1 Analisa Alkalinitas Sampel Tabel 4.1 Analisa Alkalinitas pada Ketiga Sampel yang Bervolume 50 ml Run 1 2 3 4 5 6 V rata-rata Alkalinitas 4.2 Pembahasan 4.2.1 Kurva Titrasi H2SO4 1,5 N pada AMDK Evian: Volume H2SO4 1,5 N yang terpakai AMDK Evian Air PDAM Sunggal (ml) Air Sungai Kampung (ml) 0,75 0,8 0,75 0,75 0,8 0,8 0,775 1171,8 0,25 0,25 0,3 0,2 0,2 0,2 0,23 347,76 Lalang (ml) 0,35 0,35 0,3 0,3 0,4 0,4 0,35 529,2

Run Gambar 4.1 Kurva Titrasi H2SO4 1,5 N pada AMDK Evian Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa volume H2SO4 1,5 N yang terpakai pada setiap percobaan adalah tidak sama, meskipun mendekati. Hal tersebut disebabkan karena kandungan air dengan ion-ion mineral-mineral seperti karbonat, bikarbonat, borat, fosfat dan silikat sudah tercapai suatu titik ekuivalen,yaitu konsentrasi ion-ion
Jika Anda Ingin Berdamai dengan Orang Lain, 13 Rio Fransen Aruan / 100405031 Maka Terlebih Dulu Berdamai dengan Diri Sendiri Analisa Air

Laboratorium Kimia Analisa Departemen Teknik Kimia FT USU 14

tersebut adalah sama dalam setiap titrasi. Alkalinitas air AMDK Evian yaitu 1171,8 mg/L yang berarti alkalinitas tinggi, pH stabil, produktivitas rendah, ikan terancam (Aria, 2009). Menurut PP No. 20 Tahun 1990, kadar alkalinitas air maksimum pada air minum adalah 500 mg/L (Santoso, 2010). Dari hasil percobaan dapat dinyatakan AMDK Evian tidak layak untuk dikosumsi. 4.2.2 Kurva Titrasi H2SO4 1,5 N pada Air PDAM Sunggal:

Run Gambar 4.1 Kurva Titrasi H2SO4 1,5 N pada Air PDAM Sunggal Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa volume H2SO4 1,5 N yang terpakai pada setiap percobaan adalah tidak sama, meskipun mendekati. Hal tersebut disebabkan karena kandungan air dengan ion-ion mineral-mineral seperti karbonat, bikarbonat, borat, fosfat dan silikat sudah tercapai suatu titik ekuivalen,yaitu konsentrasi ion-ion tersebut adalah sama dalam setiap titrasi. Alkalinitas air PDAM Sunggal adalah 347,76 mg/L yang berarti angka alkalinitas sedang, pH bervariasi, CO2 sedang, produktivitas sedang (Aria, 2009). Menurut PP No. 20 Tahun 1990, kadar alkalinitas air maksimum pada air minum adalah 500 mg/L (Santoso, 2010). Dari hasil percobaan dapat dinyatakan air PDAM Sunggal layak untuk dikosumsi. 4.2.3 Kurva Titrasi H2SO4 1,5 N pada Air Sungai Kampung Lalang:

Rio Fransen Aruan / 100405031 Analisa Air

Laboratorium Kimia Analisa Departemen Teknik Kimia FT USU 15

Run Gambar 4.2 Kurva Titrasi H2SO4 1,5 N pada Air Sungai Kampung Lalang Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa volume H2SO4 1,5 N yang terpakai pada setiap percobaan adalah tidak sama, meskipun mendekati. Hal tersebut disebabkan karena kandungan air dengan ion-ion mineral-mineral seperti karbonat, bikarbonat, borat, fosfat dan silikat sudah tercapai suatu titik ekuivalen, yaitu konsentrasi ion-ion tersebut adalah sama dalam setiap titrasi. Alkalinitas air sungai ini adalah 529,2 mg/L yang berarti angka alkalinitasnya tinggi, produktivitas rendah, dan ikan terancam jika hidup di air ini (Aria, 2009). Menurut PP No. 20 Tahun 1990, kadar alkalinitas air maksimum pada air minum adalah 500 mg/L (Santoso, 2010). Dari hasil percobaan dapat dinyatakan air Sungai Kampung Lalang tidak layak untuk dikosumsi. Perhitungan kadar alkalinitas dalam air dapat dihitung dengan persamaan: Alkalinitas (mg/L) = Keterangan : A = volume asam standard yang digunakan N = normalitas asam standard Dan dari perhitungan dengan rumus di atas, diperoleh kadar alkalinitas pada sampel AMDK Evian adalah 1171,8 mg/L, sampel air PDAM Sunggal adalah 347,76 mg/L, dan sampel air Sungai Kampung Lalang adalah 529,2 mg/L. Ketiga angka Rio Fransen Aruan / 100405031 Analisa Air

A x N x 50000 (Anonim, 2009) mL sampel

Laboratorium Kimia Analisa Departemen Teknik Kimia FT USU 16

alkalinitas ini berbeda karena adanya perbedaan dalam nilai pH, kadar CO2, serta komposisi mineral, suhu, dan kekuatan ion. Volume rata-rata yang diperoleh itu mungkin saja memiliki kesalahan, hal ini dapat disebabkan oleh:
1. Kurang telitinya dalam pembacaan buret.

Pembacaan skala pada buret haruslah teliti, serta posisi mata harus sejajar dengan posisi skala pada buret 2. Kurang murninya bahan-bahan yang dipakai. Bahan-bahan dan indikator yang digunakan harus benar-benar terjaga kemurniannya, penyimpanannya 3. tidak terkontaminasi oleh zat lain. Wadah tempat harus tertutup rapat dan dijauhkan dari pemanasan langsung

seperti sinar matahari. Kurang telitinya saat titrasi. Titrasi seharusnya dilakukan setetes demi setetes hingga terjadi perubahan warna pada larutan. Setelah terjadi perubahan warna, proses titrasi harus dihentikan karena titik ekuivalen telah tercapai.

Rio Fransen Aruan / 100405031 Analisa Air

Вам также может понравиться