Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini memuat uraian/paparan data dan temuan tentang fokus penelitian, yaitu: implementasi manajemen mutu di Kompetensi Keahlian (Komli) TKJ SMK Negeri 5 Malang berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang diperoleh berdasarkan metode penelitian dan prosedur pengumpulan data sebagaimana dijelaskan dalam bab III sebelumnya. Uraian tersebut dipilah menjadi enam sub fokus, yaitu: (1) manajemen kurikulum dan program pembelajaran, (2) manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, (3) manajemen kesiswaan/peserta didik, (4) manajemen sarana dan prasarana, (5) manajemen keuangan dan pembiayaan, (6) manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, dan (7) manajemen peningkatan mutu.

A. Deskripsi Objek Penelitian SMK Negeri 5 Malang berdiri pada tahun 1998 dengan nama awal Sekolah Menengah Industri Kerajinan (SMIK) Malang. SMK Negeri 5 Malang yang berdiri di atas tanah seluas 13.816m2 dengan luas bangunan 3.343m2 terletak di lokasi strategis dalam wilayah Kota Malang, masih memiliki tiga program keahlian, yaitu: (1) Kriya Kayu, (2) Kriya Keramik, dan (3) Kriya Tekstil. SMK ini beralamat di Jalan Ikan Piranha Atas Telp (0341) 478195 Fax (0341) 477087 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Sejak didirikan sampai saat ini, SMK Negeri 5 Malang telah mengalami pergantian kepimpinan atau kepala sekolah sebanyak tiga kali, yaitu: (1) Periode 1997 2000 dipimpin oleh Bapak Drs. Isdarmanto, M.Pd; (2) Periode 2000 2002 dipimpin oleh Bapak Drs Tugiri; dan (3) Periode 2002 2011 dipimpin oleh Bapak Drs. Rodjikin, M.Pd.

Tabel 4.1 Periodisasi Kepala Sekolah

No Nama 1. Drs. Isdarmanto, M.Pd 2. Drs. Tugiri 3. Drs. Rodjikin, M.Pd

Periode 1997 2000 2000 2002 2002 2011

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan tenaga kerja menengah, saat ini SMK Negeri 5 Malang memiliki dua bidang studi keahlian dengan total delapan kompetensi keahlian (dahulu disebut dengan program keahlian). Secara rinci, profil SMK Negeri 5 Malang adalah: Nama Sekolah SK Pendirian NSS NPSN : SMK Negeri 5 Malang : 1997 : 711056104017 : 20533817 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang 65142 Jawa Timur Telp./Fax. Website Email Facebook : (0341) 478195 / (0341) 477087 : www.smkn5malang.sch.id : smkn5mlg@yahoo.com : SMK NEGERI 5 MALANG (1) Seni Kerajinan dan Pariwisata: a) Kriya Kayu b) Kriya Keramik c) Kriya Tekstil d) Tata Busana (2) Teknologi Informasi dan Komunikasi: a) Teknik Rekayasa Perangkat Lunak b) Teknik Komputer dan Jaringan c) Teknik Multimedia

Alamat Sekolah : Jalan Ikan Piranha Atas, Kelurahan Tunjungsekar

Bidang Studi Keahlian & Kompetensi Keahlian:

d) Teknik Animasi SMK Negeri 5 Malang merupakan salah satu dari sekolah menengah kejuruan negeri favorit dan juga merupakan rintisan SMK bertaraf internasional (R-SMK BI) yang ada di Malang. Di sini, siswa diajarkan beragam keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, yang mana telah disesuaikan dengan minat bakat serta pilihan masing-masing siswa. Hal tersebut nampak dalam wujud visi, misi, dan tujuan sekolah ini. Visi SMK Negeri 5 Malang adalah Terwujudnya lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan yang mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi guna menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, kompeten, berdaya saing tinggi, dan berbasis keunggulan lokal serta berwawasan global dan lingkungan. Sedangkan misi SMK Negeri 5 Malang adalah: (1) Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas sebagai salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan, (2) Melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, (3) Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha /dunia industri (DU/DI) dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, dan (4) Memanfaatkan bahasa internasional sebagai sarana menuju lembaga pendidikan yang menghasilkan tamatan berwawasan global. Adapun tujuan SMK Negeri 5 Malang adalah: (1) Mewujudkan SMK Negeri 5 Malang sebagai lembaga pendidikan kejuruan yang akuntabel, (2) Mencetak sumber daya manusia yang mempunyai etos kerja dan kompeten dalam bidangnya serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, (3) Memberikan sebagai pelayan pendidikan kejuruan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha/dunia industri (DU/DI), (4)Memperluas layanan dan meningkatkan mutu lembaga pendidikan kejuruan Menggali keunggulan daerah sebagai modal peningkatan kualitas tamatan, (5) Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, dan (6) Meningkatkan kualitas output dan outcomes

peserta didik sesuai dengan kebutuhan masyarakat, DU/DI serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai salah satu R-SMK BI, kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMK Negeri 5 Malang begitu beragam dan menarik untuk diikuti. Di antaranya seperti: Bimbingan dan Kerohanian Islam (Binrohis), Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (Paskib), Bola Voli, Basket, Karate, Futsal, Bulu tangkis, Seni Tari, Teater, English Conversation Club, Bahasa Jepang, dan Seni Musik. Demi menunjang berbagai kegiatan siswa tersebut, SMKN 5 Malang ini menyediakan fasilitas-fasilitas yang cukup memadai, seperti: lapangan bola voli, lapangan bola basket, lab KKPI, lab komputer, lab bahasa, hotspot, mushola, perpustakaan, dan self access study, yaitu ruang belajar siswa untuk mengembangkan kemampuan dirinya di luar jam pembelajaran, yang mana siswa mendapat satu komputer dengan akses internet secara gratis. Adapun latar/setting penelitian ini adalah Kompetensi Keahlian (Komli) Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Komli TKJ mulai ada sejak tahun 2001, saat itu masih terdiri atas 6 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah siswa per kelas 36 siswa. Saat ini, Komli TKJ sudah memiliki 12 rombel, yang terbagi menjadi masing-masing 4 rombel kelas X-TKJ, 4 rombel kelas XI-TKJ, dan 4 rombel kelas XII-TKJ dengan jumlah total 397 siswa. Komli TKJ diketuai oleh seorang ketua komli, yang saat ini dijabat oleh Bapak Abdul Basith P.S.P., M.Pd dan dibantu seorang Kepala Bengkel (Kabeng), yaitu Bapak Ari Subagyo, S.Kom. Adapun struktur organisasi Komli TKJ SMK Negeri 5 Malang dapat dilihat dalam Gambar 4.1 berikut.

KAKOMLI TKJ
Abdul Basith, P.S.P., M.Pd

KALAB TKJ
Ary Subagyo, ST.

WALAS KOMLI TKJ

GURU PRODUKTIF KOMLI TKJ

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Komli TKJ

Dasar kompetensi kejuruan yang harus dikuasai oleh lulusan Komli TKJ adalah: (1) merakit personal computer, (2) melakukan instalasi sistem operasi dasar, dan (3) mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja. Secara khusus, tujuan Komli TKJ adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam: (1) menginstalasi perangkat komputer personal (PC) dan menginstal sistem operasi dan aplikasi, (2) menginstalasi perangkat jaringan berbasis lokal (LAN), (3) menginstalasi perangkat jaringan berbasis area luas (WAN), dan (4) merancang bangun dan mengadministrasi jaringan berbasis luas. Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Komli TKJ adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI Bidang Teknologi Informatika pada jenjang SMK. Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman, dan berbagai peluang yang ada, lulusan Komli TKJ juga sangat memungkinkan untuk mengelola dan/atau berwirausaha di bidang komputer dan jaringan. Guna mendukung demi tercapainya tujuan tersebut di atas, Komli TKJ juga telah melakukan beberapa kerjasama dalam pelaksannaan bidang pendidikan sistem ganda (PSG) dengan berbagai DU/DI sebagai institusi pasangan, baik pada instansi pemerintahan maupun instansi swasta. Hal ini dapat dilihat dari kontrak kerja dan memorandum of understanding (MoU) yang telah dilakukan antara Komli TKJ dengan pihak-pihak terkait di atas.

Beberapa diantaranya adalah kerjasama dengan VEDC Malang, Dinas Pendidikan Kota Malang, Kantor Pos Lawang, PT. Telkom Divre V Jatim, Perum Jasa Tirta 1, Citra Abadi Computama Comp, Time Ecelindo, Teknik Elektro Univ Widya Gama, Naratel, CV.Tunas Abadi, STIMIK Pradya Paramita, dan masih banyak lagi lainnya. Selain itu, untuk meningkatkan keterampilan calon lulusan dalam setiap bidangnya, Komli TKJ juga memiliki unit produksi dan jasa (UPJ), yaitu: pengadaan dan servis PC dan notebook, dan perakitan notebook bekerja sama dengan Anote.

B. Implementasi Manajemen Mutu di Kompetensi Keahlian (Komli) TKJ SMK Negeri 5 Malang Dalam rangka untuk meningkatkan mutu sekolah, SMKN 5 Malang

mengembangkan manajemen berbasis mutu dengan menggunakan beberapa standar, yaitu: PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Selain itu, untuk memenuhi kriteria sebagai sekolah RSBI, SMKN 5 Malang diharuskan untuk mengikuti standar internasional, dan mulai tahun 2007, SMKN 5 Malang telah bisa memenuhi persyaratan standarisasi yang ditetapkan oleh ISO. Dan untuk itu, SMKN 5 Malang menggandeng SAI Global Indonesia, dan sampai sekarang tetap menerapkan ISO 9001:2008. Berikut gambaran implementasi manajemen mutu di Komli TKJ SMKN 5 Malang. 1. Manajemen Kurikulum dan Program Pembelajaran Manajemen kurikulum dan program pembelajaran merupakan suatu sistem pengelolaan kurikulum dan program pembelajaran yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum dan pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum dan program pembelajaran harus

dikembangkan sesuai dengan konteks manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Adapun ruang lingkup manajemen kurikulum dan program pembelajaran meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (action), dan penilaian (evaluating) yang bertujuan agar seluruh kegiatan pembelajaran terlaksana secara berhasil dan berguna bagi dunia pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian TKJ, dan pihak lain yang terkait, serta observasi dan dokumentasi berkaitan dengan manajemen kurikulum dan program pembelajaran diperoleh beberapa hal sebagai berikut.

a. Perencanaan Kurikulum dan Program Pembelajaran SMKN 5 Malang telah menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sejak tahun 2006. Penyusunan dan pengembangan kurikulum dilakukan sesuai program kerja kurikulum melalui workshop yang dilaksanakan setiap tahun sebelum awal tahun ajaran baru, yaitu bulan Juni. Workshop penyusunan kurikulum tersebut dilaksanakan dengan melibatkan berbagai komponen/pihak sesuai dengan standar atau ketentuan yang diatur oleh BNSP, yaitu guru, masyarakat, dunia usaha/industri, konselor, dan instansi pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Bapak Wakil Kepala Sekolah (WKS) Urusan Kurikulum, dan juga Ibu WKS Urusan Manajemen Mutu sekaligus WKS Urusan Tenaga Pendidik dan Kependidikan seperti dalam cuplikan wawancara berikut. Sesuai dengan program kerja, biasanya di awal tahun sebelum KBM dimulai, diadakan workshop dalam rangka menganalisis konteks berdasarkan delapan SNP dengan berpegang pada visi, misi, dan tujuan baik sekolah maupun kompetensi keahlian TKJ. (PLAN-KUR/W/WKS3/01/070812) Penerapan KTSP sudah dilakukan sejak tahun 2006. Penyusunan dan pengembangan KTSP dilakukan melalui workshop yang dilaksanakan setiap tahun sebelum awal tahun ajaran baru, yaitu sekitar bulan Juni. Sehingga setiap angkatan, kurikulumnya berbeda karena pengembangan tersebut dilakukan tiap tahun. Workshop tersebut dilaksanakan dengan melibatkan komponen-komponen sesuai dengan standar yang ada. (PLAN-KUR/W/WKS1/01/310312) Berdasarkan jadwal Workshop Kurikulum dan Penyusunan Perangkat Mengajar SMKN 5 Malang 2011/2012, dapat dilihat bahwa agenda utama dalam workshop tersebut adalah bedah kurikulum dan penyusunan perangkat pembelajaran, yang meliputi: (1) kebijakan Dinas Pendidikan Kota Malang tentang pendidikan kejuruan dan profesi guru, (2) pendidikan karakter, (3) evaluasi hasil belajar dan sosialisasi rapor online, (4) review dan analisis silabus, (4) analisis materi esensial, (5) penyusunan penyebaran kompetensi, (6) penyusunan RPP dan soal UTS dan UAS, dan (7) sosialisasi penanganan siswa SMK Negeri 5 Malang.

Mekanisme pengembangan KTSP dilakukan melalui tujuh kegiatan pokok, yaitu: (1) melibatkan tim penyusun dari pihak-pihak terkait, (2) dilakukan melalui workshop, (3) kegiatan reviu dan revisi, (4) menghadirkan nara sumber, (5) tahap finalisasi, (6) pemantapan dan penilaian, serta (7) dokumentasi hasil penyusunan kurikulum. Selain itu, dalam workshop tersebut juga dilakukan penyusunan dan pengembangan program pembelajaran atau rencana pembelajaran (RP). Dalam penyusunan dan pengembangan RP tersebut, dilakukan penjabaran silabus menjadi analisis materi pembelajaran (AMP), perhitungan hari dan jam efektif dan tidak efektif, penyusunan program tahunan (Prota) dan program semester (Promes), dan juga pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta evaluasinya. Hal ini dijelaskan oleh Bapak WKS Urusan Biaya dan Keuangan selaku PJS (pejabat sementara) Kepala Sekolah saat wawancara (dikarenakan kepala sekolah sedang dalam keadaan sakit), dan WKS Urusan Kurikulum seperti terungkap dalam cuplikan wawancara berikut. Dalam hal perencanaan proses pembelajaran, setiap awal tahun pembelajaran itu, ada kegiatan yang namanya workshop. Yang intinya semua guru mencoba duduk bersama untuk melakukan penjabaran silabus dan analisis materi. Ujungnya dari sebuah rencana proses pembelajaran ini, semua guru harus menghasilkan rencana tahunan, semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran per kompetensi. (PLAN-KUR/W/WKS2/01/140312) Untuk perencanaan proses pembelajaran selalu dilakukan analisis pembelajaran, termasuk di dalamnya penyusunan program tahunan, semester, RPP dan program evaluasinya. (PLAN-KUR/W/WKS3/01/070812) Keseluruhan kegiatan tersebut juga terangkum dalam notulen Workshop

Pengembangan Kurikulum dan Program Pembelajaran tahun 2011/2012 yang dilaksanakan selama tiga hari, tepatnya pada tanggal 6 s/d 8 Juli 2011 di Bengkel Tekstil dan Bengkel RPL SMKN 5 Malang. Berdasarkan data dokumentasi diperoleh bahwa kurikulum Komli TKJ SMKN 5 Malang telah mengalami perubahan dan pengembangan.

Lebih rinci, dalam dokumen KTSP SMKN 5 Malang Tahun 2011 yang terdiri atas buku I, II, dan III dapat dilihat bahwa: (1) KTSP telah disahkan oleh kepala sekolah dengan pertimbangan komite sekolah, serta diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jatim; (2) Komli TKJ telah melaksanakan kurilukum berdasarkan sembilan muatan KTSP, yaitu: mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas dan kelulusan, penjurusan, kecakapan hidup, dan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global; (3) Kegiatan pengembangan diri berupa: (a) pengembangan kreativitas/kegiatan ekstrakurikuler, yang meliputi: pramuka, beladiri, paskibra, PMR, olah raga, English Conversation Club (ECC), kelompok ilmiah remaja (KIR), tari, pameran hasil karya siswa, seni musik, serta pentas seni; dan (b) bimbingan konseling melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkaitan dengan: masalah pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mencari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan dan pengembangan kepribadian; (4) Kalender akademik yang disusun belum terinci dan jelas; dan (5) Buku II dan III KTSP terdiri atas: lima silabus dan RPP mata diklat normatif, delapan silabus dan RPP mata diklat adaptif, tiga silabus dan RPP mata diklat dasar kompetensi kejuruan (DKK), 19 silabus dan RPP mata diklat kompetensi kejuruan (KK), serta delapan silabus dan RPP muatan lokal (mulok). b. Pelaksanaan Kurikulum dan Program Pembelajaran Pelaksanaan kurikulum dan program pembelajaran adalah proses yang memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia (SDM) dan sarana serta prasarana yang diperlukan sehingga dapat mencapai tujuan kurikulum yang diinginkan. Tahap ini merupakan tahap yang paling menentukan apakah sekolah di bawah kepemimpinan kepala sekolah dapat mewujudkan program sekolah atau tidak. Pelaksanaan proses pembelajaran akan berjalan secara efektif apabila guru dan kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.

Dalam

tahap

pelaksanaan

ini,

termasuk

di

dalamnya

terdapat

kegiatan

pengorganisasian dan kepemimpinan yang melibatkan penentuan berbagai kegiatan, seperti struktur organisasi sekolah, pembagian tugas mengajar dan tugas tambahan lain yang harus dilakukan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain itu, kepala sekolah dapat bertindak sebagai pemimpin yang mampu memberikan bimbingan dan arahan pada bahanbahan acuan operasional pembelajaran. Pada tataran ini, kepala sekolah bertugas untuk melakukan atau mengatur: (a) penyusunan kalender akademik, (b) penyusunan jadwal pelajaran, jadwal perbaikan dan pengayaan, (c) pembagian tugas dan jam mengajar, serta tugas khusus dan tambahan untuk guru, dan (d) program kegiatan sekolah secara keseluruhan. Selain itu, kepala sekolah harus memiliki jadwal yang jelas dan rinci untuk melakukan supervisi terhadap kinerja guru. Berdasarkan data observasi dan dokumentasi, diperoleh bahwa kepala sekolah telah melakukan pengorganisasian dengan menentukan dan menyusun: struktur organisasi beserta uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas, kalender akademik, jadwal pelajaran, serta pembagian tugas mengajar dan tugas tambahan berdasarkan SK Kepala Sekolah No..... Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah seperti yang tergambar dalam cuplikan wawancara berikut. Dalam pelaksanaan setiap kegiatan, sekolah selalu mengacu pada struktur organisasi dan job description. Selain itu juga dibentuk kepanitiaan berdasarkan unit kerja masing-masing agar ada penanggung jawabnya di lapangan. Untuk workshop kurikulum dan pembelajaran ini, oleh pihak pimpinan sekolah memang didelegasikan dan menjadi tanggung jawab WKS Bidang Kurikulum. (ORGANIZE-KUR/W/WKS3/01/070812) Untuk penyusunan kurikulum itu ada tim penyusun kurikulum yang berada di bawah tanggung jawab Waka Kurikulum. Tentunya sesuai dengan petunjuk teknis penyusunan KTSP, selain melibatkan tim penyusun, juga melibatkan seluruh komponen yang terkait yang dipersyaratkan, seperti komite, nara sumber, tokoh masyarakat, dan DU/DI juga ada. (ORGANIZE -KUR/W/WKS1/01/310312) Sedangkan dalam penyusunan perangkat pembelajaran, diorganisir dengan cara yaitu bapak/ibu guru dikelompokkan sesuai dengan bidang studi yang

diajar di bawah koordinasi oleh seorang guru dalam kelompok masingmasing, yaitu normatif, adaptif, produktif, mulok, dan pengembangan diri. (ORGANIZE-KUR/W/WKS3/01/070812) Sedangkan program kegiatan sekolah, antara lain: program pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pembelajaran (program kerja WKS Bidang Kurikulum), program pengembangan profesionalisme guru dan staf TU (program kerja WKS Bidang Tendik), program pengelolaan sarana prasarana sekolah (program kerja WKS Bidang Sarpras), program pengelolaan kegiatan kesiswaan (program kerja WKS Bidang Kesiswaan), program pengelolaan keuangan sekolah (program kerja WKS Bidang Pembiayaan), dan program pengembangan hubungan sekolah dengan masyarakat (program kerja WKS Bidang Humas). c. Evaluasi Kurikulum dan Program Pembelajaran Evaluasi kurikulum dan program pembelajaran dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Evaluasi kurikulum dan program pembelajaran bertujuan untuk menjamin kinerja yang dicapai sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan untuk membandingkan antara kinerja aktual dengan kinerja yang telah ditetapkan (kinerja standar). Guru sebagai manajer pembelajaran harus bertanggung jawab memelihara lingkungan fisik kelasnya agar menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing proses-proses intelektual dan sosial dalam kelasnya. Terdapat dua aspek dalam manajemen evaluasi kurikulum yang harus diperhatikan, yaitu: (1) jenis evaluasi dikaitkan dengan tujuannya, dan (2) hasil evaluasi harus benar-benar dimanfaatkan guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran. Salah satu dimensi yang digunakan menjadi fokus evaluasi adalah dimensi kuantitas dan kualitas. Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi dimensi kuantitatif adalah tes standar, tes prestasi belajar, atau tes diagnostik. Sedangkan untuk mengevaluasi dimensi kualitatif dapat digunakan questionnare, inventori, interview, atau catatan anekdot.

Hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan. Hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan dalam memahami dan membantu perkembangan peserta didik, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian, serta fasilitas pendidikan lainnya. Ada tiga pendekatan yang digunakan dalam evaluasi kurikulum, yaitu: (1) pendekatan penelitian (analisis komparasi), (2) pendekatan objektif, dan (3) pendekatan campuran multivariasi. Di samping itu, terdapat beberpa model evaluasi kurikulum, di antaranya adalah model CIPP (context, input, process, dan product), yang bertitik tolak pada pandangan bahwa keberhasilan program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan program dan peralatan yang digunakan, serta prosedur dan mekanisme pelaksanaan program. Agar evaluasi yang dilakukan sesuai tujuan yang diharapkan, perlu diperhatikan dari mulai persiapan awal, menyiapkan bahan-bahan evaluasi, yang diperlukan, menyusun kisikisi, menentukan bentuk tes, menyusun butir soal, memvalidasi, menyiapkan jawabannya, membuat jadwal pemeriksaan dan penyerahan hasil evaluasi tepat waktu. Penyusunan soal sebaiknya melibatkan guru-guru bidang studi sejenis atau bersama MGMP. Kepala sekolah berperan dalam pengendalian sistem evaluasi agar evaluasi dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah bekerjasama dengan guru untuk melakukan evaluasi dengan objektif agar hasil evaluasi benar-benar menunjukkan hasil belajar siswa yang sesungguhnya. Berdasarkan hasil wawancara dapat diungkap bahwa Kepala Sekolah telah melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap tugas guru, seperti dalam cuplikan wawancara berikut. Setiap guru dituntut dan wajib menyusun perangkat pembelajaran, dan itu akan diaudit saat awal tahun ajaran baru, sebelum proses atau kegiatan belajar

mengajar berjalan. Jadi setidaknya semua guru diwajibkan melengkapi dirinya dengan perangkat pembelajaran yang akan diserahkannya di awal pembelajaran. (ORGANIZE-KUR/W/WKS3/01/070812) 2. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Вам также может понравиться