Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2/9/2013
Pendahuluan
Terapi Metilxantin dapat mengurangi frekuensi apnea dan kebutuhan ventilasi mekanik pada bayi prematur.
Metilxantin belum dipastikan apakah memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang atau justru berisiko pada bayi dengan berat lahir sangat rendah. Pada bayi yang berusia 10 hari pertama diberikan kafein atau placebo dengan berat badan 500-1250 gram sebanyak 2006 bayi secara acak sampai terapi apnea pada bayi prematur tidak diperlukan lagi.
2/9/2013
963 bayi yang mendapatkan kafein hanya 350 (36 persen) bayi yang menerima oksigen tambahan, sedangkan dari 954 bayi (47 persen) yang mendapatkan placebo hanya 447 yang mendapat oksigen tambahan.
2/9/2013
Definisi
Apnea pada bayi prematur :
berhentinya pernapasan yang berlangsung selama lebih dari 15 detik dan disertai dengan hipoksia atau bradikardia yang terjadi sekurang-kurangnya 85 persen pada bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan 34 minggu
2/9/2013
Metilxantin
Kegunaannya dapat mengurangi frekuensi apnea dan kebutuhan ventilasi mekanik pada bayi prematur
khasnya, Metilxantin diberikan pada bayi prematur sampai mencapai usia kehamilan 34-35 minggu Lama kerja obat panjang
2/9/2013
2/9/2013
Golongan Metilxantin
Teofilin
Aminofilin Kafein
2/9/2013
Sebuah penelitian terbaru dari Research Network Neonatal Of National Institute Of child Health and Human Development menunjukkan bahwa bayi yang berat badan lahir sangat rendah 44 persen bayi mengalami displasia bronkopulmonalis dan 21 persen bayi yang tidak mempunyai penyakit tersebut masih mendapatkan metilxantin pada usia kehamilan 36 minggu.7
2/9/2013
2/9/2013
10
5292 bayi dengan berat badan lahir 500-1250 gram menjadi wakil terapi metilxantin selama kehidupan 10 hari pertama.
977 termasuk: 242 mempunyai bentuk dismorfik atau kongenital abnormal yang berefek kepada harapan hidup atau perkembangan neurologis 425 pemantauan jangka panjang tidak dilakukan 277 sebelumnya diobati dengan metilxantin 33 alasan tidak diketahui 4315 bayi memenuhi persyaratan 2309 tidak dilakukan secara acak 1628 tidak mendapat persetujuan 681 tidak diteliti
1006 untuk kelompok yang mendapat kafein 1005 mendapatkan studi obat
yang
1006 pulang
1000 pulang
2/9/2013
11
2/9/2013
12
Dosis obat dalam penelitian dapat tetap atau berkurang berdasarkan gejala toksisitas dari induksi kafein (misalnya, takikardia, takipnea, tremor, dan kejang yang tidak dapat dijelaskan dan muntah) atau alasan klinis lainnya. lanjutan terapi obat dalam penelitian disarankan sampai bayi mentoleransi sekurang-kurangnya lima hari berturut-turut tanpa menggunakan ventilasi bertekanan positif.
Injeksi Kafein sitrat diproduksi oleh Sabex.
2/9/2013
13
Hasil
Hasil utama dari penelitian adalah gabungan dari kematian, cerebral palsy, keterlambatan kognitif, ketulian, atau kebutaan yang didapat pada usia 18 sampai 21 bulan.
2/9/2013
14
Analisis statistik
Anggapan insiden kematian atau gangguan pada tumbuhkembang sekitar 20 persen, dimana peneliti membutuhkan 1000 bayi pada setiap kelompok penelitian yang memiliki 80 persen angka statistic untuk mendeteksi 25 persen penurunan resiko secara relatif.
Hasil bagi dari koefisien estimasi dan standar kesalahan digunakan sebagai statistik z-test untuk hipotesis nol yang tidak ada efek pengobatan. Tes non-parametrik atau uji Fishers exact digunakan berdasarkan analisis penggunaan penelitian obat dan ko-intervensi.
2/9/2013
15
Tabel 1 dasar karaterikstik dan secara status bayi dan ibu mereka
2/9/2013
Karateristik
16
kelompok placebo (N=1000) 306 789(79) 71(7) 82(8) 58(6) 873(87) 133(13) 626(63)
Ibu Umur-tahun 306 Ras atau kelompok etnik-jmlh (%)+ Putih 797 (79) Hitam 67 (7) Asia 84 (8) Yang lain atau tidak diketahui 58 (6) Kortikosteroid antenatal- no. (%) 890 (88) Chorioamnionitis klinik- no. (%) 138 (14) SC no. (%) 628 (62) Kelahiran Bayi Berat badan-gr 964186 Usia kehamilan- mgg 272 Jenis kelamin perempuan-jmlh (%) 508 (50) Berat badan <10kg persentil pada umur gestasi-jmlh (%) +161 (16) Lahir dirumah sakit-jmlh (%) 903 (90) Lahir Singleton 721 (72) Skor apgar minimal 5 Median 8 rentang interquartile 7-9
958181 272 470 (47) 158 (16) 890 (89) 712 (71)
8 7-9
2/9/2013
17
Tabel 2. Penggunaan studi obat, pembukaan label metilxantin, dan kointervensi Kelompok kafein 2/9/2013 (N=1006) Variabel 18 Studi obat Usia kehamilan dosis pertama- mgg Median 28,1 Rentang interquartile 26,6-29,3 Usia kehamilan dosis yang lalu mgg Median 34.4 Rentang interquartile 33.0-35.9 Pengurangan dosis karena suspek toksisitas induksi kafein-jmlh(%)23 (2.3) Pembukaan label metilxantin-jmlh (%) Penggunaan 90 (9.0) Permanen switch 43 (4.3) Kointervensi Usia kehamilan yang lalu menggunakan ETT-mgg* Median 29.1 Rentang interquartile 28.0-31.0 Usia kehamilan yang lalu penggunaan ventilasi positif-mgg Median 31.0 Rentang interquartile 29.4-33.0 Usia kehamilan yang lalu suplemen oksigen-mgg Median 33.6 Rentang interquartile 30.0-36.9 Doxapram jmlh (%) 12 (1.2) Kortikosteroid postnatal-jmlh (%) Jumlah transfusi sel darah merah Median Rentang interquartile 145 (14.4) 1 0-3
Nilai p
0.09 27,7 26,4-29,1 0.05 34.7 32.9-36.1 14 (1.4) 100 (10.0) 69 (6.9)
30.0 28.7-31.9 <0,001 32.0 30.3-34.0 <0.001 35.1 32.0-37.6 37 (3.7) 202 (20.2) 2 0-4
<0.001 <0.001
20
Hasil
Nilai P
0,94 0,65
0,73 <0,001
362 (43,2)
0,84
0,84 (0,68-1,03)
0,09
0,88 (0,70-1,10)
premature-jmlh (%) Cedera otak-jmlh (%) Nekrosis jmlh (%) Hanya terapi obat untuk 293 (29,3) penutupan katup pada PDA-jmlh (%) Pembedahan penutupan katup pada PDA- jmlh (%) 45 (4.5) 126 (12,6) 0,33 0,32 (0,22-0,45) <0,001 0,29 (0,20-0,43) 381 (38,1) 0,67 0.67 (0,55-0,81) <0,001 0,67 (0,54-0,82) 126 (13,0) 138 (14,3) 67 (6,7) 0,90 0,93 0,90 (0,69-1,18) 0,93 (0,65-1,33) 0,44 0,63 0,97 (0,74-1,28) 0,94 (0,65-1,34)
enterokolitis- 63 (6.3)
2/9/2013
21
2/9/2013
22
Diskusi
Peneliti menemukan bahwa kafein banyak mengurangi frekuensi displasia bronkopulmonalis.
Selama tiga minggu pertama, kafein memiliki efek samping yang berpotensi menurunkan berat badan setelah dimulainya terapi tetapi kafein tidak mempunyai efek yang bermakna yaitu efek pada angka kematian, tanda-tanda cedera otak pada ultrasonografi, dan necrosis enterocolitis sebelum dipulangkan.
2/9/2013
23
Data sebelumnya telah menetapkan bahwa metilxantin dapat mengurangi frekuensi apnea, 3 tetapi lamanya efek dibantu oleh ventilasi dan manfaat jangka pendek dan jangka panjang serta risikonya belum dipastikan (termasuk efek pada displasia bronkopulmonalis, cedera otak, dan pertumbuhan). 85 bayi yang secara acak telah memenuhi persyaratan untuk diberikan baik kafein maupun placebo dimana dilaporkan 4 pasien mengalami nekrosis enterokolitis pada kelompok kafein.
Bila pemberian Makanan dan obat kafein sitrat (Cafcit) telah disetujui pada pengobatan bayi prematur yang apnea, tanda peringatannya tercakup dalam label tentang kemungkinan terkaitnya antara penggunaan metilxantin dan perkembangan necrosis enterocolitis.
2/9/2013
24
Peneliti menemukan bahwa bayi pada kelompok plasebo masing-masing membutuhkan tiga bantuan alat respirasi yaitu ventilasi bertekanan positif pada tabung endotrakeal, O2 nasal, dan oksigen tambahan selama satu minggu lebih dibandingkan bayi pada kelompok kafein.
Peneliti memikirkan bahwa peningkatan insiden dysplasia Bronchopulmonalis diantara bayi yang diobati dengan plasebo disebabkan terutama oleh lamanya pajanan dari ventilasi bertekanan positif.
Kemunculan Kafein untuk mengurangi frekuensi paten ductus arteriosus yang dinilai oleh petugas klinik dapat ditutupi dengan obat atau terapi bedah Singkatnya, terapi kafein pada bayi prematur yang apnea mengurangi insidens displasia bronchopulmonalis.
Kecuali pengurangan berat badan sementara, kafein tidak memiliki risiko jangka pendek yang jelas.
Pada displasia bronkopulmonalis merupakan faktor risiko penting dimana kerusakan neurosensorik terjadi pada anak-anak..
2/9/2013
25