Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang merupakan suatu tanda atau keluhan bukan penyakit.
Insiden terbanyak pada usia 2-10 tahun dan 50-80 tahun Sering dijumpai pada musim dingin dan kering
Insiden pada bulan November sampai Maret dibandingkan dengan bulan April sampai Oktober 56% versus 44%,
Epistaksis terjadi lebih sering pada pria (58%) dibandingkan dengan pasien perempuan (42%)
Lokal
Sistemik
Mengorek hidung, benturan ringan, bersin atau mengeluarkan ingus terlalu keras, atau akibat trauma yang lebih hebat seperti kena pukul, jatuh atau kecelakaan lalu lintas akibat adanya benda asing tajam atau trauma pembedahan.
Pada infeksi hidung dan sinus paranasal seperti rhinitis atau sinusitis.
inflamasi yang akan merusak mukosa Infeksi peningkatan permeabilitas pembuluh darah setempat
memudahkan terjadinya perdarahan di hidung.
Epistaksis sedikit dan intermiten, kadangkadang ditandai dengan mukus yang bernoda darah.
Zat-zat korosif
Iritasi mukosa
Deviasi septum
Turbulensi udara
Krusta
Hipertensi Arteriosklerosis
Sirosis Hepatis
Diabetes Melitus
Epistaksis
Perdarahan keluar dari depan atau belakang hidung beratnya perdarahan, frekuensi, lamanya perdarahan,
penyebab perdarahan
Anamnesis
riwayat perdarahan hidung sebelumnya, keluhan mengenai kelainan pada kepala dan leher yang berkaitan dengan gejalagejala yang terjadi pada hidung, riwayat penyakit lain seperti hipertensi, kelainan perdarahan, dan riwayat pengobatan.
Pemeriksaan Fisik
Pengukuran tekanan darah Rinoskopi anterior Vestibulum, mukosa hidung dan septum nasi, dinding lateral hidung dan konkha inferior harus diperiksa dengan cermat Rinoskopi posterior Pemeriksaan nasofaring dengan rinoskopi posterior penting pada pasien dengan epistaksis berulang dan sekret hidung
Pemeriksaan Penunjang
Endoskopi hidung
Rontgen sinus dan CT-Scan atau MRI penting mengenali neoplasma atau infeksi.
Tes-tes yang tepat termasuk waktu protrombin serum, waktu tromboplastin parsial, jumlah platelet dan waktu perdarahan.
mencegah komplikasi
duduk dengan kepala ditegakkan, cuping hidung ditekan ke arah septum selama beberapa menit.
Gulungan kapas yang telah dibasahi dengan anestetik lokal dan dekongestan lalu dimasukkan dengan hati-hati ke dalam hidung.
Perdarahan anterior
tempat asal perdarahan dikaustik dengan larutan Nitras Argenti 20-30% / Asam Triklorasetat 10%, Elektrokauter
Tampon Bellocq
Balon Intranasal
Gunakan gel hidung larut air di hidung, oleskan dengan cotton bud. Jangan masukkan Gunakan cotton bud melebihi 0,5 semprotan hidung 0,6cm ke dalam Bersin atau tetes larutan hidung garam, pada kedua melalui lubang hidung dua mulut sampai tiga kali sehari. Hindari meniup Gunakan alat melalui hidung untuk terlalu keras
Batasi penggunaan obat obatan yang dapat meningkatkan perdarahan seperti aspirin atau ibuprofen.
Tampon anterior
Komplikasi air mata yang berdarah (bloody tears) akibat septikemia. pemasangan Tampon posterior tampon otitis media
haemotympanum
laserasi palatum mole dan sudut bibir
sinusitis
Bila pada cedera hidung ada gang penghidu apa yg perlu dilakukan Follow up selama penatalaksanaan epistaksis Kapan kita bawa ke otolaring, kpn ke dkter bedah plastik Indikasi rawat inap untuk epistaksis Apakah ada obat-obat farmakologi utk epistaksis Epistaksis pada hipertensi bgmn penatalaksanaanya Bgmn pendapatnya atas pengobatan alternatif epistaksis speerti pke daun sirih Apa alternatif yg harus dilakukan jika perdarahan epis msh terus bernlangsung.