Вы находитесь на странице: 1из 14

KONSEP DASAR PENYAKIT 1.

Definisi Epididimitis adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat peradangan pada epididimis (suatu struktur melengkung di bagian belakang testis yang fungsinya sebagai pengangkut, tempat penyimpanan, dan pematangan sel sperma yang berasal dari testis). Kondisi ini mungkin dapat sangat menyakitkan, dan skrotum bisa menjadi merah, hangat, dan bengkak. Ini mungkin akut (tiba-tiba menyerang) namun jarang menjadi kronis.

2. Epidemiologi Epididimitis diderita 1 dari 144 klien laki-laki (0,69 %) pada usia 18-50 tahun atau sekitar 600.000 kasus pada laki-laki usia 18-35 tahun di Amerika Serikat. Epididimitis diderita terutama oleh laki-laki usia 16-30 tahun dan usia 51-70 tahun. Dilaporkan baru-

baru ini terdapat kasus meningkatnya penyakit ini di Amerika Serikat yang dihubungkan dengan meningkatnya laporan kasus Chlamydia dan Gonorrhoeae.

3. Etiologi Bermacam penyebab timbulnya epididimitis tergantung dari usia klien, sehingga penyebab dari timbulnya epididimitis dibedakan menjadi : Infeksi bakteri non spesifik Bakteri coliforms (misalnya E coli, Pseudomonas, Proteus, Klebsiella) menjadi penyebab umum terjadinya epididimitis pada anak-anak, dewasa dengan usia lebih dari 35 tahun dan homoseksual. Ureaplasma urealyticum, Corynebacterium, Mycoplasma, dan Mima polymorpha juga dapat ditemukan pada golongan penderita tersebut. Infeksi yang disebabkan oleh Haemophilus influenza dan N meningitides sangat jarang terjadi. Penyakit Menular Seksual (PMS) Chlamydia merupakan penyebab tersering pada laki-laki berusia kurang dari 35 tahun dengan aktivitas seksual aktif. Infeksi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum, Trichomonas dan Gardnerella vaginalis juga sering terjadi pada populasi ini. Virus Virus menjadi penyebab yang cukup dominan pada anak-anak. Pada epididimitis yang disebabkan oleh virus tidak didapatkan adanya pyuria. Mumps merupakan virus yang sering menyebabkan epididimitis selain Coxsackie virus A dan Varicella. TB (Tuberculosis)

Epididimitis yang disebabkan oleh basil tuberculosis sering terjadi di daerah endemis TB dan menjadi penyebab utama terjadinya TB urogenitalis.

Penyebab infeksi lain (seperti Brucellosis, Coccidioidomycosis, Blastomycosis, Cytomegalovirus, Candidiasis, CMV pada HIV) dapat menjadi penyebab terjadinya epididimitis namun biasanya hanya terjadi pada individu dengan sistem imun tubuh yang rendah atau menurun.

Obstruksi (seperti BPH, malformasi urogenital) memicu terjadinya refluks. Vaskulitis (seperti Henoch-Schnlein purpura pada anak-anak) sering

menyebabkan epididimitis akibat adanya proses infeksi sistemik. Penggunaan Amiodarone dosis tinggi Amiodarone adalah obat yang digunakan pada kasus aritmia jantung dengan dosis awal 600 mg/hari-800 mg/hari selama 1-3 minggu secara bertahap dan dosis pemeliharaan 400 mg/hari. Penggunaan Amiodarone dosis tinggi ini (lebih dari 200 mg/hari) akan menimbulkan antibodi miodarone HCL yang kemudian akan menyerang epididimis sehingga timbullah gejala epididimitis. Bagian yang sering terkena adalah bagian cranial dari epididmis dan kasus ini terjadi pada 3-11 % klien yang menggunakan obat Amiodarone. Prostatitis

Prostatitis merupakan reaksi inflamasi pada kelenjar prostat yang dapat disebabkan oleh bakteri maupun non bakteri dapat mnyebar ke skrotum menyebabkan timbulnya epididimitis dengan rasa nyeri yang hebat, pembengkakan, kemerahan dan jika disentuh terasa sangat nyeri. Gejala yang juga sering menyertai adalah nyeri di selangkangan, daerah antara penis dan anus serta punggung bagian bawah, demam dan menggigil. Pada pemeriksaan colok dubur didapatkan prostat yang membengkak dan terasa nyeri jika disentuh Tindakan pembedahan seperti prostatektomi

Prostatektomi dapat menimbulkan epididimitis karena terjadinya infeksi preoperasi pada traktus urinarius. Hal ini terjadi pada 13 % kasus yang dilakukan prostatektomi suprapubik. Terjadi Kateterisasi dan instrumentasi epididimitis akibat tindakan kateterisasi maupun pemasangan

instrumentasi dipicu oleh adanya infeksi pada urethra yang menyebar hingga ke epididimis. Blood borne infection

Epididimitis terjadi melalui infeksi yang penyebarannya melalui darah dari focus primer yang jauh, seperti kulit, gigi, telinga, dan tenggorokan.

4. Patofisiologi Epididimitis merupakan suatu infeksi epididimis yang biasanya turun dari prostat atau saluran urine yang terinfeksi. Kondisi ini dapat juga terjadi sebagai komplikasi dari Gonorrhoeae. Pada pria dibawah 35 tahun penyebab utama epididimitis adalah Chlamydia trachomatis. Infeksi mulai menjalar dari bagian atas melalui urethra dan duktus ejakulatorius kemudian berjalan sepanjang vas deferens ke epididimis. Rasa nyeri dirasakan pada unilateral dan rasa sakit pada kanalis inguinalis sepanjang jalur vas deferens kemudian mengalami nyeri dan pembengkakan pada skrotum dan daerah lipatan paha. Epididimis menjadi bengkak dan sangat sakit, suhu tubuh meningkat, menggigil, demam dan urine dapat mengandung nanah (pyuria) dan bakteri (bakteriuria).

5. Klasifikasi Epididimitis dapat diklasifikasikan menjadi akut dan kronis, tergantung pada lamanya gejala. Epididimitis akut

Epididimitis akut memiliki waktu timbulnya nyeri dan bengkak hanya dalam beberapa hari (kurang dari enam minggu). Epididimitis akut biasanya lebih berat daripada epididimitis kronis. Epididimitis kronis

Epididimitis yang telah terjadi selama lebih dari enam minggu, ditandai oleh peradangan bahkan ketika tidak adanya suatu infeksi. Pengujian diperlukan untuk membedakan antara epididimitis kronis dengan berbagai gangguan lain yang dapat menyebabkan nyeri skrotum konstan, termasuk di dalamnya kanker testis, urat skrotum membesar (varikokel), dan kista dalam epididimis. Selain itu, sarafsaraf di daerah skrotum yang terhubung ke perut kadang-kadang menyebabkan sakit mirip hernia. Kondisi ini dapat berkembang bahkan tanpa adanya penyebab yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam kondisi seperti ini diperlukan perawatan yang mungkin agak lama. Hal ini dikarenakan terdapat hipersensitivitas struktur tertentu, termasuk saraf dan otot, yang dapat menyebabkan atau berkontribusi pada epididimitis kronis.

6. Manifestasi klinis

Gejala yang timbul tidak hanya berasal dari infeksi lokal namun juga berasal dari sumber infeksi yang asli. Gejala yang sering berasal dari sumber infeksi asli seperti duh urethra dan nyeri atau itching pada urethra (akibat urethritis), nyeri panggul dan frekuensi miksi yang meningkat, dan rasa terbakar saat miksi (akibat infeksi pada vesika urinaria yang disebut Cystitis), demam, nyeri pada daerah perineum, frekuensi miksi yang meningkat, urgensi, dan rasa perih dan terbakar saat miksi (akibat infeksi pada prostat yang disebut Prostatitis), demam dan nyeri pada region flank (akibat infeksi pada ginjal yang disebut Pielonefritis). Gejala lokal pada epididimitis berupa nyeri pada skrotum. Nyeri mulai timbul pada bagian belakang salah satu testis namun dengan cepat akan menyebar ke seluruh testis, skrotum dan kadang ke daerah inguinal disertai peningkatan suhu badan yang tinggi. Biasanya hanya mengenai salah satu skrotum saja dan tidak disertai dengan mual dan muntah. Selain itu bisa juga disertai dengan pembengkakan dan kemerahan

testicular dan/atau scrotal dan urethral discharge. Gejala lain yang mungkin ditemukan antara lain benjolan di testis, pembengkakan testis pada sisi epididimis yang terkena, pembengkakan selangkangan pada sisi yang terkena, nyeri testis ketika buang air besar, keluar nanah dari urethra, nyeri ketika berkemih, nyeri ketika berhubungan seksual atau ejakulasi, darah di dalam semen, dan nyeri selangkangan.

7. Pemeriksaan diagnostik/penunjang A. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap dimana ditemukan leukosit meningkat dengan shift to the left (10.000-30.000/ l).

Sperma analisa dimana terdapat leukosit > 1 juta/ml Kultur semen sebagai konfirmasi untuk mendapatkan kuman penyebab dari epididimitis.

Kultur urine dan pewarnaan gram untuk kuman penyebab infeksi. Analisa urine untuk melihat apakah disertai pyuria atau tidak. Tes penyaringan untuk Chlamydia dan Gonorrhoeae. Kultur darah bila dicurigai telah terjadi infeksi sistemik pada penderita.

B. Pemeriksaan radiologis 1. Colour Doppler Ultrasonography Pemeriksaan ini memiliki rentang tentang kegunaan yang luas dimana

pemeriksaan ini lebih banyak digunakan untuk membedakan epididimitis dengan penyebab akut skrotum lainnya.

Keefektifan pemeriksaan ini dibatasi oleh nyeri dan ukuran anatomi klien (seperti

ukuran bayi berbeda dengan dewasa).

Pemeriksaan menggunakan ultrasonografi dilakukan untuk melihat aliran darah

pada arteri testikularis. Pada epididimitis, aliran darah pada arteri testikularis cenderung meningkat. Ultrasonografi juga dapat dipakai untuk mngetahui adanya abses skrotum sebagai

komplikasi dari epididimitis. Epididimitis kronis daapt diketahui melalui pembesaran testis dan epididimis

yang disertai penebalan tunika vaginalis dimana hal ini akan menimbulkan gambaran echo yang heterogen pada ultrasonografi.

2. Nuclear Scintigraphy Pemeriksaan ini menggunakan technetium-99 tracer dan dilakukan untuk

mengkonfirmasi hasil pemeriksaan aliran darah yang meragukan dengan memakai ultrasonografi. Pada epididimitis akut akan terlihat gambaran peningkatan penangkapan kontras. Memiliki sensitivitas dan spesifitas 90-100 % dalam menentukan daerah iskemia

akibat infeksi. Pada keadaan skrotum yang hiperemis akan timbul diagnosis negatif palsu. Keterbatasan dari pemeriksaan ini adalah harga yang mahal dan sulit dalam

melakukan interpretasi.

3. Vesicourethrogram (VCUG), Cystourethroscopy, dan USG abdomen

Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui suatu anomali congenital pada klien anak-anak dengan bakteriuria dan epididimitis.

8. Pemeriksaan fisik Pada inspeksi ditemukan skrotum bisa menjadi merah dan bengkak. Ini mungkin

akut (tiba-tiba menyerang) namun jarang menjadi kronis, dan terdapat pembesaran skrotum dan isinya, dan terdapat nanah pada urine.

Pada palpasi ditemukan testis pada posisi normal vertikal, ukuran kedua testis

sama besar, dan tidak terdapat peninggian pada salah satu testis. Setelah beberapa hari, epididimis dan testis tidak dapat teraba terpisah karena bengkak yang juga meliputi testis. Akan teraba pembesaran atau penebalan dari epididimis secara keseluruhan, di kauda atau di kaput yang mengindikasikan kuman penyebab infeksi. Ditemukan juga rasa nyeri yang terlokalisir di epididimis dengan suhu yang sedikit meningkat karena aliran darah meningkat di daerah tersebut. Kulit skrotum teraba panas, kenyal, merah, dan bengkak karena adanya edema dan infiltrate. Funikulus spermatikus juga turut meradang menjadi bengkak dan nyeri.

Hasil pemeriksaan refleks kremaster normal Phren sign bernilai positif dimana nyeri dapat berkurang bila skrotum diangkat ke

atas karena pengangkatan ini akan mengurangi regangan pada testis. Namun pemeriksaan ini kurang spesifik. Pembesaran kelenjar getah bening di regio inguinalis. Pada pemeriksaan colok dubur mungkin didapatkan tanda prostatitis kronis yaitu

adanya pengeluaran secret atau nanah setelah dilakukan masase prostat. Biasanya didapatkan eritema dan selulitis pada skrotum yang ringan. Pada anak-anak, epididimitis dapat disertai dengan anomali kongenital pada

traktus urogenitalis seperti ureter ektopik, vas deferens ektopik, dan lain-lain.

9. Kriteria diagnosis Epididimitis akan sulit untuk membedakan dari torsio testis (kondisi ketika saluran spermatika ke kedua testis memotong suplai darah). Keduanya dapat terjadi pada waktu yang sama. Epididimitis biasanya memiliki bentuk serangan bertahap. Pada pemeriksaan fisik, testis biasanya ditemukan berada dalam posisi normal vertikal, ukuran yang sama dengan pasangannya, dan tidak naik tinggi. Temuan khas adalah kemerahan, hangat, dan pembengkakan skrotum, dengan kelembutan belakang testis, jauh dari tengah (ini adalah posisi normal dari epididimis relatif terhadap testis). Refleks kremaster, apabila sebelumnya normal, akan tetap terlihat normal. Ini adalah tanda yang berguna untuk mebedakannya dari torsio testis. Analisis urine kemungkinan normal atau tidak normal. Sebelum munculnya teknik-teknik canggih pencitraan medis, eksplorasi bedah adalah standar perawatan. Saat ini USG Doppler adalah tes yang lebih disukai. Hal ini dapat menunjukkan peningkatan aliran darah (juga dibandingkan dengan sisi normal), sebagai lawan dari torsio testis. Pengujian tambahan mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari. Pada anak-anak, sebuah kelainan saluran kemih sering ditemukan. Pada pria aktif secara seksual, tes untuk penyakit menular seksual dapat dilakukan. Ini mungkin termasuk mikroskop dan pembiakan dari sampel urine, Gram strain dan pembiakan dari cairan atau swab dari saluran kemih, tes amplifikasi asam nuklir (untuk memperkuat dan mendeteksi DNA atau asam nukleat mikroba lainnya) atau tes untuk sifilis dan HIV.

10. Diagnosis banding Diagnosis banding epididimitis meliputi : 1) Orchitis 2) Hernia inguinalis inkarserata 3) Torsio testis

4) Seminoma testis 5) Trauma testis

11. Penatalaksanaan Penatalaksanaan epididimitis meliputi dua hal yaitu penatalaksanaan medis dan bedah, yaitu : a. Penatalaksanaan medis Antibiotik digunakan bila diduga adanya suatu proses infeksi. Antibiotik yang sering digunakan adalah : Fluoroquinolones, namun penggunaannya telah dibatasi karena terbukti resisten terhadap kuman Gonorrhoeae.

Cefalosporin (Ceftriaxon). Levofloxacin atau Ofloxacin untuk mengatasi infeksi Chlamydia, pada kasus yang disebabkan oleh organisme enterik (seperti E. coli) dan digunakan pada klien yang alergi penisilin.

Doxycycline, Azithromycin, dan Tetrasiklin digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri non gonokokal lainnya.

Pada anak-anak, Fluoroquinolones dan Doxycycline sebaiknya dihindari. Bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih sering menjadi penyebab epididimitis pada anak. Kotrimoksasol atau penisilin yang cocok (misalnya Sefaleksin) dapat digunakan. Jika ada penyakit menular seksual, pasangannya juga harus dirawat.

Penanganan epididimitis lainnya berupa penanganan suportif, seperti :

Pengurangan aktivitas. Skrotum lebih ditinggikan dengan melakukan tirah baring total selama dua sampai tiga hari untuk mencegah regangan berlebihan pada skrotum.

Kompres es/kompres dingin pada skrotum untuk mengurangi rasa sakit. Pemberian analgesik dan NSAID. Mencegah penggunaan instumentasi pada urethra.

b. Penatalaksanaan bedah Penatalaksanaan di bidang bedah meliputi : Scrotal exploration Tindakan ini digunakan bila telah terjadi komplikasi dari epididimitis dan orchitis seperti abses, pyocele, maupun terjadinya infark pada testis. Diagnosis tentang gangguan intrascrotal baru dapat ditegakkan saat melakukan orchiectomy. Epididymectomy Tindakan ini dilaporkan telah berhasil mengurangi nyeri yang disebabkan oleh epididimitis kronis pada 50 % kasus. Epididymotomy Tindakan ini dilakukan pada klien dengan epididimitis akut supurativa.

12. Komplikasi Komplikasi dari epididimitis adalah :

1) Abses dan pyocele pada scrotum 2) Infark pada testis 3) Epididimitis kronis dan orchalgia 4) Infertilitas sekunder sebagai akibat dari inflamasi maupun obstruksi dari duktus epididimis 5) Atrofi testis yang diikuti hipogonadotropik hipogonadism 6) Fistula kutaneus 7) Penyebaran infeksi ke organ lain atau sistem tubuh

13. Pencegahan Pada saat menjalani pembedahan, seringkali diberikan antibiotik profilaktik (sebagai tindakan pencegahan) kepada orang-orang yang memiliki risiko menderita epididimitis. Epididimitis akibat penyakit menular seksual bisa dicegah dengan cara tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah. Apabila epididimitis yang diderita disebabkan oleh STD (Sexual Transmitted Disease), pasangan atau partner klien juga perlu mendapatkan perawatan. Lakukan hubunagn seksual yang aman, seperti seks monogamy (dengan 1 orang saja), dan penggunaan kondom akan membantu untuk melindungi dari STD yang dapat menyebabkan epididimitis. Apabila klien menderita ISK kambuhan atau faktor risiko lain yang bisa menyebabkan epididimitis, bisa disikusikan dengan dokter untuk menentukan cara lain untuk mencegah kekambuhan dari epididimitis tersebut.

14. Prognosis Epididimitis akan sembuh total bila menggunakan antibiotik yang tepat dan adekuat serta melakukan hubungan seksual yang aman dan mengobati partner seksualnya. Kekambuhan epididimitis pada seorang klien adalah hal yang biasa terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer SC. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Brunner and Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC Anonymous. 2008. Epididimitis and Orchitis. American http://www.urologyhealth.com (diakses tanggal : 19 Februari 2013) Urology Association.

Taufik. 2009. Epididymitis. http://pisangkipas.wordpress.com/ (diaksss tanggal : 19 Februari 2013) Saladdin, Arianto. 2009. Penyakit-penyakit Intraskrotal-Penyakit yang berhubungan dengan skrotum (kantung buah zakar).http://www.reocities.com/ResearchTriangle/invention/5332/zakarnl.html (diakses tanggal : 19 Februari 2013) Saktya. 2011. Asuhan Keperawatan Epididimitis. http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/18/asuhan-keperawatan-epididimitis/ (diakses Tanggal : 19 Februari 2013)

Вам также может понравиться

  • Referat Bedah Akut Skrotum
    Referat Bedah Akut Skrotum
    Документ33 страницы
    Referat Bedah Akut Skrotum
    Anisa Mulida Safitri
    Оценок пока нет
  • Diagnosis Banding BPH
    Diagnosis Banding BPH
    Документ6 страниц
    Diagnosis Banding BPH
    Jordy Voundation
    100% (1)
  • Epididimitis Idk
    Epididimitis Idk
    Документ6 страниц
    Epididimitis Idk
    Hasya Kinasih
    Оценок пока нет
  • Trauma Buli Buli
    Trauma Buli Buli
    Документ16 страниц
    Trauma Buli Buli
    rasi irfan
    Оценок пока нет
  • Pathway TB Paru
    Pathway TB Paru
    Документ3 страницы
    Pathway TB Paru
    Ayu Indah Carolina
    Оценок пока нет
  • Referat Prostatitis
    Referat Prostatitis
    Документ18 страниц
    Referat Prostatitis
    rati
    Оценок пока нет
  • Fimosis Dan Parafimosis
    Fimosis Dan Parafimosis
    Документ8 страниц
    Fimosis Dan Parafimosis
    marhanimaruf
    Оценок пока нет
  • EPIDIDIMITIS
    EPIDIDIMITIS
    Документ7 страниц
    EPIDIDIMITIS
    Gita Trisnawati
    100% (2)
  • LP Epididimitis
    LP Epididimitis
    Документ19 страниц
    LP Epididimitis
    novan
    Оценок пока нет
  • Epididimitis
    Epididimitis
    Документ10 страниц
    Epididimitis
    suci
    Оценок пока нет
  • Peritonitis Bakterial Spontan Pada Anak Dengan Sindrom Nefrotik
    Peritonitis Bakterial Spontan Pada Anak Dengan Sindrom Nefrotik
    Документ4 страницы
    Peritonitis Bakterial Spontan Pada Anak Dengan Sindrom Nefrotik
    Zidni Arifa Luthfi
    Оценок пока нет
  • Epididimitis
    Epididimitis
    Документ16 страниц
    Epididimitis
    Utami Murti Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Vesicolithiasis
    Vesicolithiasis
    Документ28 страниц
    Vesicolithiasis
    CintantyaPrakasitaDeviandhara
    100% (1)
  • Epididimitis
    Epididimitis
    Документ19 страниц
    Epididimitis
    Kenya Maynard
    Оценок пока нет
  • Fimosis Dan Parafimosis
    Fimosis Dan Parafimosis
    Документ7 страниц
    Fimosis Dan Parafimosis
    Radit Radovzky Mayangkara
    Оценок пока нет
  • Referat Osteomielitis Hematogen Cath
    Referat Osteomielitis Hematogen Cath
    Документ28 страниц
    Referat Osteomielitis Hematogen Cath
    I_Ketut_Wahyu_Mertha
    Оценок пока нет
  • Referat - Trauma Abdomen
    Referat - Trauma Abdomen
    Документ17 страниц
    Referat - Trauma Abdomen
    rivi
    Оценок пока нет
  • Ruptur Uretra
    Ruptur Uretra
    Документ19 страниц
    Ruptur Uretra
    Irfan Hardi
    Оценок пока нет
  • Ruptur Uretra
    Ruptur Uretra
    Документ10 страниц
    Ruptur Uretra
    NurfitriAzhri
    100% (1)
  • Referat Torsio Testis
    Referat Torsio Testis
    Документ24 страницы
    Referat Torsio Testis
    Anis Malak
    100% (1)
  • Anamnesis Dan PF Fimosis
    Anamnesis Dan PF Fimosis
    Документ6 страниц
    Anamnesis Dan PF Fimosis
    Adhi Pradana W
    Оценок пока нет
  • Orchitis
    Orchitis
    Документ30 страниц
    Orchitis
    Nadhratul Nadhira
    Оценок пока нет
  • Duh Tubuh Pria
    Duh Tubuh Pria
    Документ1 страница
    Duh Tubuh Pria
    Panggih Sekar Palupi II
    Оценок пока нет
  • BAB I Abses Perianal
    BAB I Abses Perianal
    Документ19 страниц
    BAB I Abses Perianal
    rynaldiandriansya
    Оценок пока нет
  • Referat Faringitis Tuberkulosa
    Referat Faringitis Tuberkulosa
    Документ19 страниц
    Referat Faringitis Tuberkulosa
    Satria Pinandita
    Оценок пока нет
  • Ruptur Uretra
    Ruptur Uretra
    Документ18 страниц
    Ruptur Uretra
    harryruswanto
    67% (3)
  • Diagnosis Banding Ektima
    Diagnosis Banding Ektima
    Документ2 страницы
    Diagnosis Banding Ektima
    erwinanto karim amrullah
    Оценок пока нет
  • Referat Tetanus Anak
    Referat Tetanus Anak
    Документ13 страниц
    Referat Tetanus Anak
    kodokelekok
    Оценок пока нет
  • Diagnosa Banding Apendisitis
    Diagnosa Banding Apendisitis
    Документ8 страниц
    Diagnosa Banding Apendisitis
    Bunga Tri Amanda
    100% (1)
  • Cutaneous Larva Migrans
    Cutaneous Larva Migrans
    Документ3 страницы
    Cutaneous Larva Migrans
    eloooyiy
    Оценок пока нет
  • Vesikolitiasis
    Vesikolitiasis
    Документ36 страниц
    Vesikolitiasis
    M Effendy Nugraha Hasibuan
    Оценок пока нет
  • Orchitis
    Orchitis
    Документ17 страниц
    Orchitis
    Natalia
    Оценок пока нет
  • Referat Orchitis
    Referat Orchitis
    Документ12 страниц
    Referat Orchitis
    Anizha Adriyani
    Оценок пока нет
  • SISTITIS
    SISTITIS
    Документ31 страница
    SISTITIS
    Chandraa Hidayaatt
    33% (3)
  • Penyakit Peyronie
    Penyakit Peyronie
    Документ3 страницы
    Penyakit Peyronie
    Agustya Dwi Ariani
    Оценок пока нет
  • SPERMATOCELE
    SPERMATOCELE
    Документ18 страниц
    SPERMATOCELE
    Titania Rampai
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Fisik Urologi Dan Pemeriksaan Penunjang
    Pemeriksaan Fisik Urologi Dan Pemeriksaan Penunjang
    Документ18 страниц
    Pemeriksaan Fisik Urologi Dan Pemeriksaan Penunjang
    Alik Razi
    67% (3)
  • Referat Peritonitis
    Referat Peritonitis
    Документ16 страниц
    Referat Peritonitis
    Johanes Depari
    Оценок пока нет
  • Struma Difusa Toksik-21
    Struma Difusa Toksik-21
    Документ19 страниц
    Struma Difusa Toksik-21
    Andar Aji Hutomo
    Оценок пока нет
  • Ileus Obstruktif E.C Hernia Inkarserata
    Ileus Obstruktif E.C Hernia Inkarserata
    Документ46 страниц
    Ileus Obstruktif E.C Hernia Inkarserata
    Syarifah Soraya
    100% (1)
  • Batu Saluran Kemih
    Batu Saluran Kemih
    Документ10 страниц
    Batu Saluran Kemih
    Hastin Ayu Dinamarta
    Оценок пока нет
  • Peritonitis Generalisata
    Peritonitis Generalisata
    Документ20 страниц
    Peritonitis Generalisata
    Dicky Ie
    Оценок пока нет
  • Tutorial Blok 14 Skenario 2
    Tutorial Blok 14 Skenario 2
    Документ60 страниц
    Tutorial Blok 14 Skenario 2
    Nobby Onist Junior
    Оценок пока нет
  • Ruptur Ginjal
    Ruptur Ginjal
    Документ13 страниц
    Ruptur Ginjal
    Whydia Wedha Sutedja
    Оценок пока нет
  • HEMATOTHORAX
    HEMATOTHORAX
    Документ8 страниц
    HEMATOTHORAX
    Novri Chengho
    Оценок пока нет
  • Faktor Resiko Limfadenitis
    Faktor Resiko Limfadenitis
    Документ3 страницы
    Faktor Resiko Limfadenitis
    husnul
    0% (1)
  • PARAFIMOSIS
    PARAFIMOSIS
    Документ20 страниц
    PARAFIMOSIS
    Anonymous mpo74dFg
    Оценок пока нет
  • Referat Epispadia
    Referat Epispadia
    Документ11 страниц
    Referat Epispadia
    sheranadhila
    100% (1)
  • SISTITIS
    SISTITIS
    Документ13 страниц
    SISTITIS
    Nurfien Asmikha Ode
    Оценок пока нет
  • Akut Skrotum
    Akut Skrotum
    Документ38 страниц
    Akut Skrotum
    Rahmania Eka Sagita
    100% (1)
  • Askep Klien Dengan Epididimitis
    Askep Klien Dengan Epididimitis
    Документ31 страница
    Askep Klien Dengan Epididimitis
    Andi Surya Abdi
    67% (3)
  • LP Epididimitis
    LP Epididimitis
    Документ18 страниц
    LP Epididimitis
    Masykur Khair
    Оценок пока нет
  • Askep Epididimitis
    Askep Epididimitis
    Документ32 страницы
    Askep Epididimitis
    Adi Rantawan
    Оценок пока нет
  • Epididimitis
    Epididimitis
    Документ9 страниц
    Epididimitis
    Wiky Wijaksana
    Оценок пока нет
  • Epididimitis
    Epididimitis
    Документ5 страниц
    Epididimitis
    Rifaatul Mahmudah
    Оценок пока нет
  • EPIDIDIMITIS
    EPIDIDIMITIS
    Документ14 страниц
    EPIDIDIMITIS
    mentari_64
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus (Epdidimitis)
    Laporan Kasus (Epdidimitis)
    Документ23 страницы
    Laporan Kasus (Epdidimitis)
    wawan saifullah
    Оценок пока нет
  • EPIDIDIMITIS
    EPIDIDIMITIS
    Документ7 страниц
    EPIDIDIMITIS
    Yadin Sabudi
    Оценок пока нет
  • PP Epididimitis
    PP Epididimitis
    Документ18 страниц
    PP Epididimitis
    Refika Rahmi
    Оценок пока нет
  • EPIDIDIMIS
    EPIDIDIMIS
    Документ14 страниц
    EPIDIDIMIS
    AriAwan
    Оценок пока нет
  • Epididimitis
    Epididimitis
    Документ14 страниц
    Epididimitis
    kiki andriani
    Оценок пока нет
  • Pathway SDH F
    Pathway SDH F
    Документ1 страница
    Pathway SDH F
    Iga Siie Chabby
    Оценок пока нет
  • Pathway
    Pathway
    Документ2 страницы
    Pathway
    Dewi Jayanthi
    Оценок пока нет
  • Pathway Flu Burung
    Pathway Flu Burung
    Документ1 страница
    Pathway Flu Burung
    Dewi Jayanthi
    100% (1)
  • The Sunrise Model
    The Sunrise Model
    Документ6 страниц
    The Sunrise Model
    Dewi Jayanthi
    Оценок пока нет
  • Terapi Musik
    Terapi Musik
    Документ2 страницы
    Terapi Musik
    Dewi Jayanthi
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Anak
    Pengkajian Anak
    Документ6 страниц
    Pengkajian Anak
    Dewi Jayanthi
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Anak
    Pengkajian Anak
    Документ6 страниц
    Pengkajian Anak
    Dewi Jayanthi
    Оценок пока нет
  • Pathway Urolithiasis
    Pathway Urolithiasis
    Документ2 страницы
    Pathway Urolithiasis
    Dewi Jayanthi
    100% (3)