Вы находитесь на странице: 1из 4

RIAK PKH KOTA MEDAN Pendamping Diterpa Fitnah Oleh : Rasmuliati Surbakti S.

Sos
Pertengahan tahun 2010 ini, PKH (Program Keluarga Harapan) mulai mendapat riak dari Masyarakat. Baik itu dari peserta PKH itu sendiri maupun buka peserta PKH, termasuk wakil-wakil rakyat yang sudah duduk digedung dewan.Padahal PKH ini telah ada sejak Tahun 2008 dan sudah dinikmati oleh Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di ibu Kota Propinsi Sumatera Utara. Kenapa baru sekarang riak itu muncul, karena persyaratan menjadi peserta PKH sudah mulai diterapkan dalam pencairan ke dua di Tahun 2010 ini.Sebelumnya PKH masih berbenah baik itu di dalam berhubungan dengan dimasyarakat maupun teknologi pendukung. Namun sebelum membahas persyaratan menjadi peserta PKH atau bahasa kerennya Komitmen PKH, yang menimbulkan riak dalam bulan Agustus lalu. Terlebih dahulu perkenankan saya menceritakan apa itu PKH, sasaran dan tujuannya. APA ITU PKH PKH (Program Keluarga Harapan) sejenis program pemerintah yang memberikan bantuan langsung tunai bersyarakat bagi masyarakat marjinal. Guna mengentaskan kemiskinan dengan cara meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), melalui Pendidikan dan Kesehatan. Program ini dicanangkan pemerintah melalui Depertemen Sosial bermitra dengan Departemen Kesehatan, Pendidikan, PT. POS, dan BPS. Tujuan dari bantuan ini, dalam jangka pendek, mengurangi beban pengeluaran bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Sedangkan untuk Jangka Panjang, menganjurkan RTSM penerima untuk meyekolahkan anaknya bagi yang sudah memasuki usia sekolah dan bagi Balita agar tidak lupa mengimunisasikan anaknya setiap bulan, sekaligus meningkatkan gizinya. Begitu juga untuk ibu hamil diharuskan setiap bulannya memeriksakan kandungan ke bidan atau puskesmas/klinik, agar kesehatan ibu serta anak yang dikandungnya terjaga. Program ini lah diharapkan untuk memutuskan rantai kemiskinan di kalangan masyarakat marjinal. Sementara sasaran PKH adalah Rumah Tangga Sangat Miskin, yang memiliki anak usia 0 - 5 tahun, anak usia 7-18 tahun dan ibu hamil/nifas berada di lokasi yang sudah terpilih menjadi sasaran PKH. Untuk RTSM yang berhak menjadi peserta PKH, kriteriannya disusun berdasarkan kategori yang telah ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). *KOMITMEN PESERTA PKH Persyaratan yang harus di penuhi oleh peserta PKH atau dalam bahasa Kerenya Komitmen yang harus dipatuhi, antara lain menyekolahkan anak usia 7-15 tahun serta anak usia 16-18 tahun yang belum selesai pendidikan dasar 9 tahun wajib belajar. Membawa anak usia 0-6 tahun ke fasilitas kesehatan sesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi anak, untuk ibu hamil, harus memeriksakan kesehatan diri dan janinnya ke fasilitas kesehatan (klinik/puskesmas/pustu) sesuai dengan prosedur PKH bagi ibu hamil.

Nah, bila komitmen di atas tidak dipatuhi oleh peserta PKH mereka akan dikenakan sangsi oleh UPPKH PUSAT (Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan) di Jakarta. Di dalam bidang Kesehatan, atau dalam istilah PKH Faskes (fasilitas kesehatan), bagi Balita, satu kali mereka tidak membawa anaknya posyandu tanpa alasan yang tepat mereka akan mendapatkan pengurangan bantuan sebesar Rp. 50.000, setiap bulannya. Jika mereka tiga kali berturut-turut tidak hadir ke posyandu dengan sendirinya bantuan mereka untuk balita menjadi O (nol). Begitu juga untuk Ibu Hamil (Bumil), setiap bulan mereka tidak hadir kepasilitas kesehatan tempat mereka memeriksakan kehamilan mereka akan dikenakan sanksi yang sama seperti balita. Sedangkan untuk anak usia sekolah , istilah kerennya dalam PKH fasilitas Pendidikan (fasdik), jika anak RTSM tingkat kehadirannya di bawah 85% setiap bulannya akan dikenakan sangsi pengurangan Rp.50.000 setiap bulannya. Rumus untuk mencari persentase kehadiran itu ditentukan oleh jumlah hari efektif dikurang jumlah (Alpa+Ijin) di bagi jumlah hari belajar efektif di kalikan dengan 100 persen), maka di dapat hasil persentase kehadiran siswa itu sendiri. Dan bila hasil persentase kehadiran siswa di bawah 85%, maka secara otomatis akan dikenakan pengurangan bantuan sebesar Rp. 50.000, tiap bulannya, dan berlaku untuk setiap siswa anak peserta PKH. Misalnya anak peserta PKH yang bersekolah ada dua orang, maka bila terjadi hasil persentese kehadiran siswa di bawah 85% dua-duanya maka terjadi pengurangan sebesar Rp.50.000, + Rp. 50.000, untuk satu bulan, untuk bulan berikutnya berlaku hal yang sama. Sementara untuk mengetahui ketidak hadiran RTSM dalam kesehatan maupun pendidikan, setiap tiga bulan sekali turun absen atau sering disebut dalam PKH feripikasi dari UPPKH Pusat (Jakarta) melalui PT.POS, kemudian PT. POS mendistribusikan faskes dan fasdik tersebut ke sekolah-sekolah dan posyandu sesuai dengan alamat yang tertera di fasdik dan faskes di mana ada Anak RTSM bersekolah dan periksa kesehatan. Sementara wewenang pengisainya adalah petugas kesehatan dan wali murid atau guru yang diunjuk oleh Kepala Sekolah, kemudian ditanda tangani oleh kepala sekolah yang bersangkutan. setelah pengisian selesai baru dijemput lagi oleh PT.POS untuk diserahkan ke UPPKH KOTA agar di input oleh oprator yang langsung diserahkan ke UPPKH PUSAT, jadi absensi tersebut bukanlah pendamping yang mengisinya. Hasil dari absensi inilah, yang menjadi acuan/pedoman oleh UPPKH Pusat untuk mengeluarkan hak RTSM peserta PKH dalam setiap pencairan. Maka setiap triwulan bisa berpariasi diterima RTSM, karena tergantung tingkat kehadiran mereka ke Faskes dan Fasdik dan jumlah tangguangan peserta PKH. Maka timbul riak mulai bulan Agustus sampai sekarang, karena bulan Agustus TA 2010 inilah mulai berlaku efektif komitmen tersebut. Dan di tahun 2010 ini pula mulai di berlakukan pencairan setahun empat kali. Tahun 2008-2009 pencairan dilakukan setahun tiga kali dan belum pula diberjalan komitmen pengurangan yang telah disepakati oleh PKH dan Peserta PKH BESARNYA BANTUAN* Besarnya bantuan untuk satu RTSM, bantuan tetap per tahun sebesar Rp.200.000. sedangkan bantuan untuk RTSM yang memiliki anak usia di bawah 6 tahun atau ibu

hamil dan meyusui Rp.800.000 per tahun. Untuk anak usia SD pertahun Rp.400.000. untuk Usia SMP pertahunya Rp.800.000. Nah, jika RTSM semua kriteria ia miliki. Misal, ada SMP, SD, Balita/Bumil di tambah bantuan pokok mereka akan mendapat bantuan Rp.2.200.000 setiap tahunnya di bagi empat kali pengambilan. Jika mereka tidak ada absen di pasdik dan paskes mereka setiap pencairan akan mendapatkan Rp.550.000 setiap pengambilan. Namun, jika mereka ada absen baik itu di faskes dan fasdik maka, jumlah pengambilan tergantung absensi tersebut. Satu contoh lagi, jika mereka hanya memiliki dua kriteria, misal hanya punya anak SD dan SMP aja. Maka bantuan mereka Rp.1.400.000 sudah ditambah bantuan tetap pokok. Dibagi empat, dikurang absen bila ada. Contoh berikutnya, RTSM hanya memiliki satu kereteria aja. Misal, SD saja. Yang diterima mereka dalam satu tahun Rp.600.000 dibagi empat kali pengambilan, dipotong absen jika ada. Contoh lain, bila RTSM peserta hanya mempunyai tiga balita, maka bantuan yang di terimanya sebesar, Rp. 1000.000, tiap tahunnya dan Rp. 250.000, setiap pengambilan itupun kalau mereka tidak ada absen di Faskes. PENDAMPING Pendamping adalah, pelaksana PKH yang langsung bersentuhan dengan masyarakat peserta PKH. Pendamping berikan tanggung jawab mendampingi RTSM dalam perkembangan kesehatan dan pendidikan anak tangggungan PKH. Setiap Pendamping diberikan wewenang membina RTSM rata-rata dari 150 RTSM sampai 250 RTSM.Dan pendampinglah bertugas menyampaikan hak dan kewajiban dan perkembangan program pada peserta PKH. Berbicara mengenai ketentuan PKH, setiap informasi dari UPPKH Pusat langsung diberikan pendamping melalui pertemuan kelompok dan ketua kelompoknya. Semua hal yang berkembang sudah disampaikan pendamping pada peserta PKH. Termasuk ketentuan komitmen yang harus dipatuhi peserta PKH, dan RTSM harus menyanggupinya jika mereka ingin menjadi peserta PKH, jika tidak mereka berhak keluar dari peserta PKH. Berlakunya komitmen inilah yang membuat RTSM agak sedikit gerah kemarin. Mereka tidak ingin bantuan berkurang, tetap seperti tahun yang belum diberlakukannya komitmen PKH. Dengan berbagai cara mereka lakukan untuk memuaskan keinginannya, memaki-maki pendamping ketika pengambilan hak di Kantor Pos, mereka merasa bahwa pendampinglah yang mengurangi uang mereka. Memberikan SMS ancaman pada pendamping, Dan bahkan mengadu ke Dewan tentang masalah yang tidak pernah dilakukan pendamping, alangkah sedihnya pendamping ketika Dewan menanggapinya tanpa koordinasi dulu dengan pihak yang bersangkutan langsung dengan masalah tersebut. Bahkan tanggapan Dewan itu malah memperkeruh keadaan di masyarakat akar rumput. Jadi dalam benak mereka benar bahwa pemotongan/pengurangan itu dilakukan oleh pendamping. Padahal pendamping hanya menjalankan tugas di lapangan menyampaikan apa yang sudah menjadi ketetapan program, dan sekaligus mendampingi masyarakat peserta PKH yang memiliki masalah dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

Jika berbicara masalah uang, pendamping sama sekali tidak ada bersentuhan dengan uang. Uang itu datangnya dari UPPKH Pusat langsung ke PT.Pos dan PT.Pos Daerah langsung yang membagikan pada setiap pengurus RTSM di Kantor Pos. Pendamping hanya mendampingi mereka jika ada masalah. Untuk itu kalau Pendamping boleh bermohon, Pendamping ingin sekali pemimpin di Kota Medan ini, untuk membantu pendamping dalam menjalankan tugas di lapangan, dengan kalimat-kalimat peyejuk agar suasana semakin tenang. Kita semua pasti mengetahui sifat masyarakat akar rumput ini agak sedikit labil, terutama mereka yang ditinggal daerah dipesisir. Jika pendamping mendapat dukungan dari StekHolder Kota Medan ini, alangkah senangnya pendamping. Pendamping bisa melangkah dengan tegap dan tegar dalam menjalankan program kemanusiaan ini, tidak seperti selama ini pendamping melangkah tertatih-tatih karena beberapa organ tubuhnya kurang berpungsi dan kurang asupan nutrisi, melain kan hanya fitnah yang menerpa pendamping.Wasalam.

*Buku Pendukung tulisan, Buku Pedoman Umum Pendamping PKH Oleh: Rasmuliati Surbakti S.Sos (Penulis adalah Pendamping Kecamatan Medan Belawan)

Вам также может понравиться