Вы находитесь на странице: 1из 3

MODERATOR Selamat pagi, Ibu Aisyah yang kami hormati, dan kawan-kawan yang saya cintai, bertemu lagi

dengan kelompok 5 dalam acara kuliah KSPK. Pada kesempoatan kali ini kelompok 5 akan memeragakan etiket pelayanan prima. Kami membawa beberapa actor dan aktris muda berbakat penuh talenta. Ada A sebagai customer dan apa sebagai AR di kantor pajak blabla. Gimana, udah gak sabar kan? Langsung saja kita lihat SCENE 1 M: Pada suatu hari di kantor blabla kedatangan customer bernama X untuk menyetorkan SPT tahunannya (atau apapun). Sebelum datang ke KPP, Bapak X sudah mempersiapkan segala persyaratan dan teelah memahami peraturan yang ada. Berikut selengkapnya. AR1: Selamat pagi pak, selamat datang ddi KPP ini. Silakan duduk. ada yang bisa saya bantu? C1: oiya bapak kebetulan saya ingin menyampaikan pembatalan kettetapan pajak yang tidak benar di perusahaan tempat saya bekerja. AR1: Itu di sini ibu, boleh saya lihat berkasnya C1: o iya bapak mohon dicek dulu (ngasihin stopmap) AR1: terima kasih, mohon tunggu sebentar Pak, akan kami periksa dulu (ngecek berkas). Begini bu, perhitungan yang bapak lampirkan sudah tepat, namun per tanggal ini berdasarkan ini, tarif pajak WP badan naik menjadi X% C1: oh iya?? Kok saya baru tau.. mohon maaf kalau begitu AR1: iya, tidak apa-apa pak, ini peraturannya bisa dilihat pada pmk apa paragraph berapa baris sekian. C1: (baca) oooh iya ya.. baiklah SCENE 2 M: beberapa saat kemudian, datanglah Pak Y dengan wajah yang garang, memasuki KPP untuk mengajukan restitusi pajak. AR2: Selamat pagi pak, selamat datang ddi KPP ini. Silakan duduk. ada yang bisa saya bantu? C2: Ini gimana ini, kok pajaknya lebih besar dari perhitungan saya? Salah kamu! AR2: Bisa saya lihat berkasnya Pak? C2: (ngelempar berkasnya) AR2: terima kasih, mohon tunggu sebentar Pak, akan kami periksa dulu (ngecek berkas). ~~~AR2 ma C2 debat tentang perhitungan pajak. ~~~TETIBA MATI LAMPU~~~

C2: Loh, kenapa ini??!! AR2: mohon maaf pak, sepertinya kita sedang mengalami aliran listrik padam. C2: Loh kok bisa gitu? Kantor macam apa ini?! AR2: Sekali lagi mohon maaf, tapi kita melanjutkan perhitungan secara manual, hanya saja memakan waktu yang lebih lama. C2: Ah gak mau tau, saya sibuk tau gak?! Bentar lagi ada meeting ini! AR2: Oh, kalau begitu, kalau bapak tidak berkeberatan, bagaimana kalau bapak meninggalkan nomor telepon yang bisa saya hubungi, nanti kalau listrik sudah kembali menyala, saya akan menghubungi bapak dan melengkapi pengisian dokumen yang kurang lengkap. C2: O ya sudah (kasih kartu nama) AR2: Terima kasih pak

SCENE 3 M: Datanglah seorang pengusaha muda, yang kelihatannyaa pintar. Ia datang ke KPP bermaksud untuk membuat NPWP untuk dirinya. AR1: Selamat pagi pak, selamat datang ddi KPP ini. Silakan duduk. ada yang bisa saya bantu? C3: ini pak, saya disuruh temen bikin NPWP. NPWP apaan yak? AR1: Begini Pak, NPWP itu singkatan dari Nomor Pokok Wajib Pajak. Npwp digunakan untuk blablabla (nyangkut2 SPT) C3: hah SPT? Apaan tuh bang? Perasaan baru denger. AR1: Jadi SPT itu singkatan dari Surat Pemberitahuan C3: Lah harusnya SP dong bukan SPT AR1: ini surat Pemberi-Tahuan. Blablabla. C3: ooo gitu ya pak (ngangguk2) jadi kalo mau bikin NPWP gimana bang? AR1: Jelasin cara bikin NPWP, terus kelebihan NPWP yg bisa dibuat secara online C3: Bayar gak? AR1: Oh tidak pak, untuk pembuatan NPWP sama sekali tidak dipungut biaya. C3: jadi sekarang saya musti ngapain pak? AR1: Bapak bisa membuat NPWP sekarang, syaratnya cukup dengan memberikan KTP, nanti akan saya fotokopi sebagai syarat pembuatan NPWP.

C3: oo bnetar pak (buka dompet, nyari2, ga ketemu) HeHe(ala mando) adanya kartu kredit Pak, ATM juga ada sih. KTPnya ga bawa Pak hehe AR!: (Poker face tetapi tetap senyum pahit) Bapak bisa membuat via online. C3: oo bisa bikin lewat twitter???? Baru tauu AR1: (Senyum maksa) O bukan Pak, bapak bisa kunjungi situs ereg.pajak.go.id dan bisa mendaftar di sana dan juga ada panduannya Pak, Bapak bisa mengikuti panduan tersebut. C3: oo gitu ya pak.. makasih ya paaak. Pegawai yang berhubungan langsung dgn wajib pajak harus menjaga soan santun dan perilaku ramah, tanggap, cepat, dan tidak mempersulit pelayanan. Pegawqai harus bersifat hormat dan rendah hati terhadap tamu mendengarkan dg baik apa yg diutarakan oleh wajib pajak, menata waktu konsultasi dengan efektif dan efisien. Dalam mengahadapi wajib pajak, petugas selalu menggunakan rumus 3s, senyum, sapa, dan salam. Pegawai juga harus menjelaskan kelebihan produk yang disediakan dengan jujur, selain itu juga menjelaskan harga produk jangan samapi ada kesalahpahaman. Jika terdapat kondisi darurat yang menyebabkan terhambatnya proses pelayanan, bisa meminta nomor telepon yang bisa dihubungi untuk memberi kabar selanjutnya. Customer adalah raja, layani customer dengan sebaik-baiknya. Jangan bermalas-malasan menjaawab jika ada hal-hal yang tidak dimengerti pelanggan, sesepele apapun p0ertanyaan. Terakhir, jika pelanggan memutuskan untuk tidak menggunakan layanan yang disediakan, jangan menghujam dengan cacian apalagi dengan baku hantam; tetaplah bersikap manis, dan persilakan kembali jika berubah pikiran. Sikap ramah dan manis seperti ini dapat memengaruhi pelanggan untuk mengubah pikirannya juga.`

Вам также может понравиться