Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Sistem dual banking yang saat ini dianut di Indonesia, dimana di dalam

sistem perbankannya terdapat dua sistem yaitu sistem perbankan konvensional serta sistem perbankan syariah. Bank Syariah dengan mengacu kepada Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.32/ 148/ KEP/DIR tanggal 12 November 1998 pasal 12 ayat (3) menyatakan bahwa Bank berdasarkan Prinsip Syariah adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah. Dalam kamus Bank Indonesia di jelaskan bahwa bank syariah adalah bank yang menggunakan sistem dan operasi perbankan berdasarkan prinsip syariah islam, yaitu mengikuti tata cara berusaha dan perjanjian berusaha yang dituntun oleh Al Quran dan Al Hadist, dan mengikuti tata cara berusaha dan perjanjian berusaha yang tidak dilarang oleh Al Quran dan Al Hadist . Dalam perbankan konvensional terdapat kegiatan-kegiatan yang dilarang oleh syariah Islam, seperti menerima dan membayar bunga (riba), membiayai kegiatan produksi dan perdagangan barang-barang yang diharamkan seperti minuman keras (haram), dan sebagainya. Perbedaan lainnya dari perbankan konvensional dan perbankan syariah adalah dari segi struktural, dimana dalam perbankan syariah terdapat dewan perbankan syariah yang bertugas mengawasi keabsahan operasional perbankan syariah menurut prinsip Islam, yang tidak terdapat dalam perbankan konvensional.

Mekanisme penyaluran serta penghimpunan dana dalam perbankan syariah dan konvensional pun berbeda, dimana perbankan konvensional menggunakan perangkat bunga, sedangkan dalam perbankan syariah digunakan prinsip bagi hasil, jual beli, dan sewa. Berkaitan dengan praktik syariah tersebut selanjutnya penulis bermaksud menganalisa metode penyaluran kredit dengan prinsif syariah dengan mengambil objek penelitian di KJKS Ibaadurrahman Sukabumi. Dalam praktiknya, pemberian kredit yang dialaksanakan oleh lembaga keuangan syariah memliki berbagai bentuk yang diantaranya adalah Bai AlMurabahah, transaksi jual beli di mana bank sebagai pihak penjual memberikan harga berdasarkan harga perolehan ditambah keuntungan yang sudah disepakati dengan nasabah sebagai pihak pembeli. Nasabah dapat mengangsur pembayaran kepada bank. Bai As-Salam, transaksi jual beli dimana pembayaran dilakukan di muka sedangkan barang dagang akan di kirim pada waktu yang disepakati. Setelah barang dikirim bank selaku pembeli dapat menjual kembali. Bai AlIstishna, Istishan secara bahasa berarti pemesanan. Bank sebagai pemesan memesan barang kepada nasabah sebagai penjual atau pembuat. Secara berangsur bank membayar sesuai prinsif Bai Al-Istishna. Setelah barang selesai dibuat bank dapat menjual kembali.

1.2.

Batasan Maslah Agar pembahasan tidak menjadi bias, maka penulis membatasi

permasalahan yang akan dianalisa lebih lanjut. Adapun batasan permasalahan

sebagaimana dimaksud adalah mengenai bagaimana prosedur perjanjian murabahah yang dilaksanakan oleh KJKS Ibaadurrahman Kota Sukabumi.

1.3.

Tujuan Makalah Adapun tujuan penelitian yang akan dilaksanakan adalah untuk

mengetahui prosedur perjanjian murabahah yang dilaksanakan oleh KJKS Ibaadurrahman Kota Sukabumi.

1.4.

Kegunaan Makalah Penelitian ini pada dasarnya untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar

akuntansi pada STIE PGRI Sukabumi. Selain daripada itu mudah-mudahan hasil analisa yang dilakukan oleh penulis memberikan informasi kepada semua pihak tentang bagaimana prinsif pembiayaan murabahah dilaksanakan di KJKS Ibaadurrahman Kota Sukabumi

1.5.

Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca memahami isi makalah ini, maka peneliti

sajikan dalam sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang, Batasan Masalah, Tujuan Makalah, Kegunaan Makalah dan Sitematika Penulisan Bab II Kajian Pustaka Bab kajian pustaka menjelaskan telaah berbagi literatur secara teoritis mengenai permasalahan yang diangkat dalam makalah ini, yaitu

mengenai lembaga keuangan syariah serta secara khusus memeparkan teori mengenai pembiayaan murabahah Bab III Pembahasan Pada bab ini dijelaskan mengenai pembahasan hasil analisa yang dilaksanakan berdasarkan studi kasus pembiayaan murabahah yang dilaksanakan oleh KJKS Ibaadurrahman Kota Sukabumi Bab IV Kesimpulan dan Saran Bab ini menjelaskan secara singkat hasil pembahasan yang berkaitan dengan masalah yang dianalisa serta memberikan saran-saran yang dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak lembaga keuangan dan atau nasabah yang ingin melakukan transaksi pembiayaan dengan prinsif syariah.

Вам также может понравиться