Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I PENDAHULUAN Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting.

Kelopak mata melindungi kornea dan berfungsi dalam pendisribusian dan eliminasi air mata. Penutupan kelopak mata berguna untuk menyalurkan air mata ke seluruh permukaan mata dan memompa air mata melalui punctum lakrimalis.(1) Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai dari yang jinak sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun masalah struktur seperti hordeolum, ektropion, entropion dan blepharoptosis. Kebanyakan dari kelainan kelopak mata tidak mengancam jiwa atau pun mengancam penglihatan.
(1,2)

Hordeolum adalah salah satu penyakit yang cukup sering terjadi pada kelopak mata. Hordeolum merupakan infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bawah yang disebabkan oleh bakteri. Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis, dan Moll. Bila kelenjar Meibom yang terkena disebut hordeolum internum, sedangkan bila kelenjar Zeiss atau Moll yang terkena maka disebut hordeolum eksternum. (2,4) Hordeolum biasanya menyerang pada dewasa muda, namun dapat juga terjadi pada semua umur, terutama orang-orang dengan kesehatan yang kurang baik. Mudah timbul pada individu yang menderita blefaritis dan konjungtivitis menahun. (3) Hordeolum disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri Streptococcus dan Staphylococcus, terutama Staphylococcus aureus yang akan menyebabkan inflamasi pada kelenjar kelopak mata. Hordeolum externum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus. Obstruksi dari kelenjarkelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus dan jaringan sekitarnya.(1,2) Gejala utama pada hordeolum yaitu nyeri, bengkak, dan merah. Intensitas nyeri menandakan hebatnya pembengkakan palpebral. Gejala dan tanda yang lain

pada hordeolum yaitu: eritema, terasa panas dan tidak nyaman, sakit bila ditekan serta ada rasa yang mengganjal. (2,3) Diagnosis hordeolum ditegakkan berdasarkan gejala dan klinis yang mucul pada pasien dan pemeriksaan mata yang sederhana. Pemeriksaan penunjang tidak diperlukan dalam mendiagnosis hordeolum. Diagnosis banding dari hordeolum, yaitu: kalazion, abses palpebral, tumor palpebral dan selulitis preseptal. (5) Penatalaksanaan yang dilakukan pada hordeolum yaitu: pada stadium infiltrate dilakukan kompres hangat, diberikan salep mata antibiotika (seperti: polimiksin, kloramfenikol, dan gentamisisn), diberikan oral antibiotika (seperti: amoksisilin, cephalosporin, dan eritromisin), dan analgetika (seperti asam mefenamat, paracetamol). Stadium supuratif dilakukan insisi jika sudah ada fluktuasi atau sudah 2 minggu tidak membaik. (6) Prognosis baik apabila hordeolum tidak ditekan atau ditusuk karena infeksi dapat menyebar ke jaringan sekitar.(5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Palpebra Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip melindungi kornea dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata; palpebra inferior menyatu dengan pipi. (1) Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis membran mukosa (konjungtiva pelpebrae). Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan. Muskulus orbikularis okuli berfungsi untuk munutup palpebra. Serat ototnya mengelilingi fissura palpebra secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pratarsal; bagian diatas septum orbitae adalah bagian praseptal. Segmen luar palpebra disebut bagian orbita. Orbikularis okuli dipersarafi oleh nervus facialis.(1,2) Jaringan Areolar terdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan degan lapis subaponeurotik dari kulit kepala. Tarsus merupakan struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa padat yang disebut tarsus superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak mata dengan kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20 buah di kelopak bawah). (2) Konjungtiva Palpebra, bagian posterior palpebrae dilapisi selapismembran mukosa, konjungtiva palpebra, yang melekat erat pada tarsus. Tepian palpebra dipisahkan oleh garis kelabu (batas mukokutan) menjadi tepian anterior dan posterior. Tepian anterior terdiri dari bulu mata, glandula Zeiss dan Moll. Glandula Zeiss adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil yang bermuara dalam folikel rambut pada dasar bulu mata.

Glandula Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu baris dekat bulu mata. Tepian posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang tepian ini terdapat muara-muara kecil dari kelenjar sebasesa yang telah dimodifikasi (glandula Meibom atau tarsal). (1,2) Punktum lakrimalis terletak pada ujung medial dari tepian posterior palpebra. Punktum ini berfungsi menghantarkan air mata ke bawah melalui kanalikulus terkait ke sakus lakrimalis. (1,2) Fisura palpebrae adalah ruang elips di antara kedua palpebra yang dibuka. Fisura ini berakhir di kanthus medialis dan lateralis. Kanthus lateralis kira-kira 0,5 cm dari tepian lateral orbita dan membentuk sudut tajam. Septum orbitale adalah fascia di belakang bagian muskularis orbikularis yang terletak di antara tepian orbita dan tarsus dan berfungsi sebagai sawar antara palpebra orbita. Septum orbitale superius menyatu dengan tendo dari levator palpebra superior dan tarsus superior; septum orbitale inferius menyatu dengan tarsus inferior. (1) Retraktor palpebrae berfungsi membuka palpebra. Di palpebra superior, bagian otot rangka adalah levator palpebra superioris, yang berasal dari apeks orbita dan berjalan ke depan dan bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang mengandung serat-serat otot polos dari muskulus Muller (tarsalis superior). Di palpebra inferior, retraktor utama adalah muskulus rektus inferior, yang menjulurkan jaringan fibrosa untuk membungkus meuskulus obliqus inferior dan berinsersio ke dalam batas bawah tarsus inferior dan orbikularis okuli. Otot polos dari retraktor palpebrae disarafi oleh nervus simpatis. Levator dan muskulus rektus inferior dipasok oleh nervus okulomotoris. (1,2) Pembuluh darah yang memperdarahi palpebrae adalah a. Palpebra. Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal nervus V, sedang kelopak mata bawah oleh cabang kedua nervus V. (2)

Gambar1. Anatomi Kelopak Mata Atas dan Bawah 2.2 Definisi Hordeolum merupakan infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bawah yang disebabkan oleh bakteri. Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis, dan Moll.
(1,2)

Berdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: hordeolum interna terjadi peradangan pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam). Hordeolum eksterna terjadi peradangan pada kelenjar Zies dan kelenjar Moll. Benjolan ini Nampak dari luar pada kulit kelopak mata (palpebra). (2,4)

Gambar 2. Hordeolum Interna

Gambar 3. Hordeolum Eksterna

2.3 Epidemiologi

Data

epidemiologi

internasional

menyebutkan

bahwa

hordeolum

merupakan jenis penyakit infeksi kelopak mata yang paling sering ditemukan. Insidensi tidak bergantungan dengan ras dan jenis kelamin. Dapat mengenai semua usia, tapi lebih sering menyerang pada dewasa muda.(3,5) 2.4 Etiologi Hordeolum merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan Streptoccocus pada kelenjar sebasea kelopak mata. Staphylococcus aureus merupakan agent infeksi pada 90-95% kasus hordeolum. (1,3) 2.5 Patofisiologi Hordeolum disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri Staphylococcus aureus yang akan menyebabkan inflamasi pada kelenjar kelopak mata. Hordeolum externum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus. Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus dan jaringan sekitarnya. Kedua tipe hordeolum dapat timbul dari komplikasi blefaritis. Apabila infeksi pada kelenjar Meibom mengalami infeksi sekunder dan inflamasi supuratif dapat menyebabkan komplikasi konjungtiva. (2) 2.6 Gambaran Klinis

Gejala utama pada hordeolum yaitu nyeri, bengkak, dan merah. Intensitas nyeri menandakan hebatnya pembengkakan palpebral. Gejala dan tanda yang lain pada hordeolum yaitu: eritema, terasa panas dan tidak nyaman, sakit bila ditekan serta ada rasa yang mengganjal. Biasanya disertai dengan adanya konjungtivitis yang menahun, kemunduran keadaan umum, acne vulgaris. (1,2,4)

Ada 2 stadium pada hordeolum, yaitu: stadium infiltrat yang ditandai dengan kelopak mata bengkak, kemerahan, nyeri tekan dan keluar sedikit kotoran. Stadium supuratif yang ditandai dengan adanya benjolan yang berisi pus (core). (1,6) 2.7 Diagnosis Diagnosis hordeolum ditegakkan berdasarkan gejala dan tanda klinis yang muncul pada pasien dan dengan melakukan pemeriksaan mata yang sederhana. Karena kekhasan dari manifestasi klinis penyakit ini pemeriksaan penunjang tidak diperlukan dalam mendiagnosis hordeolum.
(3)

2.8

Diagnosis Banding

Diagnosis banding dari hordeolum, yaitu: kalazion, tumor palpebra, dan selulitis preseptal. Kalazion merupakan suatu peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang tersumbat. Kalazion memberikan gejala benjolan pada kelopak mata, tidak hiperemi, dan tidak ada nyeri tekan, serta adanya pseudoptosis. Hal yang membedakan antara kalazion dan hordeolum adalah pada hordeolum terdapat hiperemi palpebra dan nyeri tekan. (1,6) Selulitis preseptal merupakan infeksi umum pada kelopak mata dan jaringan lunak periorbital yang dikarakteristikkan denan adanya eritema pada kelopak mata yang akut dan edema. Yang membedakan selulitis
preseptal dengan hodeolum adalah perjalanan penyakitnya, yang

ditandai dengan adanya demam yang diikuti oleh pembengkakan. (5) Tumor palpebra merupakan suatu pertumbuhan sel yang abnormal pada kelopak mata. Adapun gejala yang membedakan antara tumor palpebra dengan hordeolum adalah tidak adanya tanda-tanda peradangan seperti hiperemi dan hangat. Tumor palpebra harus ditegakkan diagnosisnya dengan pemeriksaan biopsy. (5) 2.9 Penatalaksanaan

Pada umumnya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu 5-7 hari. Penatalaksaan pada hordeolum dilakukan dengan terapi medikamentosa pada stadium infiltrate dan pembedahan untuk fase supuratif atau tidak sembuh dengan menggunakan terapi medikamentosa.(1) Untuk terapi medikamentosa dapat dilakukan dengan memberikan kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya untuk membantu drainase, kemudian bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan sabun atau sampo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. menghindari menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan infeksi yang lebih serius. Menghindari pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi penyebab infeksi, menghindari memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea. 2,4 Terapi dengan menggunakan antibiotika topikal diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 24 jam tidak ada perbaikan, dan bila proses peradangan menyebar ke sekitar daerah hordeolum. Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam selama 7-10 hari. Dapat juga diberikan eritromicin salep mata untuk kasus hordeolum eksterna dan hordeolum interna ringan. Antibiotik sistemik diberikan bila terdapat tanda-tanda bakterimia atau terdapat tanda pembesaran kelenjar limfe di preauricular, pada kasus hordeolum internum dengan kasus yang sedang sampai berat. Dapat diberikan cephalexin atau dicloxacilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 7 hari. Bila alergi penisilin atau cephalosporin dapat diberikan clindamycin 300 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari atau klaritromycin 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari. Analgetika seperti asam mefenamat atau paracetamol dapat juga diberikan. (4) Pembedahan dilakukan apabila dengan terapi medikamentosa tidak berespon dengan baik dan hordeolum tersebut sudah masuk dalam stadium supuratif, maka prosedur pembedahan diperlukan untuk membuat drainase pada hordeolum. Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi topikal dengan pantokain tetes mata. Dilakukan anestesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum. Hordeolum internum dibuat

insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus (vertikal) pada margo palpebral dan pada hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar (horizontal) dengan margo palpebra. (1,2,6) 2.10 Komplikasi Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari hordeolum adalah selulitis palpebral yang merupakan radang jaringan ikat longgar palpebral di depan septum orbita, serta abses palpebral. (2)
2.11

Prognosis

Walaupun hordeolum tidak berbahaya dan komplikasinya sangat jarang, tetapi hordeolum sangat mudah kambuh. Hordeolum biasanya sembuh sendiri atau pecah dalam beberapa hari sampai minggu. Dengan pengobatan yang baik hordeolum cenderung sembuh dengan cepat dan tanpa komplikasi. Prognosis baik apabila hordeolum tidak ditekan atau ditusuk karena infeksi dapat menyebar ke jaringan sekitar. (2,4)

BAB 3 LAPORAN KASUS

3.1 Nama Umur

Identitas Penderita : AR : 38 tahun : laki-laki : denpasar : Karyawan Swasta : Islam : Jawa Anamnesis : Mata kiri bengkak : Pasien mengeluh mata kiri bengkak sejak 1

Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Agama Suku 3.2 Keluhan utama

Riwayat Penyakit Sekarang disangkal oleh pasien.

hari yang lalu disertai rasa nyeri, keluar kotoran disangkal oleh pasien, mata kabur Riwayat Penyakit Dahulu dan Pengobatan: Pasien tidak pernah mengalami hal yang sama sebelumnya Riwayat hipertensi disangkal oleh pasien, riwayat DM disangkal oleh pasien Riwayat Sosial: Keluarga tidak ada yang mengalami hal serupa Lingkungan rumah tidak ada yang mengalami hal serupa 3.3 Pemeriksaan Fisik 3.3.1 Pemeriksaan Fisik Umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Temperatur aksila : compos mentis : 120/80 : 82 : 36,5 o C

3.3.2 Pemeriksaan Fisik Khusus (Lokal pada Mata) Okuli Dekstra (OD) Okuli Sinistra

10

Visus Refraksi/Pin Hole Supra cilia Madarosis Sikatriks Palpebra superior Edema Hiperemi Enteropion Ekteropion Benjolan Palpebra inferior Edema Hiperemi Enteropion Ekteropion Benjolan Pungtum lakrimalis Pungsi Benjolan Konjungtiva palpebra superior Hiperemi Folikel Sikatriks Benjolan Sekret Papil Konjungtiva palpebra inferior Hipermi Folikel Sikatriks Benjolan Konjungtiva bulbi

6/6 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

6/6 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada CVI(+) Tidak ada Tidak ada Tidak ada

11

Kemosis Hiperemi Konjungtiva Silier

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Dalam Tidak ada Tidak ada Bulat, regular Positif Positif Jernih Tidak ada

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Dalam Tidak ada Tidak ada Bulat, regular Positif Positif Jernih Tidak ada

Perdarahan di bawah konjungtiva Pterigium Pingueculae Sklera Arkus Senilis Kornea Infiltrat Ulkus Sikatriks Keratik presifitat Bilik mata depan Kedalaman Hypema Hipopion Iris/Pupil Bentuk Refleks cahaya langsung Refleks cahaya konsensual Lensa Kejernihan Dislokasi/subluksasi

3.4 Resume Pemeriksaan lokal OD 6/6 Normal Pemeriksaan Visus Palpebra OS 6/6 Benjolan (+) di palpebra inferior, hiperimi (+)
12

Tenang Tenang Jernih Normal Bulat, reguler, sentral Positif Jernih Tidak dilakukan 3.5 -

Konjungtiva palpebra Konjungtiva bulbi Kornea Bilik mata depan Iris/pupil Refleks pupil Lensa Tes flouresin

Hiperemi, CVI (+) Tenang Jernih Normal Bulat, reguler, sentral Positif Jernih Tidak dilakukan

Diagnosis Banding Kalazion Tumor Palpebral Selulitis Preseptal Diagnosis Kerja OS hordeolum interna palpebra inferior Usulan Pemeriksaan Tidak ada Terapi KIE kompres hangat C Xitrol eye ointment 3x1 OS Na Diclofenac 2x50 mg Becom C tab 1x1 Prognosis Dubius ad bonam BAB 4 PEMBAHASAN Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa pasien memiliki keluhan utama

3.6 3.7 3.8 3.9

yaitu kelopak mata kiri bengkak. Keluhan ini dirasakan sehari sebelum pasien datang ke rumah sakit. Selain itu, pasien juga mengeluhkan adanya warna kemerahan serta nyeri pada kelopak mata kiri bagian bawah. Hal ini sesuai dengan keluhan subjektif dari hordeolum. Dari hasil pemeriksaan fisik khusus dengan membalikan kelopak mata inferior kiri terdapat benjolan yang menghadap ke konjungtiva. Selain itu, juga
13

terlihat CVI dan core pada conjungtiva palpebra inferior mata kirinya. Hal ini sesuai dengan keadaan klinis hordeolum internum terjadi apabila yang terkena kelenjar yang lebih dalam yaitu pada kelenjar Meibom dengan benjolan yang agak besar dan mengarah ke konjungtiva. Hal ini membedakan hordeolum interna dengan externa. Pada hordeolum externa terjadi peradangan pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll. Benjolan nampak dari luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra). Edema pada kelopak mata kiri inferior disebabkan adanya peningkatan permeabilitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah berupa CVI dikarenakan adanya reaksi peradangan yang meluas sampai ke arteri konjungtiva posterior. Gejala ini disebabkan infeksi atau peradangan pada kelenjar Meibom di kelopak mata bagian bawah. Penyebab dari hordeolum adalah infeksi bakteri, biasanya bakteri Staphylococcus (Staphylococcus aureus). Berdasarkan gejala dan tanda yang didapat pada pasien ini disimpulkan bahwa pasien ini mengalami hordeolum interna pada mata kirinya. Ada beberapa penyakit yang menyerupai penyakit hordeolum, seperti selulitis preseptal dan tumor palpebra. Pengobatan yang diberikan pada pasien ini adalah C xitrol salep mata 3x1 OS, Na diclofenac tablet 2x50 mg, Becom C tablet 1x1, dan diberikan KIE kompres air hangat. C xytrol merupakan salah satu contoh antibiotika steroid yang memberikan efek sangat baik pada peradangan utamanya pada hordeolum. Obat ini mengurangi permeabilitas pembuluh darah, mengurangi gejala radang, dan mengurangi pembentukan jaringan parut atau scar. Na Diclofenac merupakan salah satu jenis dari obat anti inflamasi non steroid yang dapat mengurangi keluhan merah atau tanda peradangan lainnya pada hordeolum. Becom C merupakan antioksidan yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Prognosis pada penderita baik, karena sebagian besar hordeolum akan sembuh sendiri, tidak berbahaya bagi mata dan tidak mengganggu penglihatan.

14

Вам также может понравиться

  • Referat - Hordeolum
    Referat - Hordeolum
    Документ9 страниц
    Referat - Hordeolum
    Lucky Yoga -satria Natasukma
    100% (5)
  • Hordeolum Dan Kalazion
    Hordeolum Dan Kalazion
    Документ9 страниц
    Hordeolum Dan Kalazion
    Syandri Agus Rizky
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Katarak Senilis Matur
    Laporan Kasus Katarak Senilis Matur
    Документ14 страниц
    Laporan Kasus Katarak Senilis Matur
    Rendy Manurung
    100% (1)
  • BLEFARITIS
    BLEFARITIS
    Документ13 страниц
    BLEFARITIS
    tamilamira
    100% (1)
  • Eviserasi
    Eviserasi
    Документ8 страниц
    Eviserasi
    Vivi Kurnia
    100% (1)
  • Ptosis
    Ptosis
    Документ20 страниц
    Ptosis
    blinkbumbum
    100% (1)
  • Tes Seidel
    Tes Seidel
    Документ7 страниц
    Tes Seidel
    Giano Florian
    Оценок пока нет
  • Panoftalmitis
    Panoftalmitis
    Документ24 страницы
    Panoftalmitis
    Putri Juwita Dharmalia
    Оценок пока нет
  • Retinopati Hipertensi
    Retinopati Hipertensi
    Документ14 страниц
    Retinopati Hipertensi
    Haswan Dwi AtmaNugraha
    100% (1)
  • BLEFARITIS
    BLEFARITIS
    Документ8 страниц
    BLEFARITIS
    Huda Kamal
    Оценок пока нет
  • Referat Pemeriksaan Refraksi
    Referat Pemeriksaan Refraksi
    Документ28 страниц
    Referat Pemeriksaan Refraksi
    Niko Hizkia Simatupang
    Оценок пока нет
  • PTERIGIUM
    PTERIGIUM
    Документ15 страниц
    PTERIGIUM
    Irfan Adi Saputra
    100% (2)
  • Anatomi Palpebra
    Anatomi Palpebra
    Документ25 страниц
    Anatomi Palpebra
    aghnia jolanda
    Оценок пока нет
  • DRY EYE
    DRY EYE
    Документ36 страниц
    DRY EYE
    Sharafina Safiee
    100% (2)
  • ANISOMETROPIA
    ANISOMETROPIA
    Документ8 страниц
    ANISOMETROPIA
    MahathirMusfira
    Оценок пока нет
  • Hipertensi Okular
    Hipertensi Okular
    Документ1 страница
    Hipertensi Okular
    Safitri Imthihanul Risma
    Оценок пока нет
  • Endoftalmitis and Panoftalmitis
    Endoftalmitis and Panoftalmitis
    Документ6 страниц
    Endoftalmitis and Panoftalmitis
    Mohammad Ikrom P
    Оценок пока нет
  • Endoftalmitis Dan Panoftalmitis
    Endoftalmitis Dan Panoftalmitis
    Документ14 страниц
    Endoftalmitis Dan Panoftalmitis
    Nirvana Nabila
    Оценок пока нет
  • Glaukoma Sudut Terbuka Dan Tertutup
    Glaukoma Sudut Terbuka Dan Tertutup
    Документ29 страниц
    Glaukoma Sudut Terbuka Dan Tertutup
    santyoona
    Оценок пока нет
  • Mata Merah Visus Normal
    Mata Merah Visus Normal
    Документ11 страниц
    Mata Merah Visus Normal
    Dimas Frasesa
    100% (3)
  • Penggunaan Viskoelastis
    Penggunaan Viskoelastis
    Документ12 страниц
    Penggunaan Viskoelastis
    Monique Lusiani
    0% (1)
  • Konjungtivitis Kataralis Akut (Edit)
    Konjungtivitis Kataralis Akut (Edit)
    Документ36 страниц
    Konjungtivitis Kataralis Akut (Edit)
    Yylfordt Granz
    Оценок пока нет
  • Refarat Nyctalopia
    Refarat Nyctalopia
    Документ18 страниц
    Refarat Nyctalopia
    Novina Sari
    Оценок пока нет
  • Konjungtivitis
    Konjungtivitis
    Документ20 страниц
    Konjungtivitis
    Kesuma Larasati
    100% (3)
  • Referat Keratitis Numularis
    Referat Keratitis Numularis
    Документ26 страниц
    Referat Keratitis Numularis
    Alham Wahyudin
    100% (1)
  • EPISKLERITIS
    EPISKLERITIS
    Документ23 страницы
    EPISKLERITIS
    Muhammad Arief
    Оценок пока нет
  • Case Uveitis & Katarak Komplikata
    Case Uveitis & Katarak Komplikata
    Документ36 страниц
    Case Uveitis & Katarak Komplikata
    IlhamAkbar
    100% (1)
  • PTERYGIUM
    PTERYGIUM
    Документ66 страниц
    PTERYGIUM
    Atid Amanda
    100% (1)
  • Afakia
    Afakia
    Документ35 страниц
    Afakia
    Achmad Machfud
    100% (2)
  • Lagoftalmus Dan Ptosis
    Lagoftalmus Dan Ptosis
    Документ20 страниц
    Lagoftalmus Dan Ptosis
    Hendrian Perdana
    0% (1)
  • Afakia
    Afakia
    Документ21 страница
    Afakia
    Anastasia Kumala
    Оценок пока нет
  • Lapsus1 Prolaps Bulbi
    Lapsus1 Prolaps Bulbi
    Документ23 страницы
    Lapsus1 Prolaps Bulbi
    Henggar Allest Pratama
    100% (1)
  • Benjolan Pada Kelopak Mata Dan Tidak Nyeri
    Benjolan Pada Kelopak Mata Dan Tidak Nyeri
    Документ10 страниц
    Benjolan Pada Kelopak Mata Dan Tidak Nyeri
    Lina Rotua Eunike Purba
    Оценок пока нет
  • Konjungtivitis
    Konjungtivitis
    Документ53 страницы
    Konjungtivitis
    Rizkia Chairani
    Оценок пока нет
  • Keratitis Virus
    Keratitis Virus
    Документ31 страница
    Keratitis Virus
    ayeshariandra
    Оценок пока нет
  • Katarak Kongenital
    Katarak Kongenital
    Документ18 страниц
    Katarak Kongenital
    Dimas Yudhistira
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Oftalmologi
    Pemeriksaan Oftalmologi
    Документ61 страница
    Pemeriksaan Oftalmologi
    Reyhan Calabro
    0% (1)
  • Referat Afakia
    Referat Afakia
    Документ12 страниц
    Referat Afakia
    Ratna
    67% (3)
  • Referat Panoftalmitis
    Referat Panoftalmitis
    Документ12 страниц
    Referat Panoftalmitis
    Eliza Rahardja
    Оценок пока нет
  • Despi Safitri
    Despi Safitri
    Документ15 страниц
    Despi Safitri
    Putri Pebryanty Idris
    Оценок пока нет
  • Referat Hordeolum (Grandis)
    Referat Hordeolum (Grandis)
    Документ18 страниц
    Referat Hordeolum (Grandis)
    Grandis Aji Pamungkas
    100% (1)
  • Refera Mata Hordeolum
    Refera Mata Hordeolum
    Документ19 страниц
    Refera Mata Hordeolum
    Fika Riskiah Iskandar
    Оценок пока нет
  • Hordeolum
    Hordeolum
    Документ13 страниц
    Hordeolum
    Clinton Franda Markus Sitanggang
    Оценок пока нет
  • Referat Mata Hordeolum
    Referat Mata Hordeolum
    Документ15 страниц
    Referat Mata Hordeolum
    Melisa Maharani
    Оценок пока нет
  • rEFERAT MATA hORDEOLUM
    rEFERAT MATA hORDEOLUM
    Документ15 страниц
    rEFERAT MATA hORDEOLUM
    Rosyiidta Janah
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Hordeolum
    Tinjauan Pustaka Hordeolum
    Документ10 страниц
    Tinjauan Pustaka Hordeolum
    Lucky Pratama
    Оценок пока нет
  • Makalah PBL Blok 23 Hordeolum
    Makalah PBL Blok 23 Hordeolum
    Документ7 страниц
    Makalah PBL Blok 23 Hordeolum
    Yesika Anaktototy
    Оценок пока нет
  • Hordeolum
    Hordeolum
    Документ9 страниц
    Hordeolum
    Naila Yulia W
    Оценок пока нет
  • Hordeolum
    Hordeolum
    Документ25 страниц
    Hordeolum
    Koko Purnama
    Оценок пока нет
  • Hordeolum Kalazion
    Hordeolum Kalazion
    Документ7 страниц
    Hordeolum Kalazion
    use_inside
    Оценок пока нет
  • Makalah Kalazion
    Makalah Kalazion
    Документ7 страниц
    Makalah Kalazion
    Kadek Maharini
    Оценок пока нет
  • CRS Hordeolum Fix
    CRS Hordeolum Fix
    Документ19 страниц
    CRS Hordeolum Fix
    dani
    Оценок пока нет
  • Referat Hordeolum
    Referat Hordeolum
    Документ17 страниц
    Referat Hordeolum
    ikanoverina
    100% (1)
  • Referat Hordeolum
    Referat Hordeolum
    Документ13 страниц
    Referat Hordeolum
    kevin jonathan
    Оценок пока нет
  • Referensi Artikel Mata
    Referensi Artikel Mata
    Документ18 страниц
    Referensi Artikel Mata
    noor iqmaliya
    Оценок пока нет
  • Refrat (Hordeolum)
    Refrat (Hordeolum)
    Документ12 страниц
    Refrat (Hordeolum)
    Shelly Sellot Sommerfeld
    Оценок пока нет
  • Makalah Kelopak Mata
    Makalah Kelopak Mata
    Документ32 страницы
    Makalah Kelopak Mata
    Raizha Amanda
    100% (2)
  • Referat Hordeolum
    Referat Hordeolum
    Документ21 страница
    Referat Hordeolum
    Monica Wulang
    Оценок пока нет
  • SKENARIO 4 Blok Nss Hordeolum
    SKENARIO 4 Blok Nss Hordeolum
    Документ17 страниц
    SKENARIO 4 Blok Nss Hordeolum
    Nastiti Maharani
    Оценок пока нет
  • Referat Hordeolum Dan Kalazion
    Referat Hordeolum Dan Kalazion
    Документ16 страниц
    Referat Hordeolum Dan Kalazion
    Ickha Wulandary
    100% (2)
  • Borang Kasus Medik Dewasa Fix
    Borang Kasus Medik Dewasa Fix
    Документ6 страниц
    Borang Kasus Medik Dewasa Fix
    Agung Pramaswari
    Оценок пока нет
  • Borang Kasus Kegawatdaruratan Fix
    Borang Kasus Kegawatdaruratan Fix
    Документ7 страниц
    Borang Kasus Kegawatdaruratan Fix
    Agung Pramaswari
    Оценок пока нет
  • Borang Kasus Medik Anak Fix
    Borang Kasus Medik Anak Fix
    Документ5 страниц
    Borang Kasus Medik Anak Fix
    Agung Pramaswari
    Оценок пока нет
  • Borang Kasus Bedah Fix
    Borang Kasus Bedah Fix
    Документ8 страниц
    Borang Kasus Bedah Fix
    Agung Pramaswari
    Оценок пока нет
  • Lapsus Appendicitis
    Lapsus Appendicitis
    Документ27 страниц
    Lapsus Appendicitis
    Agung Pramaswari
    100% (1)
  • Karsinoma Sel Basal
    Karsinoma Sel Basal
    Документ5 страниц
    Karsinoma Sel Basal
    Agung Pramaswari
    Оценок пока нет
  • Resep Cara Membuat Brownies Kukus Amanda
    Resep Cara Membuat Brownies Kukus Amanda
    Документ1 страница
    Resep Cara Membuat Brownies Kukus Amanda
    Agung Pramaswari
    Оценок пока нет
  • Laporan Penyuluhan
    Laporan Penyuluhan
    Документ15 страниц
    Laporan Penyuluhan
    Agung Pramaswari
    Оценок пока нет