Вы находитесь на странице: 1из 17

TUGAS MAKALAH

KETRAMPILAN INTERPERSONAL DOSEN PEMBIMBING : Dra. HENNY INDRESWARI , M.Pd

NAMA NIM

: :

YOHANA VERONIKA UBA 12515010 SISTEM INFORMASI

JURUSAN :

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 3 I.Latar Belakang ................................................................................ 3 II.Rumusan Masalah .......................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 4 I. Pengertian Komunikasi ................................................................. 4 II. Unsur dan Proses Komunkasi ....................................................... 5 III. Faktor Komunikasi ...................................................................... 6 IV. Pengertian Keterampilan Interperonal ............................................. 8 V. Komunikasi dan Kerampilan Interpersonal ....................................... 9 VI. Manfaat Komunikasi dan Ketrampilan Interpersonal ...................... 10 VII. Tujuan Komunikasi Interpersonal .................................................. 10

BAB III PENUTUP ............................................................................... 16 Kesimpulan ............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 17

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Komunikasi dan Keterampilan Interpersonal. Kedua keterampilan inilah yang akan mendorong peningkatan kinerja seorang profesional, di bagian apapun tempatnya atau posisi apapun yang dipegangnya. Kemampuan dalam membina hubungan interpersonal akan memudahkan penyelesaian tugas sehari-hari apalagi tugas dalam teamwork. Karena bagaimanapun akan sulit membangun teamwork yang tangguh bila ketrampilan interpersonal dan komunikasi ini tidak dimiliki oleh salah seorang anggotanya. Atau dengan kata lain seseorang yang tidak memiliki ketrampilan interpersonal dan komunikasi akan sulit bekerja dalam satu kelompok kerja secara baik.Maka dari itu, makalah ini akan mengupas tentang komunikasi dan keterampilan interpersonal secara mendetail. II.Rumusan Masalah Dari makalah yang kami buat ini, maka rumusan masalah yang dapat kami paparkan adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi? 2. Apa saja unsur dan proses komunikasi? 3. Apa saja faktor-faktor komunikasi? 4. Apa yang dimaksud keterampilan interpersonal? 5. Apa hubungan antara komunikasi dengan keterampilan interpersonal? 6. Apa manfaat komunikasi dan keterampilan interpersonal? 7. Apa tujuan komunikasi interpersonal?

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, communicare yang artinya sama. Jadi, secara etimologis komunikasi berarti proses untuk memperoleh pengertian yang sama. Berdasarkan arti praktisnya, komunikasi adalah suatu proses pengiriman/penerimaan informasi, berita atau pesan antara dua orang atau lebih dengan menggunakan cara yang tepat, sehingga informasi, berita, atau pesan yang dimaksud dapat dimengerti oleh keduanya.

Untuk lebih jelas lagi, berikut ini disajikan beberapa definisi komunikasi menurut para ahlinya: 1. Murphy (1957:5): Communication is the whole process used in reaching other minds. (komunikasi dalah seluruh proses yang diperlukan untuk mencapai pikiran-pikiran yang dimaksud oleh orang lain). 2. Harwood (1953:74): Communication is more technically defined as a process for conduction the memories. (secara teknis komunikasi didefinisikan sebagai proses untuk membangkitkan perhatian orang lain yang bertujuan untuk menjalin kembali ingatan-ingatan.

Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman atau penyampaian berita atau informasi dari satu pihak (komunikator) kepada pihak lain, (komunikan) dalam usaha untuk mendapatkan saling pengertian. Definisi tersebut member pengerian yang sangat luas, oleh karena tidak hanya menitikberatkan pada segi manusia saja. Tetapi juga proses, isi berita dan alatnya.

B. Unsur dan Proses Komunikasi Menurut Redfield, komunikasi terdiri dari lima unsure berikut ini: 1. Communicator (komunikator), yaitu orang atau pihak yang mengirimkan informasi. 2. Messages, yaitu informasi, berita atau pesan yang dikirimkan. 3. Transmits, yaitu prosedur pengiriman informasi. 4. Communicate (komunikan), yaitu orang atau pihak penerima informasi. 5. Response, yaitu reaksi, feedback, atau tanggapan dari pihak komunikan. Adapun proses komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Tahap pertama, yaitu diawali dengan menetapkan informasi, gagasan, ide, berita, atau pesan oleh pihak pengirim berita (communicator, sender). 2. Tahap kedua, yaitu proses pengiriman informasi, gagasan, ide, berita, atau pesan, (message) yang telah disusun (encoding) dalam bentuk symbol, sandi, isyarat, atau kode, melalui saluran/media komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis, vertical maupun horizontal, dan formal maupun informal. 3. Tahap ketiga, yaitu penerimaan informasi, gagasan, ide, berita, atau pesan oleh pihak penerima berita (komunikan). Komunikan kemudian mengadakan interpertasi (decoding) terhadap informasi, gagasan, ide, berita, atau pesan ang diterimanya dan dilanjutkan oleh suatu tindakan (respon). Tindakan yang dilakukan komukan merupakan tanggapan, respon, atau upan balik (feed back) dari komunikan kepada komunikator.

C. Faktor Komunikasi Menurut Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya, Effective public Relation, terdapat tujuh factor komunikasi (the seven cs). 1. Credibility (kerterpercayaan) Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh factor keterpercayaan. Dalam hal ini komunikasi terjadi karena antara komunikator dengan komunikan saling mempercayai dan saling memrelukan. Apabila tidak ada kepercayaan maka proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung. 2. Context (perhubungan) Proses komunikasi dipengaruhi oleh factor perhubungan. Apabila tidak terjadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan komunikasi berhubungan erat denga situasi atau kondisi lingkungan ketika komunikasi berlangsung. Misalnya, apabila keadaan sedang kacau maka proses komunikasi akan terhambat.

3. Content (kepuasan) Komunikasi harus dapat menimbulkan rasa puas dari kedua belah pihak. Kepuasan akan tercapai apabila berita atau pesan yang dikkirim komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan. Selanjutnya komunikan memberikan raksi atau respon kepada komunikator.

4. Clarity (kejelasan) Factor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Kejelasan itu meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang hendak dicapai, dan kejelasan kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi.

5.

Continuity

and

consistency

(kesinambungan

dan

konsisten)

Komunikasi dapat berlangsung jika terjadi kesinambungan dan konsistensi hubungan dari kedua belah pihak. Dalam hal ini komunikasi perlu dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Selain itu informasi yang disampaikan jangan saling bertentangan. 6. Capability of audience (kemampuan komunikan) Kemampuan komunikan sangat menentukan dalam proses komunikasi. Dalam hal ini pengiriman berita atau pesan perlu disesuaikan dengan tingkat pengerahuan dan pengalaman pihak penerima berita. Oleh karena itu, komunikator harus menghindari penggunaan istilah-istilah yang sukar untuk dipahami oleh komunikan. 7. Channel of distribution (saluran pengiriman berita) Saluran atau sarana yang dipergunakan dalam pengiriman berita merupakan factor yang penting dlam proses komunikasi. Agar proses komuniksi dapat berlangsung perlu dipakai saluran atau media komunikasi yang sudah biasa dipergunakan oleh masyarat umum, antara lain media cetak dan media elektronik. D. Pengertian Keterampilan Interpersonal Keterampilan interpersonal, dalam kegiatan bersosialisasi antara manusia satu dengan yang lain adalah suatu kebutuhan yang dilakukan tiap-tiap manusia. Keterampilan ini sangatlah penting untuk membangun hubungan. Dengan kata lain, keterampilan interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain atau dengan sekumpulan orang dalam bidang kerja terjentu (team work).

Keterampilan interpersonal ini, sangat erat kaitannya dengan keterampilan kemanusiaan/manusiawi (human skills) karena antara keterampilan

interpersonal dan keterampilan manusiawi tidak lepas dari suatu hubungan komunikasi yang baik. Keterampilan kemanusiaan/manusiawi yaitu

kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, memahami dan memotivasi manusia lain, baik individu maupun kelompok. Untuk menciptakan hubungan yang baik atau interpersonal yang baik, seseorang tersebut harus menerapkan hal-hal berikut ini: 1. Mencerdaskan diri sendiri. 2. Mengembangkan diri sendiri. 3. Mengetahui karakter dan perilaku orang lain. 4. Selalu berpikir positif. 5. Mengembangkan rasa percaya diri. 6. Memainkan peranan dengan baik. E. Komunikasi dan Keterampilan Interpersonal Komunikasi tidak dapat terlepas dari Keterampilan Interpersonal. Sudah dapat dipastikan adanya keterampilan interpersonal adalah akibat dari adanya komunikasi antar pribadi oleh pihak-pihak tertentu. Komunikasi yang baik tentu akan menghadirkan hubungan yang baik, sebaliknya komunikasi yang buruk dan tidak intensif akan mengakibatkan hubungan yang buruk. Berawal dari komunikasi, dan sedikit keterampilan dalam bergaul akan memudahkan seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Entah itu hubungan yang berlangsung secara vertical atau horizontal.

Keterampilan interpersonal didapat seseorang secara otodidak dengan mendalami karakter lawan bicaranya. Hal ini sudah menjadi hukum alam, apabila seseorang tidak dapat menjalin interpersonal dengan baik, hidupnya akan kacau dan tidak mempunyai teman. Maka dari itu, komunikasi dan keterampilan interpersonal harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara bersamaan. Baik dalam urusan individu maupun kelompok. Dalam sebuah perusahaan, seseorang juga harus mempunyai kemampuan berkomunikasi dan interpersonal yang baik. Salah satunya adalah manajer yang harus mengayomi anak buahnya. Semua itu juga tidak terlepas dari komunikasi yang baik serta interpersonal yang cukup. F. Manfaat Komunikasi dan Keterampilan Interpersonal Berikut ini adalah manfaat yang dirasakan apabila melakukan komunikasi dan menerapkan keterampilan interpersonal dengan baik: 1. Dapat menimbulkan rasa kesetiakawanan, solidaritas, dan loyalitas dalam kehidupan social. 2. Meningkatkan kegairahan dalam menjalin hubungan kerjasama

antarsesama manusia. 3. Meningkatkan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan. 4. Mengetahui perkembangan sains, teknologi, seni dan budaya masyarakat. 5. Mengetahui nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. 6. Dapat meningkatkan informasi untuk konsumsi otak. 7. Meningkatkan tanggung jawab moral dan sosial. 8. Menimbulkan saling pengertian di antara sesama manusia.

9. Mendorong manusia ke arah berpikir positif, logis dan kreatif. Memenuhi keingintahuan manusia. G. Tujuan komunikasi interpersonal Tujuan Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) : a. Menemukan Diri Sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita. b. Menemukan Dunia Luar Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari

atau didalami melalui interaksi interpersonal. c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti

Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain. d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal. e. Untuk Bermain Dan Kesenangan Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita. f. Untuk Membantu Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan

seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

Efektivitas Komunikasi Interpersonal Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).( Devito, 1997, p.259-264 ). 1. Keterbukaan (Openness) Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan asalkan yang informasi yang diri ini biasanya patut. kesediaan

disembunyikan, Aspek

pengungkapan kedua mengacu

keterbukaan

kepada

komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan.

Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal). 2. Empati (empathy) Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu. Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat

meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya. 3. Sikap mendukung (supportiveness) Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat yakin. 4. Sikap positif (positiveness) Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika

seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi. 5. Kesetaraan (Equality)

Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benarbenar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,

ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan penghargaan positif tak bersyarat kepada orang lain.

BAB III PENUTUP Kesimpulan: Komunikasi merupakan proses pengiriman berita/informasi kepada orang lain supaya ada kesingkronan informasi dari kedua belah pihak. Sedangkan keterampilan interpersonal yaitu suatu kemampuan seseorang untuk menciptakan hubungan antara orang satu dengan yang lain. Komunikasi dan keterampilan interpersonal tidak dapat dipisahkan, karena kedua sangat erat hubungannya. Dengan berkomunikasi, maka itu sudah menciptakan suatu interpersonal. Baik hubungan yang baik, maupun yang buruk. Tergantung bagaimana seseorang berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Juhana. 2004. Bekerjasama Dengan Kolega dan Pelanggan. Jakarta: Armico. Schermerhorn, John R. 2001. Manajemen. Yogyakarta: Andi Publisher. Internet.

Вам также может понравиться