Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
IDENTIT AS
Nama Umur : Ny. N : 20 tahun
Agama
Alamat
: Islam
: Jakarta
Pekerjaan
Masuk RS 2012
: IRT
: 28 Juni
Riwayat Pengobatan Pasien belum pernah berobat dan minum obat sebelumnya Riwayat Pernikahan Ini merupakan pernikahan pertama, lama pernikahan sudah 3 bulan Riwayat Haid Menarche saat usia 12 tahun, lama haid 7 hari, siklus haid 28 hari, haid tidak teratur, HPHT 29 April 2012, Dismenorrheae disangkal Riwayat Alergi Alergi makanan disangkal, alergi obat-obatan juga disangkal
Riwayat Operasi Pasien belum pernah operasi sebelumnya Riwayat Kebiasaan Riwayat minum - minum alkohol disangkal dan riwayat merokok juga disangkal.
PEMERIKSAA N FISIK
KU : Baik Kesadaran : Compos Mentis Tanda Vital : Tekanan darah: 120/80 mmHg Nadi : 88 x/menit Pernapasan : 20 x/menit Suhu : 36,3 0C
Status generalis
Kepala Mata : Normocephal : Reflex pupil +/+, cekung -/-, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/: Deviasi septum nasi -/-, Sekret -/: Sianosis (-), mukosa bibir lembab : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar
Hidung Mulut Leher tiroid (-) Thorax Pulmo Inspeksi pergerakan dinding dada simetris Palpasi vocal fremitus normal, nyeri tekan (-) Perkusi sonor pada lapangan paru Auskultasi vesicular +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
Cor : Inspeksi ictus cordis tidak terlihat Palpasi ictus cordis teraba di ICS 5 Perkusi batas jantung kanan pada linea sternalis, batas jantung kiri pada linea midclavikula ICS 5 Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 normal, gallop (-), murmur (-) Abdomen : cembung (-), linea nigra (-), striae gravidarum (-), bekas operasi (-), BU normal, hepatomegali (-). Ekstremitas: Atas : hangat +/+ , edema -/Bawah : hangat +/+ , edema -/-
Pemeriksaan USG
Deskripsi : Uterus antefleksi, bentuk dan kontur normal, ukuran agak membesar. Miometrium homogen. Endometrium stratum basalis reguler. Cavum uteri tidak mengandung kantung gestasi maupun massa abdominal lainnya. Portio dan endoserviks normal. Kedua ovarium bentuk dan ukuran normal. Pada adnexa kanan terdapat kantung gestasi utuh berisi janin tunggal hidup, CRL 17 mm berasal dari kehamilan tuba kanan sesuai hamil 8-9 minggu. Terdapat hematoperitoneal (banyak). Kesimpulan : Kehamilan tuba kanan dengan mudigah hidup Hematoperitoneal banyak
Pemeriksaan lab.
Pemeriksaan Laboratorium 28 Juni 2012 Hematologi Hb Leukosit Trombosit Ht Hemostasis PT APTT Kimia Klinik SGOT SGPT Ureum Kreatinin Penanda Hepatitis HbsAg Hasil Nilai Normal 10,4 g/dl 12.370 /ml 206 ribu/ml 32 % 12 detik 39,4 detik 11,7-15,5 g/dl 3,60-11,00 ribu/ml 150-440 ribu/ml 35-47 % 9,8 12,6 detik 31,0 47,0 detik
RESUME
Ny.N G1P0AO usia 20 tahun hamil 8 minggu mengeluh nyeri di bagian perut kanan bawah sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Keluhan disertai mules-mules dan merasa lemas. Keluar darah dari jalan lahir didsangkal, haid tidak teratur. Dari pemeriksaan fisik anemia -/-. Pada pemeriksaan USG didapatkan kehamilan tuba kanan dengan mudigah hidup dan hematoperitoneal banyak. Pada pemeriksaan lab.ditemukan Hb 10,4 g/dl, leukosit 12.320/ml, dan hematokrit 32%
DIAGNOS A
G1P0A0 usia 20 tahun hamil 8 minggu dengan Kehamilan Ektopik Tuba dextra
PENATALAKS ANAAN
Infus dex 5% Inj.ceftriaxone 2x1 amp Alinamin F 3x1 amp Vit.C 2x1 amp Remopain 3x30 mg Rencana laparotomi
Hasil PA
Makroskopik
Mikroskopik
Diterima 2 pot jaringan ( Tuba ) : jaringan telah pecah ukuran 6 x 3 x 2 cm pembelahan terdapat jann ukuran
Sediaan berasal dari tuba memperlihatkan jaringan tuba dengan lumen mengandung beku darah dan villi khorialis
Follow up
Infus dex 5% TD : 100/60 Kehamila Inj.ceftriaxone 2x1 N : 80 n amp Pusing (+), nyeri RR : 20 Ektopik Alinamin F 3x1 amp (+), darah (+), S : 36,8 C Tuba Vit.C 2x1 amp flatus (-) BB : 44 kg dextra Remopain 3x30 mg Infus dex 5% 30 Juni 2012 TD : 100/70 Kehamila Inj.ceftriaxone 2x1 N : 84 n Ektopik amp Pusing (+), nyeri RR : 20 Tuba Alinamin F 3x1 amp (+), darah (+), S : 36,2 C dextra Vit.C 2x1 amp flatus (+) BB : 45 kg Remopain 3x30 mg TD : 100/60 1 Juli 2012 Kehamila N : 80 Ceptik 2 x 1 n Ektopik RR : 20 Ketorolac 3 x 1 29 Juni 2012
S O A P Lab.
Hb : 11,3 mg/dl
Hb : 10,1
DEFINISI
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) ialah kehamilan ektopik yang mengalami gangguan, dapat berupa abortus atau ruptur tuba, dan hal ini dapat berbahaya bagi wanita tersebut. ( Sinopsis Obstetri ) Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri. ( Ilmu kebidanan, Sarwono )
Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri. ( Obstetri William )
ETIOLOGI
Faktor tuba Peradangan atau infeksi pada tuba menyebabkan lumen tuba menyempit. Adanya tumor di sekitar saluran tuba, misalnya mioma uteri atau tumor ovarium. Apabila tumbuh terlalu cepat atau tumbuh dengan ukuran besar, maka zigot akan tersendat dalam perjalanan pada saat melalui tuba, kemudian terhenti dan tumbuh di saluran tuba. Bila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba yang kontralateral Pada akseptor, pil KB yang hanya mengandung progesteron dapat mengakibatkan gerakan tuba melambat. Bila terjadi pembuahan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik. Termasuk pemakai IUD di mana proses peradangan yang dapat timbul pada endometrium dan endosalping
Faktor hormonal
Faktor lain
EPIDEMIO LOGI
Sebagian besar wanita \yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 20 40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun. Gejala kehamilan ektopik terganggu yang dini tidak selalu jelas. Frekuensi kehamilan ektopik dilaporkan 1 diantara 300 kehamilan
FAKTOR RISIKO
Faktor Risiko
Risiko tinggi Bedah korektif tuba Serilisai tuba Riwayat kehamilan ektopik AKDR Patologi tuba yang tercatat Risiko sedang Infertilitas Riwayat infeksi genital Risiko ringan
Risiko
21,0 % 9,3 % 8,3 % 4,5-45 % 3,8-21 %
Riwayat abdomen
bedah
panggul
Kehamilan tuba, meliputi >95 %, yaitu pada: Pars interstisialis (2%) Pars istmika (25%) Pars ampulla (55%) Pars fimbriae (17%) Uterus, yaitu pada : Kanalis servikalis (<1%) Kornu (1-2%) Ovarium (<1%) Intraligamenter Abdominal (1-2%) Kehamilan serviks
PATOFISIO LOGI
Abortus ke dalam lumen tuba (Abortus tubaria) Hasil konsepsi mati dini atau diresorbsi Ruptur dinding tuba
PATOFISIOLO GI
Abortus tuba
Ruptur tuba
GEJALA KLINIS
Nyeri perut Perdarahan Amenorea
Perubahan uterus
PROSEDUR DIAGNOSIS
Kehamilan trimester pertama terjadi perdarahan pervaginam nyeri abdomen yang bersifat ak Amenorea
PEMFIS
Suhu dapat normal atau bahkan rendah TD menurun dan nadi meningkat jika perdarahan berlanjut nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen
Tes Kehamilan Pemeriksaan ginekologi Pemeriksaan laboratorium Ultrasonografi Kuldosintesis: Laparoskopi: Dilatasi dan kuretase:
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TES KEHAMILAN
PEMRIKSAAN GINEKOLOGI
Pada pemeriksaan dalam : kavum Douglas menonjol karena darah terkumpul di tempat tersebut. Baik pada abortus tuba & ruptur bila serviks digerakan akan terasa nyeri sekali (slinger pain).
ULTRASONOGRAFI
Dx.pasti : ditemukan kantung gestasi di luar uterus yang di dalamnya tampak DJJ. Uterus biasanya normal atau mungkin sedikit tidak sesuai dengan usia kehamilan. Terlihat adanya penebalan dan reaksi desidua pada endometrium. Dalam keadaan lanjut, terlihat adanya pelepasan desidua sehingga terlihat adanya cairan atau darah intrakaviter sehingga disebut sebagai pseudogestational sac yang kecil dan iregular dibandingkan dengan kantung kehamilan yang
KULDOSINTESIS
Untuk mengetahui apakah dalam kavum Douglas ada darah dan dilakukan jika hasil USG meragukan Darah segar berwarna merah dalam beberapa menit membeku dari arteri/ vena yg tertusuk Darah tua berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku, atau berupa bekuan kecil-kecil hematokel retrouterina (Douglas punksi +)
PENATALAK SANAAN
OPERATIF
Salphingostomi Partial salphingektomi Salphingektomi
KEMOTERAPI
methotrexate 1 mg/kg IV citrovorum faktor 0,1 mg/kg IM
Salphingoooforektomi
KOMPLIKASI
Komplikasi yang utama adalah akibat yang ditimbulkan oleh perdarahan yaitu anemia, syok, dan kematian. Perdarahan intraabdominal yang berlangsung cepat dan dalam jumlah yang banyak bisa menyebabkan syok bahkan kematian
Prognosis tergantung dari jumlah darah yang keluar, kecepatan menetapkan diagnosis, dan tindakan yang tepat. Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup. Prognosis juga tergantung dari cepatnya pertolongan, jika pertolongan terlambat, angka kematian dapat tinggi. 60% pasien pasca kehamilan ektopik akan mengalami kehamilan berikutnya dengan resiko berulangnya kejadian sebesar 10%.
PROGNOSIS