Вы находитесь на странице: 1из 2

A

AA

Aceh - Selasa, 28 Feb 2012 00:01 WIB

BPK Ungkapkan Temuan Penyimpangan di Lima SKPD Aceh Selatan Kerugian Rp4,9 Miliar Tapaktuan, (Analisa). Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh mengungkapkan hasil temuan dugaan penyimpangan di lima SKPD Kabupaten Aceh Selatan dengan nilai kerugian Rp4,9 miliar. Menurut pantauan, dalam pekan-pekan terakhir, temuan ini berkembang menjadi isu hangat di kalangan publik di Aceh Selatan. Sumber Analisa mengungkapkan, kelima Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diungkapkan terkait temuan dimaksud masing-masing, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan. Selain kelima SKPD, temuan penyimpangan juga terungkap telah terjadi di Sekretariat Daerah Pemkab Aceh Selatan (Kantor Bupati). Sejauh ini Analisa belum berhasil mengkonfirmasi pihak Pemerintah Daerah (Pemkab) Aceh Selatan. Namun seorang pemerhati di Tapaktuan, Teuku Sukandi yang mengaku memiliki data akurat tentang temuan itu mengungkapkan kepada Analisa Senin (27/2), nilai total kerugian keuangan daerah yang diderita dari penyimpangan itu tercatat Rp4.996.072.307,23. Teuku Sukandi yang berulang kali didesak tentang kebenaran informasi penyimpangan ini dengan tegas menyatakan bertanggung jawab dan siap mempertanggung jawabkannya. Dia menyatakan, temuan-temuan yang dihasilkan BPK tidak perlu ditutup-tutupi, sebaliknya akan memberikan nilai positif jika disiarkan terbuka demi perbaikan ke depan sekaligus dengan alasan mendidik. Belum Sesuai Ketentuan Dijelaskan, hasil temuan diungkapkan di dalam surat BPK Perwakilan Provinsi Aceh tertanggal 8 Februari 2012 yang ditujukan kepada Ketua DPRK dan Bupati Aceh Selatan. Antara lain disebutkan, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaksanaan belanja daerah tahun anggaran (TA) 2010 dan 2011 menunjukkan bahwa pengelolaannya belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan. Dalam kaitan itu, tambah Teuku Sukandi, BPK mengungkapkan sembilan temuan pemeriksaan yang dapat dikelompokkan menjadi enam item temuan, yaitu tentang kerugian keuangan daerah Rp128.713.597,57, antara lain berupa kekurangan volume pekerjaan dan kelebihan bayar, dan temuan tentang potensi kerugian keuangan daerah Rp347.985.314,21 antara lain berupa kekurangan volume pekerjaan yang masih dalam masa pelaksanaan, lebih bayar dan potensi lebih bayar. Selanjutnya, temuan tentang kekurangan penerimaan Rp30.228.395,45 antara lain berupa kekurangan pemungutan PPh jasa konstruksi dan sanksi denda keterlambatan yang belum dipungut, temuan tentang administrasi Rp4. 350.450.500 antara lain berupa pengadaan buku pengayaan tidak sesuai spesifikasi dan pelaksanaan pekerjaan secara swakelola tidak sesuai ketentuan. Berikutnya, temuan tentang kelemahan sistem pengendalian intern berupa kemajuan fisik paket pekerjaan tidak

sesuai dengan bobot yang direncanakan dan terakhir temuan tentang prinsip kehematan, efisien dan efektifitas Rp138. 694.500 antara lain berupa kegiatan yang memboroskan keuangan daerah dan tidak tepat sasaran. "Total kerugian hampir lima miliar," kata Teuku Sukandi, mantan Ketua PDIP Aceh Selatan.(ma)

Вам также может понравиться